Air mata seketika berlinang di wajah Yasmine. Saat berikutnya, dia langsung melemparkan diri ke pelukan Yosef dan Zalman sambil berkata dengan terisak-isak, "Kakek ... Ayah ... maafkan aku, aku gagal mengurus masalah ini dan membuat kalian khawatir."Zalman menepuk punggung Yasmine dengan penuh kasih sayang. Baru beberapa hari tidak bertemu, tetapi Yasmine sudah kurus begini. Dia pun menghela napas dan membalas, "Yang penting kamu baik-baik saja."Kemudian, Yasmine memapah Yosef untuk meninggalkan kantor polisi. Mereka bertiga menaiki mobil untuk pergi. Dalam perjalanan, Yasmine terus bertanya bagaimana mereka bisa membebaskannya dari penjara. Namun, Yosef dan Zalman sama sekali tidak menjawab.Pada akhirnya, Yasmine mendapati bahwa mereka bukan kembali ke kediaman Keluarga Handoyo. Ini adalah sebuah gedung kecil dengan 2 lantai yang terlihat bobrok dan terletak di pinggir kota.Yosef yang dipapah turun berkata dengan malu, "Yasmine, maafkan Kakek. Untuk sementara waktu ini, kita haru
"Setelah kondisi kakekmu lebih baik beberapa hari ini, kita akan meninggalkan Kota Sulvan, tempat yang penuh dengan intrik ini," ujar Zalman dengan sungguh-sungguh.Sejak Keluarga Handoyo mengumumkan kebangkrutan, mereka sudah menyerah untuk melawan dan hanya ingin menyelamatkan diri. Dengan kata lain, hanya Edgar yang akan mendekam di penjara Kota Sulvan. Dia yang akan menanggung semua penderitaan ini.Perasaan Yasmine sungguh campur aduk sekarang. Dia mengepalkan tangan dengan erat karena tidak sanggup melakukan hal seperti ini. Kebencian dalam hatinya sudah mencapai titik tertinggi. Akhirnya, dia membuat keputusan. "Meskipun Keluarga Lingga berkuasa, mereka tetap memiliki kelemahan. Jika bekerja sama dengan semua lawannya, aku bisa saja melawan mereka.""Begitu terjadi kekacauan di Keluarga Lingga, kita bisa menangkap kelemahan mereka dengan mudah. Kali ini, mereka telah menjebak kita. Tapi, aku pasti akan membalikkan situasi dan memulihkan reputasi Kak Edgar!" ucap Yasmine dengan p
"Di Kota Sulvan, nggak ada seorang pun yang berani bersaing dengannya ataupun pantas menjadi lawannya. Kalau nggak melawannya, kamu nggak akan pernah tahu seberapa menakutkannya dia. Tapi, kalau pernah melawannya satu kali, kamu nggak akan pernah berani menjadi musuhnya lagi," ujar Kairo.Yasmine tersentak. Dia tidak pernah menyangka bahwa Kairo begitu takut dengan Carlos. Apa Carlos benar-benar semenakutkan itu?"Nona, aku masih ada urusan. Aku pamit dulu," ucap Kairo dengan sopan dan menunjukkan tekad yang tidak tergoyahkan.Yasmine sangat paham dirinya tidak bisa membujuk Kairo lagi. Kekecewaan memenuhi hatinya, dia merasa sangat sedih. Melawan Carlos adalah hal yang sangat sulit, tetapi Carlos malah merupakan lawan terbesarnya sekarang.Setelah meninggalkan kediaman Keluarga Wicaksono, Yasmine bergegas pergi ke kediaman berikutnya. Namun, hasilnya tetap sama, bahkan beberapa keluarga bersikap buruk padanya sehingga membuatnya terlihat sangat terhina."Apa gunanya kalau Keluarga Han
Yasmine terus keluar selama 3 hari dan mengunjungi banyak orang. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang bersedia untuk bekerja sama dengannya. Dia awalnya yang sangat termotivasi seketika kehilangan semangatnya.Yasmine melihat gedung 2 tingkat di bawah kegelapan. Kehancuran ini membuatnya merasa sangat sedih hingga tidak bisa menahan air matanya. Namun, sesaat kemudian, dia mengusap air matanya dan menarik napas dalam-dalam untuk menyingkirkan perasaan frustrasinya. Dia berusaha untuk semangat lagi, lalu berjalan menuju gedung kecil itu.Yasmine tidak ingin kakek dan ayahnya khawatir karena melihat kesedihannya. Dia berkata, "Kakek, Ayah, aku mendapatkan sesuatu hari ini, aku …." Sebelum sempat menyelesaikan ucapannya, dia sontak kaget saat melihat pelayan berlari keluar dari kamar Yosef sambil membawa baskom yang penuh dengan darah.Setelah itu, Yasmine mendengar suara orang muntah dari dalam kamar. "Kakek!" teriak Yasmine dengan sangat panik sembari bergegas masuk ke kamar. Dia mel
Akan tetapi, Yasmine sama sekali tidak bisa tidur. Dia berdiri di halaman sambil memandang langit. Awan hitam memenuhi langit sehingga tidak ada bintang yang muncul, membuat orang tidak bisa melihat setitik cahaya terang. Saat ini, Yasmine merasa sangat sedih."Nona Yasmine." Jason menghampiri Yasmine sambil menatapnya dengan khawatir, lalu bertanya, "Apa kamu masih mau terus mencari orang yang bersedia bekerja sama?"Beberapa hari ini, Jason tahu bahwa Yasmine pergi mencari orang untuk bekerja sama. Dia juga tahu bahwa Yasmine terus gagal.Yasmine sudah menemui hampir semua orang yang bisa ditemui, tetapi sama sekali tidak terlihat secercah harapan. Namun, begitu memikirkan Edgar yang berada di balik jeruji besi, Yasmine pun menjawab dengan yakin, "Ya!"Bagaimanapun juga, Yasmine tidak akan menyerah.Jason menghela napas, lalu berkata, "Semua orang di Kota Sulvan sudah ditakuti oleh Carlos sejak awal. Mereka nggak berani melawan Carlos. Tapi, kamu boleh coba menemui Keluarga Baskara."
Tepat ketika Yasmine hampir bertatapan dengan Carlos, dia buru-buru berjongkok agar kerumunan menghalanginya. Jadi, Carlos hanya melihat wanita yang memaki dengan sombong itu.Meskipun berasal dari keluarga kaya, wanita ini sama sekali tidak memiliki toleransi. Sikapnya benar-benar menjijikkan. Carlos pun langsung mengalihkan pandangannya dengan tidak acuh.Shanika juga tidak tertarik pada masalah ini. Dia berbisik kepada Carlos, "Tuan Muda, dengar-dengar, Raymond sudah sampai. Ayo kita pergi mencarinya."Raymond pulang ke negaranya untuk mengembangkan bisnis dan tentu akan menjadi musuh Keluarga Lingga. Jika Yasmine menemukannya, Keluarga Handoyo akan berkesempatan untuk bangkit kembali. Shanika dan Paulus yang telah bersusah payah untuk menjatuhkan Keluarga Handoyo tentu tidak ingin hal seperti ini terjadi.Jadi, tujuan mereka hari ini adalah membahas kerja sama dengan Raymond. Di dunia bisnis, hanya ada keuntungan abadi dan tidak ada musuh abadi. Jika membandingkan Keluarga Handoyo
Hubungan buruk antara Yasmine dengan Raymond terjalin saat SMP. Waktu itu, Keluarga Baskara masih tinggal di Kota Sulvan. Mereka adalah keluarga berkuasa yang mampu bersaing dengan Keluarga Lingga. Sebagai Tuan Muda Keluarga Baskara, Raymond pun sangat dimanjakan sejak kecil.Hanya saja, Raymond sudah bosan dengan kehidupan kaya seperti ini. Dia memilih untuk bersekolah di sekolah menengah, lalu mengganti namanya dengan Frederick dan menyamar menjadi anak dari keluarga biasa untuk menjalani kehidupan yang berbeda.Karena parasnya yang terlalu tampan dan sikapnya yang sombong, Raymond pun menjadi terkenal di sekolah dalam waktu singkat. Suatu hari, ketika Raymond mulai merasa bosan, dia tiba-tiba bertemu dengan Yasmine.Saat itu adalah pertandingan basket. Raymond mencetak 3 poin dan menarik perhatian banyak sekali wanita. Mereka semua bersorak untuk Raymond, tetapi Yasmine hanya berjalan melewati lapangan tanpa melihatnya.Yasmine yang menguncir rambutnya dan mengenakan rok pendek puti
"Semua nona dari keluarga besar juga selalu menganggap pernikahan mereka sebagai kesepakatan yang menguntungkan," tambah Raymond.Yasmine benar-benar tidak berdaya saat mendengar perkataan Raymond ini. Meskipun belasan tahun telah berlalu, pria ini masih saja tidak berubah. Dia selalu menggunakan segala cara untuk memperoleh hal yang diinginkannya. Pernikahan dan percintaan hanyalah suatu permainan di matanya."Maaf sekali, aku nggak akan menukar pernikahanku demi keuntungan. Keluargaku juga menentangku melakukan hal seperti ini. Aku memang membutuhkan bantuan, tapi nggak ingin dengan cara seperti ini," ucap Yasmine dengan tegas.Raymond pun kecewa hingga menghela napas berulang kali. Mereka tidak bisa mencapai kesepakatan karena memiliki pemikiran yang berbeda. Namun, Raymond kembali ke negaranya dengan susah payah demi Yasmine. Dia tidak mungkin melepaskannya begitu saja."Oke, oke, nggak apa-apa kalau kamu nggak mau menikah denganku. Aku akan menurunkan standarku, oke?" sahut Raymon