Pada saat yang sama, Jonas yang mengawasi Carlos dan anggota Keluarga Handoyo dari kamera pengawas juga melihat Yasmine. Ekspresinya menjadi sangat masam. Melalui penyuara telinganya, dia membentak Reina, "Bukannya kamu pergi mencari Yasmine? Kenapa dia malah di lobi lantai 1?"Reina tercengang mendengarnya. Dia membalas, "Aku nggak tahu. Aku menyuruhnya mencari ayahnya di lantai 13. Dasar jalang! Aku akan pergi menangkapnya sekarang!""Tangkap apaan! Dia sudah bertemu dengan Carlos dan lainnya! Kalau dia berani merusak rencanaku, aku akan membunuhmu sekalian!" ancam Jonas dengan tatapan kejam.Reina seketika bergidik ngeri. Dia masih berada di dalam gedung. Jika Jonas benar-benar mengaktifkan racunnya, dia pasti akan mati di sini.Reina segera menenangkannya, "Yasmine nggak tahu rencana kita. Mereka hanya kebetulan bertemu, nggak akan terjadi apa-apa. Lagi pula, efek racunnya akan menurun kalau di lobi. Keluarga Handoyo belum tentu akan mati. Tuan Jonas, kita lihat dulu situasinya."J
Tatapan Carlos yang suram sepenuhnya tertuju pada Yasmine. Dia bertanya dengan suara yang luar biasa rendah, "Kenapa aku harus pergi denganmu?"Carlos tidak menolak, melainkan menanyakan alasannya kepada Yasmine. Tanggapannya ini membuat Qaila seketika berwaspada dan gelisah.Qaila segera menyahut, "Sudah pasti karena dia iri dan membenciku! Sejak dulu, dia selalu merebut segalanya yang merupakan milikku. Sekarang juga begitu. Yasmine, kamu bukan hanya tamak, tapi juga nggak tahu malu!"Qaila menunjuk pintu masuk, lalu membentak, "Cepat keluar sekarang juga! Karena hari ini adalah hari pernikahanku, aku akan menganggap masalah ini nggak terjadi. Kalau nggak, kamu akan mendapatkan ganjarannya nanti!"Yosef melirik Yasmine dengan sinis. Kini, rasa bersalah yang ada sebelumnya seketika digantikan oleh kemarahan. Dia memerintah, "Seret dia keluar. Kalau berani merusak pernikahan cucuku lagi, langsung bunuh dia!"Dua pengawal Keluarga Handoyo langsung maju untuk menahan Yasmine. Melihat ini
Yang dilihat Carlos hanyalah sosok belakang Yasmine yang memasuki tangga darurat dengan cepat. Wanita ini memanggilnya, tetapi tiba-tiba pergi?Carlos benar-benar murka. Dia ingin sekali menyeret Yasmine keluar, lalu memberinya pelajaran. Jadi, Carlos bergegas menghampiri tangga darurat.Di sisi lain, Yasmine yang berada di belakang pintu tangga darurat ditahan oleh seseorang hingga tidak bisa bergerak. Mulutnya juga ditutup dengan kuat.Saat berikutnya, terdengar suara Jonas yang kejam. "Sepertinya, kamu sudah tahu semuanya? Berani sekali kamu merusak rencanaku, benar-benar cari mati!"Yasmine seketika bergidik ngeri. Jonas adalah pria gila! Dia pasti akan mati kalau ditangkap olehnya! Yasmine pun menatap bayangan yang ada di celah pintu tangga darurat dan berharap Carlos segera menemukan mereka berdua.Ketika bayangan Carlos makin mendekat, bahkan tangannya sudah berada di gagang pintu dan hendak mendorongnya ...."Tuan Muda, Qaila nggak pantas untukmu, tapi mau bersikeras ingin meni
Edgar mengepalkan tangannya, tetapi masih menyahut dengan tenang, "Jonas, rencana busukmu nggak akan berhasil hari ini. Kami telah menemukan Nona Besar Keluarga Handoyo. Racun keluargamu nggak akan bisa mengancam kami lagi karena dia telah menguasai teknik penawar racun!""Masa? Kalau begitu, mari kita lihat, apakah Keluarga Handoyo bisa bertahan hidup hari ini? Aktifkan racunnya!" perintah Jonas melalui penyuara telinganya.Dalam sekejap, gas beracun mulai menyembur keluar dari ventilasi yang ada di seluruh gedung. Tidak ada gas beracun di tempat parkir bawah tanah, tetapi terlihat gas yang menyebar dengan perlahan.Edgar mengernyit melihat ini. Awalnya, dia mengira Jonas baru datang dan masih mencari kesempatan sehingga hendak menakutinya. Tanpa diduga, Jonas sudah menyelinap ke dalam gedung sejak tadi, bahkan berhasil menaruh racun di bawah pengawasan keamanan yang begitu ketat.Selain itu, racun ini sangatlah kuat. Hanya orang yang telah menguasai teknik penawar racun yang bisa men
Pada saat yang sama, aula pernikahan telah dipenuhi oleh gas beracun. Semua orang yang berada di sana tidak bisa menghindar dari racun tersebut.Suasana pernikahan yang seharusnya bahagia dan meriah seketika menjadi kacau balau. Semua orang berteriak kesakitan sambil berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, mereka semua tergeletak lemas di depan pintu masuk.Wajah Paulus tampak pucat pasi, bahkan ada darah di sudut bibirnya. Dia memapah Fidela dan duduk di samping taman bunga, lalu bertanya dengan tenang, "Tuan Yosef, apa kamu bisa menetralisasi racun ini?"Meskipun dikejutkan oleh situasi keracunan ini, Paulus tetap memiliki kepercayaan diri karena Keluarga Handoyo memiliki keterampilan medis yang luar biasa. Jadi, mereka seharusnya mampu menetralisasi racun ini.Yosef malah menggeleng, lalu menatap Qaila sambil menjawab, "Hanya Qaila yang bisa menetralisasi racun ini.""Qaila, uhuk uhuk ...." Yosef batuk darah saat berbicara. Suaranya juga menjadi makin serak. "Ini racun yang ada di b
"Tolong cepatlah. Aku benar-benar nggak tahan lagi ...," lanjut tamu itu.Desakan semua orang membuat Qaila merasa dirinya berada di ujung tanduk. Dia panik hingga hampir menangis. Dia berusaha memikirkan cara untuk mengelabui semua orang, tetapi ....Setelah ragu-ragu cukup lama, Qaila melontarkan alasan yang paling tidak merugikannya, "Aku ... aku sebenarnya belum menguasai teknik penawar racun itu. Maafkan aku, Kakek. Aku berbohong untuk membuatmu bahagia. Aku nggak nyangka teknik itu akan dibutuhkan secepat ini."Yosef menatap Qaila dengan terbengong-bengong. Tatapannya dipenuhi ketidakpercayaan. Kemudian, dia berkata dengan suara yang bergetar, "Qaila, jangan berbohong pada Kakek ....""Kakek, aku sudah salah. Tolong maafkan aku, ya? Asalkan memberiku sedikit waktu lagi, aku pasti bisa menguasai teknik penawar racun itu. Kamu pikirkan cara untuk menekan racunnya dulu. Aku pasti bisa segera menguasainya, aku serius!" ujar Qaila.Menurut Qaila, asalkan Yosef masih menaruh harapan pa
Pada dasarnya, Qaila sudah merasa sangat bersalah. Begitu ditampar, dia langsung terjatuh di lantai. Dia yang tampak kesakitan dan menyedihkan pun hendak bangkit untuk membela diri. Namun, orang-orang di sekeliling terus melontarkan makian kepadanya.Melalui perdebatan barusan, para tamu kira-kira telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jadi, mereka semua sangat murka dan ingin membunuh Qaila.Qaila ketakutan hingga gemetaran karena dirinya menjadi sasaran makian publik. Pada akhirnya, dia bangkit dan kabur karena tidak berani menghadapi semua orang yang ada di sini.Yosef menjadi sangat suram saat melihat Qaila melarikan diri. Yang dirasakannya sekarang hanya rasa sakit dan penyelesan yang tiada tara. Dia berkata, "Ini salahku, aku seharusnya mendengar nasihatmu. Aku nggak seharusnya memercayai Qaila semudah itu ...."Yosef seharusnya memastikan kemampuan medis Qaila terlebih dahulu, sebelum membiarkan semua anggota Keluarga Handoyo menghadiri acara pernikahan ini. Setidaknya, K
Melihat ini, Fidela bergegas bertanya, "Carlos, kamu mau ke mana? Racun di tubuhmu masih belum dinetralisasi. Kamu nggak boleh sembarangan!"Carlos tetap masuk ke mobilnya. Wajahnya tampak pucat, tetapi dipenuhi tekad. Dia menjawab, "Aku mau menyelamatkan Yasmine."Begitu ucapan ini dilontarkan, Carlos langsung menginjak pedal gas. Kemudian, mobil melaju dengan kecepatan tinggi."Carlos!" seru Fidela yang benar-benar cemas. Dia ingin mengejar, tetapi malah dihentikan oleh Edgar."Nyonya, racun di tubuhmu akan bereaksi makin cepat kalau begini. Jangan mengacau seperti Carlos. Aku akan melakukan akupunktur untuk menekan racunmu dulu. Tenanglah. Aku akan menyusul Carlos nanti. Aku nggak akan membiarkannya mati," ujar Edgar.Saat ini, hanya Edgar yang tidak keracunan sehingga dia harus menenangkan semua orang. Dia harus berpacu dengan waktu supaya sempat menekan racun di tubuh semua orang. Dengan begini, mereka baru bisa menunggu untuk beberapa hari, menunggu hingga Yasmine berhasil disela