Qaila langsung membuka pintu lebih lebar, lalu berjalan melewati Yogi. Yogi tidak menduga bahwa Qaila akan selancang ini. Sebelum sempat menahan, Qaila sudah masuk ke kamar Carlos. Akan tetapi, kamar Carlos ternyata kosong melompong."Di mana Tuan Muda Carlos?" tanya Qaila yang panik dengan suara melengking. Yogi yang mendengar ini pun langsung menutup pintu, lalu maju untuk menutup mulut Qaila. Dia cemas hingga bercucuran keringat dingin. Qaila tahu bahwa Carlos tidak ada di kamar, masalah besar pasti akan terjadi! Apa yang harus dia lakukan sekarang!"Um um ...." Qaila meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Dia merasa sangat kesal karena Carlos diam-diam keluar. Tindakan Carlos mungkin akan memengaruhi rencana Paulus. Dia harus memberitahukan masalah ini kepada Paulus!Saat ini, tiba-tiba terdengar suara ringan dari luar jendela. Kemudian, Carlos melompat masuk dengan gesit. Setelah berdiri dengan stabil, tatapan tajamnya langsung tertuju pada tamu yang tidak diundang itu, Qaila.Yogi m
Qaila senang hingga matanya berbinar-binar. Dia bertanya, "Serius?"Qaila bersekongkol dengan Lisa dan membantu Paulus hanya karena 1 tujuan, yaitu menikah dengan Carlos. Sekarang, Carlos mengatakan sendiri bahwa dia akan menikahinya. Ini adalah jalan pintas!"Aku tidak akan mengingkari janjiku," ucap Carlos dengan yakin.Carlos adalah pria yang selalu menepati janji. Selama tidak terjadi hal-hal di luar dugaan, dia tidak akan mengingkari janjinya. Jadi, yang perlu Qaila lakukan sekarang hanya membawa Matteo pulang.Godaan seperti ini tidak akan bisa ditolak oleh Qaila. Saking gembiranya, dia tidak bisa mengendalikan diri dan berkata, "Matteo juga anakku. Meskipun kamu nggak meminta, aku tetap akan mencarinya. Hanya saja ...."Qaila memasang ekspresi sedih sembari meneruskan, "Carlos, kita terus terpisah. Hubungan keluarga kita benar-benar rumit. Aku ingin kita langsung mengambil akta nikah setelah Matteo ditemukan. Apa kamu setuju?"Empat tahun lalu, pernikahannya dengan Carlos gagal
Sesudah menemani Yosef dan Zalman makan malam, Yasmine meninggalkan kamar dengan alasan ingin membantu Edgar. Begitu keluar, dia langsung melihat Madhav yang tampak murung sehingga bertanya, "Madhav, kenapa?""Nona, maaf. Kami gagal membeli obat itu. Aku sudah mengutus orang untuk mencari di setiap apotek Kota Sulvan, tapi semua bilang stoknya habis," jelas Madhav dengan ekspresi bersalah.Meskipun obat yang mereka ambil dari Keluarga Cahyadi ini termasuk obat langka dan jarang ditemui di pasaran, bukan berarti sama sekali tidak bisa ditemukan. Apalagi, tidak banyak orang yang membeli obat ini. Apotek seharusnya memiliki sedikit stok. Jawaban yang mereka berikan ini benar-benar tidak masuk akal."Ada beberapa bos yang nggak berani menatap kami saat berbicara. Sepertinya, mereka berbohong," ucap Madhav yang merasa kesal. Padahal Keluarga Handoyo sering membantu beberapa apotek itu, mereka malah menyulitkan Keluarga Handoyo sekarang. Benar-benar menjengkelkan.Banyak pasien dengan penyak
Yasmine mengepalkan tangannya dengan erat dan berusaha untuk menahan emosinya. Dia berkata dengan lirih, "Aku pasti akan mendapatkan obatnya besok."Yasmine sudah memiliki rencana. Para bos apotek menghindarinya dengan menggunakan alasan hari sudah malam. Namun, mereka tidak mungkin menutup toko saat siang hari.Keesokan harinya, Yasmine sengaja memarkir mobilnya agak jauh dari apotek. Dia mengamati gerak-gerik di dalam sana. Ketika ada orang datang untuk membeli obat, dia baru turun dan menghampiri.Begitu melihat kedatangan Yasmine, bos itu langsung panik. Dia bertanya dengan suara yang seperti hampir menangis, "Kenapa kamu datang lagi? Sudah kubilang nggak ada obat yang kamu mau! Mau kamu datang 100 kali pun, hasilnya tetap akan sama!"Yasmine duduk di kursi dan memasang ekspresi tenang saat berkata, "Aku datang untuk membeli ubi kering dan krisan liar hari ini."Kedua ini adalah herbal yang sangat lazim dan sering digunakan. Setiap apotek pasti memiliki banyak stok. Namun, bos itu
Carlos mengepalkan tangannya. Setelah itu, dia mengambil setumpuk kartu hitam, mengenakan jaket tipis, dan melompat keluar dari jendela. Setengah jam kemudian, Carlos tiba di kediaman Keluarga Mahendra. Leo dan Carlos biasanya selalu berselisih. Ketika bertemu sekarang, raut wajah mereka pun makin dipenuhi amarah hingga tidak bisa lagi mempertahankan wibawa seorang bangsawan."Carlos, kamu masih berani datang? Apa kamu sedang mencoba memaksa Keluarga Mahendra untuk memutuskan hubungan dengan Keluarga Handoyo? Jangan mimpi! Terlepas dari apa pun yang akan kamu lakukan untuk menekanku, aku tetap akan mendukung Yasmine sebisaku!" ujar Leo.Kemarin malam, Keluarga Mahendra sudah memberikan semua bahan obat yang mereka miliki kepada Keluarga Handoyo. Hanya saja, ada beberapa bahan obat yang jumlahnya tidak banyak karena langka dan jarang digunakan.Sementara itu, Leo juga sudah menghubungi apotek lain. Namun, tidak ada satu pun yang mau menjual obat kepadanya karena dia sudah bekerja sama
Apa? Yasmine tertegun, bahkan air matanya seketika berhenti mengalir. Saat ini, Yasmine terlihat bingung dan kaget. Dia pun menarik tangannya dari genggaman Leo. Gerakan kecil ini membuat Leo seolah-olah disambar petir. Kegembiraan dalam hatinya sontak sirna, membuatnya terdiam seribu bahasa. Kemudian, Leo mengusap kepala Yasmine dengan lembut sambil berkata, "Lihatlah dirimu, apa aku membuatmu terkejut? Apa aku terlihat seperti orang yang ingin mendapatkan imbalan?"Nada bicara yang terdengar santai ini memperjelas bahwa Leo sedang bercanda. Yasmine kembali tenang dan menghela napas lega. Dia menimpali, "Ini sama sekali nggak lucu."Leo tetap tersenyum meski suasana hatinya sedang tidak baik.....Setelah selesai menyimpan bahan obat, Yasmine mendapatkan sebuah kabar baik."Aku sudah menemukan lokasi beredarnya obat-obatan terlarang itu. Tempatnya di Bar Rosela."Ada yang diam-diam menjual obat di sana. Belum jelas siapa mereka, tetapi yang pasti pembelinya adalah anak muda yang suka
Akan tetapi, Yasmine harus terlihat bersemangat. Dia pun berjalan ke arah kerumunan dan mencari "mangsa". Supaya tidak dicurigai, Yasmine tidak langsung menghampiri Leo, melainkan berjalan ke tempat lain terlebih dahulu. Dengan begini, gerak-geriknya akan terlihat lebih natural.Ketika Yasmine sedang berkeliling, ada orang yang memperhatikannya dari kegelapan. Kedua pria ini saling memandang sejenak karena telah menemukan mangsa baru.Setelah melihat-lihat cukup lama, Yasmine baru menuju ke tempat Leo berada. Akan tetapi, ketika Yasmine masih berjarak belasan meter dari meja Leo, tiba-tiba ada yang menariknya dari meja sebelah. Tubuhnya miring dan akhirnya terduduk di atas sofa."Apa yang kamu lakukan?" teriak Yasmine dengan panik. Ketika menengadah, dia melihat wajah Carlos yang memesona di bawah cahaya remang-remang. Setiap kali melihat wajah ini, Yasmine tetap akan terpesona.Saat ini, suasana seketika menjadi makin misterius. Jantung Yasmine seolah-olah berhenti berdetak. Semua per
Tatapan Carlos tampak agak suram. Kini, hubungannya dengan Yasmine sudah menjadi sangat buruk. Dia mengendurkan tangannya yang merangkul Yasmine, lalu berkata dengan suara rendah, "Perdagangan obat terlarang yang dilakukan Keluarga Cahyadi mungkin akan melibatkan Keluarga Lingga."Jadi, Carlos datang untuk menyelidiki tentang obat terlarang itu, tujuannya sama dengan Yasmine. Hanya saja, Carlos datang untuk menyingkirkan bahaya yang ada supaya kerja samanya dengan Keluarga Cahyadi bisa menjadi lebih baik. Sementara itu, Yasmine datang untuk mengungkapkan kebenaran supaya Keluarga Cahyadi mendapatkan konsekuensinya."Bagaimana kalau kita bekerja sama untuk sementara?" tanya Carlos sembari menatap Yasmine dengan murung. Kemudian, dia menyodorkan gelas kosong ke hadapan Yasmine.Masalah sudah seperti ini. Bekerja sama dengan Carlos untuk menemukan pelaku utamanya adalah ide yang cukup bagus. Akan tetapi, ketika Yasmine yang duduk begitu dekat dengan Carlos mencium aromanya yang begitu fam
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe