Kontestan selesai menuliskan jawaban. Agar resep obat tidak tersebar ke luar, para kontestan akan keluar dari ruangan dengan memegang hasil tulisan sendiri. Kemudian, mereka akan meletakkannya di atas meja secara bergiliran.Orang yang bertanggung jawab atas penyaringan pertama adalah Leo. Dia memeriksa jawaban para kontestan satu per satu, lalu mendiskualifikasi kontestan yang membuat kesalahan. Tiba-tiba, fokusnya tertuju pada hasil tulisan Yasmine.Leo bertanya dengan heran, "Kamu yang meneliti resep obat ini?"Yasmine mengangguk untuk mengiakan.Melihat ini, Leo makin mengagumi Yasmine. Dia memuji dengan tulus dan lirih, "Nona Sonya, kamu benar-benar berbakat. Hari ini, kamu pasti akan menjadi pemenangnya!"Demi memenangkan juara pertama kompetisi ini, Yasmine sengaja memilih penyakit paling sulit. Dia sudah menduga bahwa dirinya akan melampaui kontestan lainnya.Sesudah penyaringan berakhir, kini hanya tersisa 8 kontestan. Kedelapan orang ini pun diwajibkan untuk membacakan hasil
Yasmine tetap tenang saat menghadapi makian dan hinaan orang-orang. Dia menatap Qaila dengan dingin sembari berkata, "Dokter Qaila, kenapa resep obat ini harus ditambahkan ginseng, kayu manis, dan okra? Efek ketiga obat ini terlalu ringan sehingga kurang membantu dalam pengobatan penyakit ini."Walaupun keterampilan medis Qaila buruk, dia telah membaca resep obat yang dituliskan Yasmine dan menghafal semuanya.Itu sebabnya, Qaila langsung menjawab dengan penuh percaya diri, "Justru karena efek ketiga obat ini ringan, jadi bisa meredakan efek kuat obat lainnya. Dengan begini, pasien baru bisa merasa nyaman saat masa pengobatan.""Hehe ...." Yasmine terkekeh-kekeh mengejek, lalu menimpali, "Qaila, contekanmu kurang lengkap."Ketika menulis resep obat tersebut, Yasmine harus tiba-tiba pergi karena ada urusan. Jadi, dia hanya sempat menulis setengah resepnya. Sesudah itu, dia pun lupa untuk menambahkannya lagi."Ketiga obat ini memang bisa membuat pasien merasa lebih nyaman. Tapi, hal ini
Yasmine mengerutkan dahinya seraya menatap Qaila dengan waspada. Mereka sedang berada di tempat umum sekarang, apalagi siaran langsung sedang diadakan. Jika Qaila berani mengungkapkan identitasnya sebagai istri Carlos, reputasi Keluarga Lingga akan hancur di seluruh negeri.Tidak peduli betapa besar dendam di antara mereka, Qaila tidak seharusnya membongkar identitas Yasmine demi reputasi Carlos.Namun, Qaila sama sekali tidak memedulikan hal ini. Yang dia inginkan adalah reputasi Yasmine hancur, lalu diusir dari Keluarga Lingga. Dia tidak peduli seberapa besar pengorbanan yang harus dilakukan."Pantas saja, kamu berpura-pura menderita luka bakar. Ternyata, kamu ini Yasmine!" Kemudian, Qaila menggertakkan giginya dengan yakin sembari menginstruksi para staf, "Cepat lepaskan masker wajahnya!"Qaila sudah menyuap para staf sehingga mereka mengabaikan perlawanan Yasmine dan langsung melepaskan maskernya dengan kasar.Saat ini, wajah Yasmine akhirnya terpampang jelas. Rambutnya tampak sang
Yasmine kembali ke Vila Keluarga Lingga dengan murung. Sesampainya di ruang tamu, dia melihat Carlos yang duduk di sofa seraya menatapnya dengan dingin. Jelas, Carlos sedang menunggunya untuk pulang. Ini bukanlah suatu pertanda baik.Yasmine pun menunduk dan berkata dengan rasa bersalah, "Maafkan aku."Yasmine telah berjanji tidak akan ketahuan dan merusak reputasi Keluarga Lingga. Namun, dia malah gagal menepati janjinya.Carlos menimpali dengan sinis, "Maaf adalah hal paling tidak berguna di dunia ini. Aku akan mengambil buku nikah kita untuk mengurus prosedur cerai. Besok, kamu sudah boleh keluar dari vila ini."Masalah kali ini mendatangkan dampak buruk yang besar. Meskipun Carlos telah mengerahkan seluruh koneksinya, hal ini tetap memengaruhi Keluarga Lingga. Jadi, dia akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menegosiasikan perceraian dengan Paulus.Yasmine termangu mendengarnya. Dia seketika merasa sekujur tubuhnya sangat dingin. Meskipun terus berharap 3 bulan segera berlalu agar
Tiga hari kemudian, entah karena koneksi yang dimiliki Keluarga Lingga atau karena orang mulai lupa seiring berjalannya waktu, gosip tentang Yasmine pun telah mereda.Yasmine akhirnya berani keluar secara diam-diam. Sekitar pukul 22.00, mumpung jalanan sudah sepi, dia keluar dengan mengenakan masker, topi bisbol, dan kacamata hitam untuk membeli barang keperluannya di minimarket.Namun, begitu selesai memilih barang dan hendak pergi, sekelompok orang tiba-tiba menghalanginya di depan pintu."Kamu Yasmine, 'kan?""Kamu masih berani keluar?""Nona yang kamu celakai sampai harus diamputasi dan hanya punya 1 tangan sekarang.""Dokter jahat sepertimu seharusnya mendapat pelajaran. Kawan-kawan, serang dia!"Sekelompok orang itu sontak menerjang ke depan. Mereka pun mulai menghajar Yasmine.Meskipun memiliki jarum perak, Yasmine tetap kewalahan melawan begitu banyak orang. Seketika, dia tidak bisa melawan sehingga berjongkok di sudut dan menerima dirinya dipukul begitu saja. Yasmine pun berus
Yasmine sama sekali tidak terkejut. Ketika Paulus pergi dengan marah kemarin malam, dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia pun tersenyum getir sembari menyahut, "Aku nggak bisa datang."Raut wajah Carlos sontak menjadi suram. Dia mengira Yasmine sengaja bersikap demikian agar masih bisa berhubungan dengannya. Namun, Yasmine malah menambahkan, "Aku nggak bisa bayar biaya rumah sakit, dokter nggak mengizinkanku keluar.""Apa yang terjadi?" tanya Carlos tanpa sadar. Selesai bertanya, dia baru merasa ada yang tidak beres sehingga melanjutkan dengan sinis, "Rumah sakit mana? Aku akan pergi membayarnya. Pokoknya, kita harus bercerai hari ini."Kemudian, Carlos mengemudi sendiri ke rumah sakit. Sepanjang perjalanan, dia menginjak pedal gas hingga kecepatan penuh. Dia bahkan tidak tahu apa yang membuatnya begitu terburu-buru.Setibanya di rumah sakit, Carlos melihat Yasmine yang telah menunggunya di pintu bangsal. Mereka baru tidak berjumpa beberapa hari, tetapi Yasmine menjadi sangat kur
Carlos mengalihkan pandangannya dari kaca spion tengah. Ketika menatap wanita yang tersipu di depannya, dia tiba-tiba merasa makin jengkel. Carlos bahkan ingin menendang Qaila secara naluriah. Namun, dia berusaha menahan diri dengan hanya menyingkirkan tangan Qaila seraya berkata, "Aku akan mengantarmu pulang.""Hah?" Qaila termangu mendengarnya. Dia tidak rela melewatkan kesempatan emas ini sehingga menimpali, "Carlos, aku terus menunggu sampai kamu bercerai. Aku nggak ingin berpisah darimu lagi, aku ingin bersamamu ....""Aku pria yang mengikuti ajaran tradisional. Sebelum menikah denganmu, aku nggak akan melakukan apa pun," ujar Carlos.Begitu mendengar ini, Yogi yang berkemudi pun menyunggingkan senyuman heran. Ini pertama kali dia mendengar Carlos berbicara seperti itu. Padahal, Carlos sama sekali bukan pria seperti itu.Ketika melihat Carlos begitu bersikeras dan tatapannya terlihat kesal, Qaila pun tidak berani bertingkah manja lagi. Dia hanya bisa duduk dengan tegak di sebelah.
Paulus terburu-buru untuk mengadakan pernikahan karena memiliki rencana sendiri. Sekarang, dia hanya bisa mengikuti permintaan Carlos yang ingin menikahi Qaila. Kemudian, dia akan menyuruh Qaila berpura-pura menjadi putri Keluarga Handoyo. Dengan begini, Paulus baru bisa berhubungan dengan Keluarga Handoyo.Qaila benar-benar mencintai Carlos. Jadi, Paulus yakin bahwa wanita ini akan bekerja sama dengannya demi menikah dengan Carlos.Paulus berkata, "Dengan kekayaan Keluarga Lingga, kita sudah bisa mengatur pernikahan yang megah meski hanya 5 hari."Paulus adalah senior yang mengambil keputusan di keluarga ini. Fidela pun tidak bisa menentang lagi karena Paulus sudah berbicara seperti itu. Lagi pula, Qaila adalah wanita yang ingin dinikahi putranya. Dia sudah puas kalau melihat Carlos bahagia.Fidela beralih menatap Carlos dan bertanya, "Carlos, gimana pendapatmu?"Qaila yang bergembira sangat yakin bahwa Carlos akan menyetujuinya. Lagi pula, Carlos sempat ingin mengadakan pernikahan ha
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe