Namun, apakah dia sudah pasti akan mati hari ini? Sejak memutuskan untuk tetap tinggal di Kota Sulvan, Yasmine sudah menduga bahaya seperti apa yang akan dia temui. Itu sebabnya, dia tidak tidur dan membuat bubuk racun untuk melindungi diri. Namun, dia tidak menduga bahwa bubuk racunnya akan berguna secepat ini.Yasmine pun memerintahkan dengan lantang, "Sebarkan racun!"Begitu ucapan ini dilontarkan, para pengawal segera mengonsumsi obat penawar dan menyebarkan bubuk racun yang mereka simpan. Dalam sekejap, asap mulai memenuhi seluruh hutan."Tutup hidung kalian!" perintah pengawal rahasia itu.Di sisi lain, Yasmine dan anggota Keluarga Handoyo memanfaatkan situasi untuk masuk ke mobil dan meninggalkan tempat. Kejadian ini membuat para pengawal rahasia itu tercengang karena sama sekali tidak menyangka bahwa mereka akan kalah telak dari anggota Keluarga Handoyo."Kejar!" teriak pengawal rahasia yang memimpin itu. Kemudian, satu per satu kendaraan off-road pun melaju ke luar hutan untuk
Ekspresi Edgar langsung berubah drastis saat membela diri, "Ini bukan obat yang kami beli!"Orang yang bertanggung jawab untuk menerima dan memeriksa obat sontak memucat. Kini, dia baru menyadari sesuatu dan berkata, "Keluarga Handoyo bekerja sama dengan Keluarga Cahyadi selama ini. Kualitas obat yang mereka berikan selalu yang terbaik dan nggak pernah ada yang cacat. Aku percaya pada mereka, jadi nggak memeriksa dengan begitu cermat kali ini ...."Si penanggung jawab ini sama sekali tidak memeriksa bagian bawah obat-obatan tersebut! Dia benar-benar tidak menyangka bahwa akan ada sesuatu yang begitu berbahaya di bawah sana!"Pelakunya sudah pasti Keluarga Cahyadi!" ucap Yasmine dengan geram. Punggungnya seketika terasa dingin.Semua insiden ini akhirnya terhubung satu sama lain. Keluarga Cahyadi bekerja sama dengan Keluarga Handoyo untuk mendapatkan kehormatan. Di sisi lain, mereka mengurung Zalman selama 20 tahun lebih. Hal ini telah menunjukkan niat jahat mereka.Hari ini, Keluarga C
"Beli saja dulu di pasar, beli sebanyak mungkin. Tidak masalah kalau harganya agak mahal, yang penting bisa menutupi kebutuhan," sahut Yasmine.Berhubung Edgar ditahan, Yasmine yang harus mengambil keputusan untuk menstabilkan situasi yang ada. Sesudah mengatur semuanya, dia menyeka air matanya dan berpura-pura tidak ada yang terjadi. Kemudian, Yasmine pergi menemui Yosef dan Zalman.Begitu melihat Yasmine datang, Yosef langsung bertanya dengan penuh perhatian, "Kenapa bangun cepat sekali? Apa istirahatmu sudah cukup?"Yasmine memperlihatkan senyuman sambil menyahut, "Sudah, aku datang untuk menemani kalian makan malam. Pelayan memasak bubur jagung kesukaan Kakek.""Bagus, bagus. Kalau ada Yasmine, selera makan Kakek pasti bertambah," ujar Yosef seraya tersenyum. Saat berikutnya, dia menegur dengan agak kesal, "Bukannya Edgar pergi mengambil obat? Kenapa masih belum balik sampai sekarang?"Begitu membahas tentang Edgar, Yasmine seketika merasa sedih. Dia menutupi kesedihannya dengan su
Qaila langsung membuka pintu lebih lebar, lalu berjalan melewati Yogi. Yogi tidak menduga bahwa Qaila akan selancang ini. Sebelum sempat menahan, Qaila sudah masuk ke kamar Carlos. Akan tetapi, kamar Carlos ternyata kosong melompong."Di mana Tuan Muda Carlos?" tanya Qaila yang panik dengan suara melengking. Yogi yang mendengar ini pun langsung menutup pintu, lalu maju untuk menutup mulut Qaila. Dia cemas hingga bercucuran keringat dingin. Qaila tahu bahwa Carlos tidak ada di kamar, masalah besar pasti akan terjadi! Apa yang harus dia lakukan sekarang!"Um um ...." Qaila meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Dia merasa sangat kesal karena Carlos diam-diam keluar. Tindakan Carlos mungkin akan memengaruhi rencana Paulus. Dia harus memberitahukan masalah ini kepada Paulus!Saat ini, tiba-tiba terdengar suara ringan dari luar jendela. Kemudian, Carlos melompat masuk dengan gesit. Setelah berdiri dengan stabil, tatapan tajamnya langsung tertuju pada tamu yang tidak diundang itu, Qaila.Yogi m
Qaila senang hingga matanya berbinar-binar. Dia bertanya, "Serius?"Qaila bersekongkol dengan Lisa dan membantu Paulus hanya karena 1 tujuan, yaitu menikah dengan Carlos. Sekarang, Carlos mengatakan sendiri bahwa dia akan menikahinya. Ini adalah jalan pintas!"Aku tidak akan mengingkari janjiku," ucap Carlos dengan yakin.Carlos adalah pria yang selalu menepati janji. Selama tidak terjadi hal-hal di luar dugaan, dia tidak akan mengingkari janjinya. Jadi, yang perlu Qaila lakukan sekarang hanya membawa Matteo pulang.Godaan seperti ini tidak akan bisa ditolak oleh Qaila. Saking gembiranya, dia tidak bisa mengendalikan diri dan berkata, "Matteo juga anakku. Meskipun kamu nggak meminta, aku tetap akan mencarinya. Hanya saja ...."Qaila memasang ekspresi sedih sembari meneruskan, "Carlos, kita terus terpisah. Hubungan keluarga kita benar-benar rumit. Aku ingin kita langsung mengambil akta nikah setelah Matteo ditemukan. Apa kamu setuju?"Empat tahun lalu, pernikahannya dengan Carlos gagal
Sesudah menemani Yosef dan Zalman makan malam, Yasmine meninggalkan kamar dengan alasan ingin membantu Edgar. Begitu keluar, dia langsung melihat Madhav yang tampak murung sehingga bertanya, "Madhav, kenapa?""Nona, maaf. Kami gagal membeli obat itu. Aku sudah mengutus orang untuk mencari di setiap apotek Kota Sulvan, tapi semua bilang stoknya habis," jelas Madhav dengan ekspresi bersalah.Meskipun obat yang mereka ambil dari Keluarga Cahyadi ini termasuk obat langka dan jarang ditemui di pasaran, bukan berarti sama sekali tidak bisa ditemukan. Apalagi, tidak banyak orang yang membeli obat ini. Apotek seharusnya memiliki sedikit stok. Jawaban yang mereka berikan ini benar-benar tidak masuk akal."Ada beberapa bos yang nggak berani menatap kami saat berbicara. Sepertinya, mereka berbohong," ucap Madhav yang merasa kesal. Padahal Keluarga Handoyo sering membantu beberapa apotek itu, mereka malah menyulitkan Keluarga Handoyo sekarang. Benar-benar menjengkelkan.Banyak pasien dengan penyak
Yasmine mengepalkan tangannya dengan erat dan berusaha untuk menahan emosinya. Dia berkata dengan lirih, "Aku pasti akan mendapatkan obatnya besok."Yasmine sudah memiliki rencana. Para bos apotek menghindarinya dengan menggunakan alasan hari sudah malam. Namun, mereka tidak mungkin menutup toko saat siang hari.Keesokan harinya, Yasmine sengaja memarkir mobilnya agak jauh dari apotek. Dia mengamati gerak-gerik di dalam sana. Ketika ada orang datang untuk membeli obat, dia baru turun dan menghampiri.Begitu melihat kedatangan Yasmine, bos itu langsung panik. Dia bertanya dengan suara yang seperti hampir menangis, "Kenapa kamu datang lagi? Sudah kubilang nggak ada obat yang kamu mau! Mau kamu datang 100 kali pun, hasilnya tetap akan sama!"Yasmine duduk di kursi dan memasang ekspresi tenang saat berkata, "Aku datang untuk membeli ubi kering dan krisan liar hari ini."Kedua ini adalah herbal yang sangat lazim dan sering digunakan. Setiap apotek pasti memiliki banyak stok. Namun, bos itu
Carlos mengepalkan tangannya. Setelah itu, dia mengambil setumpuk kartu hitam, mengenakan jaket tipis, dan melompat keluar dari jendela. Setengah jam kemudian, Carlos tiba di kediaman Keluarga Mahendra. Leo dan Carlos biasanya selalu berselisih. Ketika bertemu sekarang, raut wajah mereka pun makin dipenuhi amarah hingga tidak bisa lagi mempertahankan wibawa seorang bangsawan."Carlos, kamu masih berani datang? Apa kamu sedang mencoba memaksa Keluarga Mahendra untuk memutuskan hubungan dengan Keluarga Handoyo? Jangan mimpi! Terlepas dari apa pun yang akan kamu lakukan untuk menekanku, aku tetap akan mendukung Yasmine sebisaku!" ujar Leo.Kemarin malam, Keluarga Mahendra sudah memberikan semua bahan obat yang mereka miliki kepada Keluarga Handoyo. Hanya saja, ada beberapa bahan obat yang jumlahnya tidak banyak karena langka dan jarang digunakan.Sementara itu, Leo juga sudah menghubungi apotek lain. Namun, tidak ada satu pun yang mau menjual obat kepadanya karena dia sudah bekerja sama
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe