"Semua nona dari keluarga besar juga selalu menganggap pernikahan mereka sebagai kesepakatan yang menguntungkan," tambah Raymond.Yasmine benar-benar tidak berdaya saat mendengar perkataan Raymond ini. Meskipun belasan tahun telah berlalu, pria ini masih saja tidak berubah. Dia selalu menggunakan segala cara untuk memperoleh hal yang diinginkannya. Pernikahan dan percintaan hanyalah suatu permainan di matanya."Maaf sekali, aku nggak akan menukar pernikahanku demi keuntungan. Keluargaku juga menentangku melakukan hal seperti ini. Aku memang membutuhkan bantuan, tapi nggak ingin dengan cara seperti ini," ucap Yasmine dengan tegas.Raymond pun kecewa hingga menghela napas berulang kali. Mereka tidak bisa mencapai kesepakatan karena memiliki pemikiran yang berbeda. Namun, Raymond kembali ke negaranya dengan susah payah demi Yasmine. Dia tidak mungkin melepaskannya begitu saja."Oke, oke, nggak apa-apa kalau kamu nggak mau menikah denganku. Aku akan menurunkan standarku, oke?" sahut Raymon
Ekspresi Carlos seketika menjadi sangat dingin. Hanya tatapannya saja sudah terlihat menyeramkan, membuat orang tak kuasa bergidik ngeri.Yasmine seketika merasa takut. Namun, dia merasa sangat ironis saat teringat bahwa Carlos bersama Shanika sekarang. Mereka berdua sudah tidak memiliki hubungan apa pun. Kalaupun ada, keduanya hanyalah musuh. Jadi, Carlos tidak perlu ikut campur dengan urusan percintaannya."Tuan Muda Raymond baru kembali ke Kota Sulvan hari ini, tapi sudah punya pacar?" Shanika akhirnya pulih dari keterkejutannya. Kemudian, dia menatap Yasmine dengan tatapan mengejek seraya berkata, "Demi mengembalikan kejayaan Keluarga Handoyo, Nona Yasmine sampai menjual diri sendiri?"Keduanya baru bertemu, tetapi sudah berpacaran. Hubungan seperti ini tidak mungkin didasari cinta, melainkan hanya suatu kesepakatan.Raut wajah Yasmine sontak memucat. Dia hendak membantah, tetapi tidak memiliki kepercayaan diri karena perjanjian 2 bulannya dengan Raymond. Hal ini membuatnya merasa
"Sekarang, Yasmine adalah pacarku. Tolong jaga jarak dengannya!" Usai mengatakan itu, Raymond langsung menggandeng tangan Yasmine dan mengaitkan jari mereka dengan paksa. Kemudian, dia sengaja menggoyangkan tangan mereka di hadapan Carlos untuk pamer.Tangan Carlos masih membeku di tengah udara. Dalam sekejap, dia mengepalkan tangannya dengan kuat hingga pembuluh darah terlihat menggembung di punggung tangannya. Niat membunuh benar-benar membara sekarang!....Pesta makan malam telah berakhir. Ekspresi Shanika tampak sangat suram saat keluar dari Vila Javana. Dia pun bertanya dengan enggan, "Tuan Muda, apa kamu akan membiarkan Keluarga Handoyo dan Keluarga Baskara bekerja sama begitu saja?"Ekspresi Carlos benar-benar dingin sekarang. Dia membalas dengan acuh tak acuh, "Aku hanya berjanji akan menemanimu ke Vila Javana untuk membahas kerja sama. Berhasil atau gagal, bukan urusanku."Selesai melontarkan kalimat tersebut, Carlos tidak memedulikan Shanika lagi dan langsung masuk ke mobil
Meskipun Raymond sangat menjengkelkan, dia justru sangat gesit dalam bertindak. Malam itu juga, dia membeli kembali kediaman Keluarga Handoyo dan mengantar seluruh anggota keluarga kembali. Dia mengatur semuanya dengan sangat baik.Di hadapan Yosef dan Zalman, Raymond bahkan bersikap sangat sopan. Sikapnya yang terlalu baik ini sampai membuat Yasmine tak kuasa bergidik ngeri."Properti Keluarga Handoyo akan ditebus kembali dalam 2 hari ini, apotek kalian juga bisa dibuka lagi. Tapi, masalah ini telah merusak reputasi Keluarga Handoyo sehingga bisnis kalian pasti terpengaruh. Aku sarankan untuk nggak berbisnis dulu. Kita harus fokus merebut proyek Keluarga Shanika. Mereka pasti akan memperlihatkan kelemahan setelah terkena masalah nanti.""Aku sudah menyelidiki proyek yang akan menjadi target kita, yaitu ladang obat di Kota Huera. Proyek ini adalah bisnis terbesar Keluarga Cahyadi. Kalau kita bisa merebutnya, keluarga mereka pasti akan kacau balau," jelas Raymond secara rinci. Sikapnya
Yasmine sudah berpacaran dengan pria lain. Leo bertanya dengan suara yang sangat serak, "Yasmine, kamu bercanda, 'kan? Kamu nggak pernah membahas tentangnya. Kamu nggak mungkin mencintainya dan nggak ingin bersamanya, 'kan?"Yasmine benar-benar pusing dibuat keadaan. Dia sudah kewalahan menghadapi Yosef dan Zalman, lalu Leo datang lagi sekarang! Leo bahkan menanyakan pertanyaan yang begitu sulit untuk dijawab!Begitu melihat Leo, sorot mata Raymond langsung dipenuhi permusuhan. Carlos dan Leo sama-sama adalah rivalnya. Hanya dalam 1 hari, dia sudah bertemu dengan keduanya. Sepertinya, keduanya sama-sama menyukai Yasmine!Itu artinya, Raymond harus menyingkirkan mereka secara sekaligus. Dia diam-diam menyunggingkan senyuman, lalu pura-pura berkata dengan sedih, "Yasmine, kamu nggak pernah mengungkit tentangku? Seluruh anggota keluargaku bahkan tahu aku hanya ingin menikahimu."Yasmine pun memelototi Raymond dengan kesal dan ingin sekali menendangnya. Situasi sudah begitu rumit, tetapi b
"Aku hanya berterima kasih padanya karena sudah menjagaku, nggak ada hal lain lagi. Dia mungkin ada urusan mendadak." Raymond berbohong sembari menarik Yasmine ke dalam kamar, lalu menambahkan, "Dua hari lagi, kita harus kembali melakukan penawaran proyek ladang obat. Waktu kita nggak banyak, kita harus mempelajari rencana penelitiannya dengan cermat."Ketika sedang membahas hal penting, Yasmine menyingkirkan pikiran lainnya dan kembali bersikap serius. Mereka harus merencanakan semuanya dengan matang untuk memenangkan penawaran ladang obat di Kota Huera. Tidak boleh ada kesalahan sekecil pun.Yasmine pun mulai mempelajari proyek bisnis Keluarga Cahyadi dengan cermat. Dia mempelajari sampai melewatkan jam makan dan istirahat. Keesokan harinya, dia dihentikan oleh Raymond. Raymond duduk di atas berkas yang sedang dipelajari oleh Yasmine sambil berkata, "Ayo, kita pergi kencan." Yasmine menolak. Penawaran akan segera dimulai dalam dua hari lagi. Dia tentu tidak memiliki waktu untuk berk
Namun, tangan Yasmine tiba-tiba dicengkeram oleh seseorang. Begitu mendongak, dia sontak terkejut saat mengetahui bahwa orang yang menghentikannya adalah Carlos.Carlos terlihat sangat galak. Dia menatap Yasmine dengan dingin sambil memarahinya, "Kalau tahu dirimu sendiri tidak pandai minum, untuk apa kamu bermain permainan ini?"Carlos sedang memarahi Yasmine, tetapi malah terlihat seperti sedang mengkhawatirkannya. Jantung Yasmine seketika berdetak dengan kencang. Dia hanya melihat Carlos dengan tatapan kosong."Tuan Muda Carlos, pacarku ingin bermain atau nggak, apa ada hubungannya denganmu?" tanya Raymond sembari merangkul Yasmine untuk menunjukkan statusnya.Carlos menatap Raymond dengan sorot mata yang sangat dalam seraya menimpali dengan ketus, "Tuan Muda Raymond baru kembali ke Kota Sulvan. Aku seharusnya menyambut kepulanganmu, jadi aku akan temani kalian bermain!"Meskipun beberapa orang yang ada di sini adalah teman-teman Raymond, tetapi semuanya juga takut dengan Carlos. Me
Raymond mengangkat alisnya dengan sangat senang. Kekesalan di hatinya sudah agak mereda. Jika tidak bisa menang melawan Carlos, dia masih bisa membuat Carlos cemburu! Yasmine merasa sangat kesal. Raymond melanggar peraturan permainan. Dia memilih jujur, tetapi semua yang dia katakan hanyalah omong kosong. Yasmine sama sekali belum pernah melihat salju bersamanya, apalagi membuat manusia salju.Ketika turun salju di tahun itu, Yasmine melihat Raymond lari terbirit-birit ke gedung asrama. "Yang terpenting dalam bermain adalah kejujuran," keluh Yasmine."Di mana letak kebohongannya?" tanya Raymond sembari merangkul Yasmine. Kemudian, dia mendekatkan bibirnya ke telinga Yasmine dan berbisik, "Kalau saat itu kamu nggak lari begitu cepat, aku pasti sudah mengajakmu membuat boneka salju." Yasmine menimpali, "Setelah itu, kamu akan melempar boneka salju itu padaku, 'kan?" Keesokan paginya di tahun itu, Yasmine sedang menuju ke kelas. Dia dikejar dan dilempari bola salju oleh Raymond hingga