Carlos mengepalkan tangannya. Setelah itu, dia mengambil setumpuk kartu hitam, mengenakan jaket tipis, dan melompat keluar dari jendela. Setengah jam kemudian, Carlos tiba di kediaman Keluarga Mahendra. Leo dan Carlos biasanya selalu berselisih. Ketika bertemu sekarang, raut wajah mereka pun makin dipenuhi amarah hingga tidak bisa lagi mempertahankan wibawa seorang bangsawan."Carlos, kamu masih berani datang? Apa kamu sedang mencoba memaksa Keluarga Mahendra untuk memutuskan hubungan dengan Keluarga Handoyo? Jangan mimpi! Terlepas dari apa pun yang akan kamu lakukan untuk menekanku, aku tetap akan mendukung Yasmine sebisaku!" ujar Leo.Kemarin malam, Keluarga Mahendra sudah memberikan semua bahan obat yang mereka miliki kepada Keluarga Handoyo. Hanya saja, ada beberapa bahan obat yang jumlahnya tidak banyak karena langka dan jarang digunakan.Sementara itu, Leo juga sudah menghubungi apotek lain. Namun, tidak ada satu pun yang mau menjual obat kepadanya karena dia sudah bekerja sama
Apa? Yasmine tertegun, bahkan air matanya seketika berhenti mengalir. Saat ini, Yasmine terlihat bingung dan kaget. Dia pun menarik tangannya dari genggaman Leo. Gerakan kecil ini membuat Leo seolah-olah disambar petir. Kegembiraan dalam hatinya sontak sirna, membuatnya terdiam seribu bahasa. Kemudian, Leo mengusap kepala Yasmine dengan lembut sambil berkata, "Lihatlah dirimu, apa aku membuatmu terkejut? Apa aku terlihat seperti orang yang ingin mendapatkan imbalan?"Nada bicara yang terdengar santai ini memperjelas bahwa Leo sedang bercanda. Yasmine kembali tenang dan menghela napas lega. Dia menimpali, "Ini sama sekali nggak lucu."Leo tetap tersenyum meski suasana hatinya sedang tidak baik.....Setelah selesai menyimpan bahan obat, Yasmine mendapatkan sebuah kabar baik."Aku sudah menemukan lokasi beredarnya obat-obatan terlarang itu. Tempatnya di Bar Rosela."Ada yang diam-diam menjual obat di sana. Belum jelas siapa mereka, tetapi yang pasti pembelinya adalah anak muda yang suka
Akan tetapi, Yasmine harus terlihat bersemangat. Dia pun berjalan ke arah kerumunan dan mencari "mangsa". Supaya tidak dicurigai, Yasmine tidak langsung menghampiri Leo, melainkan berjalan ke tempat lain terlebih dahulu. Dengan begini, gerak-geriknya akan terlihat lebih natural.Ketika Yasmine sedang berkeliling, ada orang yang memperhatikannya dari kegelapan. Kedua pria ini saling memandang sejenak karena telah menemukan mangsa baru.Setelah melihat-lihat cukup lama, Yasmine baru menuju ke tempat Leo berada. Akan tetapi, ketika Yasmine masih berjarak belasan meter dari meja Leo, tiba-tiba ada yang menariknya dari meja sebelah. Tubuhnya miring dan akhirnya terduduk di atas sofa."Apa yang kamu lakukan?" teriak Yasmine dengan panik. Ketika menengadah, dia melihat wajah Carlos yang memesona di bawah cahaya remang-remang. Setiap kali melihat wajah ini, Yasmine tetap akan terpesona.Saat ini, suasana seketika menjadi makin misterius. Jantung Yasmine seolah-olah berhenti berdetak. Semua per
Tatapan Carlos tampak agak suram. Kini, hubungannya dengan Yasmine sudah menjadi sangat buruk. Dia mengendurkan tangannya yang merangkul Yasmine, lalu berkata dengan suara rendah, "Perdagangan obat terlarang yang dilakukan Keluarga Cahyadi mungkin akan melibatkan Keluarga Lingga."Jadi, Carlos datang untuk menyelidiki tentang obat terlarang itu, tujuannya sama dengan Yasmine. Hanya saja, Carlos datang untuk menyingkirkan bahaya yang ada supaya kerja samanya dengan Keluarga Cahyadi bisa menjadi lebih baik. Sementara itu, Yasmine datang untuk mengungkapkan kebenaran supaya Keluarga Cahyadi mendapatkan konsekuensinya."Bagaimana kalau kita bekerja sama untuk sementara?" tanya Carlos sembari menatap Yasmine dengan murung. Kemudian, dia menyodorkan gelas kosong ke hadapan Yasmine.Masalah sudah seperti ini. Bekerja sama dengan Carlos untuk menemukan pelaku utamanya adalah ide yang cukup bagus. Akan tetapi, ketika Yasmine yang duduk begitu dekat dengan Carlos mencium aromanya yang begitu fam
Namun, tidak ada cara lain untuk sekarang. Yasmine hanya bisa mengambil risiko ini. Dia memegang jarum perak dengan erat dan berniat melawan 8 orang ini sendirian. Saat ini, terlihat Carlos yang tiba-tiba menghampiri dengan ekspresi dingin. Hanya dalam sesaat, dia berhasil menjatuhkan para pemuda itu.Gerakannya sangat gesit dan ringan hingga tidak ada orang yang merasa terganggu. Ketika melihat para pemuda yang tergeletak tak berdaya itu, lalu melihat Carlos yang masih berpakaian rapi, Yasmine pun hanya bisa termangu."Di sini ada banyak kamera pengawas. Jumlah mereka sangat banyak, kita pasti ketahuan sebentar lagi. Kita harus segera pergi dari sini," ujar Carlos sembari mengangkat pemuda berambut pirang itu, lalu menarik Yasmine ke pintu belakang.Setelah melemparkan pemuda berambut pirang itu ke jok belakang, Carlos buru-buru mengemudikan mobilnya untuk pergi. Pada saat yang sama, Carlos memerintahkan, "Bangunkan dia, tanya dia lokasi gudang."Begitu mendengar perintah Carlos ini,
"Aku akan memancing mereka ke tempat lain, kamu diam-diam menyelinap masuk," ujar Carlos.Ini adalah ide bagus. Namun, dengan cara ini, orang yang akan mendapatkan dokumen dan bukti yang terkait adalah Yasmine. Dengan kata lain, Carlos akan kehilangan kesempatan untuk menghancurkan semua bukti yang ada dan kehilangan kerja samanya dengan Keluarga Cahyadi. Apakah pria ini rela?Yasmine menatap Carlos dengan curiga, berbagai pikiran tebersit di benaknya. Carlos pun merasa tidak berdaya sehingga terpaksa berkata, "Aku akan datang mencarimu nanti. Hanya orang berkemampuan yang akan mendapatkan informasi penting yang ada."Itu artinya, Carlos yakin dirinya bisa merebut dokumen dan bukti dari tangan Yasmine. Hal seperti ini bukannya tidak mungkin terjadi. Namun, menurut Yasmine, dia memiliki peluang lebih besar karena akan masuk duluan. Jika beraksi lebih cepat, dia bisa saja membawa kabur dokumen dan bukti yang ada. Dengan begitu, dia yang akan menang."Oke." Yasmine menyetujui saran Carlos
"Tuan, kamu harus segera membuat keputusan," ujar Karim dengan serius.Paulus mengerutkan dahinya. Sorot matanya yang dipenuhi amarah terus tertuju pada Carlos, seolah-olah ingin membuatnya tidak bisa berdiri lagi dan tidak bisa mengacaukan rencananya."Carlos!" Paulus berjalan keluar dengan membawa kruknya, lalu bertanya dengan nada dingin, "Kamu sudah nggak ingin bertemu Matteo? Cepat berhenti!"Carlos sontak berhenti menyerang sehingga dia dipukul oleh seseorang dari belakang. Rasa sakit yang dahsyat sontak menyebar, membuat wajahnya menjadi pucat. Meskipun demikian, dia tetap menahan rasa sakit tersebut dan lanjut menyerang dengan makin ganas.Menurut Carlos, Paulus hanya menggunakan Matteo untuk mengancamnya dan tidak mungkin berani membunuh Matteo. Dalam situasi seperti ini, dia tidak perlu menyerah. Sebaliknya, dia harus segera menyelamatkan Yasmine.Masalah tentang Matteo masih bisa dibicarakan nanti. Lagi pula, Yogi sedang membuntuti Qaila yang hendak pergi mencari Matteo. Kal
Ketika dibawa keluar oleh polisi dari gudang, Yasmine yang panik tanpa sadar melirik ke sekeliling. Dia mencoba untuk mencari Carlos. Entah bagaimana kondisi Carlos setelah memancing para penjaga ke tempat lain.Begitu memikirkan hal ini, Yasmine tiba-tiba mendapati Carlos berdiri bersama Paulus di jalanan yang tidak jauh dari sana. Sementara itu, para penjaga yang sebelumnya juga terlihat berdiri di sisi mereka.Jantung Yasmine seketika berdetak kencang, sementara wajahnya menjadi pucat pasi. Ternyata, Carlos hanya berpura-pura memancing para penjaga itu demi mengelabuinya memasuki gudang. Dengan cara ini, para polisi pun bisa menangkapnya dengan mudah!Jadi, semua yang terjadi malam ini adalah rencana yang dibuat oleh Carlos. Pria ini ingin melenyapkan Keluarga Handoyo dan membuatnya kehilangan sokongan. Apakah ini pembalasan dendam Carlos? Dia tidak membunuh Yasmine, tetapi ingin membuatnya kehilangan keluarganya!Hati Yasmine seakan-akan disayat oleh pisau. Dalam sekejap, rasa saki