"Tuan Muda, kita nggak boleh membiarkan Carlos menyuap para juri itu. Kalau sampai pemenang proyek sudah ditetapkan, kita nggak akan punya kesempatan untuk bersaing lagi," ujar Lisa dengan panik.Jonas meliriknya dengan dingin, lalu menimpali, "Kamu pikir aku nggak tahu?"Jonas tentu tahu konsekuensi dari masalah ini. Akan tetapi, Kompetisi Penelitian Ilmiah diadakan di Kota Sulvan yang merupakan wilayah kekuasaan Carlos. Sangat sulit bagi Jonas untuk menghentikan Carlos di sana."Bukannya masih ada Yasmine? Meskipun Matteo belum mati, dia masih nggak sadarkan diri. Hanya Yasmine yang bisa menyelamatkannya," ucap Lisa dengan tatapan licik."Suruh Yasmine menghentikan Carlos. Kalaupun dia membuat Carlos marah, Carlos nggak akan berani melakukan apa-apa demi nyawa putranya. Pada akhirnya, kita yang akan memegang kendali," lanjut Lisa."Menyuruh Yasmine menghentikannya?" tanya Jonas sembari mengernyit. Dia merasa tidak tenang kalau menggunakan cara ini."Untuk sekarang, hanya Yasmine yang
Bagaimanapun, Yasmine bertekad untuk menyelesaikan tugasnya malam ini! Dia juga tidak boleh menunjukkan kejanggalan yang bisa membuat Carlos mencurigainya!Yasmine menggertakkan giginya dan memberanikan diri. Dia tetap bersikap angkuh saat berjalan ke samping Tommy dengan mengenakan sepatu hak tinggi 10 sentimeter.Setelah menyandarkan satu tangannya pada belakang kursi yang diduduki Tommy, Yasmine tersenyum menggoda seraya berkata, "Pak Tommy, semua orang bersaing untuk mendapatkan proyek penelitian ini. Bagaimanapun, kamu tetap harus memberi kesempatan pada Keluarga Abisatya, 'kan?”Tommy menduduki surat kontraknya untuk memastikan Yasmine tidak bisa mengambilnya. Kemudian, dia memaki dengan rasa bersalah, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Aku bisa menuntutmu karena sudah mencemarkan nama baikku. Cepat pergi, aku akan menganggap masalah hari ini nggak terjadi. Kalau nggak, kamu dan Keluarga Abisatya tinggal menunggu panggilan dari pengadilan!"Dituntut sebelum kompetisi dimulai
Carlos telah memasang perangkap ini untuk Keluarga Abisatya. Jadi, jangan harap masih bisa keluar setelah memasuki pintu ini!Namun, yang terjadi tidak sesuai harapan Carlos. Begitu melontarkan perintahnya, tidak ada seorang pun yang muncul untuk menghentikan Yasmine.Yasmine berdiri di depan pintu sembari menyunggingkan senyuman nakal. Kemudian, dia tertawa dan berkata, "Tuan Muda, maaf sekali. Mereka terlalu mengganggu, jadi aku membantumu menyingkirkan mereka."Saat ini, belasan pengawal berpakaian hitam tergeletak di luar koridor, termasuk Yogi. Mereka terkena racun Yasmine sehingga tertidur dengan lelap."Tuan Muda, aku menang kali ini," ujar Yasmine seraya tersenyum. Kemudian, dia memberikan ciuman jauh yang dipenuhi provokasi.Carlos hanya menatap dengan dingin. Makin wanita ini tersenyum, Carlos makin teringat pada Matteo yang masih tidak sadarkan diri dan kondisinya berangsur menjadi parah.Carlos perlahan-lahan bangkit. Tubuhnya yang tinggi dan tegap membuat Yasmine merasa ke
Di pinggiran Kota Sulvan. Lisa menemani Jonas duduk di sofa. Mereka menonton rekaman kamera pengawas melalui proyektor. Segala sesuatu yang terjadi antara Yasmine dan Carlos barusan disiarkan secara langsung di sana.Lisa membalikkan tubuh untuk menghadap Jonas, lalu berkata dengan cemas, "Tuan Muda, kenapa aku merasa Yasmine sengaja membiarkan dirinya ditangkap oleh Carlos? Apa yang ingin dia lakukan?"Ekspresi Jonas terlihat tenang. Dia sama sekali tidak terkejut dengan kejadian ini. Kemudian, dia pun menimpali, "Dia ingin menyelamatkan Matteo."Yasmine sengaja membiarkan dirinya ditangkap dan dipaksa. Semua ini dia lakukan supaya Jonas tidak punya alasan untuk menyakiti putranya. Sementara itu, Yasmine bisa menyelamatkan Matteo dengan alasan tidak berdaya. Mana mungkin Jonas tidak bisa menilainya?"Dia memang nggak setia. Tuan Muda, jangan biarkan dia berhasil. Aku akan membawanya kembali!" seru Lisa sembari bangkit. Dia benar-benar kesal, tetapi Jonas malah mengangkat tangannya unt
Selain itu, Carlos juga tidak akan memberikan kesempatan seperti ini untuknya. Dia bertanya, "Apa Edgar sudah sampai?"Begitu pertanyaan ini dilontarkan, Edgar yang rambutnya acak-acakan dan kantong matanya begitu hitam pun bergegas berlari menghampiri. Dia berkata, "Aku di sini. Aku akan mengobati Matteo, aku nggak akan membiarkannya menyentuh Matteo."Dengan demikian, keempat orang itu sama-sama memasuki kamar. Tempat tidur yang besar membuat Matteo terlihat makin mungil. Dia yang berwajah pucat berbaring dengan tenang di sana. Siapa pun yang melihatnya akan merasa iba padanya.Yasmine merasa sakit hati melihat kondisi Matteo. Sementara itu, aura Carlos menjadi makin dingin setelah melihat Matteo. Dia memerintah dengan sinis, "Katakanlah, bagaimana cara mengobatinya?"Di mata Carlos, Yasmine adalah bagian dari Keluarga Abisatya. Dia tentu tidak akan membiarkan wanita jahat ini mengobati Matteo langsung. Yang perlu Yasmine lakukan hanya memberi tahu mereka cara mengobati Matteo.Yasmi
"Nyonya, Tuan Muda sudah bilang barusan, aku yang akan mati kalau berani macam-macam. Aku masih ingin hidup. Aku nggak berniat untuk mati bersama cucu kesayanganmu," ujar Yasmine.Kemudian, Yasmine menatap Carlos dengan sorot mata menantang seraya meneruskan, "Tuan Muda, sesuai kesepakatan kita, aku akan menyelamatkan bocah ini, lalu kamu akan membebaskanku. Apa nyalimu menciut sekarang? Kamu nggak berani bertaruh denganku?""Carlos, dia hanya memprovokasimu. Jangan dengarkan dia. Meskipun organ tubuh Matteo akan rusak, setidaknya nyawanya nggak berada dalam bahaya. Selama masih hidup, dia baru punya masa depan," nasihat Fidela yang mati-matian melarang.Carlos tampak sangat murung. Dia menatap Matteo yang tidak sadarkan diri dengan serius. Meskipun mereka jarang bertemu selama 3 tahun ini, Matteo tetap adalah putra yang disayanginya. Carlos tidak bersedia mempertaruhkan nyawanya, juga tidak bersedia membiarkannya hidup cacat.Setelah terdiam sejenak, Carlos menatap Yasmine dengan tata
"Nenek, jangan begitu galak. Kakak Intel ini orang baik. Dia yang menyelamatkanku." Suara Matteo masih terdengar lemas dan serak. Meskipun demikian, dia tetap berteriak untuk membela Yasmine. Tatapannya yang lugu bahkan dipenuhi kepercayaan.Hal ini membuat Fidela makin marah. Dia yakin bahwa Yasmine bukan hanya meracuni Matteo, tetapi juga menipunya. Benar-benar menjengkelkan!"Carlos, jangan biarkan wanita licik ini mendekati Matteo. Cepat bawa dia pergi," ujar Fidela.Melalui perkataan Matteo, Carlos kira-kira sudah mengetahui apa yang terjadi. Yasmine pasti menipu Matteo supaya dia bersedia meminum racun waktu itu. Dengan cara ini, Matteo tidak perlu merasa takut karena akan kehilangan kesadaran tanpa sepengetahuannya.Namun, Jonas adalah orang yang berhati kejam. Dia senang melihat orang ketakutan sebelum diracuni. Mengapa dia malah bersedia melepaskan Matteo? Trik apa lagi yang dimainkan bajingan ini?Carlos menatap Yasmine lekat-lekat. Kemudian, dia menggenggam pergelangan tanga
Mana mungkin Yasmine bersedia menerima siksaan seperti itu!"Aku nggak berbohong. Kamu bisa membuktikannya sendiri beberapa hari lagi. Lagi pula, aku dikurung olehmu. Masih belum terlambat untuk mencariku kalau kamu memang nggak melihatnya nanti," ucap Yasmine dengan serius.Sebenarnya, Yasmine tahu bahwa Jonas tidak akan membiarkannya terus berada di sisi Carlos. Dia pasti akan mengutus orang untuk menyelamatkan Yasmine.Kemungkinannya hanya ada 2. Carlos menangkap Jonas atau Jonas membawa Yasmine keluar dari sini. Dengan begitu, Yasmine tidak akan diinterogasi oleh Carlos lagi.Carlos mengamati Yasmine dengan tatapan muram. Dia tidak tahu apakah dirinya seharusnya percaya atau tidak.Tidak berselang lama, Carlos pun keluar. Yasmine menghela napas lega karena hanya ada dirinya di kamar ini. Kemudian, dia berbaring di atas ranjang dengan lemas.Hari yang sungguh melelahkan. Untung saja, pengobatan yang diberikan kepada Matteo memiliki hasil yang bagus.....Tengah malam, Matteo tiba-ti
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe