"Dia terus menangis dan nggak mau keluar kamar," ucap Edgar dengan iba.Carlos berdiri di sampingnya dengan wajah pucat pasi, bahkan kumis sudah tumbuh di wajahnya. Dia juga sama menderitanya. Dia menatap ke arah kamar Yasmine sembari bertanya dengan suara serak, "Apa lagi yang bisa kulakukan sekarang?""Bersikap lebih kejam lagi. Anggap saja ... ini perpisahan dengannya," balas Edgar dengan susah payah setelah terdiam sejenak.Hari ini adalah pernikahannya dengan Yasmine, juga hari terakhir untuk Carlos. Tatapan Carlos tampak sangat sedih, bahkan bibirnya bergetar. Beberapa saat kemudian, dia baru menanggapi dengan lirih, "Ya."Tok tok tok .... Seiring dengan suara ketukan pintu, terdengar suara Edgar. "Yasmine, Carlos datang. Dia ingin berbicara denganmu."Kamar tampak gelap karena Yasmine tidak menyalakan lampu. Dia meringkuk di sofa sambil memeluk bantalnya. Matanya pun bengkak karena menangis tanpa henti.Setelah menenangkan diri dengan susah payah, air matanya malah bercucuran l
Bukankah itu hanya kesalahan setelah mabuk? Hal yang tidak bisa dimaafkan seperti ini, bisa-bisanya diungkapkan oleh Carlos dengan begitu santai. Yasmine sangat kecewa sehingga berkata, "Ya, anggap saja aku yang manja dan keras kepala. Batalkan saja pernikahan kita. Jangan pernah mencariku lagi."Carlos juga sangat emosi, jadi dia tiba-tiba berbicara nada yang lebih keras, "Yasmine, aku melihat kamu dan Leo bermesraan, bahkan tidur bersama sepanjang malam. Aku saja tidak perhitungan denganmu, kenapa kamu ...."Plak! Suara tamparan yang nyaring sontak terdengar. Tangan Yasmine terangkat di udara dan gemetar tanpa henti. Matanya berkaca-kaca, tetapi air matanya tak lagi mampu turun. Dia melihat Carlos dengan malu dan tidak percaya, seakan-akan pandangannya telah salah selama ini.Pada saat ini, Yasmine baru menyadari, ternyata Carlos berpikiran seperti itu tentang pengalaman menyakitkannya yang hampir dinodai oleh Leo pada malam itu. Carlos mengaku dia tidak mempermasalahkannya, tetapi s
Acara pelelangan rahasia Kota Vrasco diadakan setiap setengah tahun sekali. Lokasi acara dan barang lelang tidak bisa diprediksi. Namun, tetap saja ada barang bagus. Itu sebabnya, acara pelelangan ini akan menarik orang-orang dari berbagai tempat dan sangat ramai.Kali ini, acara pelelangan diadakan di kapal pesiar. Jadi, orang yang boleh masuk sangat terbatas. Hal ini menyebabkan tiket masuknya susah didapatkan. Yasmine yang memutuskan untuk pergi secara mendadak baru mendapatkan 1 lembar tiket masuk setelah mencari koneksi dan menghabiskan banyak uang.Edgar melihat selembar tiket itu dan berkata, "Yasmine, banyak orang jahat yang ikut acara pelelangan rahasia. Tempat itu benar-benar nggak aman. Biar aku yang naik ke kapal saja, kamu tunggu aku di sini."Yasmine menggeleng dan menimpali, "Barang apa yang dilelang masih belum diketahui, jadi aku juga nggak tahu arah penelitianku. Aku baru bisa membuat keputusan setelah naik ke kapal. Kak, tenang saja. Aku bisa melindungi diriku sendir
Anak buah itu mulai mengusir Yasmine. Sementara itu, Yasmine tidak menyangka preman ini akan begitu keterlaluan. Dia menyimpan tiket Yasmine di depan umum! Padahal, Yasmine mendapatkan tiket itu dengan susah payah.Jika Yasmine diadang di sini dan tidak bisa masuk, berarti perjalanannya kali ini sia-sia. Yasmine merasa pusing mengingat dirinya yang berutang sebesar 600 triliun. Jadi, dia berusaha berdebat, "Di sini ada banyak kamera pengawas, kamu boleh periksa dulu!"Kedua anak buah itu membentak Yasmine dengan galak."Kami yang mengurus tempat ini, untuk apa kami menyimpan tiketmu? Kamu mau membuat onar, ya?""Berani sekali kamu mencari masalah di wilayah kekuasaan Pak Haykal. Kamu cari mati, ya?""Sekarang, cepat pergi dari sini! Kalau nggak, aku akan menyuruh orang untuk melemparmu ke laut!"Yasmine sangat kesal. Tiba-tiba, terdengar suara seorang pria yang serak dari belakang Yasmine. "Tiketnya ada di tanganku."Suara ini sangat asing. Yasmine baru mendengarnya pertama kali, tetap
Pria itu menatap Yasmine lekat-lekat, tetapi dia segera menyingkirkan perasaannya dan berkata dengan dingin, "Tidak perlu. Meskipun cacat, aku masih bisa mengurus diriku sendiri. Aku akan mencarimu kalau perlu mengidentifikasi obat. Di luar itu, kita tidak perlu berhubungan."Setelah menyelesaikan ucapannya, pria ini menggerakkan kursi rodanya dan masuk ke kamar, lalu menutup pintu. Dia meninggalkan Yasmine di luar.Yasmine berdiri kaku di tempat dan merasa tidak nyaman. Meskipun begitu, dia tetap tidak bisa mengatakan apa-apa. Lagi pula, pria ini adalah orang asing sehingga tidak heran jika dirinya bersikap seperti itu.Setelah menutup pintu kamar, pria ini segera melepas topengnya, lalu memuntahkan darah dan tampak sangat lemah. Dia bahkan tidak bisa duduk dengan stabil sampai hampir terjatuh dari kursi rodanya. Di balik topeng, terlihat wajah tampan yang pucat dan lemas. Ternyata, pria ini adalah Carlos!Setelah berpisah dengan Yasmine waktu itu, Carlos muntah darah dan pingsan. Beg
Yasmine tidur di kapal sepanjang malam. Dia bangun pagi-pagi untuk menghadiri acara pelelangan. Dia membuka pintu kamar, lalu melihat ke pintu kamar sebelah. Tidak ada yang menjaga pria yang duduk di kursi roda itu. Melihat ini, Yasmine merasa agak khawatir dan ingin melihat kondisinya.Namun, begitu memikirkan perkataan dan sikap si pria yang dingin kemarin, Yasmine mengurungkan niatnya. Pria ini sangat dingin, angkuh, dan terlihat masih sehat. Meskipun mobilitasnya terbatas, sepertinya dia memang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Setelah menyingkirkan perasaannya yang tidak karuan, Yasmine pun pergi. Acara pelelangan di kapal pesiar akan berlangsung selama 3 hari. Barang yang akan dilelang pada hari pertama dan kedua adalah barang biasa dan beberapa barang bagus. Yasmine sudah mengikuti acara pelelangan sepanjang hari, tetapi dia tidak menemukan barang yang berguna. Dia pun tidak melakukan penawaran dan pulang tanpa hasil.Yasmine memukul-mukul bahunya yang terasa pegal sembari
"Tuan!" pekik Yasmine sambil buru-buru menghampiri Carlos. Ketika berjalan masuk, Yasmine bisa melihat punggung dan wajah samping pria ini. Dia merasa tidak asing dengan bentuk wajah pria ini ....Carlos segera mematikan lampu dengan remot. Suasana seketika menjadi gelap. Sementara itu, Carlos berteriak dengan suara serak, "Keluar!" Dia seketika bersikap waspada dan memberikan peringatan kepada Yasmine. Yasmine seketika menyadari bahwa dirinya tidak boleh mencampuri urusan orang lain. Namun, nalurinya terpanggil saat mencium bau darah. Dia merasa sulit untuk mengabaikan hal ini. Sekarang, yang ada di benaknya adalah seorang pria yang kondisinya lemah dan memuntahkan darah."Tuan, aku ini dokter. Aku bisa mengobatimu," ucap Yasmine sambil berjalan di kegelapan dengan berani. Berdasarkan posisi yang diingatnya, Yasmine pun meraba-raba dan akhirnya berhasil meraih tangan Carlos. Begitu memeriksa denyut nadinya selama beberapa detik, Yasmine berkata dengan terkejut, "Ka … kamu ...."Tanga
Sepertinya sejak melihat profil pria itu, pikiran Yasmine sudah terbayang-bayang sosoknya. Dirinya seakan-akan menjadi tidak normal.Edgar diam-diam menghela napas, lalu berpura-pura marah dengan berkata, "Kenapa kamu menyebut nama pria tak berperasaan itu lagi? Aku jadi kesal mendengarnya! Kemarin, dia membawa wanita bernama Anita itu ke Pulau Malangi. Kurasa, dia mau melamar!"Ucapan Edgar terdengar begitu kejam. Yasmine sontak membeku dan merasakan hatinya berdenyut sakit.Anita adalah penyelamat Carlos dan dia memendam perasaan pada Carlos tanpa disadarinya. Setelah mereka berselingkuh tempo hari, mereka tentu saja sudah bersama. Kedua orang itu sedang mesra-mesranya, tetapi Yasmine masih curiga bahwa pria cacat dan sekarat itu adalah Carlos. Menggelikan sekali.Setelah menutup telepon, Yasmine duduk di lantai dan memandang laut yang diselimuti kegelapan di luar jendela. Dia merasa seolah-olah dirinya sendiri telah ditelan kegelapan.....Setelah semalaman menata hatinya, Yasmine a
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe