Tengah malam pada pukul 12.30, Ferdy membawa rombongan preman yang mengerikan untuk mengepung hotel. Jeff mengetuk pintu kamar Carlos dengan ekspresi ketakutan. "Tuan Hanafi, gawat! Ada masalah besar! Ferdy sudah datang, dia sudah menangkap yang lain dan akan segera datang untuk membunuhmu! Aku akan melindungimu, kamu cepat lari!"Carlos yang baru tidur sebentar saja sudah terbangun, matanya masih merah dan seluruh tubuhnya dipenuhi dengan aura kebencian.Carlos bertanya, "Bagaimana dengan Yasmine?""Nona Yasmine dan Madhav sudah keluar."Carlos merasa lega karena dengan adanya Madhav di sisi Yasmine, dia tidak akan berada dalam bahaya. Mengenai Ferdy ....Carlos mengenakan mantelnya dan mengendalikan kursi rodanya menuju ruang makan, "Dia sudah datang tanpa diundang, biarlah dia menikmati hidangan yang telah aku persiapkan untuknya."Masih mau makan malam sekarang? Jeff hampir pingsan, sepertinya makan malam ini akan menjadi makan malam terakhirnya! Jeff buru-buru menelepon Yasmine da
Kondisi di dalam ruangan sangat berbeda dengan yang dibayangkan Yasmine. Tidak ada pertumpahan darah ataupun penyiksaan, hanya Tuan Hanafi dan Ferdy yang sedang duduk bersama di meja makan dengan damai. Saat Yasmine masuk, mereka berdua baru memalingkan pandangan mereka ke arahnya karena pembicaraan mereka terpotong.Tuan Hanafi tersenyum dan berkata dengan nada yang lembut, "Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Ferdy adalah orang yang berlogika. Kami sudah selesai membicarakan kerja samanya."Sudah selesai membicarakan kerja sama? Yasmine berpikir Ferdy sudah sengaja memancingnya pergi, lalu membawa puluhan orang untuk mengepung hotel dan membuat keributan besar. Bagaimana mungkin Ferdy begitu mudah mengalah?Yasmine tidak percaya dan berjalan ke samping Carlos dengan waspada. "Apa dia mengancammu? Jangan takut, ada aku di sini. Dia tidak akan bisa melukaimu!"Dia membuka telapak tangannya dan terlihat serbuk berwarna ungu yang bersinar di tangannya, membuat orang yang melihatnya meri
"Satu hal lagi." Tubuh Carlos bergerak ke depan dan berbisik di telinga Yasmine, "Aku suka kamu mengaturku."....Orang-orang Ferdy terbiasa bertindak kasar. Demi mencegah Tuan Hanafi melarikan diri, mereka telah merusak liftnya. "Sialan! Dasar tolol! Begitu pulang, aku akan menghajar mereka semua!"Ferdy marah dan mengeluarkan kata-kata kasar, lalu berbalik dan tersenyum dengan manis. "Silakan tunggu sebentar, Tuan Hanafi dan Nona Yasmine. Aku akan segera mencari orang untuk memperbaiki lift."Yasmine mengernyitkan alisnya. "Ini sudah tengah malam, selesai diperbaiki nanti sudah jam berapa?""Benar juga, sudah waktunya istirahat. Lagi pula, lantai tempat kalian tinggal tidak terlalu tinggi, hanya di lantai lima. Tuan Hanafi, kalau tidak apa-apa, kamu bisa berjalan ke atas sendiri ...."Ferdy belum sempat menyelesaikan perkataannya, Carlos sudah memberinya tatapan yang mengerikan dan membuatnya ketakutan hingga tangannya yang berlubang terasa sakit lagi. Dia buru-buru mengubah perkataa
Tubuh Tuan Hanafi sangat lemah dan berjalan dengan sangat lambat. Yasmine membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membawanya kembali ke kamarnya. Mungkin karena kehilangan banyak energi di jalan, Tuan Hanafi hampir tidak memiliki kekuatan untuk menopang dirinya sendiri dan tiba-tiba terjatuh. Yasmine yang masih memapah Tuan Hanafi dan tidak siap, juga ikut terjatuh. Tubuh mungilnya langsung jatuh ke dalam pelukan Tuan Hanafi yang lembut dan menekan Tuan Hanafi yang tinggi dan besar!Carlos mengenakan topeng setengah wajah hitam dan menutupi sebagian besar wajahnya, membuat sepasang matanya itu terlihat sangat dalam dan gelap. Saat ini, matanya itu dipenuhi dengan Yasmine. Napasnya makin berat, panas, dan terasa siap menelan Yasmine.Yasmine merasa tubuhnya memanas, denyut jantungnya tidak teratur, dan gairah yang tak terkendali menyebar ke seluruh tubuhnya. Mereka hanya berduaan saat ini dan semangat mereka meluap ....Carlos mengendalikan keinginan hatinya yang kuat. Namun saat ini, s
"Bawa dia ke kantor polisi." Setelah mengatakan itu, Yasmine berbalik dan pergi.Setelah keluar dari ruangan, Madhav mengernyitkan alisnya dan melihat Yasmine dengan khawatir. "Nona, apa yang dia katakan, kamu jangan ....""Hubunganku dan Tuan Hanafi hanya dokter dan pasien!" Yasmine berkata dengan tegas dan ekspresinya terlihat tidak peduli. Namun, tangannya yang ada di belakang punggungnya, tanpa sadar terkepal dengan erat hingga pucat.....Setelah selesai membahas dengan Ferdy, orang-orang dari tim proyek memutuskan untuk bekerja sama dengan Ferdy. Yasmine dan Carlos pun memulai perjalanan kembali ke Kota Kailor. Begitu naik ke helikopter, Yasmine melihat ke luar jendela dan bengong.Carlos duduk di samping Yasmine dan memandangnya dengan tajam. "Suasana hatimu sedang buruk?""Tidak."Yasmine meresponsnya secara refleks. Responsnya begitu cepat hingga dia sendiri juga merasa dia sedang menyembunyikan sesuatu dan membuatnya merasa makin tidak nyaman.Dia memutuskan untuk menutup mat
Jeff tentu tidak berani bicara lagi. Ekspresinya tampak getir. Dia hanya bisa mencari alasan lain dan berkata, "Seharusnya, Tuan Muda Hadianto yang mencelakai Tuan Muda Hanafi di Desa Air. Kalian harus berhati-hati padanya."Yasmine sudah mengetahuinya sejak awal. Dia mengangguk, menyuruh Jeff untuk tidak mencemaskan mereka. Kemudian, dia menghampiri Carlos dan mendorong kursi rodanya untuk pergi.Jeff mengernyit menatap punggung keduanya. Dia merasa sangat gelisah sekarang.Setelah kembali ke kediaman Keluarga Tanuwijaya, Hanafi yang awalnya diabaikan akhirnya diangkat menjadi wakil presdir karena kinerjanya di Desa Air yang sempurna.Ketika Carlos pergi ke halaman utama untuk mengambil alih pekerjaan, Yasmine berkeliling di halaman Hanafi.Sebelumnya, Yasmine tidak tertarik pada tempat ini. Dia selalu sibuk di dapur dan kamar Hanafi. Kini, dia justru ingin berkeliling dan melihat-lihat.Tiba-tiba, Yasmine melihat sebuah foto di rak buku yang berada di ruang kerja yang terlantar. Tota
Carlos mengatakannya dengan penuh keyakinan. Terlihat senyuman nakal di wajahnya. Ini sesuai dengan dugaannya, Grup Tanuwijaya ini memang kotor. Asalkan mendapatkan laporan keuangan yang asli, perusahaan ini akan hancur!"Sebelum datang kemari, aku sudah membuat penyelidikan. Semua orang di Departemen Keuangan adalah kaki tangan Hadianto. Laporan asli pasti disembunyikan di suatu tempat, nggak mudah untuk mendapatkannya. Tapi ...." Yasmine berhenti sejenak."Ada seorang karyawan lama yang bernama Maisie di Departemen Keuangan. Dia sakit punggung dan pinggang karena bekerja terlalu lama. Dia sudah mencari banyak dokter, tapi nggak ada hasil apa pun. Aku bisa membuatnya mencariku," jelas Yasmine dengan tatapan penuh antusiasme.Dengan dalih akupunktur, Yasmine pun bisa memasuki Departemen Keuangan secara terang-terangan. Namun, Carlos malah langsung menolak, "Tidak boleh, ini sangat berbahaya.""Para karyawan Departemen Keuangan nggak bisa bertarung, bahaya apanya? Percaya padaku, aku bi
Jantung Yasmine seolah-olah berhenti berdetak. Sekujur tubuhnya sampai merinding. Dia bergegas mundur untuk menjauh dari Carlos, lalu berkata, "Tuan Muda, jangan bercanda. Aku sama sekali nggak tertarik dengan perbuatan jahat begini."Seusai mengatakan itu, Yasmine pun keluar dengan tergesa-gesa. Carlos mengerutkan dahi melihat ini. Dia merasa wanita ini memang sedang menghindar darinya. Tidak ada yang salah barusan, mengapa Yasmine malah terlihat seperti ketakutan?Keesokan hari pukul 15.00, Yasmine datang ke Departemen Keuangan sesuai janjinya. Departemen ini sangat penting sehingga terletak di lantai khusus dan karyawan tidak diperbolehkan masuk atau keluar sesuka hati.Yasmine berjalan sembari mengamati sekelilingnya. Dia ingin segera memahami tata letak tempat ini. Departemen Keuangan benar-benar luas, ada banyak stasiun kerja, tapi hanya ada 1 ruang kantor."Itu ruangan Direktur Departemen Keuangan, bos kami. Kemampuan bekerjanya benar-benar hebat," jelas Maisie tanpa menutupi ra