Sekujur tubuh Yasmine terasa kebas. Dia bertanya dengan suara yang bergetar, "A ... apa yang ingin kamu lakukan?""Kamu akan segera mengetahuinya," balas Jonas sambil tersenyum nakal dan memberi isyarat kepada Yasmine palsu itu untuk keluar.Yasmine merasa makin gelisah. Dia tanpa sadar ingin ikut, tetapi diadang oleh Jonas, bahkan pintunya dikunci.Kemudian, Jonas membawa Yasmine duduk di sofa dan membuka TV untuknya. Dia berkata, "Jika kamu ingin tahu apa yang dilakukannya, lihat saja dari sini."Layar televisi menunjukkan adegan dari kamera pengawas yang dipasang di tubuh wanita itu. Dilihat dari posisinya, seharusnya kamera pengawas dipasang di telinganya. Ini hampir sama dengan anting-anting yang dipakai Yasmine waktu itu.....Pukul 03.00 subuh, terdengar ketukan pintu di luar pintu laboratorium Keluarga Lingga. Tok tok tok ...."Siapa?" Begitu pintu dibuka, terlihat Amanda yang mengenakan seragam Keluarga Abisatya. Perutnya tertikam oleh pisau sehingga darah bercucuran.Amanda m
Yasmine menyaksikan adegan dalam kamera pengawas tersebut. Wajahnya seketika menjadi pucat pasi. Penelitian yang dilakukan oleh Keluarga Lingga terpampang jelas di hadapan mereka sekarang.Yasmine bertanya dengan suara serak, "Kamu ingin mencuri hasil penelitian mereka?"Jonas menyunggingkan senyuman nakal seraya menjawab, "Ini bukan mencuri. Hasil penelitian mereka nggak mungkin bisa dibandingkan dengan hasil penelitianmu. Tapi, kita bisa merevisi kekurangan yang ada."Hasil penelitian Keluarga Handoyo pasti memiliki keistimewaan tersendiri. Jika menggunakannya untuk ditambahkan ke hasil penelitian Keluarga Abisatya, Jonas yakin bahwa mereka pasti akan menang.Yasmine seketika merasa sesak napas. Jonas ini benar-benar licik. Tindakannya sungguh di luar dugaan sehingga mengacaukan semua rencana Yasmine. Dia harus memikirkan cara untuk mengabari masalah ini kepada Carlos.Yasmine berniat mencari kesempatan untuk mengirim email kepada Edgar. Jadi, dia mengusulkan, "Itu artinya, hasil pen
"Tuan Muda, hasil penelitian mereka nggak ... nggak sama," ujar Lisa dengan ekspresi masam.Jonas melihat hasil penelitian yang dipublikasikan itu dengan mata terbelalak. Ini memang bukan hasil penelitian yang dilihat Amanda di laboratorium, melainkan hasil penelitian Keluarga Abisatya versi diperbarui!"Carlos, kamu mencuri penelitianku?" tuduh Jonas dengan mata membara sambil menunjuk ke arah Carlos."Mencuri penelitianmu?" Carlos mencibir dan berkata, "Jonas, bukankah orang yang mengirim mata-mata ke laboratoriumku untuk mencuri hasil penelitian itu kamu?"Ekspresi Jonas berubah drastis. Dia seketika menyadari sesuatu. "Kamu tahu soal itu?" tanya Jonas."Tidak semua orang yang memakai topeng bisa menyamar sebagai Yasmine," ujar Carlos.Kemarin malam, Carlos memang sempat dikejutkan oleh suara dan wajah "Yasmine", mengira bahwa wanita itu akhirnya kembali. Kegembiraan itu tidak bisa disangkal. Namun, setelah Carlos tenang, logikanya kembali berjalan. Saat mengingat tindak tanduk "Yas
Jonas mengangkat pergelangan tangannya, lalu menekan arlojinya dengan pelan. Dalam sekejap, gelang perak yang dikenakan Yasmine mengeluarkan suara yang sangat halus. Itu adalah bunyi hitungan mundur bom."Balasan untuk orang yang mengkhianatiku adalah kematian!" seru Jonas.Wajah Yasmine langsung berubah pucat. Dia menunduk dan melihat hitungan mundur yang muncul pada gelang peraknya, 4:59. Tidak sampai lima menit.Setelah beberapa saat larut dalam ketakutan, Yasmine tersenyum dengan tenang. Ketika dia tidak melihat Leo di tempat kompetisi hari ini, dia sudah memprediksi hal ini akan terjadi."Tuan Muda Carlos." Yasmine memandang Carlos dengan sungguh-sungguh sambil berkata, "Aku mungkin nggak akan selamat. Bisakah aku meminta bantuanmu untuk merawat anakku? Aku tahu permintaan ini sangat mendadak, tapi aku benar-benar nggak punya pilihan lain."Ketika Yasmine berhenti berpura-pura, dia tetap terlihat begitu murni dan polos meski wajahnya sama sekali berbeda. Sosok yang persis dengan i
Yasmine menatap Carlos dengan takjub. Siapa sangka, Carlos bahkan bisa menjinakkan bom! Meski senang, Yasmine tetap berkata dengan cemas, "Cuma tinggal empat menit."Bom yang telah diperkecil menjadi seukuran gelang puluhan kali lebih sulit dijinakkan daripada bom biasa. Belum lagi, waktu yang tersisa sangat singkat. Persentase keberhasilannya sangat rendah.Tanpa mengatakan apa-apa, Carlos mulai bekerja dengan ekspresi serius. Dia melepaskan permukaan gelang itu dengan cepat, memperlihatkan bom di dalamnya. Namun, setelah gelang itu dibongkar, Carlos langsung terkejut."Itu bom yang sangat unik. Begitu diaktifkan, nggak akan bisa dijinakkan atau dihentikan hingga bom itu meledak," ujar Jonas dengan sinis. Dia masih terus mundur dengan berlindung di balik perlindungan bawahannya.Jonas memandang Yasmine dengan mata merah penuh kebencian dan berkata, "Aku sudah bilang, Yasmine. Kalau kamu berani mengkhianatiku, kamu akan mati!"Hati Yasmine bergetar ketakutan, tetapi dia tidak terkejut.
Leo meraung dengan mata memerah. Waktu pada hitungan mundur yang terus berkurang bak alat pancung kepala yang tergantung di atas kepalanya, hendak menebasnya sampai mati. Mata Yasmine berkaca-kaca dan hatinya sangat sedih."Tuan Muda, kamu juga harus pergi!" Yasmine berkata dengan nada tegas, "Kamu bukan siapa-siapa bagiku. Aku juga nggak butuh kamu mati bersamaku."Meskipun Yasmine sangat ingin mendengar jawaban Carlos, waktu tidak memberinya kesempatan. Dengan segenap kekuatannya, Yasmine mendorong Carlos menjauh. Carlos yang sedang berkonsentrasi menjinakkan bom terkejut dan mundur dua langkah.Sementara itu, Yasmine sudah berdiri di samping jendela. Satu kaki Yasmine sudah keluar dari jendela, hanya tersisa lima detik dalam hitungan mundur."Sampai jumpa, Tuan Muda," ujar Yasmine. Atau mungkin aku harus mengucapkan, selamat tinggal, tambah Yasmine dalam hati.Yasmine menutup matanya, lalu menjatuhkan tubuhnya ke luar jendela. Detik ketika tubuhnya hampir jatuh, seseorang tiba-tiba
Yasmine juga merasa penasaran. Carlos menunduk untuk menatap Yasmine, lalu menjelaskan dengan suara yang dalam, "Waktu aku menarikmu kembali dari jendela, jarak kita cukup dekat dengan Jonas. Saat itu, aku sadar kalau hitungan mundurnya agak melambat."Selain itu, Carlos pernah menjinakkan bom sebelum ini. Dia tahu banyak soal bom, jadi dia bisa langsung menebaknya.Yasmine tercengang. Meskipun hitungan mundurnya melambat ketika dia melompat dari gedung, paling-paling itu hanya 0,001 detik lebih lambat. Carlos bisa menyadari hal itu? Dia benar-benar luar biasa.Melihat wajah kagum Yasmine, Carlos tersenyum kecil dan berkata, "Ayo, kita pulang dulu."Pulang. Yasmine sedikit tertegun. Setelah dipenjara selama empat tahun, kebebasan dan kedamaian yang akhirnya datang saat ini membuatnya terharu. Dia akhirnya lolos dari sarang iblis!"Ya!" jawab Yasmine sambil mengangguk gembira.Namun, saat Yasmine hendak pergi bersama Carlos, Jonas yang baru saja ditangkap oleh pengawal tiba-tiba bergera
"Apa bisa dirobek?" tanya Carlos lagi. Yasmine mengangguk mendengarnya.Saat Carlos tiba-tiba mengulurkan tangan ke arahnya, Yasmine tanpa sadar memundurkan kepalanya sambil berkata, "Tuan Muda Carlos, kamu mau ngapain?""Wajah ini jelek sekali, merusak pemandangan," jawab Carlos.Yasmine tertegun. Secara objektif, wajah ini cukup elegan dan cantik, jenis wajah cantik yang diakui semua orang. Namun, bagaimana wajah ini bisa terlihat jelek di mata Carlos? Apa masalahnya terletak pada estetikanya atau pada mata Carlos?Saat Yasmine larut dalam pikirannya, Carlos sudah menemukan celah topeng itu dan merobeknya sedikit demi sedikit. Wajah asli Yasmine muncul di hadapan Carlos. Wajah mungil itu sedikit pucat, tetapi masih tetap terlihat murni dan polos.Perasaan familier ini membuat hati Carlos bergetar, bibir tipisnya pun membentuk senyum. Yasmine jarang sekali melihat senyuman Carlos, apalagi senyuman semanis ini. Tiba-tiba, Yasmine merasa seberkas cahaya bersinar di depan matanya. Senyum
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe