Babak semifinal telah berakhir. Yasmine pun berhasil lolos ke babak final.Masih ada beberapa hari sebelum final diadakan.Untuk sementara waktu ini, Yasmine berencana mencari pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi biaya hidupnya. Kebetulan sekali, seorang senior yang dikenalnya tiba-tiba menghubunginya.Ramlan Lafau sangat menyukai Yasmine. Dia juga tidak keberatan dengan status Yasmine yang merupakan mantan narapidana sehingga memintanya untuk bekerja di apoteknya.Gajinya dibayar per hari.Jadi, pekerjaan ini sangat membantu Yasmine.Setelah bekerja dengan tenang selama beberapa hari, dia tidak sengaja melihat Fidela yang merupakan ibunya Carlos dari jendela ruang obat hari ini.Fidela yang pucat duduk di atas kursi roda. Meskipun sedang sakit, dia sama sekali tidak kehilangan martabatnya. Gaun tradisional yang dikenakannya pun membuatnya tampak sangat anggun.Hanya saja, wanita seperti Fidela biasanya akan berobat dengan dokter terkenal. Mengapa dia malah datang ke apotek kecil seper
Meskipun Yasmine tinggal seatap dengan Carlos, mereka jarang sekali berjumpa.Kalaupun bertemu, Carlos akan menganggapnya tidak ada dan langsung mengabaikannya.Yasmine pun merasa sangat lega dengan situasi ini.Malam ini setelah pulang kerja, Gempita yang merupakan pelayan kediaman tiba-tiba berkata, "Nyonya, Tuan Muda Carlos menyuruhku memberitahumu bahwa besok adalah ulang tahun Nyonya Fidela yang ke-51. Dia menyuruhmu bersiap-siap untuk mengikuti pesta ulang tahun besok."Sebagian besar pelayan di Vila Keluarga Lingga tahu bagaimana Yasmine bisa menikah dengan Carlos. Jadi, banyak yang membenci dan merendahkannya.Hanya Gempita yang tetap bersikap hormat kepadanya. Dia bertubuh gemuk, baik hati, dan sangat merawat Yasmine.Hubungan Yasmine dengannya pun cukup dekat."Bibi Gempita, apa yang harus kupersiapkan?" tanya Yasmine."Tuan Muda Carlos akan mempersiapkan gaun dan hadiah. Kamu cukup ke sana, tapi ...." Gempita mendekati Yasmine, lalu berbisik kepadanya, "Kesehatan Nyonya Fide
Begitu mendengarnya, Yasmine langsung menoleh. Ternyata, itu suara Leo.Leo yang berdiri di jalan setapak taman mengenakan jas berwarna abu muda. Dia tampak sangat lembut dan anggun.Saat ini, wajahnya yang lembut tampak agak cemas. Dia berkata dengan lirih."Aku kira kamu sangat bahagia."Barusan, Leo melihat Fidela begitu memanjakan Qaila, tetapi Carlos malah membiarkannya begitu saja. Selain itu, sosok Yasmine bahkan tidak terlihat di acara pesta ulang tahun. Saat itu, dia baru mengetahui bahwa Yasmine tidak melewati kehidupan yang indah.Carlos saja mengakui keberadaan Qaila. Jadi, untuk apa Yasmine berpura-pura keduanya saling mencintai?Dia pun tersenyum dengan tidak acuh, lalu berkata, "Bukankah pernikahan keluarga kaya memang seperti itu?"Melihat Yasmine yang begitu tidak peduli, Leo makin bersimpati kepadanya.Sejak pertemuan pertamanya dengan Yasmine dan melihatnya menyelamatkan pasien dengan begitu tenang, kecantikan Yasmine sudah terukir dengan jelas di hati Leo.Sosoknya
Carlos sontak tertegun mendengarnya. Saat berikutnya, amarahnya telah mereda. Sikapnya kembali menjadi sangat dingin.Carlos tersenyum sembari mencibir, lalu menimpali, "Cemburu? Yasmine, kamu kira siapa dirimu? Apa kamu pantas untuk itu? Sebelum masa perjanjian berakhir, kamu masih istriku dan milikku. Aku tidak suka orang lain menginginkan barangku, mengerti?"Kemudian, Carlos menekan dagu Yasmine dengan kuat. Ketika melihatnya mengernyit karena kesakitan, Carlos baru melepaskan tangannya dengan pelan."Ini hanya pelajaran kecil untukmu. Kalau terulang lagi, aku tidak akan mengampunimu," ancam Carlos.Ternyata, Yasmine hanya sebuah barang di mata Carlos. Realita seperti ini membuat Yasmine merasa sangat ironis.Carlos pun pergi dalam keadaan kesal, begitu juga dengan Yasmine. Sementara itu, Qaila yang berada tidak jauh dari sana, menyaksikan segalanya dengan ekspresi ganas.Qaila melihat bagaimana Carlos berdebat dengan Yasmine barusan. Meskipun perkataan Carlos sangat kejam, Qaila t
Kontestan selesai menuliskan jawaban. Agar resep obat tidak tersebar ke luar, para kontestan akan keluar dari ruangan dengan memegang hasil tulisan sendiri. Kemudian, mereka akan meletakkannya di atas meja secara bergiliran.Orang yang bertanggung jawab atas penyaringan pertama adalah Leo. Dia memeriksa jawaban para kontestan satu per satu, lalu mendiskualifikasi kontestan yang membuat kesalahan. Tiba-tiba, fokusnya tertuju pada hasil tulisan Yasmine.Leo bertanya dengan heran, "Kamu yang meneliti resep obat ini?"Yasmine mengangguk untuk mengiakan.Melihat ini, Leo makin mengagumi Yasmine. Dia memuji dengan tulus dan lirih, "Nona Sonya, kamu benar-benar berbakat. Hari ini, kamu pasti akan menjadi pemenangnya!"Demi memenangkan juara pertama kompetisi ini, Yasmine sengaja memilih penyakit paling sulit. Dia sudah menduga bahwa dirinya akan melampaui kontestan lainnya.Sesudah penyaringan berakhir, kini hanya tersisa 8 kontestan. Kedelapan orang ini pun diwajibkan untuk membacakan hasil
Yasmine tetap tenang saat menghadapi makian dan hinaan orang-orang. Dia menatap Qaila dengan dingin sembari berkata, "Dokter Qaila, kenapa resep obat ini harus ditambahkan ginseng, kayu manis, dan okra? Efek ketiga obat ini terlalu ringan sehingga kurang membantu dalam pengobatan penyakit ini."Walaupun keterampilan medis Qaila buruk, dia telah membaca resep obat yang dituliskan Yasmine dan menghafal semuanya.Itu sebabnya, Qaila langsung menjawab dengan penuh percaya diri, "Justru karena efek ketiga obat ini ringan, jadi bisa meredakan efek kuat obat lainnya. Dengan begini, pasien baru bisa merasa nyaman saat masa pengobatan.""Hehe ...." Yasmine terkekeh-kekeh mengejek, lalu menimpali, "Qaila, contekanmu kurang lengkap."Ketika menulis resep obat tersebut, Yasmine harus tiba-tiba pergi karena ada urusan. Jadi, dia hanya sempat menulis setengah resepnya. Sesudah itu, dia pun lupa untuk menambahkannya lagi."Ketiga obat ini memang bisa membuat pasien merasa lebih nyaman. Tapi, hal ini
Yasmine mengerutkan dahinya seraya menatap Qaila dengan waspada. Mereka sedang berada di tempat umum sekarang, apalagi siaran langsung sedang diadakan. Jika Qaila berani mengungkapkan identitasnya sebagai istri Carlos, reputasi Keluarga Lingga akan hancur di seluruh negeri.Tidak peduli betapa besar dendam di antara mereka, Qaila tidak seharusnya membongkar identitas Yasmine demi reputasi Carlos.Namun, Qaila sama sekali tidak memedulikan hal ini. Yang dia inginkan adalah reputasi Yasmine hancur, lalu diusir dari Keluarga Lingga. Dia tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus dilakukan."Pantas saja, kamu berpura-pura menderita luka bakar. Ternyata, kamu ini Yasmine!" Kemudian, Qaila menggertakkan giginya dengan yakin sembari menginstruksi para staf, "Cepat lepaskan masker wajahnya!"Qaila sudah menyuap para staf sehingga mereka mengabaikan perlawanan Yasmine dan langsung melepaskan maskernya dengan kasar.Saat ini, wajah Yasmine akhirnya terpampang jelas. Rambutnya tampak sang
Yasmine kembali ke Vila Keluarga Lingga dengan murung. Sesampainya di ruang tamu, dia melihat Carlos yang duduk di sofa seraya menatapnya dengan dingin. Jelas, Carlos sedang menunggunya untuk pulang. Ini bukanlah suatu pertanda baik.Yasmine pun menunduk dan berkata dengan rasa bersalah, "Maafkan aku."Yasmine telah berjanji tidak akan ketahuan dan merusak reputasi Keluarga Lingga. Namun, dia malah gagal menepati janjinya.Carlos menimpali dengan sinis, "Maaf adalah hal paling tidak berguna di dunia ini. Aku akan mengambil buku nikah kita untuk mengurus prosedur cerai. Besok, kamu sudah boleh keluar dari vila ini."Masalah kali ini mendatangkan dampak buruk yang besar. Meskipun Carlos telah mengerahkan seluruh koneksinya, hal ini tetap memengaruhi Keluarga Lingga. Jadi, dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menegosiasikan perceraian dengan Paulus.Yasmine termangu mendengarnya. Dia seketika merasa sekujur tubuhnya sangat dingin. Meskipun terus berharap 3 bulan segera berlalu agar
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe