Pada saat yang sama, aula pernikahan telah dipenuhi oleh gas beracun. Semua orang yang berada di sana tidak bisa menghindar dari racun tersebut.Suasana pernikahan yang seharusnya bahagia dan meriah seketika menjadi kacau balau. Semua orang berteriak kesakitan sambil berusaha melarikan diri. Pada akhirnya, mereka semua tergeletak lemas di depan pintu masuk.Wajah Paulus tampak pucat pasi, bahkan ada darah di sudut bibirnya. Dia memapah Fidela dan duduk di samping taman bunga, lalu bertanya dengan tenang, "Tuan Yosef, apa kamu bisa menetralisasi racun ini?"Meskipun dikejutkan oleh situasi keracunan ini, Paulus tetap memiliki kepercayaan diri karena Keluarga Handoyo memiliki keterampilan medis yang luar biasa. Jadi, mereka seharusnya mampu menetralisasi racun ini.Yosef malah menggeleng, lalu menatap Qaila sambil menjawab, "Hanya Qaila yang bisa menetralisasi racun ini.""Qaila, uhuk uhuk ...." Yosef batuk darah saat berbicara. Suaranya juga menjadi makin serak. "Ini racun yang ada di b
"Tolong cepatlah. Aku benar-benar nggak tahan lagi ...," lanjut tamu itu.Desakan semua orang membuat Qaila merasa dirinya berada di ujung tanduk. Dia panik hingga hampir menangis. Dia berusaha memikirkan cara untuk mengelabui semua orang, tetapi ....Setelah ragu-ragu cukup lama, Qaila melontarkan alasan yang paling tidak merugikannya, "Aku ... aku sebenarnya belum menguasai teknik penawar racun itu. Maafkan aku, Kakek. Aku berbohong untuk membuatmu bahagia. Aku nggak nyangka teknik itu akan dibutuhkan secepat ini."Yosef menatap Qaila dengan terbengong-bengong. Tatapannya dipenuhi ketidakpercayaan. Kemudian, dia berkata dengan suara yang bergetar, "Qaila, jangan berbohong pada Kakek ....""Kakek, aku sudah salah. Tolong maafkan aku, ya? Asalkan memberiku sedikit waktu lagi, aku pasti bisa menguasai teknik penawar racun itu. Kamu pikirkan cara untuk menekan racunnya dulu. Aku pasti bisa segera menguasainya, aku serius!" ujar Qaila.Menurut Qaila, asalkan Yosef masih menaruh harapan pa
Pada dasarnya, Qaila sudah merasa sangat bersalah. Begitu ditampar, dia langsung terjatuh di lantai. Dia yang tampak kesakitan dan menyedihkan pun hendak bangkit untuk membela diri. Namun, orang-orang di sekeliling terus melontarkan makian kepadanya.Melalui perdebatan barusan, para tamu kira-kira telah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Jadi, mereka semua sangat murka dan ingin membunuh Qaila.Qaila ketakutan hingga gemetaran karena dirinya menjadi sasaran makian publik. Pada akhirnya, dia bangkit dan kabur karena tidak berani menghadapi semua orang yang ada di sini.Yosef menjadi sangat suram saat melihat Qaila melarikan diri. Yang dirasakannya sekarang hanya rasa sakit dan penyelesan yang tiada tara. Dia berkata, "Ini salahku, aku seharusnya mendengar nasihatmu. Aku nggak seharusnya memercayai Qaila semudah itu ...."Yosef seharusnya memastikan kemampuan medis Qaila terlebih dahulu, sebelum membiarkan semua anggota Keluarga Handoyo menghadiri acara pernikahan ini. Setidaknya, K
Melihat ini, Fidela bergegas bertanya, "Carlos, kamu mau ke mana? Racun di tubuhmu masih belum dinetralisasi. Kamu nggak boleh sembarangan!"Carlos tetap masuk ke mobilnya. Wajahnya tampak pucat, tetapi dipenuhi tekad. Dia menjawab, "Aku mau menyelamatkan Yasmine."Begitu ucapan ini dilontarkan, Carlos langsung menginjak pedal gas. Kemudian, mobil melaju dengan kecepatan tinggi."Carlos!" seru Fidela yang benar-benar cemas. Dia ingin mengejar, tetapi malah dihentikan oleh Edgar."Nyonya, racun di tubuhmu akan bereaksi makin cepat kalau begini. Jangan mengacau seperti Carlos. Aku akan melakukan akupunktur untuk menekan racunmu dulu. Tenanglah. Aku akan menyusul Carlos nanti. Aku nggak akan membiarkannya mati," ujar Edgar.Saat ini, hanya Edgar yang tidak keracunan sehingga dia harus menenangkan semua orang. Dia harus berpacu dengan waktu supaya sempat menekan racun di tubuh semua orang. Dengan begini, mereka baru bisa menunggu untuk beberapa hari, menunggu hingga Yasmine berhasil disela
Kini, 46 jam telah berlalu.Di luar Kota Sulvan, terlihat Carlos yang berdiri di pinggir tebing. Jaket yang dipakainya mengeluarkan suara karena terkena angin kencang. Wajahnya yang tampan pun terlihat pucat pasi. Dia mengerutkan dahinya dengan kuat dan ekspresinya penuh kecemasan.Ketika terjadi insiden di tempat pernikahan, Yogi ditugaskan untuk mengurus pekerjaan lain sehingga tidak berada di sana. Untung saja, dia lolos dari musibah itu. Kalau tidak, dia tidak akan bisa mencari Yasmine semaksimal mungkin.Meskipun demikian, Yogi sangat mengkhawatirkan Carlos. Racun di tubuh Carlos hanya ditekan untuk sementara waktu, bahkan akan terus merusak tubuhnya. Carlos menanggung rasa sakit yang dahsyat. Dia seharusnya berbaring di rumah sakit sekarang.Namun, sejak mengetahui Yasmine diculik, Carlos masih belum beristirahat sampai sekarang. Dia terus mencari sehingga kondisi fisiknya menurun dengan cepat."Tuan Muda, istirahat dulu. Aku akan mengatur semuanya dengan baik. Aku nggak akan mel
Lisa mengucapkan kata-kata yang disukai oleh Jonas. Mendengar ini, Jonas seketika tersenyum lebar. Dia mempercepat langkah kakinya karena sudah tidak sabar melihat Yasmine yang berangsur-angsur berubah menjadi genangan darah.Akan tetapi, setibanya di lereng gunung, mereka justru tidak melihat Yasmine yang sekarat seperti yang dibayangkan. Sebaliknya, terlihat Yasmine berdiri di antara pepohonan seraya mencabut Bunga Desila hingga ke akarnya.Raut wajahnya tampak pucat, tetapi tidak ada tanda-tanda kematian. Matanya terlihat sangat jernih, seperti bunga yang tumbuh dengan kuat di musim dingin. Dia benar-benar terlihat menawan!Jonas agak terpana saat menatapnya. Sementara itu, Lisa termangu sejenak sebelum berseru, "Kenapa dia belum mati?"Seruan ini seketika menyadarkan Jonas kembali. Kemudian, Jonas bergegas menghampiri Yasmine dan meraih pergelangan tangannya untuk memeriksa denyut nadinya.Yasmine belum menetralisasi racun di tubuhnya, tetapi berhasil meredakan efek racun tersebut.
Faktanya, Yasmine berhasil menetralisasi racun Bunga Desila hanya karena suatu kebetulan. Sekujur tubuhnya sudah sangat lemas karena kesakitan kemarin. Hanya saja, meskipun akan segera mati, dia tetap bertahan sampai akhirnya mencabut semua Bunga Desila.Yasmine tidak ingin bunga beracun seperti ini mencelakai orang lain. Tindakannya ini membuat Bunga Desila yang dicabut bercampur dengan darahnya yang beracun. Setelah semalaman, tumbuh jamur putih di akar bunga tersebut.Patut diketahui bahwa banyak bunga beracun yang juga termasuk tumbuhan penawar racun. Jamur putih ini memang tidak bisa menetralisasi racun sepenuhnya, tetapi bisa meredakan efek racun untuk sementara waktu. Itu sebabnya, Yasmine berhasil bertahan hidup.Namun, sebelum memulihkan tenaganya dan sempat kabur, Yasmine sudah mendengar suara Jonas dan Lisa yang berjalan menuju lereng gunung. Saat itu, dia sudah tidak sempat untuk melarikan diri.Jadi, Yasmine memutuskan untuk mencabut Bunga Desila hingga ke akarnya, daripad
Tidak ada tanda-tanda kehidupan yang terlihat. Jonas tak kuasa mengernyit dan merasa gusar. Dia akhirnya menemukan mainan yang begitu seru. Sungguh disayangkan jika Yasmine mati begitu saja. Bagaimanapun, Jonas belum merasa puas dengannya!Jonas bergegas menghampiri dan berjongkok di samping Yasmine. Kemudian, dia mengulurkan tangan untuk memeriksa napas Yasmine. Untungnya, Yasmine masih bernapas dengan lemah. Dia belum mati.Jonas menghela napas lega, lalu memapah Yasmine dan membiarkannya bersandar di pelukan. Setelah itu, Jonas mengulurkan tangannya ke saku untuk mengambil penawar racun.Kala ini, Yasmine yang sekarat sontak membelalakkan matanya. Dia telah menyelipkan jarum perak di antara jemarinya. Melihat Jonas yang begitu dekat, dia segera menusuk titik akupunktur Jonas dengan jarum tersebut.Sekujur tubuh Jonas seketika membeku dan tidak bisa bergerak. Dia menatap Yasmine dengan terkejut, lalu bertanya, "Ka ... kamu berhasil menetralisasi racunnya?"Yasmine sudah menetralisasi
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe