Ekspresi Edgar langsung berubah drastis saat membela diri, "Ini bukan obat yang kami beli!"Orang yang bertanggung jawab untuk menerima dan memeriksa obat sontak memucat. Kini, dia baru menyadari sesuatu dan berkata, "Keluarga Handoyo bekerja sama dengan Keluarga Cahyadi selama ini. Kualitas obat yang mereka berikan selalu yang terbaik dan nggak pernah ada yang cacat. Aku percaya pada mereka, jadi nggak memeriksa dengan begitu cermat kali ini ...."Si penanggung jawab ini sama sekali tidak memeriksa bagian bawah obat-obatan tersebut! Dia benar-benar tidak menyangka bahwa akan ada sesuatu yang begitu berbahaya di bawah sana!"Pelakunya sudah pasti Keluarga Cahyadi!" ucap Yasmine dengan geram. Punggungnya seketika terasa dingin.Semua insiden ini akhirnya terhubung satu sama lain. Keluarga Cahyadi bekerja sama dengan Keluarga Handoyo untuk mendapatkan kehormatan. Di sisi lain, mereka mengurung Zalman selama 20 tahun lebih. Hal ini telah menunjukkan niat jahat mereka.Hari ini, Keluarga C
"Beli saja dulu di pasar, beli sebanyak mungkin. Tidak masalah kalau harganya agak mahal, yang penting bisa menutupi kebutuhan," sahut Yasmine.Berhubung Edgar ditahan, Yasmine yang harus mengambil keputusan untuk menstabilkan situasi yang ada. Sesudah mengatur semuanya, dia menyeka air matanya dan berpura-pura tidak ada yang terjadi. Kemudian, Yasmine pergi menemui Yosef dan Zalman.Begitu melihat Yasmine datang, Yosef langsung bertanya dengan penuh perhatian, "Kenapa bangun cepat sekali? Apa istirahatmu sudah cukup?"Yasmine memperlihatkan senyuman sambil menyahut, "Sudah, aku datang untuk menemani kalian makan malam. Pelayan memasak bubur jagung kesukaan Kakek.""Bagus, bagus. Kalau ada Yasmine, selera makan Kakek pasti bertambah," ujar Yosef seraya tersenyum. Saat berikutnya, dia menegur dengan agak kesal, "Bukannya Edgar pergi mengambil obat? Kenapa masih belum balik sampai sekarang?"Begitu membahas tentang Edgar, Yasmine seketika merasa sedih. Dia menutupi kesedihannya dengan su
Qaila langsung membuka pintu lebih lebar, lalu berjalan melewati Yogi. Yogi tidak menduga bahwa Qaila akan selancang ini. Sebelum sempat menahan, Qaila sudah masuk ke kamar Carlos. Akan tetapi, kamar Carlos ternyata kosong melompong."Di mana Tuan Muda Carlos?" tanya Qaila yang panik dengan suara melengking. Yogi yang mendengar ini pun langsung menutup pintu, lalu maju untuk menutup mulut Qaila. Dia cemas hingga bercucuran keringat dingin. Qaila tahu bahwa Carlos tidak ada di kamar, masalah besar pasti akan terjadi! Apa yang harus dia lakukan sekarang!"Um um ...." Qaila meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Dia merasa sangat kesal karena Carlos diam-diam keluar. Tindakan Carlos mungkin akan memengaruhi rencana Paulus. Dia harus memberitahukan masalah ini kepada Paulus!Saat ini, tiba-tiba terdengar suara ringan dari luar jendela. Kemudian, Carlos melompat masuk dengan gesit. Setelah berdiri dengan stabil, tatapan tajamnya langsung tertuju pada tamu yang tidak diundang itu, Qaila.Yogi m
Qaila senang hingga matanya berbinar-binar. Dia bertanya, "Serius?"Qaila bersekongkol dengan Lisa dan membantu Paulus hanya karena 1 tujuan, yaitu menikah dengan Carlos. Sekarang, Carlos mengatakan sendiri bahwa dia akan menikahinya. Ini adalah jalan pintas!"Aku tidak akan mengingkari janjiku," ucap Carlos dengan yakin.Carlos adalah pria yang selalu menepati janji. Selama tidak terjadi hal-hal di luar dugaan, dia tidak akan mengingkari janjinya. Jadi, yang perlu Qaila lakukan sekarang hanya membawa Matteo pulang.Godaan seperti ini tidak akan bisa ditolak oleh Qaila. Saking gembiranya, dia tidak bisa mengendalikan diri dan berkata, "Matteo juga anakku. Meskipun kamu nggak meminta, aku tetap akan mencarinya. Hanya saja ...."Qaila memasang ekspresi sedih sembari meneruskan, "Carlos, kita terus terpisah. Hubungan keluarga kita benar-benar rumit. Aku ingin kita langsung mengambil akta nikah setelah Matteo ditemukan. Apa kamu setuju?"Empat tahun lalu, pernikahannya dengan Carlos gagal
Sesudah menemani Yosef dan Zalman makan malam, Yasmine meninggalkan kamar dengan alasan ingin membantu Edgar. Begitu keluar, dia langsung melihat Madhav yang tampak murung sehingga bertanya, "Madhav, kenapa?""Nona, maaf. Kami gagal membeli obat itu. Aku sudah mengutus orang untuk mencari di setiap apotek Kota Sulvan, tapi semua bilang stoknya habis," jelas Madhav dengan ekspresi bersalah.Meskipun obat yang mereka ambil dari Keluarga Cahyadi ini termasuk obat langka dan jarang ditemui di pasaran, bukan berarti sama sekali tidak bisa ditemukan. Apalagi, tidak banyak orang yang membeli obat ini. Apotek seharusnya memiliki sedikit stok. Jawaban yang mereka berikan ini benar-benar tidak masuk akal."Ada beberapa bos yang nggak berani menatap kami saat berbicara. Sepertinya, mereka berbohong," ucap Madhav yang merasa kesal. Padahal Keluarga Handoyo sering membantu beberapa apotek itu, mereka malah menyulitkan Keluarga Handoyo sekarang. Benar-benar menjengkelkan.Banyak pasien dengan penyak
Yasmine mengepalkan tangannya dengan erat dan berusaha untuk menahan emosinya. Dia berkata dengan lirih, "Aku pasti akan mendapatkan obatnya besok."Yasmine sudah memiliki rencana. Para bos apotek menghindarinya dengan menggunakan alasan hari sudah malam. Namun, mereka tidak mungkin menutup toko saat siang hari.Keesokan harinya, Yasmine sengaja memarkir mobilnya agak jauh dari apotek. Dia mengamati gerak-gerik di dalam sana. Ketika ada orang datang untuk membeli obat, dia baru turun dan menghampiri.Begitu melihat kedatangan Yasmine, bos itu langsung panik. Dia bertanya dengan suara yang seperti hampir menangis, "Kenapa kamu datang lagi? Sudah kubilang nggak ada obat yang kamu mau! Mau kamu datang 100 kali pun, hasilnya tetap akan sama!"Yasmine duduk di kursi dan memasang ekspresi tenang saat berkata, "Aku datang untuk membeli ubi kering dan krisan liar hari ini."Kedua ini adalah herbal yang sangat lazim dan sering digunakan. Setiap apotek pasti memiliki banyak stok. Namun, bos itu
Carlos mengepalkan tangannya. Setelah itu, dia mengambil setumpuk kartu hitam, mengenakan jaket tipis, dan melompat keluar dari jendela. Setengah jam kemudian, Carlos tiba di kediaman Keluarga Mahendra. Leo dan Carlos biasanya selalu berselisih. Ketika bertemu sekarang, raut wajah mereka pun makin dipenuhi amarah hingga tidak bisa lagi mempertahankan wibawa seorang bangsawan."Carlos, kamu masih berani datang? Apa kamu sedang mencoba memaksa Keluarga Mahendra untuk memutuskan hubungan dengan Keluarga Handoyo? Jangan mimpi! Terlepas dari apa pun yang akan kamu lakukan untuk menekanku, aku tetap akan mendukung Yasmine sebisaku!" ujar Leo.Kemarin malam, Keluarga Mahendra sudah memberikan semua bahan obat yang mereka miliki kepada Keluarga Handoyo. Hanya saja, ada beberapa bahan obat yang jumlahnya tidak banyak karena langka dan jarang digunakan.Sementara itu, Leo juga sudah menghubungi apotek lain. Namun, tidak ada satu pun yang mau menjual obat kepadanya karena dia sudah bekerja sama
Apa? Yasmine tertegun, bahkan air matanya seketika berhenti mengalir. Saat ini, Yasmine terlihat bingung dan kaget. Dia pun menarik tangannya dari genggaman Leo. Gerakan kecil ini membuat Leo seolah-olah disambar petir. Kegembiraan dalam hatinya sontak sirna, membuatnya terdiam seribu bahasa. Kemudian, Leo mengusap kepala Yasmine dengan lembut sambil berkata, "Lihatlah dirimu, apa aku membuatmu terkejut? Apa aku terlihat seperti orang yang ingin mendapatkan imbalan?"Nada bicara yang terdengar santai ini memperjelas bahwa Leo sedang bercanda. Yasmine kembali tenang dan menghela napas lega. Dia menimpali, "Ini sama sekali nggak lucu."Leo tetap tersenyum meski suasana hatinya sedang tidak baik.....Setelah selesai menyimpan bahan obat, Yasmine mendapatkan sebuah kabar baik."Aku sudah menemukan lokasi beredarnya obat-obatan terlarang itu. Tempatnya di Bar Rosela."Ada yang diam-diam menjual obat di sana. Belum jelas siapa mereka, tetapi yang pasti pembelinya adalah anak muda yang suka