Yasmine mengerutkan dahinya seraya menatap Qaila dengan waspada. Mereka sedang berada di tempat umum sekarang, apalagi siaran langsung sedang diadakan. Jika Qaila berani mengungkapkan identitasnya sebagai istri Carlos, reputasi Keluarga Lingga akan hancur di seluruh negeri.Tidak peduli betapa besar dendam di antara mereka, Qaila tidak seharusnya membongkar identitas Yasmine demi reputasi Carlos.Namun, Qaila sama sekali tidak memedulikan hal ini. Yang dia inginkan adalah reputasi Yasmine hancur, lalu diusir dari Keluarga Lingga. Dia tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus dilakukan."Pantas saja, kamu berpura-pura menderita luka bakar. Ternyata, kamu ini Yasmine!" Kemudian, Qaila menggertakkan giginya dengan yakin sembari menginstruksi para staf, "Cepat lepaskan masker wajahnya!"Qaila sudah menyuap para staf sehingga mereka mengabaikan perlawanan Yasmine dan langsung melepaskan maskernya dengan kasar.Saat ini, wajah Yasmine akhirnya terpampang jelas. Rambutnya tampak sang
Yasmine kembali ke Vila Keluarga Lingga dengan murung. Sesampainya di ruang tamu, dia melihat Carlos yang duduk di sofa seraya menatapnya dengan dingin. Jelas, Carlos sedang menunggunya untuk pulang. Ini bukanlah suatu pertanda baik.Yasmine pun menunduk dan berkata dengan rasa bersalah, "Maafkan aku."Yasmine telah berjanji tidak akan ketahuan dan merusak reputasi Keluarga Lingga. Namun, dia malah gagal menepati janjinya.Carlos menimpali dengan sinis, "Maaf adalah hal paling tidak berguna di dunia ini. Aku akan mengambil buku nikah kita untuk mengurus prosedur cerai. Besok, kamu sudah boleh keluar dari vila ini."Masalah kali ini mendatangkan dampak buruk yang besar. Meskipun Carlos telah mengerahkan seluruh koneksinya, hal ini tetap memengaruhi Keluarga Lingga. Jadi, dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menegosiasikan perceraian dengan Paulus.Yasmine termangu mendengarnya. Dia seketika merasa sekujur tubuhnya sangat dingin. Meskipun terus berharap 3 bulan segera berlalu agar
Tiga hari kemudian, entah karena koneksi yang dimiliki Keluarga Lingga atau karena orang mulai lupa seiring berjalannya waktu, gosip tentang Yasmine pun telah mereda.Yasmine akhirnya berani keluar secara diam-diam. Sekitar pukul 22.00, mumpung jalanan sudah sepi, dia keluar dengan mengenakan masker, topi bisbol, dan kacamata hitam untuk membeli barang keperluannya di minimarket.Namun, begitu selesai memilih barang dan hendak pergi, sekelompok orang tiba-tiba menghalanginya di depan pintu."Kamu Yasmine, 'kan?""Kamu masih berani keluar?""Nona yang kamu celakai sampai harus diamputasi dan hanya punya 1 tangan sekarang.""Dokter jahat sepertimu seharusnya mendapat pelajaran. Kawan-kawan, serang dia!"Sekelompok orang itu sontak menerjang ke depan. Mereka pun mulai menghajar Yasmine.Meskipun memiliki jarum perak, Yasmine tetap kewalahan melawan begitu banyak orang. Seketika, dia tidak bisa melawan sehingga berjongkok di sudut dan menerima dirinya dipukul begitu saja. Yasmine pun berus
Yasmine sama sekali tidak terkejut. Ketika Paulus pergi dengan marah kemarin malam, dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia pun tersenyum getir sembari menyahut, "Aku nggak bisa datang."Raut wajah Carlos sontak menjadi suram. Dia mengira Yasmine sengaja bersikap demikian agar masih bisa berhubungan dengannya. Namun, Yasmine malah menambahkan, "Aku nggak bisa bayar biaya rumah sakit, dokter nggak mengizinkanku keluar.""Apa yang terjadi?" tanya Carlos tanpa sadar. Selesai bertanya, dia baru merasa ada yang tidak beres sehingga melanjutkan dengan sinis, "Rumah sakit mana? Aku akan pergi membayarnya. Pokoknya, kita harus bercerai hari ini."Kemudian, Carlos mengemudi sendiri ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, dia menginjak pedal gas hingga kecepatan penuh. Dia bahkan tidak tahu apa yang membuatnya begitu terburu-buru.Setibanya di rumah sakit, Carlos melihat Yasmine yang telah menunggunya di pintu bangsal. Mereka baru tidak berjumpa beberapa hari, tetapi Yasmine menjadi sangat kur
Carlos mengalihkan pandangannya dari kaca spion tengah. Ketika menatap wanita yang tersipu di depannya, dia tiba-tiba merasa makin jengkel. Carlos bahkan ingin menendang Qaila secara naluriah. Namun, dia berusaha menahan diri dengan hanya menyingkirkan tangan Qaila seraya berkata, "Aku akan mengantarmu pulang.""Hah?" Qaila termangu mendengarnya. Dia tidak rela melewatkan kesempatan emas ini sehingga menimpali, "Carlos, aku terus menunggu sampai kamu bercerai. Aku nggak ingin berpisah darimu lagi, aku ingin bersamamu ....""Aku pria yang mengikuti ajaran tradisional. Sebelum menikah denganmu, aku nggak akan melakukan apa pun," ujar Carlos.Begitu mendengar ini, Yogi yang berkemudi pun menyunggingkan senyuman heran. Ini pertama kali dia mendengar Carlos berbicara seperti itu. Padahal, Carlos sama sekali bukan pria seperti itu.Ketika melihat Carlos begitu bersikeras dan tatapannya terlihat kesal, Qaila pun tidak berani bertingkah manja lagi. Dia hanya bisa duduk dengan tegak di sebelah.
Paulus terburu-buru untuk mengadakan pernikahan karena memiliki rencana sendiri. Sekarang, dia hanya bisa mengikuti permintaan Carlos yang ingin menikahi Qaila. Kemudian, dia akan menyuruh Qaila berpura-pura menjadi putri Keluarga Handoyo. Dengan begini, Paulus baru bisa berhubungan dengan Keluarga Handoyo.Qaila benar-benar mencintai Carlos. Jadi, Paulus yakin bahwa wanita ini akan bekerja sama dengannya demi menikah dengan Carlos.Paulus berkata, "Dengan kekayaan Keluarga Lingga, kita sudah bisa mengatur pernikahan yang megah meski hanya 5 hari."Paulus adalah senior yang mengambil keputusan di keluarga ini. Fidela pun tidak bisa menentang lagi karena Paulus sudah berbicara seperti itu. Lagi pula, Qaila adalah wanita yang ingin dinikahi putranya. Dia sudah puas kalau melihat Carlos bahagia.Fidela beralih menatap Carlos dan bertanya, "Carlos, gimana pendapatmu?"Qaila yang bergembira sangat yakin bahwa Carlos akan menyetujuinya. Lagi pula, Carlos sempat ingin mengadakan pernikahan ha
Kinerja detektif swasta benar-benar luar biasa. Dua hari setelah membayar uang muka, Fernando yang merupakan detektif, sudah menelepon Yasmine untuk melaporkan hasil penyelidikannya.Fernando berkata, "Nona Yasmine, ada perkembangan baru dari kasus yang kamu selidiki. Dua tahun lalu, Dessy Kusuma yang merupakan korban bukan hanya menerima kompensasi dari Keluarga Bahar, tapi kakaknya juga menerima 400 juta secara pribadi. Setelah diperiksa, Qaila yang mentransfer uang itu kepada Julian."Meskipun Qaila adalah Nona Besar Keluarga Bahar dan melewati kehidupan kaya, dia sangatlah pelit karena terpengaruh kehidupan miskinnya saat masih kecil. Dia rela mengeluarkan 400 juta tentu bukan karena berbaik hati memberikan uang kompensasi, melainkan karena ada transaksi pribadi."Jadi, Julian mungkin terlibat dalam kecelakaan medis waktu itu?" tanya Yasmine. Dia merasa sekujur tubuhnya sangat dingin sekarang. Dua tahun lalu, Dessy mengalami kecelakaan sehingga lengannya patah dan bercucuran darah.
Yasmine berkata seraya menggertakkan giginya, "Qaila, aku nggak akan melepaskanmu!"Yasmine memang tidak memiliki apa pun. Reputasinya sudah hancur dan berada dalam keterpurukan. Namun, dia tetap akan membalaskan dendamnya kepada Qaila.Qaila seketika merasa agak takut saat melihat tatapan Yasmine yang dipenuhi kebencian. Dia seperti kelinci yang berada di ambang kematian dan ingin melompat untuk melawan. Sayangnya, kelinci hanya hewan lemah. Yasmine tidak akan bisa menjatuhkan dirinya.Qaila menenangkan dirinya. Dia mengangkat dagunya tinggi-tinggi sembari menatap pecundang di hadapannya dengan tatapan menghina. Kemudian, dengan ekspresi sombong, dia pun mengeluarkan sebuah undangan dengan sisi berwarna emas."Memangnya kamu berhak mengatakan hal seperti itu? Ini adalah undangan pernikahanku dan Carlos. Bulan depan tanggal 30, kami akan mengadakan pernikahan paling megah di hotel mewah Kota Sulvan. Aku akan menjadi wanita paling mulia!" ujar Qaila.Kemudian, Qaila menepukkan undangan