"Nyonya, Tuan Muda sudah bilang barusan, aku yang akan mati kalau berani macam-macam. Aku masih ingin hidup. Aku nggak berniat untuk mati bersama cucu kesayanganmu," ujar Yasmine.Kemudian, Yasmine menatap Carlos dengan sorot mata menantang seraya meneruskan, "Tuan Muda, sesuai kesepakatan kita, aku akan menyelamatkan bocah ini, lalu kamu akan membebaskanku. Apa nyalimu menciut sekarang? Kamu nggak berani bertaruh denganku?""Carlos, dia hanya memprovokasimu. Jangan dengarkan dia. Meskipun organ tubuh Matteo akan rusak, setidaknya nyawanya nggak berada dalam bahaya. Selama masih hidup, dia baru punya masa depan," nasihat Fidela yang mati-matian melarang.Carlos tampak sangat murung. Dia menatap Matteo yang tidak sadarkan diri dengan serius. Meskipun mereka jarang bertemu selama 3 tahun ini, Matteo tetap adalah putra yang disayanginya. Carlos tidak bersedia mempertaruhkan nyawanya, juga tidak bersedia membiarkannya hidup cacat.Setelah terdiam sejenak, Carlos menatap Yasmine dengan tata
"Nenek, jangan begitu galak. Kakak Intel ini orang baik. Dia yang menyelamatkanku." Suara Matteo masih terdengar lemas dan serak. Meskipun demikian, dia tetap berteriak untuk membela Yasmine. Tatapannya yang lugu bahkan dipenuhi kepercayaan.Hal ini membuat Fidela makin marah. Dia yakin bahwa Yasmine bukan hanya meracuni Matteo, tetapi juga menipunya. Benar-benar menjengkelkan!"Carlos, jangan biarkan wanita licik ini mendekati Matteo. Cepat bawa dia pergi," ujar Fidela.Melalui perkataan Matteo, Carlos kira-kira sudah mengetahui apa yang terjadi. Yasmine pasti menipu Matteo supaya dia bersedia meminum racun waktu itu. Dengan cara ini, Matteo tidak perlu merasa takut karena akan kehilangan kesadaran tanpa sepengetahuannya.Namun, Jonas adalah orang yang berhati kejam. Dia senang melihat orang ketakutan sebelum diracuni. Mengapa dia malah bersedia melepaskan Matteo? Trik apa lagi yang dimainkan bajingan ini?Carlos menatap Yasmine lekat-lekat. Kemudian, dia menggenggam pergelangan tanga
Mana mungkin Yasmine bersedia menerima siksaan seperti itu!"Aku nggak berbohong. Kamu bisa membuktikannya sendiri beberapa hari lagi. Lagi pula, aku dikurung olehmu. Masih belum terlambat untuk mencariku kalau kamu memang nggak melihatnya nanti," ucap Yasmine dengan serius.Sebenarnya, Yasmine tahu bahwa Jonas tidak akan membiarkannya terus berada di sisi Carlos. Dia pasti akan mengutus orang untuk menyelamatkan Yasmine.Kemungkinannya hanya ada 2. Carlos menangkap Jonas atau Jonas membawa Yasmine keluar dari sini. Dengan begitu, Yasmine tidak akan diinterogasi oleh Carlos lagi.Carlos mengamati Yasmine dengan tatapan muram. Dia tidak tahu apakah dirinya seharusnya percaya atau tidak.Tidak berselang lama, Carlos pun keluar. Yasmine menghela napas lega karena hanya ada dirinya di kamar ini. Kemudian, dia berbaring di atas ranjang dengan lemas.Hari yang sungguh melelahkan. Untung saja, pengobatan yang diberikan kepada Matteo memiliki hasil yang bagus.....Tengah malam, Matteo tiba-ti
Mungkin karena cahaya lampu yang remang-remang, mungkin juga karena Yasmine merendahkan suaranya sehingga menjadi lebih lembut. Jadi, Carlos merasa wanita di hadapannya ini berbeda dengan yang ditemuinya sore hari tadi.Wanita ini tidak lagi terlihat seperti bunga mawar yang berduri, melainkan seperti bunga lily yang suci dan lembut. Sekarang, dia menjadi sangat mirip dengan Yasmine."Apa wanita jahat itu menyakiti Matteo?" tanya Fidela sambil buru-buru menghampiri. Suaranya yang panik ini pun membuat Carlos tersadar kembali.Carlos seperti terbangun dari mimpinya. Ketika menatap wanita dengan riasan tebal itu lagi, dia sama sekali tidak merasa ada kemiripan dengan Yasmine. Mungkin, dia hanya berhalusinasi barusan.Carlos menenangkan dirinya, lalu berjalan ke samping ranjang untuk menggendong Matteo. Dia masih tertidur lelap, tetapi tangan mungilnya memegang baju Yasmine dengan erat.Sorot mata Carlos terlihat suram. Dia bertanya dengan curiga, "Apa yang kamu lakukan pada Matteo?"Yasm
Yasmine menatap Matteo dengan terkejut, lalu bertanya, "Dik, kenapa kamu kemari lagi?"Matteo berdiri di samping pintu sembari memegang jarinya dengan malu-malu. Dia menjawab, "Kak, aku ingin bermain denganmu."Carlos menggendongnya pergi kemarin malam. Sepertinya, Matteo diam-diam menyelinap ke kamar ini lagi.Yasmine tidak ingin disalahkan Carlos lagi sehingga menimpali, "Kamu harus beristirahat dengan baik. Ayo, cepat pergi tidur ....""Aku sudah tidur dari tadi. Aku bosan sekali, nggak mau kembali ke kamar dulu. Kak, tolong temani aku bermain sebentar, ya?" tanya Matteo dengan tatapan sedih dan penuh harapan. Siapa pun tidak akan tega untuk menolaknya.Yasmine pun tidak tahan melihatnya. Dia melambaikan tangannya dengan tidak berdaya, lalu bertanya, "Kemarilah, kamu mau main apa? Aku hanya bisa menemanimu di kamar ini."Bagaimanapun, tangan Yasmine diborgol. Melihat borgol di tangan Yasmine, Matteo menganggukkan kepalanya dengan patuh sambil menyahut, "Nggak apa-apa."Saat ini, Car
Matteo sudah berusia 3 tahun, tetapi tidak pernah meminta apa pun dari Carlos. Jadi, ini pertama kalinya dia memohon pada ayahnya.Menurut akal sehat, Carlos tidak seharusnya menyetujui permintaan ini. Namun, dia justru mengiakan tanpa rasa ragu sedikit pun, "Oke."Matteo langsung tertawa gembira, lalu berkata, "Papa memang yang terbaik!"Tiba-tiba, Matteo teringat pada Qaila yang mengatakan bahwa Carlos paling membenci melihat anak kecil tertawa. Dia pun segera menutup mulutnya, lalu bersikap penakut seperti biasanya lagi.....Setelah menanyakan saran Yogi, Carlos membawa Matteo bermain layang-layang. Namun, keputusan ini malah menjadi penyesalan terbesarnya. Dia bahkan ingin membunuh Yogi sekarang.Ternyata, Carlos yang serbabisa tidak memiliki pengalaman bermain layang-layang. Dia tidak tahu cara menerbangkan layang-layang sehingga hanya bisa bertatapan dengan Matteo di lapangan rumput.Setelah waktu yang lama, Carlos baru bertanya dengan suara rendah, "Bagaimana kalau kita main ya
"Te ... terima kasih!" Yasmine segera pulih dari keterkejutannya, lalu melepaskan diri dari pelukan Carlos karena merasa tidak nyaman."Kak, apa kamu terluka?" Matteo langsung melemparkan layang-layangnya, lalu berlari menghampiri dengan panik.Yasmine memanfaatkan kesempatan ini untuk mengalihkan pandangannya. Dia berjongkok memeluk Matteo dan menyahut, "Tenang saja, aku baik-baik saja."Di sisi lain, Carlos merasa kecewa saat pelukannya tiba-tiba menjadi kosong melompong. Dia menatap Yasmine lekat-lekat. Perasaan terkejut dan bingung bercampur menjadi satu.Menurut Carlos, wanita ini jelas-jelas begitu berbeda dengan Yasmine. Namun, pelukan barusan malah membuatnya merasa sangat familier, seolah-olah dirinya sedang memeluk Yasmine.Yasmine merasa tidak nyaman dengan tatapan Carlos. Dia tidak berani melirik Carlos sehingga berniat untuk membawa Matteo kembali bermain layang-layang.Tiba-tiba, Yasmine yang menyadari sesuatu pun berseru, "Ya ampun, layang-layangnya terbang! Apa ada laya
Meskipun ekspresi Matteo menunjukkan dengan jelas bahwa dia menyukai makanan tersebut, dia tetap tidak akan memakan lebih. Total makanan yang ada di atas karpet ada 8 macam. Jadi, dia hanya memakan 8 suap.Matteo jelas belum kenyang, tetapi dia sudah meletakkan peralatan makannya dan menyeka mulutnya. Kemudian, dia duduk dengan patuh di tempatnya.Penampilan ini sama sekali tidak mirip dengan anak kecil berusia 3 tahun yang rakus dan aktif. Matteo duduk layaknya boneka kayu, membuat siapa pun yang melihatnya merasa kurang nyaman.Ketika teringat pada Matteo yang cukup kurus, Yasmine mengerutkan dahinya sembari bertanya lirih, "Matteo, kamu sudah kenyang?"Matteo tidak langsung menjawab, melainkan mengangguk dengan takut setelah melirik Carlos. Sikap seperti ini benar-benar penuh waspada.Sepertinya, anak ini takut pada Carlos? Apakah Carlos yang menetapkan aturan ini? Namun, sepertinya ada yang tidak beres. Carlos terlihat sangat menyayangi Matteo sehingga tidak akan begitu pelit dalam
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe