Wajah Leo berkerut-kerut kesal. Carlos jelas memiliki niat buruk, tetapi dia melontarkan alasan yang muluk-muluk supaya Leo tidak bisa segera membawa Yasmine pergi.Leo menggertakkan gigi dan berkata, "Yasmine, aku akan datang lagi setelah aku menemukan cara untuk menjinakkan bom itu. Ini ponselku, pakai saja dulu. Aku akan pakai ponsel baru untuk menghubungimu. Kita bisa bicarakan masalah kita nanti."Dengan sikap Carlos yang tidak ramah, Leo tidak akan leluasa datang ke sini. Memikirkan hal ini, Yasmine pun mengambil ponsel itu. Carlos menatap ponsel di tangan Yasmine dengan sorot mata dalam, lalu berkata dengan dingin, "Aku ngantuk." Kemudian, Carlos mematikan lampu di kamar. Ruangan itu langsung menjadi gelap, membuat Yasmine berdiri di samping tempat tidur dengan linglung. Dia bisa saja keluar dari ruangan gelap itu sendiri, tetapi dia tidak bisa menjauh dari Jonas di saat pria itu masih terbaring tidak sadarkan diri di lantai. Bagaimana caranya dia keluar dari sini?Saat Yasmine
Yasmine langsung tersipu malu. Saat dia hendak bangun, kebetulan Carlos juga membuka matanya. Kedua mata mereka saling bertatapan di pagi dengan udara yang sangat dingin itu.Yasmine sontak panik dan mencoba menjelaskan dengan tergagap, "A ... aku nggak ....""Pagi," sapa Carlos sambil tersenyum tipis. Suaranya yang serak di pagi hari terdengar berat dan lembut, sungguh menarik hati.Yasmine tertegun dengan jantung berdebar kencang. Sikap Carlos yang begitu alami membuat kepanikannya barusan terasa tidak pada tempatnya. Dengan susah payah, Yasmine menenangkan dirinya, lalu mengucapkan satu kata pendek, "Pagi." Setelah itu, dia berdiri dengan kaku.Carlos menatap wajah merona Yasmine, lalu bertanya sambil tersenyum tipis, "Mau sarapan apa?" Lagi-lagi Carlos mengutarakan pertanyaan itu secara alami, seolah-olah mereka adalah pasangan muda yang mesra.Yasmine menjawab dengan malu, "Apa saja boleh."Tak lama kemudian, Gempita datang membawakan sarapan. Edgar yang tidur di sofa sepanjang ma
"Nona Besar Keluarga Handoyo nggak lagi menjadi faktor penentu bagi Keluarga Handoyo. Jadi, lebih baik kita nggak perlu berhubungan," ujar Yasmine.Edgar membeku di tempatnya dengan wajah pucat. Reaksi tenang Yasmine di luar ekspektasinya. Wanita itu tidak mengeluh, membenci, atau mengharapkan apa pun. Dia sepenuhnya menganggap mereka sebagai orang asing. Dia tidak peduli lagi dengan hubungan darah. Namun ...."Yasmine, aku minta maaf. Kesalahan saat itu memang tanggung jawab kami, kami sudah mengecewakanmu. Masuk akal kalau kamu nggak mau mengakui kami sebagai keluarga. Aku nggak seharusnya mengganggumu," ujar Edgar.Edgar menggertakkan giginya dengan tak berdaya, lalu melanjutkan, "Tapi ... sejak kakek diracuni, kesehatannya terus menurun. Kondisinya makin buruk dari hari ke hari dan obat pun sudah nggak berpengaruh.""Hidupnya nggak akan lama lagi." Edgar memohon, "Satu-satunya harapannya adalah bertemu denganmu lagi, Yasmine. Aku mohon, temui dia, oke?"Ketenangan Yasmine sedikit g
Setelah Carlos menyatakan hubungan antara dirinya dan Qaila sejelas-jelasnya, Qaila berkata dengan malu, sedih, dan juga tidak rela, "Carlos ... kamu nggak boleh sekejam ini padaku. Bagaimanapun, aku sudah melahirkan anakmu ....""Kalau bukan karena Matteo, kamu tidak akan bisa hidup sampai sekarang," balas Carlos dengan dingin. Kemudian, Carlos melambaikan tangannya dengan muak dan memerintahkan, "Usir dia keluar!""Carlos ... jangan, Carlos ...," ratap Qaila. tanpa menyerah. Namun, dia tidak mampu melawan kekuatan pengawal dan tetap diseret keluar dengan kasar.Suara ratapan Qaila makin lama makin jauh hingga akhirnya menghilang. Tak lama, ruangan itu kembali menjadi sunyi, tetapi jantung Yasmine justru berdegup kencang bak genderang perang.Yasmine tidak menyangka bahwa Carlos dan Qaila sama sekali tidak menikah selama empat tahun ini, melainkan sudah lama putus. Dia selalu mengira bahwa mereka adalah keluarga bahagia.Setelah mengusir Qaila, Carlos menoleh ke arah Yasmine. Matanya
Lisa menahan niat membunuhnya dan berkata dengan dingin, "Aku ingin menyelamatkan Tuan Jonas, kamu harus membantuku."Qaila sontak menolak dengan panik, "Orang yang ditangkap Carlos pasti dijaga dengan ketat, siapa pun nggak bisa menyelamatkan Jonas! Apa yang bisa kulakukan? Aku nggak bisa membantumu!"Lisa lantas berkata, "Qaila, apa kamu nggak ingin kembali ke sisi Carlos? Bantu aku, aku punya cara untuk melenyapkan Yasmine dan menjadikanmu istri Carlos.""Mau pasrah pada takdir dan menunggu kematian di sini atau mau berjuang demi kemuliaan, kemakmuran, dan masa depan cerah. Kamu pilih sendiri," lanjut Lisa dengan sinis sambil melepaskan leher Qaila.Qaila tertegun di tempatnya. Hasrat di dalam hatinya segera mengalahkan rasa takutnya, lalu sorot matanya menjadi liar.....Setelah makan siang, Matteo dibawa ke dalam vila. Sambil berlari penuh semangat ke dalam ruangan dengan kaki kecilnya, dia berteriak, "Kakak Intel, aku merindukanmu ...."Kata-kata Matteo tercekat di tenggorokannya
Hal itu tak mungkin membuat orang lain tidak berpikir lebih banyak. Sembari merenung, mata Yasmine tidak sengaja bertemu dengan Carlos. Tatapan pria itu terlihat dalam, gembira, dan membara layaknya api.Yasmine buru-buru menundukkan kepalanya seraya mengusap rambutnya dengan gelisah. Melihat reaksi Yasmine yang seperti ini, sorot mata Carlos pun memancarkan kegembiraan. Pria itu merasa senang dalam hatinya karena tahu bahwa dia masih memiliki kesempatan ke depannya.Setelah Yasmine menemani Carlos untuk bermain sejenak, mereka pun mulai bertindak serius. Hal itu membangunkan Jonas yang sudah pingsan selama satu hari.Tangan dan kaki Jonas bukan hanya diikat oleh rantai besi, sosoknya bahkan diikat seperti kepompong oleh tali sehingga hanya bisa merayap di tempat. Ketika Jonas menyadari situasinya, ekspresinya sontak berubah menjadi sangat ganas.Jonas menatap tajam ke arah Yasmine sembari menggertakkan giginya dan berkata, "Kamu berani sekali. Sudah lupa bagaimana kamu menjalani hidup
Setiap kata-kata Jonas sangat menguji batas kesabaran Carlos. Semua kendali dan akal sehat Carlos langsung hancur di momen itu. Dia menekan belati tersebut dengan emosi dan ingin membuat Jonas langsung menghilang selamanya dari dunia ini."Jangan membunuhnya!" seru Yasmine. Dia buru-buru meraih tangan Carlos sehingga belati itu berhenti tepat sebelum Jonas kehilangan nyawa.Dengan mata yang memerah, Carlos berkata dengan kejam, "Yasmine, dia sudah mengurungmu, mencelakaimu, dan bahkan melukaimu. Apa kamu masih tidak tega untuk membunuhnya? Mungkinkah kamu jatuh cinta padanya setelah empat tahun bersama?"Yasmine memandang Carlos dengan heran. Pertanyaan yang dilontarkan oleh pria ini benar-benar konyol. Dia seolah-olah sedang cemburu secara tidak masuk akal."Selama empat tahun ini, aku nggak pernah berhenti berpikir untuk membunuhnya. Aku bahkan pernah membayangkan berbagai macam cara untuk membunuhnya. Tapi, aku sudah nggak ingin melakukannya sekarang," jawab Yasmine.Wanita itu meng
"Berhenti!" teriak Jonas dengan frustrasi. Yasmine segera menghentikan langkahnya dan menundukkan kepala untuk melihat rantai besi. "Tuan Muda Carlos, ini kira-kira sudah berapa panjang?""Tiga meter," jawab Carlos. Dia mengambil rantai besi tiga meter yang sudah dipersiapkannya dan menggantinya untuk Yasmine.Melihat keberhasilan mereka, Jonas menggertakkan giginya dengan sorot mata penuh kebencian dan amarah. Jonas berkata, "Apa kalian kira dengan menangkapku, semuanya akan selesai begitu saja? Hehehe. Kalian berdua jangan terlalu optimis."Yasmine mengernyit dan merasa tidak tenang. Jonas adalah orang yang licik. Mungkinkah dia masih memiliki rencana tersembunyi?....Pada pukul 15.30 sore, anak Yasmine sudah tiba. Ketika Yasmine melihat anaknya di luar jendela, matanya memerah dan air mata sontak mengalir di pipinya. Setelah terpisah selama tiga tahun, rasa sedih dan kerinduan yang menghantuinya sepanjang hari telah memenuhi hati Yasmine sekarang.Akhirnya, Yasmine bisa bertemu den
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe