Share

Bab 997

Author: Anggur
Begitu tiba di kediaman keluarga Darmawan, pintu vila sudah terbuka lebar. Di depan rumah utama ada halaman rumput yang luas dan ditata dengan indah. Sudah banyak tamu berdiri di sana, membentuk grup-grup dari tiga sampai empat orang. Banyak tamu sedang asyik mengobrol sambil membawa gelas di tangan mereka.

Dengan status Yuna, begitu mobilnya berhenti di depan gerbang rumah keluarga Darmawan dan menunggu untuk masuk ke vila, keluarga Darmawan sudah mendapat kabar kedatangan mereka.

Ferry dan istrinya bergegas keluar bersama anak-anak mereka untuk menyambut Yuna dan yang lainnya. Pelayan keluarga Darmawan mengarahkan mobil Yuna ke tempat parkir. Setelah mobil Yuna sudah terparkir, Ferry beserta istri dan anak-anaknya langsung menghampiri mobil Yuna. Ferry sendiri yang membukakan pintu mobil untuk Yuna.

“Bu Yuna,” sapanya sambil tersenyum lebar.

Yuna keluar dari mobil dengan gerakan anggun.

“Pak Ferry.” Yuna membalas sapaan Ferry sambil tersenyum.

Istri Ferry juga membawa anak-anaknya un
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 998

    “Maaf sudah mengganggu, Pak Ferry.” Bagaimanapun, Nia tidak mengundang Olivia. Dia hanya ikut tantenya datang ke sini.“Oh, nggak, nggak ganggu. Suatu kehormatan bagi kami Bu Olivia bisa datang,” kata Nia.Olivia membawa hadiah ulang tahun yang Yuna siapkan untuk putri sulung Ferry. Dia pun menyerahkan hadiah itu kepada Yuna di waktu yang tepat. Yuna mengambilnya dan menyerahkannya kepada putri sulung Ferry, lalu berkata sambil tersenyum, “Selamat ulang tahun, Mutia.”“Bu Yuna, panggil saja dia Tia. Kalian bisa datang ke pesta ulang tahun Tia saja kami sudah sangat senang. Sungguh nggak usah repot-repot siapkan hadiah juga.”Usai berkata, Nia memberi isyarat agar putrinya menerima hadiah ulang tahun dari Yuna. Yuna memberikan satu set perhiasan. Mutia mengambil hadiah dari Yuna dan mengucapkan terima kasih padanya.Yuna hanya membawa putri dan keponakannya, Rudy pun tidak ikut. Oleh karena itu, Ferry menyuruh istrinya membawa kedua putrinya untuk menemani Yuna. Sedangkan dia akan perg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 999

    Sinta tampaknya juga tidak peduli bagaimana pandangan orang lain terhadapnya. Dia pun terus berkata, “Bu Yuna dan anaknya juga murah hati banget. Calon menantunya direbut sama keponakannya sendiri. Bu Yuna masih bisa bawa Olivia ke mana-mana dan memperkenalkannya kepada semua orang.”Kalau Sinta berada di posisi Yuna, dia tidak akan bisa melakukan hal itu. Sesayang apa pun pada keponakannya, tetap saja lebih sayang pada anak sendiri, bukan?Seseorang langsung membantah Sinta, “Bu Sinta, hati-hati kalau bicara. Pak Stefan nggak pernah menerima perasaan Bu Amelia, juga nggak pernah memberinya janji apa pun. Bu Amelia sendiri yang berangan-angan. Tapi Bu Amelia benar-benar murah hati. Dia berani mencintai, juga berani melepaskan. Setelah tahu kebenarannya, dia dengan murah hati kasih ucapan selamat. Hal itu buat pandanganku respek sama Bu Amelia.”“Nggak apa-apa kalau Bu Sinta ngomong di depan kami saja. Jangan coba-coba seenaknya membicarakan latar belakang Olivia. Pak Stefan bukan orang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1000

    “Setelah setengah jam di dalam rumah, yang paling banyak aku dapatkan adalah kartu nama.”Amelia tertawa pelan, “Jadi begini, semua orang menjalin hubungan demi keuntungan. Kalau nggak ada untungnya, siapa yang mau ngomong sama kamu? Kamu mau makan apa? Aku pergi ambilkan makanan untuk kamu.”“Tadi aku lihat dessert-nya cakep banget, rasanya juga pasti enak banget. Ambil sedikit saja. Tadi aku sudah makan sedikit di toko, belum terlalu lapar,” kata Olivia.Olivia yang menyukai makanan manis pasti ingin mencoba ketika dia melihat begitu banyak makanan penutup yang menggiurkan. Dulu kalau dia menemani Junia dan Desy menghadiri pesta, Olivia dan Junia akan bersembunyi di pojokan sambil makan dan minum sepuasnya. Olivia paling suka makanan penutup, karena makanan penutup di pesta jauh lebih enak daripada buatan toko di luar.“Oke.”Amelia meletakkan gelasnya di atas meja kecil di depannya. Kemudian, dia berdiri dan pergi mengambil makanan untuk Olivia.Sesaat kemudian, Amelia kembali denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1001

    Olivia terus menatap perempuan bernama Giselle itu. Perempuan itu tidak memberikan minuman yang telah dimasukkan obat itu kepada orang lain. Dia sendiri juga tidak meminumnya. Hal itu membuat Olivia merasa penasaran. Untuk apa dia melakukan hal itu?Tidak lama kemudian, Olivia pun menemukan jawabannya. Minuman itu bukannya tidak diberikan kepada orang lain, melainkan orang yang akan meminumnya baru saja tiba.Sebuah sepeda motor masuk ke halaman vila keluarga Darmawan. Dengan latar belakang mobil-mobil mewah di seluruh halaman, sepeda motor itu terlihat sangat mencolok.Orang yang memakai motor adalah seorang perempuan berusia dua puluhan. Namun, yang menarik perhatian bukan dia. Akan tetapi, perempuan yang duduk di belakangnya. Perempuan itu membawa sebuket bunga. Setelah turun dari motor, dia memegang tongkat dengan satu tangan. Dia menggunakan tongkat untuk memeriksa jalan di depannya. Kemudian, dia berjalan pelan-pelan ke depan.Perempuan itu buta. Olivia langsung meletakkan gelasn

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1002

    Sinta sendiri sedang mengobrol dengan ibu-ibu lainnya di tempat yang tidak jauh dari sana. Dia juga tahu apa yang sedang kedua anaknya lakukan. Namun, dia tidak melakukan apa-apa. Dia tetap mengobrol dengan tenang.Rosalina terdiam lama. Kemudian, dia baru mengambil gelas yang diberikan adiknya sambil bertanya, “Kalau aku sudah minum, kamu akan bayar uang buket bunga?”“Di sini ada banyak orang yang jadi saksi. Selama kamu habiskan minuman ini, aku akan kasih kamu uang dua juta ini.”“Oke.”Rosalina mengangkat gelas di tangannya ke dekat bibirnya, lalu hendak meminum isi di dalam gelas. Tiba-tiba sebuah tangan menyambar gelas itu darinya.“Jangan diminum.”Sebuah suara yang tidak dikenal. Rosalina menentukan posisi orang melalui suara orang itu. Dia menoleh untuk menghadap orang itu dengan ekspresi kebingungan.Orang yang mengambil gelas dari Rosalina tidak lain adalah Olivia. Semua orang sedang menikmati pertunjukan. Akan tetapi, Olivia sudah tidak tahan. Alasan utamanya karena dia ta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1003

    Giselle sengaja memprovokasi Amelia dan Olivia. Kedua orang itu bisa membantu Rosalina sekarang. Apakah mereka bisa selalu membantu Rosalina? Selama Giselle mau, dia bisa menghancurkan toko bunga Rosalina kapan saja. Rosalina tidak berani cari masalah dengannya.Rosalina tidak bodoh. Setelah Amelia bilang di dalam minuman ada obat, dia tidak akan meminumnya. Dia pun berkata dengan tenang, “Ambil saja buket bunga ini, anggap saja aku yang kasih. Nggak usah bayar.”Usai berkata, Rosalina menghadap Amelia dan Olivia lagi. Dia pun berterima kasih kepada mereka dengan suara datar yang kini ada sedikit rasa syukur.“Rosalina, kamu jangan dikasih enak malah nggak mau!”Giselle merasa dia tidak bisa mundur. Begitu melihat Rosalina hendak pergi, dia langsung mengulurkan tangannya untuk menahan Rosalina. Setelah itu, dia berjalan ke depan Rosalina, lalu memegang dagu Rosalina dengan satu tangan. Dia menggenggam dagu kakak tirinya dengan keras, benar-benar ingin mencekoki Rosalina dengan minuman

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1004

    Pada saat ini, Yuna, Nia dan yang lainnya mendengar suara ribut di luar. Mereka pun bergegas keluar.Sinta tidak berani melawan Yuna. Ditambah lagi putri kesayangannya jadi begitu akibat ulahnya sendiri. Oleh karena itu, dia hanya meminta maaf pada Nia. Kemudian dia menyeret Gisselle dan membawanya pergi dari rumah keluarga Darmawan.Setelah suasana kembali tenang, Rosalina pun mengucapkan terima kasih kepada Olivia dan Amelia. Sebenarnya dia tidak mengerti mengapa kedua orang itu mau membantunya.Pada saat mendengar teriakan ibunya tadi, Rosalina baru tahu salah satu orang yang membantunya adalah istri tuan muda keluarga Adhitama. Baru-baru ini Olivia menjadi orang paling populer di Kota Mambera.Rosalina tidak menyangka Olivia begitu baik dan mau membantunya. Sebenarnya dia masih punya cara lain untuk keluar dari masalah meski tidak ada yang membantunya. Dia hidup bersama ayah tiri dan ibu kandung yang kejam seperti ibu tiri. Belum lagi, dia harus mengumpulkan bukti sedikit demi sedi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1005

    “Kamu nggak tanya kenapa aku menyinggung orang?”Stefan menoleh dan menatap Olivia, lalu berkata, “Nggak usah tanya. Nggak peduli kenapa kamu menyinggung orang, aku akan selalu berpihak padamu.”Di mata Stefan, istrinya selalu benar.“Stefan, kamu begitu percaya padaku dan manjakan aku. Aku akan dibuat jadi manja sama kamu.”“Aku memang mau manjakan kamu, sampai hanya aku yang bisa menolerir kamu. Dengan begitu, kamu akan selalu jadi milikku. Nggak akan ada orang lain yang rebut istriku dariku.”Olivia tertawa lepas, “Selama orang itu tahu aku istrimu, siapa yang berani dekati aku?”Albert menyukai Olivia secara diam-diam selama beberapa tahun. Meski jelas-jelas dia tahu Olivia sudah menikah, dia tetap tidak menyerah. Dia bahkan berharap begitu pernikahan Olivia dan Stefan berakhir, Olivia mau menikah dengannya. Namun, begitu sang ibu memberi tahu Albert kalau suami Olivia adalah Stefan, tuan muda keluarga Adhitama, Albert pun menyerah sepenuhnya.Terakhir kali Albert mengambil kesempa

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3630

    “Mama kamu sudah sibuk seharian pasti butuh istirahat, kita kasih dia waktu untuk istirahat sebentar, ya.”Russel sejenak berpikir, lalu dengan berat hati dia menyahut, “Oke, kalau begitu aku mau tidur dulu. Besok pagi baru aku telepon Mama. Tante Olivia, besok bangunin aku, ya.”“Oke. Jam 7.30 besok Tante bangunin, ya. Seharusnya jam segitu mama kamu lagi sarapan,” ujar Olivia.Dengan berat hati Russel melambaikan tangannya sambil berpamitan dengan Stefan, dia lalu meninggalkan amarnya Olivia dan kembali ke kamar tidur dia dan Liam.Di kamarnya Liam sedang menyalin nama-nama obat beserta khasiat dan larangan penggunaan dari setiap jenisnya. Saat melihat Russel kembali, dia langsung mengangkat kepalanya dan bertanya, “Russel, kamu sudah ketemu sama mama kamu?”Russel menghampiri dan melihat nama obat yang Lam tulis. Hanya sedikit saja huruf yang bisa dia baca. “Mama masih sibuk, jadi nggak ada waktu untuk ngobrol. Tante Olivia suruh aku untuk istirahat dulu. Besok pagi baru aku bisa ng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3629

    Tanpa pikir panjang Russel menjawab,”Jelas suka, dong! Aku suka Om Daniel. Asyik juga nambah satu papa lagi. Orang lain cuma punya satu papa, aku punya dua.”Pada saat awal-awal Daniel mencari tahu apakah Russel menginginkan ayah baru, Russel bilang kalau dia sudah punya ayah. Dia tidak ingin serakah, satu ayah saja sudah cukup. Sekarang ketika Russel sudah lebih besar, dia mulai membangun hubungan ayah dan anak dengan Daniel, dan sekarang dia sudah bisa menerima Daniel sebagai ayah barunya. Di luar itu, saat ini hubungan Russel dengan Daniel justru lebih dekat dibandingkan ayah kandungnya.Alasan utamanya adalah karena keluarga Pamungkas suka membuat masalah yang perlahan mengikis hubungan mereka dengan Russel. Russel sekarang masih kecil. Sebenarnya asal keluarga Pamungkas mau memperlakukan Russel dengan baik dan tidak memanfaatkannya untuk mendapat keuntungan pribadi, dan benar- benar menyayangi Russel dengan tulus, Russel juga pasti akan senang dengan mereka. Jika menunggu sampai R

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status