Tubuh Tuan Hanafi sangat lemah dan berjalan dengan sangat lambat. Yasmine membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membawanya kembali ke kamarnya. Mungkin karena kehilangan banyak energi di jalan, Tuan Hanafi hampir tidak memiliki kekuatan untuk menopang dirinya sendiri dan tiba-tiba terjatuh. Yasmine yang masih memapah Tuan Hanafi dan tidak siap, juga ikut terjatuh. Tubuh mungilnya langsung jatuh ke dalam pelukan Tuan Hanafi yang lembut dan menekan Tuan Hanafi yang tinggi dan besar!Carlos mengenakan topeng setengah wajah hitam dan menutupi sebagian besar wajahnya, membuat sepasang matanya itu terlihat sangat dalam dan gelap. Saat ini, matanya itu dipenuhi dengan Yasmine. Napasnya makin berat, panas, dan terasa siap menelan Yasmine.Yasmine merasa tubuhnya memanas, denyut jantungnya tidak teratur, dan gairah yang tak terkendali menyebar ke seluruh tubuhnya. Mereka hanya berduaan saat ini dan semangat mereka meluap ....Carlos mengendalikan keinginan hatinya yang kuat. Namun saat ini, s
"Bawa dia ke kantor polisi." Setelah mengatakan itu, Yasmine berbalik dan pergi.Setelah keluar dari ruangan, Madhav mengernyitkan alisnya dan melihat Yasmine dengan khawatir. "Nona, apa yang dia katakan, kamu jangan ....""Hubunganku dan Tuan Hanafi hanya dokter dan pasien!" Yasmine berkata dengan tegas dan ekspresinya terlihat tidak peduli. Namun, tangannya yang ada di belakang punggungnya, tanpa sadar terkepal dengan erat hingga pucat.....Setelah selesai membahas dengan Ferdy, orang-orang dari tim proyek memutuskan untuk bekerja sama dengan Ferdy. Yasmine dan Carlos pun memulai perjalanan kembali ke Kota Kailor. Begitu naik ke helikopter, Yasmine melihat ke luar jendela dan bengong.Carlos duduk di samping Yasmine dan memandangnya dengan tajam. "Suasana hatimu sedang buruk?""Tidak."Yasmine meresponsnya secara refleks. Responsnya begitu cepat hingga dia sendiri juga merasa dia sedang menyembunyikan sesuatu dan membuatnya merasa makin tidak nyaman.Dia memutuskan untuk menutup mat
Jeff tentu tidak berani bicara lagi. Ekspresinya tampak getir. Dia hanya bisa mencari alasan lain dan berkata, "Seharusnya, Tuan Muda Hadianto yang mencelakai Tuan Muda Hanafi di Desa Air. Kalian harus berhati-hati padanya."Yasmine sudah mengetahuinya sejak awal. Dia mengangguk, menyuruh Jeff untuk tidak mencemaskan mereka. Kemudian, dia menghampiri Carlos dan mendorong kursi rodanya untuk pergi.Jeff mengernyit menatap punggung keduanya. Dia merasa sangat gelisah sekarang.Setelah kembali ke kediaman Keluarga Tanuwijaya, Hanafi yang awalnya diabaikan akhirnya diangkat menjadi wakil presdir karena kinerjanya di Desa Air yang sempurna.Ketika Carlos pergi ke halaman utama untuk mengambil alih pekerjaan, Yasmine berkeliling di halaman Hanafi.Sebelumnya, Yasmine tidak tertarik pada tempat ini. Dia selalu sibuk di dapur dan kamar Hanafi. Kini, dia justru ingin berkeliling dan melihat-lihat.Tiba-tiba, Yasmine melihat sebuah foto di rak buku yang berada di ruang kerja yang terlantar. Tota
Carlos mengatakannya dengan penuh keyakinan. Terlihat senyuman nakal di wajahnya. Ini sesuai dengan dugaannya, Grup Tanuwijaya ini memang kotor. Asalkan mendapatkan laporan keuangan yang asli, perusahaan ini akan hancur!"Sebelum datang kemari, aku sudah membuat penyelidikan. Semua orang di Departemen Keuangan adalah kaki tangan Hadianto. Laporan asli pasti disembunyikan di suatu tempat, nggak mudah untuk mendapatkannya. Tapi ...." Yasmine berhenti sejenak."Ada seorang karyawan lama yang bernama Maisie di Departemen Keuangan. Dia sakit punggung dan pinggang karena bekerja terlalu lama. Dia sudah mencari banyak dokter, tapi nggak ada hasil apa pun. Aku bisa membuatnya mencariku," jelas Yasmine dengan tatapan penuh antusiasme.Dengan dalih akupunktur, Yasmine pun bisa memasuki Departemen Keuangan secara terang-terangan. Namun, Carlos malah langsung menolak, "Tidak boleh, ini sangat berbahaya.""Para karyawan Departemen Keuangan nggak bisa bertarung, bahaya apanya? Percaya padaku, aku bi
Jantung Yasmine seolah-olah berhenti berdetak. Sekujur tubuhnya sampai merinding. Dia bergegas mundur untuk menjauh dari Carlos, lalu berkata, "Tuan Muda, jangan bercanda. Aku sama sekali nggak tertarik dengan perbuatan jahat begini."Seusai mengatakan itu, Yasmine pun keluar dengan tergesa-gesa. Carlos mengerutkan dahi melihat ini. Dia merasa wanita ini memang sedang menghindar darinya. Tidak ada yang salah barusan, mengapa Yasmine malah terlihat seperti ketakutan?Keesokan hari pukul 15.00, Yasmine datang ke Departemen Keuangan sesuai janjinya. Departemen ini sangat penting sehingga terletak di lantai khusus dan karyawan tidak diperbolehkan masuk atau keluar sesuka hati.Yasmine berjalan sembari mengamati sekelilingnya. Dia ingin segera memahami tata letak tempat ini. Departemen Keuangan benar-benar luas, ada banyak stasiun kerja, tapi hanya ada 1 ruang kantor."Itu ruangan Direktur Departemen Keuangan, bos kami. Kemampuan bekerjanya benar-benar hebat," jelas Maisie tanpa menutupi ra
Joanna langsung memperlihatkan permusuhan yang mendalam saat melihat Yasmine. Dia sontak mengambil dokumen itu dengan tidak sabar, lalu mengusir Yasmine. "Kamu sudah boleh keluar."Yasmine tentu menolak, "Sebaiknya Bu Joanna lihat yang jelas dulu. Kalau ada pertanyaan, tanyakan saja kepadaku. Setelah itu, aku baru akan pergi."Selesai mengatakan itu, Yasmine pergi menyeduh kopi untuk dirinya sendiri. Tingkahnya yang begitu santai membuat Joanna kesal melihatnya."Yasmine, kamu hanya orang luar, atas dasar apa aku harus menanyakan isi dokumen ini kepadamu?" tanya Joanna.Yasmine menjawab dengan santai, "Aku sudah sah menjadi sekretaris wakil presdir sekarang."Semua orang mengetahui bahwa Hanafi hanya wakil presdir gadungan, tetapi Joanna malah tidak bisa berkata-kata saat mendengarnya. Dia yang kesal pun membalikkan dokumen dengan cepat sampai menimbulkan suara kertas yang nyaring.Selesai membacanya, Joanna hendak mengusir Yasmine lagi. Gerakan Yasmine terlihat pelan, tetapi dia sudah
Jika Joanna menangkap basah mereka ada di sini, mereka akan dicap sebagai pencuri. Selain itu, Hanafi akan kehilangan jabatan wakil presdir yang didapatkannya dengan susah payah. Dia bahkan akan diperlakukan dengan makin buruk. Yasmine tidak boleh membiarkan mereka ketahuan! Namun, bagaimana dengan kursi roda yang digunakan Hanafi?Tepat ketika Yasmine masih sibuk berpikir, pintu ruang kantor perlahan-lahan terbuka. Yasmine pun menatap celah pintu yang makin besar. Sekujur tubuhnya terasa dingin, keputusasaan mulai meliputi seluruh hatinya. Dia mulai membayangkan skenario terburuk dan cara untuk mengatasinya ....Prang! Tiba-tiba, terdengar dentuman keras dari lantai bawah, seolah-olah ada sesuatu yang jatuh. Yasmine tanpa sadar memandang ke arah sumber suara itu, lalu terlihat Carlos yang berdiri di sebelah jendela sedang menarik tangannya yang baru melemparkan barang.Yasmine termangu sejenak sebelum tersadar dari keterkejutannya. Pria ini tiba-tiba bisa berdiri? Dia hendak berbicara
Apakah Joanna yang berpikir terlalu jauh? Di sisi lain, Carlos menggandeng tangan Yasmine sambil berlari keluar dari Departemen Keuangan. Mereka terus menuruni tangga, lalu akhirnya meninggalkan Grup Tanuwijaya.Setelah menjauh, keduanya baru berhenti berlari. Yasmine bernapas dengan terengah-engah, lalu tak kuasa bertanya, "Kamu sudah mengatur orang di lantai bawah sejak awal?"Satpam yang memaki itu jelas-jelas adalah kaki tangan Carlos. Carlos pun mengangguk dan menjawab dengan tenang, "Ya, untuk berjaga-jaga."Pantas saja, pria ini menyuruhnya untuk tetap tenang saat Joanna membuka pintu ruang kantornya. Ternyata, Carlos bukan menenangkannya, melainkan yakin tidak akan terjadi masalah."Kamu benar-benar hebat," puji Yasmine tanpa menutupi kekagumannya.Carlos pun menyunggingkan senyuman, lalu menatapnya lekat-lekat sambil bertanya, "Kenapa? Kamu sudah terpesona padaku?"Terpesona? Yasmine hendak menyuruhnya untuk tidak bersikap terlalu percaya diri, tetapi baru sadar bahwa tanganny