Share

Bab 168

Lisa mengucapkan kata-kata yang disukai oleh Jonas. Mendengar ini, Jonas seketika tersenyum lebar. Dia mempercepat langkah kakinya karena sudah tidak sabar melihat Yasmine yang berangsur-angsur berubah menjadi genangan darah.

Akan tetapi, setibanya di lereng gunung, mereka justru tidak melihat Yasmine yang sekarat seperti yang dibayangkan. Sebaliknya, terlihat Yasmine berdiri di antara pepohonan seraya mencabut Bunga Desila hingga ke akarnya.

Raut wajahnya tampak pucat, tetapi tidak ada tanda-tanda kematian. Matanya terlihat sangat jernih, seperti bunga yang tumbuh dengan kuat di musim dingin. Dia benar-benar terlihat menawan!

Jonas agak terpana saat menatapnya. Sementara itu, Lisa termangu sejenak sebelum berseru, "Kenapa dia belum mati?"

Seruan ini seketika menyadarkan Jonas kembali. Kemudian, Jonas bergegas menghampiri Yasmine dan meraih pergelangan tangannya untuk memeriksa denyut nadinya.

Yasmine belum menetralisasi racun di tubuhnya, tetapi berhasil meredakan efek racun tersebut.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status