Edgar fokus mengobati Matteo barusan sehingga baru menyadari bahwa layar ponselnya dilihat oleh Carlos. Dia tidak sempat untuk menyembunyikan masalah ini lagi.Setelah terdiam sejenak, Edgar menjelaskan, "Sekitar setengah tahun lalu, aku mulai menerima email dari X. Semua isinya tentang cara menawar racun yang digunakan untuk menyerang Keluarga Handoyo. Itu sebabnya, kami berhasil lolos dari percobaan pembunuhan Keluarga Abisatya berkali-kali.""Aku pernah ingin menghubunginya, tapi akunnya ini virtual. Aku juga nggak bisa membalas email-nya, apalagi menemukannya. Jadi, aku nggak tahu identitas X sampai sekarang. Tapi, menurutku, orang ini seharusnya anggota Keluarga Abisatya. Dia nggak tahan dengan kejahatan mereka, makanya memilih untuk membantu kami," ujar Edgar seraya menghela napas.Kemudian, Edgar memperingatkan, "Carlos, jangan sampai ada yang tahu tentang masalah ini. Kalau nggak, keselamatannya mungkin akan terancam."Carlos memicingkan matanya. Jelas, orang ini pasti berada d
"Tuan Muda, kita nggak boleh membiarkan Carlos menyuap para juri itu. Kalau sampai pemenang proyek sudah ditetapkan, kita nggak akan punya kesempatan untuk bersaing lagi," ujar Lisa dengan panik.Jonas meliriknya dengan dingin, lalu menimpali, "Kamu pikir aku nggak tahu?"Jonas tentu tahu konsekuensi dari masalah ini. Akan tetapi, Kompetisi Penelitian Ilmiah diadakan di Kota Sulvan yang merupakan wilayah kekuasaan Carlos. Sangat sulit bagi Jonas untuk menghentikan Carlos di sana."Bukannya masih ada Yasmine? Meskipun Matteo belum mati, dia masih nggak sadarkan diri. Hanya Yasmine yang bisa menyelamatkannya," ucap Lisa dengan tatapan licik."Suruh Yasmine menghentikan Carlos. Kalaupun dia membuat Carlos marah, Carlos nggak akan berani melakukan apa-apa demi nyawa putranya. Pada akhirnya, kita yang akan memegang kendali," lanjut Lisa."Menyuruh Yasmine menghentikannya?" tanya Jonas sembari mengernyit. Dia merasa tidak tenang kalau menggunakan cara ini."Untuk sekarang, hanya Yasmine yang
Bagaimanapun, Yasmine bertekad untuk menyelesaikan tugasnya malam ini! Dia juga tidak boleh menunjukkan kejanggalan yang bisa membuat Carlos mencurigainya!Yasmine menggertakkan giginya dan memberanikan diri. Dia tetap bersikap angkuh saat berjalan ke samping Tommy dengan mengenakan sepatu hak tinggi 10 sentimeter.Setelah menyandarkan satu tangannya pada belakang kursi yang diduduki Tommy, Yasmine tersenyum menggoda seraya berkata, "Pak Tommy, semua orang bersaing untuk mendapatkan proyek penelitian ini. Bagaimanapun, kamu tetap harus memberi kesempatan pada Keluarga Abisatya, 'kan?”Tommy menduduki surat kontraknya untuk memastikan Yasmine tidak bisa mengambilnya. Kemudian, dia memaki dengan rasa bersalah, "Omong kosong apa yang kamu bicarakan? Aku bisa menuntutmu karena sudah mencemarkan nama baikku. Cepat pergi, aku akan menganggap masalah hari ini nggak terjadi. Kalau nggak, kamu dan Keluarga Abisatya tinggal menunggu panggilan dari pengadilan!"Dituntut sebelum kompetisi dimulai
Carlos telah memasang perangkap ini untuk Keluarga Abisatya. Jadi, jangan harap masih bisa keluar setelah memasuki pintu ini!Namun, yang terjadi tidak sesuai harapan Carlos. Begitu melontarkan perintahnya, tidak ada seorang pun yang muncul untuk menghentikan Yasmine.Yasmine berdiri di depan pintu sembari menyunggingkan senyuman nakal. Kemudian, dia tertawa dan berkata, "Tuan Muda, maaf sekali. Mereka terlalu mengganggu, jadi aku membantumu menyingkirkan mereka."Saat ini, belasan pengawal berpakaian hitam tergeletak di luar koridor, termasuk Yogi. Mereka terkena racun Yasmine sehingga tertidur dengan lelap."Tuan Muda, aku menang kali ini," ujar Yasmine seraya tersenyum. Kemudian, dia memberikan ciuman jauh yang dipenuhi provokasi.Carlos hanya menatap dengan dingin. Makin wanita ini tersenyum, Carlos makin teringat pada Matteo yang masih tidak sadarkan diri dan kondisinya berangsur menjadi parah.Carlos perlahan-lahan bangkit. Tubuhnya yang tinggi dan tegap membuat Yasmine merasa ke
Di pinggiran Kota Sulvan. Lisa menemani Jonas duduk di sofa. Mereka menonton rekaman kamera pengawas melalui proyektor. Segala sesuatu yang terjadi antara Yasmine dan Carlos barusan disiarkan secara langsung di sana.Lisa membalikkan tubuh untuk menghadap Jonas, lalu berkata dengan cemas, "Tuan Muda, kenapa aku merasa Yasmine sengaja membiarkan dirinya ditangkap oleh Carlos? Apa yang ingin dia lakukan?"Ekspresi Jonas terlihat tenang. Dia sama sekali tidak terkejut dengan kejadian ini. Kemudian, dia pun menimpali, "Dia ingin menyelamatkan Matteo."Yasmine sengaja membiarkan dirinya ditangkap dan dipaksa. Semua ini dia lakukan supaya Jonas tidak punya alasan untuk menyakiti putranya. Sementara itu, Yasmine bisa menyelamatkan Matteo dengan alasan tidak berdaya. Mana mungkin Jonas tidak bisa menilainya?"Dia memang nggak setia. Tuan Muda, jangan biarkan dia berhasil. Aku akan membawanya kembali!" seru Lisa sembari bangkit. Dia benar-benar kesal, tetapi Jonas malah mengangkat tangannya unt
Selain itu, Carlos juga tidak akan memberikan kesempatan seperti ini untuknya. Dia bertanya, "Apa Edgar sudah sampai?"Begitu pertanyaan ini dilontarkan, Edgar yang rambutnya acak-acakan dan kantong matanya begitu hitam pun bergegas berlari menghampiri. Dia berkata, "Aku di sini. Aku akan mengobati Matteo, aku nggak akan membiarkannya menyentuh Matteo."Dengan demikian, keempat orang itu sama-sama memasuki kamar. Tempat tidur yang besar membuat Matteo terlihat makin mungil. Dia yang berwajah pucat berbaring dengan tenang di sana. Siapa pun yang melihatnya akan merasa iba padanya.Yasmine merasa sakit hati melihat kondisi Matteo. Sementara itu, aura Carlos menjadi makin dingin setelah melihat Matteo. Dia memerintah dengan sinis, "Katakanlah, bagaimana cara mengobatinya?"Di mata Carlos, Yasmine adalah bagian dari Keluarga Abisatya. Dia tentu tidak akan membiarkan wanita jahat ini mengobati Matteo langsung. Yang perlu Yasmine lakukan hanya memberi tahu mereka cara mengobati Matteo.Yasmi
"Nyonya, Tuan Muda sudah bilang barusan, aku yang akan mati kalau berani macam-macam. Aku masih ingin hidup. Aku nggak berniat untuk mati bersama cucu kesayanganmu," ujar Yasmine.Kemudian, Yasmine menatap Carlos dengan sorot mata menantang seraya meneruskan, "Tuan Muda, sesuai kesepakatan kita, aku akan menyelamatkan bocah ini, lalu kamu akan membebaskanku. Apa nyalimu menciut sekarang? Kamu nggak berani bertaruh denganku?""Carlos, dia hanya memprovokasimu. Jangan dengarkan dia. Meskipun organ tubuh Matteo akan rusak, setidaknya nyawanya nggak berada dalam bahaya. Selama masih hidup, dia baru punya masa depan," nasihat Fidela yang mati-matian melarang.Carlos tampak sangat murung. Dia menatap Matteo yang tidak sadarkan diri dengan serius. Meskipun mereka jarang bertemu selama 3 tahun ini, Matteo tetap adalah putra yang disayanginya. Carlos tidak bersedia mempertaruhkan nyawanya, juga tidak bersedia membiarkannya hidup cacat.Setelah terdiam sejenak, Carlos menatap Yasmine dengan tata
"Nenek, jangan begitu galak. Kakak Intel ini orang baik. Dia yang menyelamatkanku." Suara Matteo masih terdengar lemas dan serak. Meskipun demikian, dia tetap berteriak untuk membela Yasmine. Tatapannya yang lugu bahkan dipenuhi kepercayaan.Hal ini membuat Fidela makin marah. Dia yakin bahwa Yasmine bukan hanya meracuni Matteo, tetapi juga menipunya. Benar-benar menjengkelkan!"Carlos, jangan biarkan wanita licik ini mendekati Matteo. Cepat bawa dia pergi," ujar Fidela.Melalui perkataan Matteo, Carlos kira-kira sudah mengetahui apa yang terjadi. Yasmine pasti menipu Matteo supaya dia bersedia meminum racun waktu itu. Dengan cara ini, Matteo tidak perlu merasa takut karena akan kehilangan kesadaran tanpa sepengetahuannya.Namun, Jonas adalah orang yang berhati kejam. Dia senang melihat orang ketakutan sebelum diracuni. Mengapa dia malah bersedia melepaskan Matteo? Trik apa lagi yang dimainkan bajingan ini?Carlos menatap Yasmine lekat-lekat. Kemudian, dia menggenggam pergelangan tanga