"Kenapa kamu berpura-pura menjadi Yasmine lagi? Apa tujuanmu?" Meskipun sedang bertanya, nada bicara Carlos justru terdengar penuh keyakinan dan mengandung niat membunuh.Berpura-pura menjadi Yasmine? Yasmine terperangah mendengarnya. Kemudian, dia menatap Carlos dengan heran. Ternyata, Carlos mencurigainya seperti ini?Yasmine pun tersenyum getir sembari menjawab, "Aku ketahuan, ya?"Ekspresi Carlos seketika menjadi sangat suram. Berhubung kram perut Carlos sudah mereda, Yasmine tidak berani berlama-lama di sana. Dia takut Carlos akan langsung membunuhnya karena kehilangan akal sehat.Yasmine bersikap seolah-olah rencananya gagal dan hendak pergi. Tiba-tiba, ponsel Carlos berdering. Itu adalah panggilan video dari Matteo.Langkah kaki Yasmine tanpa sadar berhenti saat melihat foto Matteo. Mereka sudah tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmine pun sudah merindukannya.Carlos menerima panggilan tersebut, lalu wajah Matteo yang menggemaskan seketika muncul di layar.Suasana hati Carlos
Hal ini membuat keyakinan Carlos mulai goyah. Dia mulai terpikir akan kemungkinan lain. Apakah segala tindakan Rachel hanyalah penyamaran yang dipaksa dilakukan oleh Jonas?"Kamu ingin pergi melihat Matteo? Dengan identitas apa?" Carlos menatapnya dengan tatapan selidik. Dia mencoba membongkar penyamaran Yasmine dengan bertanya, "Apakah Rachel yang merupakan saingan Keluarga Lingga atau ...."Carlos menghampiri Yasmine selangkah demi selangkah, lalu menunduk. Bibir tipisnya tiba-tiba berada di samping telinga Yasmine. Dia mengembuskan napas yang panas saat meneruskan, "Dengan identitas Yasmine?"Yasmine seketika merinding. Dia gugup hingga jantungnya terasa seperti mau copot. Apakah aktingnya seburuk itu hingga Carlos mulai mencurigainya? Jika Jonas tahu, bukan hanya dirinya yang akan disiksa, tetapi putranya juga akan terkena getahnya!"Kalau Tuan Muda nggak takut terkena racunku lagi, aku bisa pergi dengan identitas apa pun," jawab Yasmine.Meskipun jantungnya sudah berdetak begitu k
Sekujur tubuh Yasmine terasa kebas. Dia bertanya dengan suara yang bergetar, "A ... apa yang ingin kamu lakukan?""Kamu akan segera mengetahuinya," balas Jonas sambil tersenyum nakal dan memberi isyarat kepada Yasmine palsu itu untuk keluar.Yasmine merasa makin gelisah. Dia tanpa sadar ingin ikut, tetapi diadang oleh Jonas, bahkan pintunya dikunci.Kemudian, Jonas membawa Yasmine duduk di sofa dan membuka TV untuknya. Dia berkata, "Jika kamu ingin tahu apa yang dilakukannya, lihat saja dari sini."Layar televisi menunjukkan adegan dari kamera pengawas yang dipasang di tubuh wanita itu. Dilihat dari posisinya, seharusnya kamera pengawas dipasang di telinganya. Ini hampir sama dengan anting-anting yang dipakai Yasmine waktu itu.....Pukul 03.00 subuh, terdengar ketukan pintu di luar pintu laboratorium Keluarga Lingga. Tok tok tok ...."Siapa?" Begitu pintu dibuka, terlihat Amanda yang mengenakan seragam Keluarga Abisatya. Perutnya tertikam oleh pisau sehingga darah bercucuran.Amanda m
Yasmine menyaksikan adegan dalam kamera pengawas tersebut. Wajahnya seketika menjadi pucat pasi. Penelitian yang dilakukan oleh Keluarga Lingga terpampang jelas di hadapan mereka sekarang.Yasmine bertanya dengan suara serak, "Kamu ingin mencuri hasil penelitian mereka?"Jonas menyunggingkan senyuman nakal seraya menjawab, "Ini bukan mencuri. Hasil penelitian mereka nggak mungkin bisa dibandingkan dengan hasil penelitianmu. Tapi, kita bisa merevisi kekurangan yang ada."Hasil penelitian Keluarga Handoyo pasti memiliki keistimewaan tersendiri. Jika menggunakannya untuk ditambahkan ke hasil penelitian Keluarga Abisatya, Jonas yakin bahwa mereka pasti akan menang.Yasmine seketika merasa sesak napas. Jonas ini benar-benar licik. Tindakannya sungguh di luar dugaan sehingga mengacaukan semua rencana Yasmine. Dia harus memikirkan cara untuk mengabari masalah ini kepada Carlos.Yasmine berniat mencari kesempatan untuk mengirim email kepada Edgar. Jadi, dia mengusulkan, "Itu artinya, hasil pen
"Tuan Muda, hasil penelitian mereka nggak ... nggak sama," ujar Lisa dengan ekspresi masam.Jonas melihat hasil penelitian yang dipublikasikan itu dengan mata terbelalak. Ini memang bukan hasil penelitian yang dilihat Amanda di laboratorium, melainkan hasil penelitian Keluarga Abisatya versi diperbarui!"Carlos, kamu mencuri penelitianku?" tuduh Jonas dengan mata membara sambil menunjuk ke arah Carlos."Mencuri penelitianmu?" Carlos mencibir dan berkata, "Jonas, bukankah orang yang mengirim mata-mata ke laboratoriumku untuk mencuri hasil penelitian itu kamu?"Ekspresi Jonas berubah drastis. Dia seketika menyadari sesuatu. "Kamu tahu soal itu?" tanya Jonas."Tidak semua orang yang memakai topeng bisa menyamar sebagai Yasmine," ujar Carlos.Kemarin malam, Carlos memang sempat dikejutkan oleh suara dan wajah "Yasmine", mengira bahwa wanita itu akhirnya kembali. Kegembiraan itu tidak bisa disangkal. Namun, setelah Carlos tenang, logikanya kembali berjalan. Saat mengingat tindak tanduk "Yas
Jonas mengangkat pergelangan tangannya, lalu menekan arlojinya dengan pelan. Dalam sekejap, gelang perak yang dikenakan Yasmine mengeluarkan suara yang sangat halus. Itu adalah bunyi hitungan mundur bom."Balasan untuk orang yang mengkhianatiku adalah kematian!" seru Jonas.Wajah Yasmine langsung berubah pucat. Dia menunduk dan melihat hitungan mundur yang muncul pada gelang peraknya, 4:59. Tidak sampai lima menit.Setelah beberapa saat larut dalam ketakutan, Yasmine tersenyum dengan tenang. Ketika dia tidak melihat Leo di tempat kompetisi hari ini, dia sudah memprediksi hal ini akan terjadi."Tuan Muda Carlos." Yasmine memandang Carlos dengan sungguh-sungguh sambil berkata, "Aku mungkin nggak akan selamat. Bisakah aku meminta bantuanmu untuk merawat anakku? Aku tahu permintaan ini sangat mendadak, tapi aku benar-benar nggak punya pilihan lain."Ketika Yasmine berhenti berpura-pura, dia tetap terlihat begitu murni dan polos meski wajahnya sama sekali berbeda. Sosok yang persis dengan i
Yasmine menatap Carlos dengan takjub. Siapa sangka, Carlos bahkan bisa menjinakkan bom! Meski senang, Yasmine tetap berkata dengan cemas, "Cuma tinggal empat menit."Bom yang telah diperkecil menjadi seukuran gelang puluhan kali lebih sulit dijinakkan daripada bom biasa. Belum lagi, waktu yang tersisa sangat singkat. Persentase keberhasilannya sangat rendah.Tanpa mengatakan apa-apa, Carlos mulai bekerja dengan ekspresi serius. Dia melepaskan permukaan gelang itu dengan cepat, memperlihatkan bom di dalamnya. Namun, setelah gelang itu dibongkar, Carlos langsung terkejut."Itu bom yang sangat unik. Begitu diaktifkan, nggak akan bisa dijinakkan atau dihentikan hingga bom itu meledak," ujar Jonas dengan sinis. Dia masih terus mundur dengan berlindung di balik perlindungan bawahannya.Jonas memandang Yasmine dengan mata merah penuh kebencian dan berkata, "Aku sudah bilang, Yasmine. Kalau kamu berani mengkhianatiku, kamu akan mati!"Hati Yasmine bergetar ketakutan, tetapi dia tidak terkejut.
Leo meraung dengan mata memerah. Waktu pada hitungan mundur yang terus berkurang bak alat pancung kepala yang tergantung di atas kepalanya, hendak menebasnya sampai mati. Mata Yasmine berkaca-kaca dan hatinya sangat sedih."Tuan Muda, kamu juga harus pergi!" Yasmine berkata dengan nada tegas, "Kamu bukan siapa-siapa bagiku. Aku juga nggak butuh kamu mati bersamaku."Meskipun Yasmine sangat ingin mendengar jawaban Carlos, waktu tidak memberinya kesempatan. Dengan segenap kekuatannya, Yasmine mendorong Carlos menjauh. Carlos yang sedang berkonsentrasi menjinakkan bom terkejut dan mundur dua langkah.Sementara itu, Yasmine sudah berdiri di samping jendela. Satu kaki Yasmine sudah keluar dari jendela, hanya tersisa lima detik dalam hitungan mundur."Sampai jumpa, Tuan Muda," ujar Yasmine. Atau mungkin aku harus mengucapkan, selamat tinggal, tambah Yasmine dalam hati.Yasmine menutup matanya, lalu menjatuhkan tubuhnya ke luar jendela. Detik ketika tubuhnya hampir jatuh, seseorang tiba-tiba