Yasmine sungguh panik. Saat ini, dia tiba-tiba menerima panggilan telepon dari rumah sakit. "Nona, hasil tes DNA-nya sudah keluar. Kamu mau mengambilnya sendiri atau kami yang mengirimnya?"Yasmine bergegas merespons, "Apa kalian bisa memberitahuku hasil tesnya dulu?""Baik. Hasil tes DNA pertama antara Qaila dan Raisa, kecocokan biologisnya mencapai 99.99%," ucap suster di ujung telepon.Ternyata, Qaila dan Raisa memang memiliki hubungan darah."Hasil tes DNA kedua antara Qaila dan Yosef menunjukkan bahwa tidak ada hubungan biologis," lanjut suster itu.Yasmine tidak merasa terkejut dengan hasil ini. Bagaimanapun, sikap Qaila terlalu mencurigakan. Dia sama sekali tidak terlihat seperti Nona Besar Keluarga Handoyo. Sesuai dugaan Yasmine, Qaila sudah mengelabui semua orang.Ketika tes darah waktu itu, mereka menggunakan darah Yasmine dan Qaila. Jika Qaila hanya menipu mereka, bukankah Yasmine kemungkinan besar adalah Nona Besar Keluarga Handoyo?Yasmine seketika merasa gugup. Dia bergeg
Pada saat yang sama, Jonas yang mengawasi Carlos dan anggota Keluarga Handoyo dari kamera pengawas juga melihat Yasmine. Ekspresinya menjadi sangat masam. Melalui penyuara telinganya, dia membentak Reina, "Bukannya kamu pergi mencari Yasmine? Kenapa dia malah di lobi lantai 1?"Reina tercengang mendengarnya. Dia membalas, "Aku nggak tahu. Aku menyuruhnya mencari ayahnya di lantai 13. Dasar jalang! Aku akan pergi menangkapnya sekarang!""Tangkap apaan! Dia sudah bertemu dengan Carlos dan lainnya! Kalau dia berani merusak rencanaku, aku akan membunuhmu sekalian!" ancam Jonas dengan tatapan kejam.Reina seketika bergidik ngeri. Dia masih berada di dalam gedung. Jika Jonas benar-benar mengaktifkan racunnya, dia pasti akan mati di sini.Reina segera menenangkannya, "Yasmine nggak tahu rencana kita. Mereka hanya kebetulan bertemu, nggak akan terjadi apa-apa. Lagi pula, efek racunnya akan menurun kalau di lobi. Keluarga Handoyo belum tentu akan mati. Tuan Jonas, kita lihat dulu situasinya."J
Tatapan Carlos yang suram sepenuhnya tertuju pada Yasmine. Dia bertanya dengan suara yang luar biasa rendah, "Kenapa aku harus pergi denganmu?"Carlos tidak menolak, melainkan menanyakan alasannya kepada Yasmine. Tanggapannya ini membuat Qaila seketika berwaspada dan gelisah.Qaila segera menyahut, "Sudah pasti karena dia iri dan membenciku! Sejak dulu, dia selalu merebut segalanya yang merupakan milikku. Sekarang juga begitu. Yasmine, kamu bukan hanya tamak, tapi juga nggak tahu malu!"Qaila menunjuk pintu masuk, lalu membentak, "Cepat keluar sekarang juga! Karena hari ini adalah hari pernikahanku, aku akan menganggap masalah ini nggak terjadi. Kalau nggak, kamu akan mendapatkan ganjarannya nanti!"Yosef melirik Yasmine dengan sinis. Kini, rasa bersalah yang ada sebelumnya seketika digantikan oleh kemarahan. Dia memerintah, "Seret dia keluar. Kalau berani merusak pernikahan cucuku lagi, langsung bunuh dia!"Dua pengawal Keluarga Handoyo langsung maju untuk menahan Yasmine. Melihat ini
Yang dilihat Carlos hanyalah sosok belakang Yasmine yang memasuki tangga darurat dengan cepat. Wanita ini memanggilnya, tetapi tiba-tiba pergi?Carlos benar-benar murka. Dia ingin sekali menyeret Yasmine keluar, lalu memberinya pelajaran. Jadi, Carlos bergegas menghampiri tangga darurat.Di sisi lain, Yasmine yang berada di belakang pintu tangga darurat ditahan oleh seseorang hingga tidak bisa bergerak. Mulutnya juga ditutup dengan kuat.Saat berikutnya, terdengar suara Jonas yang kejam. "Sepertinya, kamu sudah tahu semuanya? Berani sekali kamu merusak rencanaku, benar-benar cari mati!"Yasmine seketika bergidik ngeri. Jonas adalah pria gila! Dia pasti akan mati kalau ditangkap olehnya! Yasmine pun menatap bayangan yang ada di celah pintu tangga darurat dan berharap Carlos segera menemukan mereka berdua.Ketika bayangan Carlos makin mendekat, bahkan tangannya sudah berada di gagang pintu dan hendak mendorongnya ...."Tuan Muda, Qaila nggak pantas untukmu, tapi mau bersikeras ingin meni
Edgar mengepalkan tangannya, tetapi masih menyahut dengan tenang, "Jonas, rencana busukmu nggak akan berhasil hari ini. Kami telah menemukan Nona Besar Keluarga Handoyo. Racun keluargamu nggak akan bisa mengancam kami lagi karena dia telah menguasai teknik penawar racun!""Masa? Kalau begitu, mari kita lihat, apakah Keluarga Handoyo bisa bertahan hidup hari ini? Aktifkan racunnya!" perintah Jonas melalui penyuara telinganya.Dalam sekejap, gas beracun mulai menyembur keluar dari ventilasi yang ada di seluruh gedung. Tidak ada gas beracun di tempat parkir bawah tanah, tetapi terlihat gas yang menyebar dengan perlahan.Edgar mengernyit melihat ini. Awalnya, dia mengira Jonas baru datang dan masih mencari kesempatan sehingga hendak menakutinya. Tanpa diduga, Jonas sudah menyelinap ke dalam gedung sejak tadi, bahkan berhasil menaruh racun di bawah pengawasan keamanan yang begitu ketat.Selain itu, racun ini sangatlah kuat. Hanya orang yang telah menguasai teknik penawar racun yang bisa men
Pada saat yang sama, aula pernikahan telah dipenuhi oleh gas beracun. Semua orang yang berada di sana tidak bisa menghindar dari racun tersebut.Suasana pernikahan yang seharusnya bahagia dan meriah seketika menjadi kacau balau. Semua orang berteriak kesakitan sambil berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, mereka semua tergeletak lemas di depan pintu masuk.Wajah Paulus tampak pucat pasi, bahkan ada darah di sudut bibirnya. Dia memapah Fidela dan duduk di samping taman bunga, lalu bertanya dengan tenang, "Tuan Yosef, apa kamu bisa menetralisasi racun ini?"Meskipun dikejutkan oleh situasi keracunan ini, Paulus tetap memiliki kepercayaan diri karena Keluarga Handoyo memiliki keterampilan medis yang luar biasa. Jadi, mereka seharusnya mampu menetralisasi racun ini.Yosef malah menggeleng, lalu menatap Qaila sambil menjawab, "Hanya Qaila yang bisa menetralisasi racun ini.""Qaila, uhuk uhuk ...." Yosef batuk darah saat berbicara. Suaranya juga menjadi makin serak. "Ini racun yang ada di b
"Tolong cepatlah. Aku benar-benar nggak tahan lagi ...," lanjut tamu itu.Desakan semua orang membuat Qaila merasa dirinya berada di ujung tanduk. Dia panik hingga hampir menangis. Dia berusaha memikirkan cara untuk mengelabui semua orang, tetapi ....Setelah ragu-ragu cukup lama, Qaila melontarkan alasan yang paling tidak merugikannya, "Aku ... aku sebenarnya belum menguasai teknik penawar racun itu. Maafkan aku, Kakek. Aku berbohong untuk membuatmu bahagia. Aku nggak nyangka teknik itu akan dibutuhkan secepat ini."Yosef menatap Qaila dengan terbengong-bengong. Tatapannya dipenuhi ketidakpercayaan. Kemudian, dia berkata dengan suara yang bergetar, "Qaila, jangan berbohong pada Kakek ....""Kakek, aku sudah salah. Tolong maafkan aku, ya? Asalkan memberiku sedikit waktu lagi, aku pasti bisa menguasai teknik penawar racun itu. Kamu pikirkan cara untuk menekan racunnya dulu. Aku pasti bisa segera menguasainya, aku serius!" ujar Qaila.Menurut Qaila, asalkan Yosef masih menaruh harapan pa
Pada dasarnya, Qaila sudah merasa sangat bersalah. Begitu ditampar, dia langsung terjatuh di lantai. Dia yang tampak kesakitan dan menyedihkan pun hendak bangkit untuk membela diri. Namun, orang-orang di sekeliling terus melontarkan makian kepadanya.Melalui perdebatan barusan, para tamu kira-kira telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jadi, mereka semua sangat murka dan ingin membunuh Qaila.Qaila ketakutan hingga gemetaran karena dirinya menjadi sasaran makian publik. Pada akhirnya, dia bangkit dan kabur karena tidak berani menghadapi semua orang yang ada di sini.Yosef menjadi sangat suram saat melihat Qaila melarikan diri. Yang dirasakannya sekarang hanya rasa sakit dan penyelesan yang tiada tara. Dia berkata, "Ini salahku, aku seharusnya mendengar nasihatmu. Aku nggak seharusnya memercayai Qaila semudah itu ...."Yosef seharusnya memastikan kemampuan medis Qaila terlebih dahulu, sebelum membiarkan semua anggota Keluarga Handoyo menghadiri acara pernikahan ini. Setidaknya, K
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe