Anak buah itu mulai mengusir Yasmine. Sementara itu, Yasmine tidak menyangka preman ini akan begitu keterlaluan. Dia menyimpan tiket Yasmine di depan umum! Padahal, Yasmine mendapatkan tiket itu dengan susah payah.Jika Yasmine diadang di sini dan tidak bisa masuk, berarti perjalanannya kali ini sia-sia. Yasmine merasa pusing mengingat dirinya yang berutang sebesar 600 triliun. Jadi, dia berusaha berdebat, "Di sini ada banyak kamera pengawas, kamu boleh periksa dulu!"Kedua anak buah itu membentak Yasmine dengan galak."Kami yang mengurus tempat ini, untuk apa kami menyimpan tiketmu? Kamu mau membuat onar, ya?""Berani sekali kamu mencari masalah di wilayah kekuasaan Pak Haykal. Kamu cari mati, ya?""Sekarang, cepat pergi dari sini! Kalau nggak, aku akan menyuruh orang untuk melemparmu ke laut!"Yasmine sangat kesal. Tiba-tiba, terdengar suara seorang pria yang serak dari belakang Yasmine. "Tiketnya ada di tanganku."Suara ini sangat asing. Yasmine baru mendengarnya pertama kali, tetap
Pria itu menatap Yasmine lekat-lekat, tetapi dia segera menyingkirkan perasaannya dan berkata dengan dingin, "Tidak perlu. Meskipun cacat, aku masih bisa mengurus diriku sendiri. Aku akan mencarimu kalau perlu mengidentifikasi obat. Di luar itu, kita tidak perlu berhubungan."Setelah menyelesaikan ucapannya, pria ini menggerakkan kursi rodanya dan masuk ke kamar, lalu menutup pintu. Dia meninggalkan Yasmine di luar.Yasmine berdiri kaku di tempat dan merasa tidak nyaman. Meskipun begitu, dia tetap tidak bisa mengatakan apa-apa. Lagi pula, pria ini adalah orang asing sehingga tidak heran jika dirinya bersikap seperti itu.Setelah menutup pintu kamar, pria ini segera melepas topengnya, lalu memuntahkan darah dan tampak sangat lemah. Dia bahkan tidak bisa duduk dengan stabil sampai hampir terjatuh dari kursi rodanya. Di balik topeng, terlihat wajah tampan yang pucat dan lemas. Ternyata, pria ini adalah Carlos!Setelah berpisah dengan Yasmine waktu itu, Carlos muntah darah dan pingsan. Beg
Yasmine tidur di kapal sepanjang malam. Dia bangun pagi-pagi untuk menghadiri acara pelelangan. Dia membuka pintu kamar, lalu melihat ke pintu kamar sebelah. Tidak ada yang menjaga pria yang duduk di kursi roda itu. Melihat ini, Yasmine merasa agak khawatir dan ingin melihat kondisinya.Namun, begitu memikirkan perkataan dan sikap si pria yang dingin kemarin, Yasmine mengurungkan niatnya. Pria ini sangat dingin, angkuh, dan terlihat masih sehat. Meskipun mobilitasnya terbatas, sepertinya dia memang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Setelah menyingkirkan perasaannya yang tidak karuan, Yasmine pun pergi. Acara pelelangan di kapal pesiar akan berlangsung selama 3 hari. Barang yang akan dilelang pada hari pertama dan kedua adalah barang biasa dan beberapa barang bagus. Yasmine sudah mengikuti acara pelelangan sepanjang hari, tetapi dia tidak menemukan barang yang berguna. Dia pun tidak melakukan penawaran dan pulang tanpa hasil.Yasmine memukul-mukul bahunya yang terasa pegal sembari
"Tuan!" pekik Yasmine sambil buru-buru menghampiri Carlos. Ketika berjalan masuk, Yasmine bisa melihat punggung dan wajah samping pria ini. Dia merasa tidak asing dengan bentuk wajah pria ini ....Carlos segera mematikan lampu dengan remot. Suasana seketika menjadi gelap. Sementara itu, Carlos berteriak dengan suara serak, "Keluar!" Dia seketika bersikap waspada dan memberikan peringatan kepada Yasmine. Yasmine seketika menyadari bahwa dirinya tidak boleh mencampuri urusan orang lain. Namun, nalurinya terpanggil saat mencium bau darah. Dia merasa sulit untuk mengabaikan hal ini. Sekarang, yang ada di benaknya adalah seorang pria yang kondisinya lemah dan memuntahkan darah."Tuan, aku ini dokter. Aku bisa mengobatimu," ucap Yasmine sambil berjalan di kegelapan dengan berani. Berdasarkan posisi yang diingatnya, Yasmine pun meraba-raba dan akhirnya berhasil meraih tangan Carlos. Begitu memeriksa denyut nadinya selama beberapa detik, Yasmine berkata dengan terkejut, "Ka … kamu ...."Tanga
Sepertinya sejak melihat profil pria itu, pikiran Yasmine sudah terbayang-bayang sosoknya. Dirinya seakan-akan menjadi tidak normal.Edgar diam-diam menghela napas, lalu berpura-pura marah dengan berkata, "Kenapa kamu menyebut nama pria tak berperasaan itu lagi? Aku jadi kesal mendengarnya! Kemarin, dia membawa wanita bernama Anita itu ke Pulau Malangi. Kurasa, dia mau melamar!"Ucapan Edgar terdengar begitu kejam. Yasmine sontak membeku dan merasakan hatinya berdenyut sakit.Anita adalah penyelamat Carlos dan dia memendam perasaan pada Carlos tanpa disadarinya. Setelah mereka berselingkuh tempo hari, mereka tentu saja sudah bersama. Kedua orang itu sedang mesra-mesranya, tetapi Yasmine masih curiga bahwa pria cacat dan sekarat itu adalah Carlos. Menggelikan sekali.Setelah menutup telepon, Yasmine duduk di lantai dan memandang laut yang diselimuti kegelapan di luar jendela. Dia merasa seolah-olah dirinya sendiri telah ditelan kegelapan.....Setelah semalaman menata hatinya, Yasmine a
Yasmine mengikuti pelelangan seharian itu. Meskipun ada barang bagus yang kadang-kadang muncul, semuanya itu bukan yang dia inginkan. Dia merasa sedikit frustrasi, khawatir pelelangan bawah tanah ini akan berakhir sia-sia.Yasmine hanya berharap akan ada beberapa bahan obat bagus yang muncul di lelang ketiga. Dengan begitu, dia akan berkesempatan meneliti obat-obatan baru. Jika tidak, dia tidak akan mampu membayar utang sebesar 600 triliun yang mencekiknya itu.Setelah pelelangan hari itu selesai, Yasmine pergi ke dapur untuk memesan makanan yang cocok dimakan pasien dan membawakannya pada pria bertopeng itu. Saat Yasmine hampir tiba, dia mendapati Anita berdiri di depan pintu kamar pria itu. Dia langsung memicingkan matanya karena terkejut.Bukankah Anita pergi ke Pulau Malangi bersama Carlos? Mengapa wanita itu muncul di sini? Tepatnya, dia bahkan muncul di depan pintu kamar pria bertopeng itu! Mereka sedang mengobrol dan tampak jelas mengenal satu sama lain. Tiba-tiba, Yasmine terin
Mendengar Anita dan Carlos datang bersama, Yasmine merasa kesal sekaligus sedih. Namun, pada saat yang sama dia masih ragu. Semua penjelasan yang diberikan Anita masuk akal. Anita hanya masuk ke ruangan yang salah dan tidak memiliki hubungan apa-apa dengan pria bertopeng itu. Hanya saja ....Saat memikirkan profil pria itu yang mirip dengan Carlos, hati Yasmine tidak bisa berhenti bergetar. Akhirnya, Yasmine hanya mengepalkan tangannya, lalu menggunakan kartu untuk membuka pintu dan masuk.Begitu Yasmine masuk ke kamar Carlos, Anita yang ternyata masih di koridor, kembali dan memandang pintu Carlos dengan penuh kebencian dan cemburu. Dia sudah bersusah payah naik ke kapal ini di tengah laut. Namun, ketika berhasil menemukan Carlos, dia langsung ketahuan oleh Yasmine.Supaya Yasmine tidak mengetahui identitas Carlos, Anita harus berpura-pura tidak mengenali pria bertopeng itu. Alhasil, dia tidak bisa berada di sisi Carlos untuk merawatnya sekarang. Anita harus mencari cara untuk memisah
Sebagian makanan di atas meja telah disantap, sementara pria itu tampaknya baru selesai makan dan sedang mengenakan topengnya. Yasmine melihat pria itu memasang topeng secara langsung, tetapi dia tidak bisa melihat fitur wajahnya sama sekali. Padahal, hanya sedikit lagi dia sudah bisa melihatnya.Yasmine menatap topeng iblis itu dengan kesal dan tidak terima. Melihat Yasmine yang tiba-tiba muncul, pria itu pun bertanya dengan emosi, "Apa yang kamu lakukan?"Sikap seperti ini biasanya tidak akan ditunjukkan oleh Carlos. Namun, kecurigaan dalam hati Yasmine tetap sulit untuk dihilangkan. Saat situasinya makin masuk akal dan rasional, dia malah makin merasa curiga dan tidak tenang.Saat ini, Yasmine menggigit bibirnya, lalu diam-diam meminta maaf dalam hati. Setelah itu, dia berkata, "Tuan Tanuwijaya, aku tiba-tiba teringat bahwa pakaianmu pasti sudah kotor. Kamu pasti nggak merasa nyaman ketika mengenakannya, 'kan? Kamu mungkin akan kesulitan untuk menggantinya sendiri, jadi apakah membu