Tiga hari kemudian, entah karena koneksi yang dimiliki Keluarga Lingga atau karena orang mulai lupa seiring berjalannya waktu, gosip tentang Yasmine pun telah mereda.Yasmine akhirnya berani keluar secara diam-diam. Sekitar pukul 22.00, mumpung jalanan sudah sepi, dia keluar dengan mengenakan masker, topi bisbol, dan kacamata hitam untuk membeli barang keperluannya di minimarket.Namun, begitu selesai memilih barang dan hendak pergi, sekelompok orang tiba-tiba menghalanginya di depan pintu."Kamu Yasmine, 'kan?""Kamu masih berani keluar?""Nona yang kamu celakai sampai harus diamputasi dan hanya punya 1 tangan sekarang.""Dokter jahat sepertimu seharusnya mendapat pelajaran. Kawan-kawan, serang dia!"Sekelompok orang itu sontak menerjang ke depan. Mereka pun mulai menghajar Yasmine.Meskipun memiliki jarum perak, Yasmine tetap kewalahan melawan begitu banyak orang. Seketika, dia tidak bisa melawan sehingga berjongkok di sudut dan menerima dirinya dipukul begitu saja. Yasmine pun berus
Yasmine sama sekali tidak terkejut. Ketika Paulus pergi dengan marah kemarin malam, dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia pun tersenyum getir sembari menyahut, "Aku nggak bisa datang."Raut wajah Carlos sontak menjadi suram. Dia mengira Yasmine sengaja bersikap demikian agar masih bisa berhubungan dengannya. Namun, Yasmine malah menambahkan, "Aku nggak bisa bayar biaya rumah sakit, dokter nggak mengizinkanku keluar.""Apa yang terjadi?" tanya Carlos tanpa sadar. Selesai bertanya, dia baru merasa ada yang tidak beres sehingga melanjutkan dengan sinis, "Rumah sakit mana? Aku akan pergi membayarnya. Pokoknya, kita harus bercerai hari ini."Kemudian, Carlos mengemudi sendiri ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, dia menginjak pedal gas hingga kecepatan penuh. Dia bahkan tidak tahu apa yang membuatnya begitu terburu-buru.Setibanya di rumah sakit, Carlos melihat Yasmine yang telah menunggunya di pintu bangsal. Mereka baru tidak berjumpa beberapa hari, tetapi Yasmine menjadi sangat kur
Carlos mengalihkan pandangannya dari kaca spion tengah. Ketika menatap wanita yang tersipu di depannya, dia tiba-tiba merasa makin jengkel. Carlos bahkan ingin menendang Qaila secara naluriah. Namun, dia berusaha menahan diri dengan hanya menyingkirkan tangan Qaila seraya berkata, "Aku akan mengantarmu pulang.""Hah?" Qaila termangu mendengarnya. Dia tidak rela melewatkan kesempatan emas ini sehingga menimpali, "Carlos, aku terus menunggu sampai kamu bercerai. Aku nggak ingin berpisah darimu lagi, aku ingin bersamamu ....""Aku pria yang mengikuti ajaran tradisional. Sebelum menikah denganmu, aku nggak akan melakukan apa pun," ujar Carlos.Begitu mendengar ini, Yogi yang berkemudi pun menyunggingkan senyuman heran. Ini pertama kali dia mendengar Carlos berbicara seperti itu. Padahal, Carlos sama sekali bukan pria seperti itu.Ketika melihat Carlos begitu bersikeras dan tatapannya terlihat kesal, Qaila pun tidak berani bertingkah manja lagi. Dia hanya bisa duduk dengan tegak di sebelah.
Paulus terburu-buru untuk mengadakan pernikahan karena memiliki rencana sendiri. Sekarang, dia hanya bisa mengikuti permintaan Carlos yang ingin menikahi Qaila. Kemudian, dia akan menyuruh Qaila berpura-pura menjadi putri Keluarga Handoyo. Dengan begini, Paulus baru bisa berhubungan dengan Keluarga Handoyo.Qaila benar-benar mencintai Carlos. Jadi, Paulus yakin bahwa wanita ini akan bekerja sama dengannya demi menikah dengan Carlos.Paulus berkata, "Dengan kekayaan Keluarga Lingga, kita sudah bisa mengatur pernikahan yang megah meski hanya 5 hari."Paulus adalah senior yang mengambil keputusan di keluarga ini. Fidela pun tidak bisa menentang lagi karena Paulus sudah berbicara seperti itu. Lagi pula, Qaila adalah wanita yang ingin dinikahi putranya. Dia sudah puas kalau melihat Carlos bahagia.Fidela beralih menatap Carlos dan bertanya, "Carlos, gimana pendapatmu?"Qaila yang bergembira sangat yakin bahwa Carlos akan menyetujuinya. Lagi pula, Carlos sempat ingin mengadakan pernikahan ha
Kinerja detektif swasta benar-benar luar biasa. Dua hari setelah membayar uang muka, Fernando yang merupakan detektif, sudah menelepon Yasmine untuk melaporkan hasil penyelidikannya.Fernando berkata, "Nona Yasmine, ada perkembangan baru dari kasus yang kamu selidiki. Dua tahun lalu, Dessy Kusuma yang merupakan korban bukan hanya menerima kompensasi dari Keluarga Bahar, tapi kakaknya juga menerima 400 juta secara pribadi. Setelah diperiksa, Qaila yang mentransfer uang itu kepada Julian."Meskipun Qaila adalah Nona Besar Keluarga Bahar dan melewati kehidupan kaya, dia sangatlah pelit karena terpengaruh kehidupan miskinnya saat masih kecil. Dia rela mengeluarkan 400 juta tentu bukan karena berbaik hati memberikan uang kompensasi, melainkan karena ada transaksi pribadi."Jadi, Julian mungkin terlibat dalam kecelakaan medis waktu itu?" tanya Yasmine. Dia merasa sekujur tubuhnya sangat dingin sekarang. Dua tahun lalu, Dessy mengalami kecelakaan sehingga lengannya patah dan bercucuran darah.
Yasmine berkata seraya menggertakkan giginya, "Qaila, aku nggak akan melepaskanmu!"Yasmine memang tidak memiliki apa pun. Reputasinya sudah hancur dan berada dalam keterpurukan. Namun, dia tetap akan membalaskan dendamnya kepada Qaila.Qaila seketika merasa agak takut saat melihat tatapan Yasmine yang dipenuhi kebencian. Dia seperti kelinci yang berada di ambang kematian dan ingin melompat untuk melawan. Sayangnya, kelinci hanya hewan lemah. Yasmine tidak akan bisa menjatuhkan dirinya.Qaila menenangkan dirinya. Dia mengangkat dagunya tinggi-tinggi sembari menatap pecundang di hadapannya dengan tatapan menghina. Kemudian, dengan ekspresi sombong, dia pun mengeluarkan sebuah undangan dengan sisi berwarna emas."Memangnya kamu berhak mengatakan hal seperti itu? Ini adalah undangan pernikahanku dan Carlos. Bulan depan tanggal 30, kami akan mengadakan pernikahan paling megah di hotel mewah Kota Sulvan. Aku akan menjadi wanita paling mulia!" ujar Qaila.Kemudian, Qaila menepukkan undangan
Dulu, Dessy jelas-jelas mengetahui bahwa Henry sudah punya kekasih, tetapi masih berhubungan dengannya. Dia bahkan berkali-kali menantang Yasmine dan menjadi pengganggu hubungan mereka secara terang-terangan.Kemudian, Dessy ditimpa oleh lampu jalanan yang rusak dan mengeluarkan banyak darah. Dia bisa mati kapan saja, tetapi Yasmine memilih untuk menolongnya tanpa memedulikan dendam di antara mereka. Setelah berusaha keras memberikan pertolongan pertama, Yasmine berhasil menyelamatkan nyawanya.Namun, yang diketahui Dessy adalah Yasmine sengaja mencelakainya hingga tangannya terpaksa diamputasi. Itu sebabnya, dia sangat membenci Yasmine. Dia tidak menginginkan uang kompensasi apa pun dan hanya ingin Yasmine mendekam di penjara.Jadi, Dessy juga merupakan salah satu pelaku yang menyebabkannya masuk penjara. Dendam seperti ini membuat Yasmine sama sekali tidak merasa kasihan, meskipun mengetahui Dessy melewati kehidupan yang sangat miskin sekarang.Hanya saja, Yasmine tetap terkejut saat
"Nggak mungkin ...." Dessy benar-benar syok mendengarnya. Dia mundur sembari berkata dengan wajah pucat pasi, "Yasmine, ini pasti palsu. Kamu membuat catatan transfer palsu untuk menipuku!""Masa aku lebih tahu bagaimana sikap Julian daripadamu?" sindir Yasmine.Julian adalah orang yang sangat egois. Dia hanya mementingkan kepentingannya sendiri. Orang tua mereka telah lama meninggal. Sebagai kakak, Julian seharusnya melindungi adiknya. Namun, dia sering menghabiskan makanan yang diberikan tetangga sehingga Dessy selalu kelaparan.Kemudian, Dessy berhasil memasuki universitas kedokteran dan memiliki masa depan yang gemilang. Melihat ini, Julian baru mengubah sikapnya menjadi lebih perhatian kepada Dessy. Itu sebabnya, Dessy mengira kakaknya ini memang menyayanginya. Namun, apakah kenyataannya seperti itu?Ketika masih berkuliah, Julian menyuruh Dessy bekerja paruh waktu untuk membayar biaya kuliah dan biaya hidupnya. Julian bahkan tidak tega menghabiskan uang untuk membeli obat saat De