Share

Bab 558

"Pengawal, bawakan peti mati yang kubuat untuk Hanafi!" perintah Hadianto.

Mendengar kata "peti mati", Arsyana makin gemetaran dan terduduk lemas di lantai. "Nggak boleh! Dia nggak boleh mati!"

Arsyana meraih ujung celana Hadianto dengan gemetaran sembari melanjutkan, "Hadianto, cepat cari orang untuk menyelamatkannya. Kalau Hanafi mati, Keluarga Tanuwijaya akan hancur. Kita semua akan hancur! Dia sebenarnya ...."

"Dia nggak bisa selamat lagi!" Hadianto menyeringai karena merasa puas, lalu menambahkan, "Menyerahlah! Nggak ada gunanya memanggil Yasmine kemari. Dokter terhebat di dunia pun nggak akan mungkin bisa menyelamatkan Hanafi!"

Darah mengalir dari sudut bibir Carlos, membuat wajah pucatnya terlihat makin mencolok. Kedua lengannya kini terkulai lemas ....

"Ah!" Arsyana berteriak dengan histeris, seolah-olah dunia akan segera kiamat. Dia seketika pingsan karena terkejut.

"Dasar nggak berguna," ucap Hadianto sambil mencibir. Dia menatap monitor EKG dengan senang karena tidak sabar u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status