Share

Bab 562

"Kamu?" Hadianto berteriak dengan suara serak dan mulut yang berlumuran darah, "Jangan bercanda! Aku saja nggak bisa menyelesaikan masalah ini, apalagi kamu!"

Carlos yang duduk di kursi roda, menatap Hadianto dengan merendahkan dan berkata, "Kalau orang luar nggak bisa masuk, kita bisa memobilisasi orang di dalam desa."

"Kamu kira aku nggak pernah memikirkan cara itu? Ada sebuah geng yang sangat berkuasa di Desa Air, mereka mengontrol semua pria setempat. Aku sudah mencoba menghubungi mereka, tapi mereka adalah preman lokal yang arogan dan nggak mau bekerja sama," pungkas Hadianto sambil memuntahkan seteguk darah dengan kesal. Jika bukan karena masalah bertubi-tubi, Hadianto tidak akan berakhir menyedihkan seperti ini.

"Nggak semua orang nggak berguna seperti kamu," sindir Carlos sambil tersenyum sinis dan mengabaikan Hadianto. Selanjutnya, dia menatap Francis dan berkata dengan tenang, "Biar aku saja yang ke sana. Kalau aku gagal pun, situasi Keluarga Tanuwijaya juga nggak akan lebih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status