Suara Carlos terdengar dingin, dia bertanya sambil menggertakkan gigi, "Mereka ke mana?"Matteo sama sekali tidak merasa terancam, dia malah menyiram minyak panas ke atas api yang membara. "Papi bilang nggak boleh memberi tahu kamu. Mereka mau bermesraan."Bermesraan? Bagus!Carlos mengeretek jari-jarinya hingga mengeluarkan suara. Kemudian Carlos menatap Matteo dan kembali bertanya, "Kamu sungguh tidak mau memberitahuku?"Matteo membusungkan dadanya. "Tidak!"Carlos membalikkan badan, lalu membanting pintu dan pergi. Madhav terkejut mendengar suara dentuman pintu, dia berkeringat dingin dan ketakutan.Yogi mengenakan topeng kulit dan menyamar menjadi asisten baru Carlos. Sesaat melihat Carlos, Yogi bertanya, "Apakah aku perlu mengutus orang untuk menyelidiki keberadaan Nona Yasmine?""Tidak perlu." Carlos kembali ke kamar dan berganti pakaian. Saat mengenakan ikat pinggang, sorotan mata Carlos kelihatan sangat mengerikan. "Saat memberikan pelajaran kepada anak pembangkang itu."Setela
Di Jalan Banal.Ada banyak orang kaya yang mencari harta karun di pasar ini. Tak hanya orang kaya, orang-orang biasa pun sering datang ke sini untuk meramaikan suasana.Yasmine dan Raymond berjalan di tengah kerumunan dan pergi ke Paviliun Gamen. Baru-baru ini, Paviliun Gamen mendapatkan sebuah karta karun, yaitu Giok Darah.Giok Darah sangat langka, bahkan dalam jangka ratusan tahun pun belum tentu bisa ditemukan. Giok Darah memiliki nilai koleksi sekaligus nilai obat yang sangat tinggi.Meskipun tidak sehebat ginseng merah, Giok Darah memiliki daya tarik yang tinggi. Jika bisa meneliti khasiat Giok Darah, Yasmine dapat melunasi semua utangnya."Aku sudah menghubungi orang Paviliun Gamen, mereka berjanji untuk menjual Giok Darah kepadaku." Raymond yang mencari tahu keberadaan Giok Darah dan memberitahu Yasmine.Setelah membeli Giok Darah, Raymond ingin mengajak Yasmine untuk makan malam romantis dengan ditemani kembang api yang indah.Sekarang tidak ada Carlos, Hanafi juga tidak menge
"Pak Raymond, aku sudah lama mengagumimu. Kalau kamu bersedia menemanimu makan malam, aku akan menjual Giok Darah kepadamu. Bagaimana?"Yasmine membelalak sambil mengaga. Yasmine berdiri mematung di tempat, dia tidak tega melihat Raymond harus menemani wanita itu.Ekspresi Raymond tampak murung. "Pak Victor, kesepakatan kita tidak seperti ini."Victor meminta maaf. "Pak Raymond maafkan aku. Putriku jatuh cinta pada pandangan pertama saat bertemu kamu. Dia merengek dan minta untuk disiapkan makan malam romantis. Kalau aku menolak, dia mau menghancurkan Giok Darah-nya.""Dia adalah putriku satu-satunya. Aku ...." Victor merasa serba salah.Meskipun Victor berbicara seolah tidak bermaksud menyulitkan Raymond, sebenarnya dia sedang mengancam Raymond. Jika Raymond menolak makan malam ini, Victor tidak akan menjual Giok Darah kepadanya.Saking marahnya, rasanya Raymond ingin membalikkan meja makan."Raymond, kita pulang." Yasmine mengalihkan padangannya dari Giok Darah.Meskipun membutuhkan
Yasmine melihat jelas pria berbadan bongsor yang menabrak tubuh Hanafi. Namun Hanafi tidak menghindar, dia berusaha untuk melindungi Yasmine.Hanafi tampak pucat dan lemah, tetapi dia tidak peduli dan malah mengkhawatirkan Yasmine. "Kamu terluka?"Jantung Yasmine berdegup kencang. Seharusnya dia yang bertanya kepada Hanafi."Kita pergi dari sini." Carlos memeluk Yasmine dan membawanya keluar dari keramaian.Jalanan begitu padat, Carlos berusaha memeluk Yasmine seerat mungkin agar tidak terluka. Embusan napas Hanafi yang hangat sontak membuat Yasmine melupakan tubrukan demi tubrukan yang menghantam.Yasmine obat di tubuh Carlos. Walaupun aneh, aroma tersebut bagaimana ulat yang menggelitik hati Yasmine. Setelah beberapa lama, akhirnya Carlos berhasil membawa Yasmine keluar dari tengah kerumunan."Pergilah setelah agak sepi. Aku akan meminta setiap pemilik toko untuk tutup lebih malam," kata Carlos.Pelukan tadi membuat Yasmine tersipu malu. Wajahnya tampak memerah, dia tidak merasa tida
Yasmine mencabut bunga yang diselipkan Carlos ke telinga dan mengembalikannya. "Aku membenci pria hidung belang."Setelah bicara, Yasmine langsung membalikkan badan dan pergi. Carlos berdiri mematung di tempat sambil menatap sosok Yasmine yang perlahan menghilang dari pandangan.Carlos mengerutkan alis, dia tidak memahami maksud Yasmine. Pria hidung belang? Kenapa Yasmine menyebutnya pria hidung belang?....Di hotel, kamar 888.Raymond membuka kotak berisi 30 buah Giok Darah yang didapatkannya dengan susah payah. Awalnya Victor berjanji menjual 8 buah, tetapi alhasil Raymond berhasil mendapatkan 30 buah.Setelah mendapatkan Giok Darah, Yasmine akan segera memulai penelitiannya. Tak hanya bisa membantu masyarakat, Yasmine juga bisa segera melunasi utang-utangnya.Yasmine telah mendapatkan Giok Darah, tetapi laboratorium berada di Kota Sulvan. Yasmine baru akan pulang ke Kota Sulvan beberapa hari lagi.Raymond mengetahui pemikiran Yasmine. "Aku punya vila kosong. Kalau kamu mau, vila it
[ Papa, kamu di mana? ][ Cepat, pikirkan cara! Mama sudah mau membawaku pergi. ][ Papa, kamu bakal kehilangan istrimu! ]Matteo mengulur waktu di toilet, tetapi dia sama sekali tidak mendapatkan balasan dari Carlos.Yasmine sudah mengetuk pintu untuk keenam kalinya. "Matteo, kamu kenapa? Sakit? Mama masuk, ya?"Matteo tidak bisa mengulur waktu lebih lama. Akhirnya dia mengenakan celana dan keluar dari toilet. Dia kelihatan enggan. "Mama, kita tinggal di sini saja. Aku nggak mau tinggal di rumah Papi."Yasmine mengernyit. "Bukannya kamu sangat menyukai Papi? Kenapa sekarang tiba-tiba nggak mau tinggal di rumahnya?"Matteo memutar bola matanya. Karena takut ketahuan membocorkan semuanya kepada Carlos, Matteo menyerah dan mengikuti Yasmine ke rumah Raymond.Matteo menyeret koper kecilnya keluar. Begitu melihat Matteo dan Yasmine, Raymond bergegas membantu mereka untuk menyeret koper. "Ayo, jalan.""Sebentar." Yasmine mengetuk pintu kamar Hanafi.Walaupun agak canggung, Yasmine adalah do
"Raymond, kamu cari mati!"Raymond melepaskan koper yang dipegang. "Memangnya aku takut sama kamu?"Percikan api seakan mengepung keduanya. Yasmine tidak ingin terjadi pertengkaran di tempat umum, dia bergegas menarik pergelangan tangan Raymond.Sesaat melihat tangan Yasmine yang menyentuh pergelangan tangan Raymond, Carlos langsung mengerutkan alis.Raymond terkejut melihat Yasmine yang menarik pergelangan tangannya. Lebih tepatnya, Raymond berbahagia sesaat merasakan sentuhan tangan YasmineYasmine tidak berani menatap mata Carlos. Tangan kanan Yasmine menyeret koper, sedangkan tangan kirinya menarik Raymond, mereka berjalan melewati Carlos. "Kita pergi."Yasmine mengacuhkan Carlos. Carlos sangat marah dan ingin menghentikan Yasmine, tetapi melihat sikap Yasmine, Carlos sendiri pun tak berdaya.Menyakiti Raymond hanya akan membuat Yasmine makin melindunginya.Carlos mengertakkan jari-jarinya. Saat Yasmine melewatinya, Carlos berkata, "Matteo tidak boleh pergi."Yasmine langsung mengh
"Aku sewa rumah sendiri." Yasmine menggertakkan gigi. "Aku hanya akan tinggal berdua bersama Matteo."Meskipun gagal membujuk Yasmine tinggal di rumahnya, Carlos bisa menerima keputusan itu. Carlos mengangguk. "Baik."Lihatlah, Carlos memang sengaja mencari masalah. Meskipun kehidupan Yasmine tidak ada hubungannya dengan Carlos, dia tidak senang melihat Yasmine bahagia.Yasmine sangat kesal dengn sikap Carlos. Yasmine membalikkan badan dan berkata kepada Raymond, "Raymond, nanti aku kirimkan alamat baruku. Tolong hubungi perusahaan alat medis untuk mengantarkan peralatannya ke rumahku."Raymond terpaksa mengangguk, dia sangat membenci Carlos yang telah mengacaukan rencananya.Yasmine membawa Matteo masuk ke dalam mobil, lalu mengirimkan pesannya kepada Hanafi. Di saat bersamaan, ponsel Carlos berdering.Yasmine tersentak, bukankah ini terlalu kebetulan? Yasmine refleks melirik ke arah Carlos. Meskipun mencurigai Carlos, Yasmine berusaha menepis kecurigaannya. Mungkin ini hanya kebetuka