Carlos sedang mengenakan pakaian rumahan sehingga aura dingin yang biasa terpancar darinya berkurang banyak. Raut wajahnya terlihat tidak terlalu baik dan sedikit pucat. Ada juga lingkaran hitam di bawah matanya.Yasmine yang jarang melihat sosok Carlos seperti ini sontak berkata dengan terkejut, "Tuan Carlos, kamu kenapa? Sakit?""Papa nggak sakit, cuma bergadang semalaman." Matteo menghampiri telinga Yasmine, lalu berbisik, "Akhir-akhir ini, Papa berkelahi terus sama orang di laptop. Papa tahu Bibi mau datang, jadi Papa baru sibuk bersih-bersih. Janggutnya juga baru dicukur, sebelumnya janggut Papa panjang sampai menusuk-nusuk."Meskipun Matteo berkata dengan suara pelan, Carlos masih mendengarnya. Wajah tampan Carlos langsung berubah masam saat dia berkata dengan galak, "Kamu mengatai Papa? Minta pukul pantat, ya?"Matteo buru-buru menutup mulutnya dengan takut.Yasmine belum pernah melihat Carlos dengan janggut yang tidak tercukur rapi sebelumnya. Dia pun tersenyum dan menggoda, "T
Saking takutnya Yasmine, rasa kantuknya pun hilang setengah. Dia meringkuk di sudut tempat tidur dan menutupi dadanya dengan panik sambil berkata, "Tuan Carlos, jangan macam-macam. Aku pacar Raymond sekarang!""Jangan menyebut namanya, cepat atau lambat aku akan menghabisi pria itu," balas Carlos sambil menggertakkan gigi. Sambil bicara, kakinya yang panjang sudah melangkah ke tempat tidur. Carlos segera menarik Yasmine ke dalam pelukannya. Aura agresif pria itu terasa jelas dan mendominasi seluruh indra di tubuh Yasmine, membuatnya menegakkan tubuh dengan gugup.Yasmine ingin meronta, tetapi Carlos berkata dengan nada tertahan di telinganya, "Aku bisa melihat kalau kamu tidak menyukai Raymond. Cara apa yang dia gunakan untuk memaksamu jadi pacarnya?" Alih-alih pertanyaan, itu lebih terdengar seperti pernyataan.Carlos melanjutkan dengan nada dingin, "Aku tidak akan melakukan apa pun padamu sekarang, jadi tidurlah yang nyenyak. Kalau tidak, aku tidak keberatan melenyapkan Raymond agar
Pelipis Yasmine berdenyut-denyut, seolah-olah memberinya firasat bahwa masalah akan segera terjadi."Aku pulang sekarang," ujar Yasmine, lalu buru-buru keluar.Saat melihat Yasmine turun ke lantai bawah, Carlos keluar dari ruang kerjanya dan berkata, "Sudah bangun? Mau sarapan apa? Aku masakkan untukmu."Carlos bangun lebih awal dari Yasmine, tetapi dia juga tidur nyenyak sehingga dia terlihat jauh lebih baik sekarang. Yasmine merasa lega melihatnya."Aku ada urusan mendesak, jadi aku nggak ikut sarapan. Sampai jumpa, Tuan Carlos!" ujar Yasmine. Setelah mengatakan itu, dia buru-buru pergi.Melihat Yasmine pergi dengan tergesa-gesa, Carlos mengernyit dan memerintahkan bawahannya dengan suara dalam, "Cari tahu apa yang terjadi."Saat Yasmine tiba di Kediaman Handoyo, Edgar dan anggota Keluarga Handoyo lainnya telah berkumpul di laboratorium. Obat luka yang tutupnya terbuka diletakkan di atas meja.Melihat kedatangan Yasmine, Azka langsung mengomel, "Yasmine, lihatlah masalah yang kamu bu
Edgar tidak meragukan Yasmine dan langsung menyanggupi, "Aku pergi sekarang." Dia segera membawa beberapa orang Keluarga Handoyo dan pergi untuk menghentikan orang-orang membeli obat replika itu.Sementara itu, Yasmine menelepon Leo. Begitu panggilan terhubung, suara Leo yang hangat dan merdu terdengar, "Yasmine, nggak biasanya kamu berinisiatif meneleponku."Sebelum ini, Yasmine sangat jarang meneleponnya, tetapi Leo yakin wanita itu akan sering mencarinya di masa depan.Begitu mendengar suara Leo, Yasmine tidak tahu perasaan benci atau marah yang lebih banyak di hatinya sekarang. "Apa kamu tahu, obat luka yang kamu jual punya efek samping serius? Leo, nggak peduli dendam apa yang ada antara kamu dan aku, orang-orang yang sakit nggak bersalah. Cepat tarik kembali obat itu, oke?" ujar Yasmine blak-blakan.Leo terdiam sejenak sebelum dia menjawab dengan suara pelan dan dalam, "Yasmine, orang yang membuat pilihan seharusnya bukan aku, tapi kamu. Kalau kamu ingin menyelamatkan orang-orang
Melihat kejadian ini, Yasmine merasa hatinya tertohok.Keluarga Handoyo memiliki reputasi sebagai keluarga medis selama 1.000 tahun. Mereka telah menyelamatkan banyak nyawa dan merawat orang dengan biaya konsultasi terendah. Namun, hanya karena perbedaan harga pada obat luka, opini orang-orang pada mereka berubah dalam sekejap. Seolah-olah segala perbuatan baik Keluarga Handoyo selama ini terlupakan begitu saja.Ini benar-benar menyedihkan. Yasmine tiba-tiba merasa bahwa upaya keluarga mereka ini tidak sepadan. Dia mendengus, lalu memanggil Edgar dengan suara keras. Suara jernihnya meredam keributan semua orang. Orang-orang ini langsung memusatkan perhatian mereka pada Yasmine dan segera mengenali identitasnya.Yasmine adalah putri dari Keluarga Handoyo. Namun, orang-orang itu menatapnya dengan sinis, defensif, dan meremehkan."Nona Yasmine, jangan coba-coba membujuk kami. Berbisnislah dengan jujur. Terserah kami mau membeli obat dari penjual mana. Itu nggak ada hubungannya dengan Kelu
Di malam hari, selain orang-orang yang memang sibuk sepanjang malam di luar, kini taman vila Keluarga Handoyo begitu sunyi. Hampir semua orang sudah tidur.Namun, Sofia yang sedang hamil malah pergi ke dapur untuk membuat camilan malam. Setelah itu, dia pun membawanya ke laboratorium. Dia mengetuk pintu dengan lembut, lalu berkata, "Nona Yasmine, apa kamu masih sibuk? Aku membuatkan camilan malam untukmu."Yasmine memang masih sibuk. Wanita itu sedang sibuk menderita. Efek samping dari obat luka murah yang dikonsumsinya sudah mulai muncul. Saat ini, wajah Yasmine terlihat pucat dan keringat bercucuran di dahinya. Tubuhnya terasa sangat sakit hingga membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Mendengar perkataan Sofia, Yasmine pun menjawab dengan suara serak, "Terima kasih. Aku nggak lapar, tolong bawa pergi saja." Dia diam-diam mempelajari efek samping dari obat luka dan merahasiakannya dari semua orang, kecuali terhadap Edgar. Hal ini tentu tidak boleh diketahui oleh Sofia.Sementara itu,
Hanya satu hari tidak bertemu, kini Yasmine telah sepenuhnya berubah. Wajahnya begitu pucat dengan kesuraman yang makin jelas. Aura sakit yang suram dan letih melingkupi seluruh tubuh Yasmine. Terlihat seolah-olah dia adalah sosok yang sangat sakit dan sudah dekat dengan ajalnya.Padahal, wanita itu masih baik-baik saja kemarin! Saat ini, nampan makanan jatuh ke lantai. Raymond yang panik segera menahan bahu Yasmine, lalu berbicara dengan suara penuh kecemasan, "Yasmine, apa yang terjadi padamu? Kenapa kamu bisa tiba-tiba berubah menjadi seperti ini? Aku akan meminta kakakmu untuk mengobatimu. Ayo!"Raymond hampir ingin menggendongnya, tetapi Yasmine malah menahannya dengan kekuatannya yang lemah, lalu menjelaskan, "Aku baik-baik saja, hanya sedang menguji obat."Lantaran Raymond telah melihat kondisinya, tidak ada lagi yang bisa Yasmine sembunyikan. Dia pun akhirnya memberi tahu Raymond tentang uji coba efek samping dari obat tersebut.Siapa sangka, Raymond malah sangat marah setelah
Mendengar perkataan Carlos, Raymond sangat terkejut hingga memaki dengan emosi, "Apa? Carlos, apa maksudmu? Bukannya kamu suka dengan Yasmine? Kenapa kamu nggak menghentikannya sekarang? Apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu nggak ingin menjadi orang jahatnya? Apakah kamu benar-benar mencintainya?"Carlos tetap diam untuk waktu yang cukup lama, lalu akhirnya dia berkata seraya menggertakkan gigi, "Kalau aku menghentikannya sekarang, dia akan hidup dengan penyesalan dan rasa bersalah seumur hidupnya. Jadi, aku menghormati pilihannya."Usai mengatakan itu, Carlos langsung menutup telepon. Tidak ada yang tahu betapa sulitnya bagi Carlos untuk membuat keputusan ini, juga tidak ada yang tahu seberapa besar keinginannya untuk menghentikan Yasmine. Akan tetapi ... dia tahu jelas apa yang dibutuhkan oleh Yasmine sekarang.Meskipun Yasmine tampak lembut dan rapuh seperti sosok yang perlu dilindungi, sebenarnya dia sangat keras kepala dan tak tergoyahkan. Satu-satunya hal yang dapat Carlos lakuk