Saking takutnya Yasmine, rasa kantuknya pun hilang setengah. Dia meringkuk di sudut tempat tidur dan menutupi dadanya dengan panik sambil berkata, "Tuan Carlos, jangan macam-macam. Aku pacar Raymond sekarang!""Jangan menyebut namanya, cepat atau lambat aku akan menghabisi pria itu," balas Carlos sambil menggertakkan gigi. Sambil bicara, kakinya yang panjang sudah melangkah ke tempat tidur. Carlos segera menarik Yasmine ke dalam pelukannya. Aura agresif pria itu terasa jelas dan mendominasi seluruh indra di tubuh Yasmine, membuatnya menegakkan tubuh dengan gugup.Yasmine ingin meronta, tetapi Carlos berkata dengan nada tertahan di telinganya, "Aku bisa melihat kalau kamu tidak menyukai Raymond. Cara apa yang dia gunakan untuk memaksamu jadi pacarnya?" Alih-alih pertanyaan, itu lebih terdengar seperti pernyataan.Carlos melanjutkan dengan nada dingin, "Aku tidak akan melakukan apa pun padamu sekarang, jadi tidurlah yang nyenyak. Kalau tidak, aku tidak keberatan melenyapkan Raymond agar
Pelipis Yasmine berdenyut-denyut, seolah-olah memberinya firasat bahwa masalah akan segera terjadi."Aku pulang sekarang," ujar Yasmine, lalu buru-buru keluar.Saat melihat Yasmine turun ke lantai bawah, Carlos keluar dari ruang kerjanya dan berkata, "Sudah bangun? Mau sarapan apa? Aku masakkan untukmu."Carlos bangun lebih awal dari Yasmine, tetapi dia juga tidur nyenyak sehingga dia terlihat jauh lebih baik sekarang. Yasmine merasa lega melihatnya."Aku ada urusan mendesak, jadi aku nggak ikut sarapan. Sampai jumpa, Tuan Carlos!" ujar Yasmine. Setelah mengatakan itu, dia buru-buru pergi.Melihat Yasmine pergi dengan tergesa-gesa, Carlos mengernyit dan memerintahkan bawahannya dengan suara dalam, "Cari tahu apa yang terjadi."Saat Yasmine tiba di Kediaman Handoyo, Edgar dan anggota Keluarga Handoyo lainnya telah berkumpul di laboratorium. Obat luka yang tutupnya terbuka diletakkan di atas meja.Melihat kedatangan Yasmine, Azka langsung mengomel, "Yasmine, lihatlah masalah yang kamu bu
Edgar tidak meragukan Yasmine dan langsung menyanggupi, "Aku pergi sekarang." Dia segera membawa beberapa orang Keluarga Handoyo dan pergi untuk menghentikan orang-orang membeli obat replika itu.Sementara itu, Yasmine menelepon Leo. Begitu panggilan terhubung, suara Leo yang hangat dan merdu terdengar, "Yasmine, nggak biasanya kamu berinisiatif meneleponku."Sebelum ini, Yasmine sangat jarang meneleponnya, tetapi Leo yakin wanita itu akan sering mencarinya di masa depan.Begitu mendengar suara Leo, Yasmine tidak tahu perasaan benci atau marah yang lebih banyak di hatinya sekarang. "Apa kamu tahu, obat luka yang kamu jual punya efek samping serius? Leo, nggak peduli dendam apa yang ada antara kamu dan aku, orang-orang yang sakit nggak bersalah. Cepat tarik kembali obat itu, oke?" ujar Yasmine blak-blakan.Leo terdiam sejenak sebelum dia menjawab dengan suara pelan dan dalam, "Yasmine, orang yang membuat pilihan seharusnya bukan aku, tapi kamu. Kalau kamu ingin menyelamatkan orang-orang
Melihat kejadian ini, Yasmine merasa hatinya tertohok.Keluarga Handoyo memiliki reputasi sebagai keluarga medis selama 1.000 tahun. Mereka telah menyelamatkan banyak nyawa dan merawat orang dengan biaya konsultasi terendah. Namun, hanya karena perbedaan harga pada obat luka, opini orang-orang pada mereka berubah dalam sekejap. Seolah-olah segala perbuatan baik Keluarga Handoyo selama ini terlupakan begitu saja.Ini benar-benar menyedihkan. Yasmine tiba-tiba merasa bahwa upaya keluarga mereka ini tidak sepadan. Dia mendengus, lalu memanggil Edgar dengan suara keras. Suara jernihnya meredam keributan semua orang. Orang-orang ini langsung memusatkan perhatian mereka pada Yasmine dan segera mengenali identitasnya.Yasmine adalah putri dari Keluarga Handoyo. Namun, orang-orang itu menatapnya dengan sinis, defensif, dan meremehkan."Nona Yasmine, jangan coba-coba membujuk kami. Berbisnislah dengan jujur. Terserah kami mau membeli obat dari penjual mana. Itu nggak ada hubungannya dengan Kelu
Di malam hari, selain orang-orang yang memang sibuk sepanjang malam di luar, kini taman vila Keluarga Handoyo begitu sunyi. Hampir semua orang sudah tidur.Namun, Sofia yang sedang hamil malah pergi ke dapur untuk membuat camilan malam. Setelah itu, dia pun membawanya ke laboratorium. Dia mengetuk pintu dengan lembut, lalu berkata, "Nona Yasmine, apa kamu masih sibuk? Aku membuatkan camilan malam untukmu."Yasmine memang masih sibuk. Wanita itu sedang sibuk menderita. Efek samping dari obat luka murah yang dikonsumsinya sudah mulai muncul. Saat ini, wajah Yasmine terlihat pucat dan keringat bercucuran di dahinya. Tubuhnya terasa sangat sakit hingga membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Mendengar perkataan Sofia, Yasmine pun menjawab dengan suara serak, "Terima kasih. Aku nggak lapar, tolong bawa pergi saja." Dia diam-diam mempelajari efek samping dari obat luka dan merahasiakannya dari semua orang, kecuali terhadap Edgar. Hal ini tentu tidak boleh diketahui oleh Sofia.Sementara itu,
Hanya satu hari tidak bertemu, kini Yasmine telah sepenuhnya berubah. Wajahnya begitu pucat dengan kesuraman yang makin jelas. Aura sakit yang suram dan letih melingkupi seluruh tubuh Yasmine. Terlihat seolah-olah dia adalah sosok yang sangat sakit dan sudah dekat dengan ajalnya.Padahal, wanita itu masih baik-baik saja kemarin! Saat ini, nampan makanan jatuh ke lantai. Raymond yang panik segera menahan bahu Yasmine, lalu berbicara dengan suara penuh kecemasan, "Yasmine, apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu bisa tiba-tiba berubah menjadi seperti ini? Aku akan meminta kakakmu untuk mengobatimu. Ayo!"Raymond hampir ingin menggendongnya, tetapi Yasmine malah menahannya dengan kekuatannya yang lemah, lalu menjelaskan, "Aku baik-baik saja, hanya sedang menguji obat."Lantaran Raymond telah melihat kondisinya, tidak ada lagi yang bisa Yasmine sembunyikan. Dia pun akhirnya memberi tahu Raymond tentang uji coba efek samping dari obat tersebut.Siapa sangka, Raymond malah sangat marah setelah
Mendengar perkataan Carlos, Raymond sangat terkejut hingga memaki dengan emosi, "Apa? Carlos, apa maksudmu? Bukannya kamu suka dengan Yasmine? Kenapa kamu nggak menghentikannya sekarang? Apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu nggak ingin menjadi orang jahatnya? Apakah kamu benar-benar mencintainya?"Carlos tetap diam untuk waktu yang cukup lama, lalu akhirnya dia berkata seraya menggertakkan gigi, "Kalau aku menghentikannya sekarang, dia akan hidup dengan penyesalan dan rasa bersalah seumur hidupnya. Jadi, aku menghormati pilihannya."Usai mengatakan itu, Carlos langsung menutup telepon. Tidak ada yang tahu betapa sulitnya bagi Carlos untuk membuat keputusan ini, juga tidak ada yang tahu seberapa besar keinginannya untuk menghentikan Yasmine. Akan tetapi ... dia tahu jelas apa yang dibutuhkan oleh Yasmine sekarang.Meskipun Yasmine tampak lembut dan rapuh seperti sosok yang perlu dilindungi, sebenarnya dia sangat keras kepala dan tak tergoyahkan. Satu-satunya hal yang dapat Carlos lakuk
Tidak sampai dua hari kemudian, efek sampingnya sudah mulai muncul. Kini, makin banyak orang yang mengalami gejala sehingga secara bertahap membentuk wabah.Awalnya, efek samping ini dimulai dengan kelelahan tubuh secara menyeluruh, lalu berkembang menjadi rasa sakit yang parah, bahkan kegagalan organ yang cepat. Orang-orang yang mengalami perkembangan penyakit dengan cepat itu, bahkan telah menerima pemberitahuan kritis dari rumah sakit.Lantaran nyawa sudah terancam, mereka pun berpikir untuk meminta bantuan Keluarga Handoyo. Meskipun sebelumnya telah nekat untuk membeli obat dengan mengabaikan nasihat Keluarga Handoyo, mereka tetap pergi tanpa rasa malu. Namun, beberapa rumah sakit yang berada di bawah naungan Keluarga Handoyo tidak memiliki solusi untuk penyakit ini.Awalnya, orang-orang memohon dengan putus asa kepada Keluarga Handoyo untuk menyelamatkan nyawa mereka. Akan tetapi, pada akhirnya mereka malah menjadi makin putus asa. Situasi ini lagi-lagi dimanfaatkan oleh orang ber
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe