Carlos melihat Matteo sedang duduk di dalam bak mandi yang dipenuhi busa. Tangan Yasmine pun masih berbusa.Dunia serasa berhenti berputar ....Yasmine menarik Carlos. "Lepaskan kakimu.""Uhuk, uhuk ...." Carlos menarik kakinya.Raymond bangkit berdiri, lalu membuang darah yang telah memenuhi mulutnya. Raymond sangat murka, dia bertanya kepada Yasmine, "Ini pasien lemah yang kamu maksud?"Jika Hanafi lemah, lalu apa yang disebut kuat?Yasmine baru menyadari kekuatan Hanafi yang begitu besar. Barusan Hanafi tidak terlihat seperti orang sakit yang lemah."Aku terlalu panik, jadi tidak sadar." Setelah berbicara, Carlos batuk-batuk sambil bertumpu pada tembok dinding.Melihat kondisi Hanafi, Yasmine menepis semua kecurigaan dan menepuk pundaknya. "Ayo, aku papah ke sofa."Yasmine memapah sambil memeluk Carlos ke ruang tamu. Amarah Raymond yang sedang menyeka darah di bibir pun sontak membara. Sekujur tubuhnya bergetar, dia tidak pernah melihat pria yang begitu munafik.Raymond tahu bahwa C
Edgar menjawab panggilan Yasmine, suaranya terdengar lemah. "Yasmine, aku mengalami kecelakaan. Aku harus kembali ke Kota Sulvan untuk mengobati lenganku. Aku tidak bsia membantumu untuk merawat Hanafi."Setelah menutup teleponnya, Yasmine melihat pria yang berbaring lemah di atas sofa. Dia merasa ada yang aneh, tapi sulit untuk menjelaskannya.Yasmine memijat pelipisnya sambil berkata, "Ada Matteo, aku nggak bisa tinggal di rumahmu.""Kamu adalah penyelamatku. Anakmu adalah anakku. Kalian boleh tinggal di rumahku." Carlos tersenyum ramah.Raymond bergidik melihat senyuman palsu Carlos. "Kamu hanyalah pasien Yasmine. Rasanya kurang sopan kalau Yasmine membawa anggota keluarganya tinggal di rumahmu. Apalagi, Matteo tidak terbiasa tinggal di rumah orang asing. Hanafi, pulanglah ke rumahmu sendiri. Tenang saja, setiap hari aku akan mengantar Yasmine ke rumahmu."Carlos menatap Raymond dengan dingin. "Anak dan ibu harus tinggal bersama. Selama ada ibunya, anak itu akan terbiasa. Raymond, k
Satu jam sebelumnya, Matteo tidak sengaja ketumpahan sup. Setelah selesai mandi, Matteo pun kelaparan.Yasmine sedang memaikan Matteo pakaian, lalu mengusap lembutnya dan berkata, "Ayo, makan."Di saat hendak berangkat, tiba-tiba ponsel Matteo berdering. Tertulis jelas nama "Papa" di layar ponsel.Sesaat melihat nama yang tertera di layar ponsel Matteo, perasaan Yasmine terasa agak bergejolak. Sejak memutuskan hubungan, Yasmine sudah satu bulan tidak mendengar kabar Carlos.Yasmine memalingkan wajah dan berkata, "Aku tunggu di luar."Yasmine beranjak ke ruang tamu meninggalkan Matteo sendirian di kamar.Matteo menjawab panggilan ayahnya dan menyapanya dengan lembut, "Papa."Matteo mengira kalau Carlos akan memarahinya karena diam-diam datang ke Kota Kailor."Siapa yang mengizinkanmu mengakui Raymond sebagai ayah angkat?" tanya Carlos.Matteo tersentak, ini adalah rahasia di antaranya dan Raymond. Bagaimana Carlos bisa mengetahuinya?Namun dipikir-pikir, ayahnya adalah dewa yang mengeta
"Tapi anah, kok Carlos bisa tahu kamu menjadikan Matteo sebagai anak angkat?" Yasmine mengerutkan alis.Matteo melambaikan tangan. "Bukan aku yang bilang.""Aku juga nggak bilang." Raymond mencoba menganalisa. "Selain kita bertiga, hanya Hanafi yang mengetahui hal ini."Yasmine tidak percaya, Hanafi bukanlah orang yang banyak mulut. Dia tidak mungkin memberi tahu hal ini kepada Carlos. Apalagi, Hanafi juga tidak mengenal Carlos."Jangan asal menuduh," jawab Yasmine.Raymond mengangkat kedua alis dan menatap Yasmine dengan curiga. Meskipun telah mengusir Hanafi, tanpa sadar Yasmine masih membelanya. Apakah hubungan Yasmine dan Hanafi sungguh hanya sebatas dokter dan pasien?Saat Raymond, Yasmine, dan Matteo keluar dari kamar hotel, pintu kamar yang berada di samping pun terbuka.Carlos muncul sambil bertanya dengan santai, "Kalian mau ke mana?""Restoran," Yasmine menjawab secara spontan. Selang beberapa detik, dia baru sadar bahwa Carlos muncul dari kamar yang berada di samping.Carlos
Melihat begitu banyak makanan yang terbuang, Yasmine tidak tahan dan memukul meja. "Cukup! Kalian berdua nggak mau makan? Kalau nggak mau makan pergi!"Setelah Yasmine marah, Carlos dan Raymond baru berhenti bertengkar. Carlos tidak nafsu makan, dia menatap Raymond dengan penuh kebencian.Setelah makan, Raymond berkata, "Yasmine, mumpung masih awal, aku mau mengajak Matteo main di kamarmu."Raymond berbicara sambil memberikan isyarat mata kepada Matteo.Di saat perjalanan ke restoran, Raymond dan Matteo telah merencanakannya. Matteo mengangguk. "Mama, aku mau main sebentar sama Papi."Yasmine mengusap pipi Matteo sambil mengangguk lembut. "Oke."Raymond melirik Carlos dengan ekspresi menantang.Carlos terdiam selama beberapa detik. Dia "tidak sengaja" menjatuhkan gelas yang ada di samping hingga pecah berkeping-keping. Sesaat menolah ke samping, Yasmine melihat Carlos yang memucat dan hampir terjatuh dari kursi.Respons Yasmine sangat cepat, dia bergegas menarik dan memapah Carlos. Nad
Suara Carlos terdengar dingin, dia bertanya sambil menggertakkan gigi, "Mereka ke mana?"Matteo sama sekali tidak merasa terancam, dia malah menyiram minyak panas ke atas api yang membara. "Papi bilang nggak boleh memberi tahu kamu. Mereka mau bermesraan."Bermesraan? Bagus!Carlos mengeretek jari-jarinya hingga mengeluarkan suara. Kemudian Carlos menatap Matteo dan kembali bertanya, "Kamu sungguh tidak mau memberitahuku?"Matteo membusungkan dadanya. "Tidak!"Carlos membalikkan badan, lalu membanting pintu dan pergi. Madhav terkejut mendengar suara dentuman pintu, dia berkeringat dingin dan ketakutan.Yogi mengenakan topeng kulit dan menyamar menjadi asisten baru Carlos. Sesaat melihat Carlos, Yogi bertanya, "Apakah aku perlu mengutus orang untuk menyelidiki keberadaan Nona Yasmine?""Tidak perlu." Carlos kembali ke kamar dan berganti pakaian. Saat mengenakan ikat pinggang, sorotan mata Carlos kelihatan sangat mengerikan. "Saat memberikan pelajaran kepada anak pembangkang itu."Setela
Di Jalan Banal.Ada banyak orang kaya yang mencari harta karun di pasar ini. Tak hanya orang kaya, orang-orang biasa pun sering datang ke sini untuk meramaikan suasana.Yasmine dan Raymond berjalan di tengah kerumunan dan pergi ke Paviliun Gamen. Baru-baru ini, Paviliun Gamen mendapatkan sebuah karta karun, yaitu Giok Darah.Giok Darah sangat langka, bahkan dalam jangka ratusan tahun pun belum tentu bisa ditemukan. Giok Darah memiliki nilai koleksi sekaligus nilai obat yang sangat tinggi.Meskipun tidak sehebat ginseng merah, Giok Darah memiliki daya tarik yang tinggi. Jika bisa meneliti khasiat Giok Darah, Yasmine dapat melunasi semua utangnya."Aku sudah menghubungi orang Paviliun Gamen, mereka berjanji untuk menjual Giok Darah kepadaku." Raymond yang mencari tahu keberadaan Giok Darah dan memberitahu Yasmine.Setelah membeli Giok Darah, Raymond ingin mengajak Yasmine untuk makan malam romantis dengan ditemani kembang api yang indah.Sekarang tidak ada Carlos, Hanafi juga tidak menge
"Pak Raymond, aku sudah lama mengagumimu. Kalau kamu bersedia menemanimu makan malam, aku akan menjual Giok Darah kepadamu. Bagaimana?"Yasmine membelalak sambil mengaga. Yasmine berdiri mematung di tempat, dia tidak tega melihat Raymond harus menemani wanita itu.Ekspresi Raymond tampak murung. "Pak Victor, kesepakatan kita tidak seperti ini."Victor meminta maaf. "Pak Raymond maafkan aku. Putriku jatuh cinta pada pandangan pertama saat bertemu kamu. Dia merengek dan minta untuk disiapkan makan malam romantis. Kalau aku menolak, dia mau menghancurkan Giok Darah-nya.""Dia adalah putriku satu-satunya. Aku ...." Victor merasa serba salah.Meskipun Victor berbicara seolah tidak bermaksud menyulitkan Raymond, sebenarnya dia sedang mengancam Raymond. Jika Raymond menolak makan malam ini, Victor tidak akan menjual Giok Darah kepadanya.Saking marahnya, rasanya Raymond ingin membalikkan meja makan."Raymond, kita pulang." Yasmine mengalihkan padangannya dari Giok Darah.Meskipun membutuhkan