Sebagai seorang dokter, Edgar juga bisa memahami seberapa mulianya sikap Yasmine ini. Namun, dia sungguh tidak menyangka bahwa Yasmine akan memiliki sikap seperti ini. Bukankah wanita ini gila hormat dan sangat rendahan?Pikiran Edgar seketika menjadi kacau. Dia mengerutkan dahinya, lalu memperingatkan lagi, "Yasmine, pikirkan baik-baik. Kalau pergi sekarang, kamu akan punya kesempatan untuk melarikan diri dari sini. Kalau nggak, kamu harus menerima hukuman pukulan setelah anakmu lahir."Meskipun Yasmine memiliki keberanian seorang dokter, dia seharusnya mempertimbangkan situasinya sendiri. Melarikan diri adalah pilihan paling bijak untuk sekarang.Yasmine justru menggeleng seraya membalas, "Kalau kabur, itu artinya aku mengakui kesalahanku. Aku nggak melakukan kesalahan apa pun, jadi aku akan menolak tawaranmu itu."Yasmine yakin bahwa Carlos akan menyelidiki masalah bedung itu, lalu mengembalikan nama baiknya. Yang harus dia lakukan hanyalah menunggu dengan sabar.Edgar mengernyit de
Sesudah keluar dari kastil, sorot mata Edgar saat menatap Yasmine dipenuhi keheranan. Sepanjang perjalanan, dia hendak berbicara, tetapi merasa sangat ragu.Setibanya di depan kediaman Keluarga Handoyo, Edgar baru berkata, "Yasmine, keterampilan medismu sangat hebat. Belajarlah dengan baik. Kelak, kamu akan memiliki masa depan yang gemilang."Keterampilan medis sangat bermanfaat bagi dunia. Edgar tidak ingin kehidupan Yasmine hancur karena berbuat jahat. Dia menambahkan, "Kalau kamu bersedia berubah, aku akan memohon kepada Kakek untuk mengampunimu."Jika dibandingkan dengan yang sebelumnya, sikap Edgar sudah termasuk lebih baik karena bersedia memohon ampun untuk Yasmine.Meskipun tidak membutuhkan bantuan, Yasmine tetap berterima kasih dengan sopan, "Terima kasih."Edgar langsung berjalan masuk ke vila, lalu pergi ke ruang baca untuk mencari Yosef. Dia menceritakan semua yang terjadi di kastil tersebut. Melalui nada bicaranya, terdengar jelas bahwa sikapnya terhadap Yasmine telah ber
Yasmine bertemu pandang dengan tatapan Carlos yang mendalam. Tatapan ini seolah-olah ingin menjerumuskan Yasmine ke dalamnya. Jantung Yasmine seketika berdebar-debar.Carlos menatapnya lekat-lekat. Tangannya yang menggenggam tangan Yasmine tak kuasa mengencang. Dia tidak seharusnya menghentikan Yasmine, tetapi tangannya sudah bergerak sebelum dia sempat menyadarinya.Carlos membuka mulutnya untuk berbicara, tetapi merasa sangat ragu. Tidak berselang lama, dia baru bertanya dengan suara yang sangat rendah, "Apa kamu berniat mencari ayah untuk anakmu?"Yasmine sontak terperangah. Dia tidak menduga Carlos akan menanyakan hal seperti ini. Masalah ini tidak seharusnya ditanyakan oleh Carlos. Namun, Yasmine berpikir dengan serius sebelum menjawab, "Nggak."Yasmine diadopsi oleh Keluarga Bahar. Dia telah merasakan dengan jelas bagaimana orang tua angkat mencampakkannya, sehingga tidak ingin anaknya merasakan hal seperti itu. Dia lebih memilih untuk membesarkan anaknya sendiri.Mendengar ini,
Kembali ke kediaman Keluarga Handoyo sama saja dengan berada di neraka. Yasmine mendekorasi kamar pengantin dengan tenang, tanpa menunjukkan ekspresi apa pun. Setelah mendekorasi kamar, dia juga harus mendekorasi seluruh ruang tamu kediaman. Yasmine terus menempelkan dekorasi yang dipercayai mendatangkan keberuntungan untuk mempelai pria dan wanita.Hari ini, Qaila lagi-lagi mencari masalah dengannya. Dia terus mengatakan bahwa tempelan Yasmine terlalu rendah dan ingin lebih tinggi sedikit. Namun, tidak ada bangku untuk Yasmine sehingga dia sulit untuk menjangkau posisi yang diinginkan Qaila.Tepat ketika Yasmine berjinjit dengan susah payah, sebuah tangan yang besar tiba-tiba membantunya. Tangan itu pun menempelkan dekorasi tersebut ke posisi yang diinginkan Qaila.Begitu menoleh, Yasmine terkejut saat mendapat Edgar yang membantunya. Edgar pun tersenyum dan berkata, "Aku akan menyuruh orang membawakan tangga nanti.""Terima kasih," ucap Yasmine untuk menunjukkan rasa terima kasihnya.
Setidaknya, Keluarga Handoyo tidak akan terus tertipu dengan cara ini. Hanya saja, Yasmine begitu dibenci di Keluarga Handoyo. Mana mungkin ada yang memercayai perkataannya? Dia harus segera memikirkan cara lain.Tepat ketika Yasmine sibuk memikirkan cara, dia mendengar seorang pelayan yang bertanggung jawab untuk mengurus taman, terbatuk beberapa kali. Setelah dilihat dengan saksama, Yasmine mendapati raut wajah pelayan ini tampak sakit-sakitan.Yasmine sengaja mendekatinya, lalu diam-diam memeriksa denyut nadinya dan memastikan penyakit pelayan itu. Ini adalah penyakit akibat kelelahan dan tidak disembuhkan untuk waktu yang lama.Penyakit seperti ini termasuk penyakit kompleks. Umumnya, penyakit ini hanya bisa diredakan dengan makan obat dan tidak bisa disembuhkan sepenuhnya. Yasmine pernah bertemu dengan pasien seperti ini, bahkan telah mengembangkan metode pengobatan yang sangat berani, yaitu melawan penyakit dengan penyakit.Yasmine akan menggunakan obat beracun untuk merangsang p
Ketika Qaila hampir menggila karena terlalu panik, Josephine tiba-tiba menghampiri dan menatap para pelayan itu dengan sombong. Dia menghardik, "Majikan kalian ingin mengobati pasien, apa kalian berhak berkerumun dan menonton di sini? Cepat pergi!"Josephine sangatlah pemarah. Tegurannya ini langsung membuat para pelayan ketakutan. Meskipun mengkhawatirkan teman, mereka tetap tidak berani berkerumun dan bergegas pergi.Yasmine mengernyit menatap Edgar. Dia yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja karena Edgar ada di sini. Jadi, dia pun pergi karena tidak ada pilihan lain.Melihat Josephine mengusir semua orang, Qaila tiba-tiba terpikir akan sesuatu sehingga berkata, "Kak, aku agak gugup karena baru menguasai sedikit teknik penawar racun itu. Apa kamu bisa pergi sebentar? Aku ingin mengobatinya di lingkungan yang tenang."Setiap dokter memiliki temperamen sendiri, terutama ahli akupunktur. Edgar yang bisa memahaminya pun mengangguk dan pergi.Sebelum Josephine pergi, dia diam-diam berbi
Pelayan itu terbaring di taman bunga. Setelah berjalan melewati semak-semak, Yasmine menghela napas lega saat melihat pelayan yang masih terbaring di sana. Untung saja, Qaila tidak begitu bernyali hingga mempermainkan nyawa manusia.Josephine juga buru-buru mengikuti. Setibanya di taman, tatapannya langsung tertuju pada batu yang berada tidak jauh dari kaki Qaila. Tidak terlihat bercak darah sedikit pun. Sepertinya, Qaila tidak berani melukai dirinya sendiri.'Dasar nggak berguna!' batin Josephine sembari melirik Qaila dengan dingin. Dia benar-benar bingung menghadapi wanita bodoh ini.Edgar menatap pelayan yang masih belum mendapatkan pertolongan dengan heran. Dia pun bertanya, "Qaila, kenapa kamu belum mengobatinya?"Sudah belasan menit berlalu sejak tadi. Namun, Qaila hanya berjongkok di tempat yang sama.Kemudian, Qaila yang berwajah pucat pun merentangkan tangan kanannya dengan ragu. Dia akhirnya memperlihatkan luka yang tidak besar ataupun kecil di jari telunjuknya, lalu berkata,
Bagaimanapun, Edgar adalah seorang tuan muda. Biasanya, dia memang terlihat lembut dan mudah diajak berbicara. Namun, begitu bersikap serius, dia akan terlihat sangat menakutkan. Tegurannya ini sontak membuat Qaila berhenti menangis.Qaila menatap Edgar dengan panik. Bibirnya terus bergetar saat hendak berbicara, "Aku ... aku ....""Edgar, apa yang kamu lakukan?" Tiba-tiba, terdengar teguran yang penuh wibawa. Yosef turun dengan ekspresi kesal, lalu menyingkirkan tangan Edgar yang menarik Qaila.Kemudian, Yosef menegur lagi, "Aku menyuruhmu menjaga Qaila, kenapa kamu malah menindasnya?""Kakek, aku hanya bertanya padanya nama racun di tubuh pelayan itu ...," jelas Edgar."Cukup!" Yosef melindungi Qaila yang berada di belakangnya, lalu meneruskan, "Kamu terus-menerus mencurigai adikmu sendiri. Apa kamu sudah melupakan semua ajaranku? Begini saja sudah termakan kata-kata Yasmine."Kemudian, Yosef menatap Yasmine dengan jengkel sembari berteriak, "Jangan mengira kamu berhak mengadu domba
“Kamu itu putri yang mau kurawat,” kata Laura sambil mengelus kepala Yasmine dan tersenyum penuh kasih sayang. Saat ini, wajahnya terlihat sangat cantik.Yasmine pun berseru terkejut, “Putri?”“Benar! Sejak kamu bersikap begitu bodoh dengan melindungiku di pesta itu, aku sudah memutuskan untuk merawatmu.” Laura berkata dengan penuh semangat, “Kelinci sebodoh kamu pasti akan ditindas di mana-mana tanpa aku. Jangan khawatir, kelak Ibu akan menjadi tumpuanmu yang kuat.”Putri .... Ibu ....Yasmine langsung mematung bagaikan disambar petir. Dia pernah mendengar ada penggemar ibu-ibu yang merawat idolanya bagaikan putrinya sendiri. Namun, itu hanya dilakukan secara online. Lagi pula, dia juga bukanlah seorang selebritas.Yasmine pun menepis tangan Laura, lalu buru-buru berdiri dan menaruh jarak di antara mereka sambil berkata, “Nona Laura, serius dikit.”“Aku serius kok! Aku akan menangani Simon sebagai hadiah untuk merayakan ikatan ibu dan anak ini!” jawab Laura dengan ekspresi serius.Yas
Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar ucapan Laura. Laura bukanlah orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Namun, kenapa Laura tiba-tiba berubah menjadi begitu antusias dan ingin mengajarinya menari?Begitu memikirkan dirinya harus belajar menari dari mantan pacarnya Carlos, Yasmine langsung tidak bersemangat dan menolak, “Nggak usah repot-repot. Aku ....”“Nggak repot kok! Aku nggak keberatan mengajarimu!” kata Laura sambil tiba-tiba menggenggam tangan Yasmine. Kemudian, dia mulai membimbing tubuh Yasmine untuk bergerak dengan anggun dan bertenaga. Seiring dengan langkah tarian mereka yang semakin lancar, mereka berdua pun mulai menari dengan indah.Madhav bertepuk tangan dan memuji, “Mantap banget!”Yasmine tidak pernah menari sebelumnya. Namun, dengan bimbingan Laura, dia pun merasakan kegembiraan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.“Seru, ‘kan?” tanya Laura.Yasmine mengangguk tanpa sadar dan menjawab, “Emm.”Laura pun tersenyum puas, lalu berkata,
Yasmine berkata dengan tenang, tetapi ucapannya malah dipenuhi dengan penghinaan. Dia melanjutkan, “Dengan kemampuan Carlos, hanya masalah waktu hingga dia bangkit kembali. Sebaiknya, kamu manfaatkan saja kesempatan ini untuk berbangga selagi bisa. Bagaimanapun, waktumu yang tersisa sudah nggak banyak lagi.”Seusai berbicara, Yasmine langsung masuk ke dalam mobilnya. Dia memang hanya duduk diam dalam mobil, tetapi aura dan kepercayaan diri yang dipancarkannya malah mampu mendominasi Qaila yang berpakaian mewah. Saat ini, Qaila langsung terlihat bagaikan seorang idiot.“Yasmine! Kamu kira Carlos masih bisa bangkit lagi? Konyol banget! Asal kamu tahu, hal itu nggak akan terjadi! Pak Harry sudah mempersiapkan sebuah serangan telak. Beberapa hari lagi, Carlos dan Keluarga Handoyo akan segera musnah!” seru Qaila dengan marah.Apa Harry berencana untuk meluncurkan serangan baru? Yasmine memang sudah bisa menebaknya, tetapi dia tidak menyangka Harry akan melakukannya secepat ini. Apalagi, dia
“Tinggalkan Kota Sulvan sekarang juga!” perintah Simon dengan dingin. Ekspresinya terlihat sangat galak. Apabila orang biasa yang melihatnya saat ini, mereka pasti akan langsung ketakutan. Namun, Laura sudah terbiasa menghadapi Simon yang seperti ini. Dia menyahut dengan ekspresi datar, “Aku akan pergi ke mana pun aku mau. Kamu nggak bisa mengendalikanku.”Selesai berbicara, Laura hendak langsung berjalan keluar. Akan tetapi, Simon tiba-tiba meninju pintu di atas kepala Laura dengan kuat hingga pintu itu hancur dan tangannya berdarah. Aura yang sangat kuat dan mengerikan juga terpancar dari tubuhnya. Dia menekankan kata-katanya lagi, “Pergi sekarang juga!”“Kalau aku nggak mau?” tanya Laura dengan menantang sambil menatap Simon. Dia sama sekali tidak takut dan malah memprovokasi Simon dengan berkata, “Apa hebatnya menghancurkan pintu? Kalau berani, pukul aku!”“Laura, jangan kira aku tidak berani memukul wanita!” teriak Simon dengan marah. Kemudian, dia mengangkat tinjunya yang berlum
Saat menghadapi pengepungan beberapa pria galak ini, Laura sama sekali tidak kelihatan takut. Dia malah memaki dengan dingin, “Minggir! Jangan halangi jalanku!”“Wanita cantik bermulut pedas justru sangat seksi!” goda pria yang memimpin di paling depan itu. Dia berperawakan tinggi dan kekar. Ada tiga bekas luka panjang di wajahnya, sedangkan lengannya yang terbuka dipenuhi dengan berbagai macam luka. Sangat jelas bahwa dia pernah melewati kehidupan yang penuh pertumpahan darah sebelum datang ke Kota Sulvan.Pria itu terlihat kejam, nadanya saat berbicara juga sangat kasar. Dia melanjutkan, “Aku suka tipe wanita sepertimu. Permainan kita nanti pasti akan lebih seru. Kuberi kamu satu kesempatan lagi, kamu mau ikut aku pergi atau mau aku menyeretmu pergi?”“Minggir!” seru Laura dengan kesal.“Itu berarti kamu pilih aku menyeretmu pergi ya!” ujar pria itu sambil tertawa sombong. Kemudian, dia segera mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Laura.Laura hendak menghindar, tetapi orang lainn
Baru saja Carlos selesai berbicara, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Kemudian, Miranda berjalan menghampirinya dan bertanya dengan cemas, “Carlos, aku cuma pergi ke kamar mandi, kenapa kamu keluar dari kamar lagi? Waktu yang kamu habiskan setiap hari untuk pergi menjenguk Nyonya Lydia sudah sangat memengaruhi efek aromaterapi, tapi kamu malah sering keluar dari kamar lagi. Kalau begitu terus, aku nggak jamin bisa menyembuhkanmu.”“Aku tahu,” jawab Carlos dengan dingin. Ekspresinya seketika menjadi muram. Kemudian, dia pun berjalan kembali ke kamar.Miranda menatap punggung Carlos dengan kening berkerut. Dia tahu jelas bahwa Carlos pasti akan melakukan hal seperti ini lagi.Akhir-akhir ini, waktu yang dihabiskan Carlos di dalam kamar semakin tidak teratur. Waktu terpapar aromaterapi yang tidak cukup akan sangat berpengaruh pada efek hipnoterapi. Sementara itu, Yasmine juga sudah kembali dan mungkin bisa ikut campur dalam menyiapkan makanan Carlos. Berhubung wak
“Yaya! Yasmine! Cepat kembali!” seru Carlos dengan kesal karena libodonya masih belum tersalurkan. Setelah berinisiatif untuk merayunya, wanita itu malah tiba-tiba pergi. Apa-apaan ini?“Ckck, perjalananku kali ini benar-benar nggak sia-sia! Tak disangka, ada hari di mana kamu bisa dikendalikan sepenuhnya oleh seorang wanita,” ejek Laura sambil bersandar pada kusen pintu dengan santai.Carlos melirik Laura dengan dingin, lalu merapikan jaketnya yang berantakan. Setelah libidonya sirna, dia pun terlihat menjadi sangat dingin dan bertanya, “Buat apa kamu datang kemari?”Carlos sama sekali tidak tahu Laura akan datang ke Kota Sulvan. Sebenarnya, Laura membohongi Yasmine dengan mengatakan Carlos yang memintanya untuk datang.“Aku datang untuk membantumu menghadapi Simon,” jawab Laura sambil tersenyum.Carlos tidak begitu percaya pada ucapan Laura. Saat dia menelepon Laura untuk memintanya mengaturkan pesta sebelumnya, Laura juga hanya membantunya untuk memancing Simon keluar dan tidak mela
Yasmine pun langsung merasa sangat terancam dan tanpa sadar bertanya, “Buat apa kamu pergi ke Kota Sulvan?”“Ke mana pun aku menari, Simon pasti akan datang untuk mengacau. Kalau aku menari di Kota Sulvan, akan ada banyak kesempatan untuk membuat Keluarga Yanwar menyinggungnya. Pada saat itu, dia mungkin akan memusnahkan Keluarga Yanwar karena dendam pribadinya,” jawab Laura dengan percaya diri.Yasmine pun merasa agak terkejut setelah mendengar Laura hendak membantunya dan bertanya, “Kenapa kamu tiba-tiba mau membantuku?”“Aku bukan melakukannya demi kamu, tapi demi Carlos. Dia yang memohon padaku,” jawab Laura dengan tatapan penuh godaan.Setelah mendengar jawabannya, hati Yasmine langsung tenggelam. Ternyata Carlos mencari Laura lagi, tetapi tidak memberitahunya. Dengan meminta bantuan Laura, dia akan semakin berutang budi pada Laura.“Nona Laura, nggak usah ....” Sebelum Yasmine sempat menyelesaikan kata-katanya, Laura sudah langsung naik ke helikopter. Melihat Laura yang duduk san
Yasmine tidak memiliki pilihan lain selain mencoba mati-matian. Namun, Simon yang merasa sangat marah malah langsung berbalik untuk pergi. Yasmine pun termenung saat melihat punggungnya yang kian menjauh. Apa maksudnya ini? Apa dia setuju atau menolak?Yasmine benar-benar tidak bisa menebak pemikiran pria itu dan akhirnya berteriak, “Tuan Simon, aku akan menunggu jawabanmu!”...“Aku sudah menggunakan cara lembek, keras, dan bahkan provokasi, tapi masih nggak tahu apa Simon sebenarnya bersedia turun tangan atau nggak,” keluh Yasmine pada Carlos melalui telepon. Dia merasa sangat putus asa karena benar-benar sudah melakukan semua yang bisa dilakukannya.Simon benar-benar luar biasa sulit dihadapi dan sepertinya tidak ada seorang pun yang lebih sulit dihadapi daripada dia.Carlos menghibur, “Dia memang begitu. Di dunia ini, hanya ada beberapa orang yang bisa meyakinkannya untuk melakukan sesuatu. Jangan patah semangat, kamu sudah melakukan yang terbaik.”Mendengar ucapan Carlos yang sepe