Suzy berusaha untuk menahan emosi yang bergejolak di dalam hatinya. Jenderal Xin bukanlah seorang pengkhianat!Mengingat Robert yang berada di kerajaan, Suzy segera mengeluarkan ponsel dan hendak menelepon Robert. Seharusnya Robert sudah mendapatkan informasi terbaru.Sebelum sempat menelepon Robert, Suzy menerima sebuah panggilan. Ternyata Ivan yang meneleponnya.Sesaat menjawab panggilan tersebut, Suzy mendengar suara Ivan yang berada di ujung telepon. "Suzy, aku baru mengetahui kabar mengenai Keluarga Xin ....""Aku masih mencari menyelidiki masalah ini. Aku akan memberitahumu setelah mendapatkan kepastian." Meskipun panik, Suzy berusaha untuk tegar."Suzy, bagaimana kondisimu?" tanya Ivan memastikan."Em, aku tidak apa-apa. Tenang saja," Suzy menjawab seadanya.Ivan tidak banyak bicara. Setelah menanyakan keadaan dan menghibur Suzy, dia pun menutup panggilannya.Setelah selesai menelepon Ivan, Suzy segera menelepon Robert. Suzy sangat tegang, tangannya sampai bergetar hebat."Tut,
Rumah sebesar ini terasa sangat sepi.Keberadaan Welly membuat Lucy tidak leluasa untuk menanyakan kabar mengenai Keluarga Xin.Setelah makan malam, Suzy menemani Welly untuk bermain.Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Akhirnya, James dan Simon sudah pulang, tetapi Robert masih tidak ada kabar.Suzy memandikan Welly, lalu menemaninya tidur. Walaupun kelelahan, Suzy tidak bisa tidur dengan tenang. Akhirnya, dia mengambil jaket dan beranjak turun.Saat berada di tangga, Suzy heran melihat lampu yang menyala. Ternyata James, Simon, dan Lucy masih berkumpul di bawah. Tampaknya mereka bertiga tidak terkejut melihat kemunculan Suzy.Lucy melambaikan tangan dan memanggil Suzy untuk duduk di sampingnya. Setelah Suzy duduk, Lucy menepuk punggung Suzy sambil berbicara dengan pelan, "Kami sudah berdiskusi. Meskipun kerajaan sudah mengumumkan bahwa mereka menemukan bukti pengkhianatan yang tersembunyi di Kediaman Keluarga Xin, semua tetap harus melalui pengadilan militer. Ka
Lucy menghela napas. "Kita harus mencari bukti untuk membersihkan nama baik Keluarga Xin."Sembari bicara, Lucy teringat dengan James yang memiliki ide. "James, tadi kamu mau bilang apa? Apa idemu?"Semua orang sontak menoleh ke arah James dan menatapnya dengan penuh harap."Berdasarkan reputasi dan karakter yang dimiliki Jenderal Xin, pasti banyak orang yang berpikiran sama seperti kita. Bagaimana kalau kita mengumpulkan para pendukung Jenderal Xin, lalu mengajak mereka untuk menekan Charles agar menyelidiki kasus ini secara terbuka?"Ide James sangat bagus. Dengan begitu, mereka bisa mengulur waktu untuk mendapatkan bukti sekaligus mengetahui perkembangan kasus secara menyeluruh.Namun, Suzy ragu dan bertanya, "Paman, memangnya Charles akan setuju?""Dia pasti akan menyetujuinya." James tersenyum yakin dan menjelaskan, "Charles harus bertindak dengan hati-hati. Coba pikir, untuk apa dia menyerang Keluarga Xin? Tentu saja untuk mengubah posisi kekuasaan di ibu kota. Dia pasti tidak in
"Pak Gilbert adalah direktur Rumah Sakit Nasional, Charles sangat menghormatinya. Asalkan Pak Gilbert bersedia membantu, kita pasti bisa menang."Walaupun agak mustahil meminta bantuan Gilbert untuk menolong Keluarga Xin, penjelasan Suzy memang masuk akal. Ditambah, Suzy terlihat sangat yakin dan percaya diri.Simon dan Lucy saling bertatapan, mereka tidak tahu harus berkata apa."Kalau begitu, kamu yang mengurus Pak Gilbert," kata Robert. Selain Suzy, tidak ada seorang pun yang bisa membujuk Gilbert. Suzy adalah orang yang paling cocok untuk membujuknya."Baik," Suzy menjawab dengan senang hati.Setelah selesai diskusi, mereka kembali ke kamar masing-masing dan beristirahat.Keesokan hari, mereka bertindak sesuai rencana yang telah disepakati.Suzy tidak ingin membuang-buang waktu, dia segera menghubungi daftar nama yang telah dipegangnya. Usaha tidak akan mengkhianati hasil, setelah obrolan panjang, sebagian besar bersedia untuk mendukung Keluarga Xin.Di sisi lain, sebagai ketua Kam
Semua orang agak terkejut, kenapa Thomas tidak datang?Seperti yang orang-orang tahu, Thomas dan Jenderal Xin sudah seperti keluarga. Namun, malah tersisa Thomas yang tidak menandatangani petisi ....Karena takut ada yang salah paham, James pun segera menjelaskan, "Setelah menyelamatkan Raja, Komandan Thomas masih dirawat di Rumah Sakit Ibu Kota. Pengamanan pengawal kerajaan sangat ketat, tidak ada yang berani mendekat.""Oh, begitu." Kecurigaan orang-orang pun perlahan sirna.Simon berkata, "Meskipun Komandan Thomas jarang berada di ibu kota, dia memiliki peran penting di kemiliteran. Apalagi, dia telah menyelamatkan nyawa Raja. Kalau dia ikut mendukung rencana ini, aku rasa Raja akan mengalah.""Tapi, sekarang kita tidak bisa menemui Thomas. Bagaimana bisa meminta bantuannya?" Ekspresi Lucy terlihat sangat cemas.Suzy mengernyit sambil tersenyum. "Kita mungkin tidak bisa, tapi ada satu orang yang bisa."Tanpa basa-basi, Suzy langsung mengungkapkan idenya, "Ketika insiden di Kediaman
"Komandan Thomas!" sapa para pengawal kerajaan."Em." Thomas mengangguk ramah sambil menunjuk ke arah koridor. "Di sana ada kursi. Makanlah di sana.""Baik!" Ketua pasukan berterima kasih, lalu memberikan makanannya untuk dibagi.Meskipun para pengawal sudah pergi, ketua pasukan masih berdiri di tempat. Dia merasa ada yang ingin ditanyakan oleh Thomas.Thomas menatap bangsal Barbie dan bertanya, "Apakah Nona Barbie belum sadarkan diri?""Belum, Nona Barbie masih belum sadarkan diri," jawab ketua pasukan."Apakah aku boleh menjenguknya?" Thomas bertanya dengan sangat sungkan. Ketua pasukan sampai tidak enak hati mendengarnya.Thomas adalah komandan yang sangat dihormati, tapi dia sama sekali tidak bersikap semena-mena maupun arogan. Apalagi, Thomas merakyat dan tidak membeda-bedakan orang.Namun, Barbie adalah anggota Keluarga Xin. Sebagai pengawal kerajaan, ketua pasukan harus mematuhi perintah Raja. Jadi, dia terpaksa menggelengkan kepala.Melihat permintaannya yang ditolak, Thomas me
Keesokan pagi.Suzy dan Gilbert mendatangi Rumah Sakit Pertama Ibu Kota. Sebelum tiba di gedung rawat inap, mereka mendapatkan kabar bahwa Barbie sudah sadarkan diri.Pengawal istana memberikan hormat dan berkata, "Pak Gilbert, Nona Barbie sudah sadarkan diri. Setelah memastikan kondisinya, dia akan dipindahkan ke Rutan Keamanan Nasional. Jadi, Anda tidak bisa membawanya pergi."Gilbert dan Suzy diusir sebelum sempat bertemu dengan Barbie. Mereka berdua saling bertatapan di lorong rumah sakit, sepertinya ada yang janggal.Gilbert tersenyum sinis. "Menarik. Kebetulan sekali Barbie sadar di saat seperti ini."Suzy mengangguk setuju. Dia mulai curiga, jangan-jangan selama ini Barbie hanya pura-pura koma.Waktu itu, semua orang sedang sibuk mempersiapkan pernikahan Joris dan Christina. Tidak ada seorang pun yang berpikir sejauh ini.Suzy menatap para pengawal dengan kesal, lalu memalingkan muka dan menggerutu, "Mereka tidak akan mengizinkan kita untuk bertemu dengan Barbie."Kemudian, Suzy
Suzy mendekati bangsal Thomas, lalu menyapa dengan sopan, "Aku adalah Suzy. Aku mewakili Rumah Sakit Nasional untuk menjenguk Komandan Thomas."Ketika Suzy mendekat, Aloka sedang mengobrol dengan pengawal kerajaan. Aloka menoleh, lalu mengamati Suzy dan berkata, "Kamu Suzy?""Benar." Suzy menganggukkan kepala. Sepertinya Aloka tidak mau mengizinkan Suzy masuk. Suzy teringat dengan pesan Gilbert dan berkata, "Bagaimana keadaan Komandan Thomas? Bagaimanapun, Pak Gilbert yang pertama kali merawat luka Komandan Thomas. Karena khawatir, Beliau mengutusku untuk datang menjenguk Komandan Thomas.""Oh, begitu." Ekspresi Aloka terlihat aneh. Bukankah Pak Gilbert menolak Thomas untuk dirawat di Rumah Sakit Nasional? Kenapa tiba-tiba mengutus orang untuk memeriksa kondisi Thomas? Dasar, dokter aneh! Pantas saja Thomas malas berurusan dengannya.Suzy bisa merasakan jelas kebencian yang tersirat di wajah Aloka.Di saat sedang kebingungan, tiba-tiba terdengar suara yang memerintahkan Aloka, "Aloka,