Selama 5 hari berikutnya, Yasmine terus merawat Zalman. Kesehatan Zalman berangsur membaik sehingga jam bangunnya menjadi makin panjang. Hubungan keduanya pun menjadi makin dekat.Sejak tumbuh dewasa, Yasmine tidak pernah merasakan cinta kasih dari keluarga. Setelah berinteraksi dengan Zalman selama beberapa hari ini, dia baru mengetahui seperti apa cinta kasih yang tulus. Hal ini membuatnya merasa sangat tenang dan bahagia.Yasmine larut dalam perasaan ini. Setelah merasakan kebahagiaan dan kepuasan yang tidak pernah ada sebelumnya, dia diam-diam bersumpah akan menemukan Lydia. Dengan begitu, mereka bertiga akan menjadi keluarga yang utuh. Tidak, dia masih harus mencari anaknya!Namun, ketika Zalman tidur dan Yasmine sendirian, hatinya akan terasa sangat hampa. Sosok Carlos terus tebersit di benaknya, membuat dadanya terasa sakit. Sejak hari itu, dia tidak pernah bertemu Carlos lagi. Mungkin, pria ini sibuk mengurus pemakaman neneknya. Mungkin juga, pria ini sangat membencinya sekaran
Edgar melambaikan tangannya untuk menyuruh pengawal membuka jalan. Kemudian, dia berkata, "Pergilah, dia ada di bangsal nomor 901.""Terima kasih," ucap Carlos yang bergegas berjalan masuk ke rumah sakit.Pada saat yang sama, di kediaman tua Keluarga Lingga. Nyonya Tua sudah dimakamkan sehingga para kerabat telah pulang. Kediaman tua pun kembali tenang seperti biasanya.Namun, Paulus tidak bisa merasa tenang. Dia memegang kruk naga barunya dengan erat, lalu bertanya dengan geram, "Di mana Carlos?"Begitu 7 hari berlalu, cucunya ini langsung pergi begitu saja. Kepala pelayan pun menjawab, "Dia pergi ke rumah sakit."Tanpa perlu diragukan lagi, Carlos pasti pergi mencari Yasmine. Paulus menghantam kruknya ke lantai, lalu terbatuk saking geramnya. "Dasar cucu durhaka!"Sudah 7 hari pengawal rahasia Paulus berusaha untuk menyerang anggota Keluarga Handoyo, tetapi mereka gagal menerobos pertahanan pasukan Carlos. Mereka bahkan tidak berhasil mendekati rumah sakit, apalagi membunuh Yasmine.
Carlos membelakangi cahaya lampu sehingga setengah bagian wajahnya tampak gelap dan raut wajahnya tak terlihat. Yasmine terperangah beberapa detik sebelum bertanya, "Gimana kamu bisa masuk?"Carlos bertanya balik dengan suara rendah, "Kamu masih tidak ingin bertemu denganku?"Pertanyaan ini bagaikan pisau yang menusuk luka di hati Yasmine. Bagaimana dia bisa menemui Carlos? Yasmine susah payah menyatakan perasaannya kepada Carlos, tetapi nenek Carlos malah tiba-tiba meninggal, bahkan dia dituduh sebagai pembunuhnya. Selain itu, Carlos bahkan tidak memercayainya dan melemparkannya ke tengah jalan ...."Aku tidak tahu ada mobil yang melaju dari arah sana. Maafkan aku," ucap Carlos dengan suara serak sembari menatap Yasmine lekat-lekat.Yasmine terkejut mendengarnya. Dia telah membayangkan berbagai adegan saat dirinya bertemu lagi dengan Carlos, tetapi tidak pernah menduga bahwa Carlos akan datang untuk meminta maaf. Jantung Yasmine pun berdetak kencang.Yasmine menatap Carlos dengan gugu
"Yasmine, aku sudah sangat berbelaskasihan karena menyuruhmu pergi. Sebelum matahari terbit, kamu sudah harus meninggalkan Kota Sulvan." Selesai mengatakan itu, Carlos langsung berbalik dan pergi.Sosoknya yang tinggi dan tegap terlihat sangat suram sehingga membuat orang merasa segan untuk mendekatinya. Tubuh Yasmine benar-benar dingin sekarang. Dia terduduk lemas di sofa dan memeluk kakinya dengan gemetaran. Air mata berlinang di wajahnya.Yasmine tidak ingin meninggalkan Kota Sulvan seperti ini. Akan tetapi, dia akan bermusuhan dengan Carlos jika menolak. Dia tidak akan sanggup menerima hubungan seperti ini. Sementara itu, pergi adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan hubungannya dengan Carlos.....Carlos bergegas kembali ke kediaman tua Keluarga Lingga. Begitu masuk ke ruang tamu, hawa dingin sontak menerpa tubuhnya. Suhu di dalam ruangan turun lebih dari 10 derajat.Carlos menatap Paulus yang duduk di sofa kulit dengan sinis, lalu bertanya, "Di mana Matteo?"Paulus mengelua
Carlos yang tampak sedih berkata, "Kalau tahu Matteo diculik, Yasmine pasti tidak akan pergi."Sekalipun harus mempertaruhkan nyawanya, Yasmine pasti akan menyelamatkan Matteo. Namun, orang yang diancam Paulus akan menjadi Yasmine. Sementara itu, pertarungan antara Carlos dan Paulus baru dimulai. Hasilnya sulit diprediksi.Jika tahu lebih banyak, keselamatan Yasmine akan makin terancam. Jadi, lebih baik Carlos bersikap tegas untuk membuat Yasmine pergi dan mulai saat ini mereka tidak perlu berhubungan lagi. Setidaknya Yasmine aman.Tiba-tiba, jari Carlos mengetuk keyboard dan rekaman kamera pengawas berhenti. Carlos melihat Qaila yang berdiri di depan ruang kerja Paulus dengan curiga. Selain itu, Qaila juga memegang ponsel."Bagaimana dengan pelacakan riwayat panggilan telepon Qaila hari ini?" tanya Carlos.Yogi menjawab, "Pada pukul 19.00, dia menghubungi anggota Keluarga Cahyadi."Dalam rekaman kamera pengawas, Qaila memang masuk ke ruang kerja Paulus sambil memegang ponsel pada puku
Sofia sama sekali tidak menduga akan terjadi hal seperti ini sehingga tak kuasa mengernyit. Jika Keluarga Handoyo melarikan diri, semua perencanaan yang telah susah payah dibuatnya akan hancur berantakan. Dia tidak boleh membiarkan anggota Keluarga Handoyo kabur begitu saja.Melihat Sofia yang mengernyit dalam-dalam dengan cemas, Jason pun bertanya dengan penasaran, "Sofia, kenapa? Apa yang sedang kamu pikirkan?" Mengapa wanita itu malah terlihat tidak senang ketika Keluarga Handoyo hendak melarikan diri?"Ng, nggak apa-apa." Sofia tersadar kembali dan menampilkan ekspresi yang lembut seperti biasanya. Kemudian, wanita itu melanjutkan, "Aku hanya memikirkan, begitu Keluarga Handoyo pergi, aku mungkin nggak akan bisa bertemu dengan mereka lagi selamanya.""Yasmine sudah menyelamatkanku, tapi aku bahkan belum sempat membalas budinya. Jason, ayo kita pergi mengantar mereka," ucap Sofia.Di tengah malam, tanda-tanda persalinan prematur kembali dirasakan oleh Sofia sehingga Jason tidak meng
Semua pelayan yang awalnya melayani Yosef dikurung. Namun, berhubung Paulus mengincar Keluarga Handoyo, mereka tidak leluasa merekrut orang baru. Jadi, Yasmine terpaksa meminta dua pelayan dari Kediaman Handoyo untuk membantu merawat Yosef.Lantaran terlalu banyak masalah terjadi di Kediaman Handoyo, Yasmine tidak lagi memercayai siapa pun. Untuk berjaga-jaga, dia juga mengatur agar Yosef dan Zalman tinggal di ruangan yang sama. Setidaknya, mereka berdua bisa saling menjaga satu sama lain.Setelah semuanya selesai diurus, Yosef berkata dengan nada menyesal, "Yasmine, kamu sudah sibuk semalaman. Istirahatlah dulu.""Tidurlah, Nak," tambah Zalman. Yasmine belum tidur sepanjang malam dan sekarang sudah hampir tengah hari. Matanya pun terasa berat karena bergadang. Dia benar-benar butuh istirahat agar kuat menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya.Setelah meminta kedua pelayan untuk menjaga kakek dan ayahnya, Yasmine baru keluar dari kamar. Akan tetapi, saat dia baru berjalan beberapa
Namun, apakah dia sudah pasti akan mati hari ini? Sejak memutuskan untuk tetap tinggal di Kota Sulvan, Yasmine sudah menduga bahaya seperti apa yang akan dia temui. Itu sebabnya, dia tidak tidur dan membuat bubuk racun untuk melindungi diri. Namun, dia tidak menduga bahwa bubuk racunnya akan berguna secepat ini.Yasmine pun memerintahkan dengan lantang, "Sebarkan racun!"Begitu ucapan ini dilontarkan, para pengawal segera mengonsumsi obat penawar dan menyebarkan bubuk racun yang mereka simpan. Dalam sekejap, asap mulai memenuhi seluruh hutan."Tutup hidung kalian!" perintah pengawal rahasia itu.Di sisi lain, Yasmine dan anggota Keluarga Handoyo memanfaatkan situasi untuk masuk ke mobil dan meninggalkan tempat. Kejadian ini membuat para pengawal rahasia itu tercengang karena sama sekali tidak menyangka bahwa mereka akan kalah telak dari anggota Keluarga Handoyo."Kejar!" teriak pengawal rahasia yang memimpin itu. Kemudian, satu per satu kendaraan off-road pun melaju ke luar hutan untuk