Semua orang agak terkejut, kenapa Thomas tidak datang?Seperti yang orang-orang tahu, Thomas dan Jenderal Xin sudah seperti keluarga. Namun, malah tersisa Thomas yang tidak menandatangani petisi ....Karena takut ada yang salah paham, James pun segera menjelaskan, "Setelah menyelamatkan Raja, Komandan Thomas masih dirawat di Rumah Sakit Ibu Kota. Pengamanan pengawal kerajaan sangat ketat, tidak ada yang berani mendekat.""Oh, begitu." Kecurigaan orang-orang pun perlahan sirna.Simon berkata, "Meskipun Komandan Thomas jarang berada di ibu kota, dia memiliki peran penting di kemiliteran. Apalagi, dia telah menyelamatkan nyawa Raja. Kalau dia ikut mendukung rencana ini, aku rasa Raja akan mengalah.""Tapi, sekarang kita tidak bisa menemui Thomas. Bagaimana bisa meminta bantuannya?" Ekspresi Lucy terlihat sangat cemas.Suzy mengernyit sambil tersenyum. "Kita mungkin tidak bisa, tapi ada satu orang yang bisa."Tanpa basa-basi, Suzy langsung mengungkapkan idenya, "Ketika insiden di Kediaman
"Komandan Thomas!" sapa para pengawal kerajaan."Em." Thomas mengangguk ramah sambil menunjuk ke arah koridor. "Di sana ada kursi. Makanlah di sana.""Baik!" Ketua pasukan berterima kasih, lalu memberikan makanannya untuk dibagi.Meskipun para pengawal sudah pergi, ketua pasukan masih berdiri di tempat. Dia merasa ada yang ingin ditanyakan oleh Thomas.Thomas menatap bangsal Barbie dan bertanya, "Apakah Nona Barbie belum sadarkan diri?""Belum, Nona Barbie masih belum sadarkan diri," jawab ketua pasukan."Apakah aku boleh menjenguknya?" Thomas bertanya dengan sangat sungkan. Ketua pasukan sampai tidak enak hati mendengarnya.Thomas adalah komandan yang sangat dihormati, tapi dia sama sekali tidak bersikap semena-mena maupun arogan. Apalagi, Thomas merakyat dan tidak membeda-bedakan orang.Namun, Barbie adalah anggota Keluarga Xin. Sebagai pengawal kerajaan, ketua pasukan harus mematuhi perintah Raja. Jadi, dia terpaksa menggelengkan kepala.Melihat permintaannya yang ditolak, Thomas me
Keesokan pagi.Suzy dan Gilbert mendatangi Rumah Sakit Pertama Ibu Kota. Sebelum tiba di gedung rawat inap, mereka mendapatkan kabar bahwa Barbie sudah sadarkan diri.Pengawal istana memberikan hormat dan berkata, "Pak Gilbert, Nona Barbie sudah sadarkan diri. Setelah memastikan kondisinya, dia akan dipindahkan ke Rutan Keamanan Nasional. Jadi, Anda tidak bisa membawanya pergi."Gilbert dan Suzy diusir sebelum sempat bertemu dengan Barbie. Mereka berdua saling bertatapan di lorong rumah sakit, sepertinya ada yang janggal.Gilbert tersenyum sinis. "Menarik. Kebetulan sekali Barbie sadar di saat seperti ini."Suzy mengangguk setuju. Dia mulai curiga, jangan-jangan selama ini Barbie hanya pura-pura koma.Waktu itu, semua orang sedang sibuk mempersiapkan pernikahan Joris dan Christina. Tidak ada seorang pun yang berpikir sejauh ini.Suzy menatap para pengawal dengan kesal, lalu memalingkan muka dan menggerutu, "Mereka tidak akan mengizinkan kita untuk bertemu dengan Barbie."Kemudian, Suzy
Suzy mendekati bangsal Thomas, lalu menyapa dengan sopan, "Aku adalah Suzy. Aku mewakili Rumah Sakit Nasional untuk menjenguk Komandan Thomas."Ketika Suzy mendekat, Aloka sedang mengobrol dengan pengawal kerajaan. Aloka menoleh, lalu mengamati Suzy dan berkata, "Kamu Suzy?""Benar." Suzy menganggukkan kepala. Sepertinya Aloka tidak mau mengizinkan Suzy masuk. Suzy teringat dengan pesan Gilbert dan berkata, "Bagaimana keadaan Komandan Thomas? Bagaimanapun, Pak Gilbert yang pertama kali merawat luka Komandan Thomas. Karena khawatir, Beliau mengutusku untuk datang menjenguk Komandan Thomas.""Oh, begitu." Ekspresi Aloka terlihat aneh. Bukankah Pak Gilbert menolak Thomas untuk dirawat di Rumah Sakit Nasional? Kenapa tiba-tiba mengutus orang untuk memeriksa kondisi Thomas? Dasar, dokter aneh! Pantas saja Thomas malas berurusan dengannya.Suzy bisa merasakan jelas kebencian yang tersirat di wajah Aloka.Di saat sedang kebingungan, tiba-tiba terdengar suara yang memerintahkan Aloka, "Aloka,
Thomas bertanya dengan tulus, dia sama sekali tidak terlihat seperti orang yang memiliki niat buruk.Sebenarnya Suzy ingin menceritakan semuanya, tapi begitu mengingat pesan Gilbert, dia pun ragu dan terdiam."Nona Suzy?" tanya Thomas sambil tersenyum penasaran. "Ada yang tidak boleh dikatakan?""Hmm, tidak juga." Suzy terlihat tidak leluasa."Oh?" Walaupun terdengar tulus, Thomas tidak dapat menutupi rasa ingin tahunya.Suzy segera menenangkan diri, lalu tersenyum dan menjawab, "Sebenarnya, aku cuma menjalankan perintah Pak Gilbert. Aku juga tidak tahu kenapa Pak Gilbert mau repot-repot membantu Keluarga Xin."Ekspresi Thomas terlihat agak kaget. "Pantas saja, aku terkejut melihat nama Gilbert. Sejujurnya, aku sulit memercayai tindakan Gilbert. Dia dan Jenderal Xin adalah musuh bebuyutan, mana mungkin dia berbaik hati ...."Thomas tidak menyerah begitu saja, dia berniat mengetes Suzy. "Kamu pasti tahu alasannya. Apakah alasannya akan membahayakan Keluarga Xin?""Oh, tidak!" jawab Suzy
"Komandan!" Aloka memberikan hormat.Sesaat mendengar suara Aloka, Thomas pun terkejut dan tersadar dari lamunannya."Ada apa?" Thomas bertanya dengan ketus.Ketika melihat tatapan Thomas yang serius, Aloka langsung mengecilkan suaranya dan berkata, "Prosedur pemeriksaan kondisi kesehatan Nona Barbie sudah selesai. Hasilnya akan segera dikirimkan kepada Raja.""Barbie tidak boleh dibawa pergi," kata Thomas sambil berpikir."Tapi kita tidak bisa melawan pengawal kerajaan. Kalau kita menghentikan mereka, takutnya Raja akan marah ...." Aloka mengerutkan alis."Aku tahu." Thomas memijat keningnya dengan gelisah. "Sampaikan pesanku untuknya.""Baik." Aloka maju dan mendengarkan pesan yang disampaikan oleh Thomas.Seketika, wajah Aloka tampak sangat terkejut. Namun, menghadapi tatapan Thomas yang mengerikan, Aloka tidak berani membantah dan menjawab, "Baik, Komandan. Aku akan segera melaksanakannya.""Em, pergilah." Thomas melambaikan tangan, lalu memejamkan mata dan kembali beristirahat.Sa
Setelah meninggalkan Rumah Sakit Pertama Ibu Kota, Gilbert tidak langsung kembali ke Rumah Sakit Nasional, melainkan mengantar Suzy untuk berkumpul dengan Herera dan yang lainnya.Petisi sudah siap. Selanjutnya, mereka akan menggunakan petisi ini untuk menciptakan momentum yang bisa digunakan untuk membantu Keluarga Xin. Jadi, mereka harus bergegas bertindak.Hari ini sudah hari ketiga sejak penangkapan Keluarga Xin. Mereka tidak boleh menunda-nundanya lagi.Sebelum Gilbert berangkat, Suzy berpesan kepadanya, "Pak Gilbert, mohon bantuanmu! Semoga semuanya lancar."Gilbert tersenyum sambil melambaikan tangan. "Tenang saja, tunggu kabar baikku."Sopir menyalakan mobil dan mengantar Gilbert untuk pergi menemui Raja.Sambil melihat mobil yang melaju pergi, Suzy menangkup kedua tangannya di dada dan berdoa, "Semoga semuanya lancar!"Suzy menarik napas panjang dan berusaha untuk menenangkan hatinya. Setelah lebih tenang, Suzy mengeluarkan ponsel dan menelepon Robert."Baik, aku dan Vermont a
Suzy tidak langsung masuk ke dalam vila. Dia berdiri di pintu dan menelepon Robert.Begitu panggilan tersambung, Suzy menahan rasa harunya dan bertanya, "Kalian yang menayangkannya?""Iya." Robert mengakuinya tanpa ragu."Tapi ada begitu banyak orang yang berkomentar, kalian ...." Suzy mengerutkan alis.Suzy ingin mengingatkan Robert untuk berhati-hati dalam menulis komentar di media. Takutnya, akun-akun itu adalah akun palsu yang dibeli. Begitu ketahuan, Raja pasti akan sangat murka.Tanpa perlu dijelaskan, Robert sudah mengetahui kegelisahan Suzy. "Tenang saja, komentar itu adalah murni suara masyarakat. Masyarakat bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hanya saja, sebagian orang tidak berani bersuara. Kami hanya menyediakan wadah bagi mereka untuk mengungkapkan isi hatinya."Suzy lega setelah mendengar penjelasan Robert. "Ah, baguslah."Setelah selesai menelepon Robert, Suzy kembali membuka halaman berita dan membaca semua komentar yang ditulis. Ternyata ada begitu ban