Olivia pikir dia bisa mengenakan gaun mana pun.Namun, bibinya bilang pakaian yang dikenakan harus disesuaikan dengan acaranya.Orang yang menjadi tuan rumah di pesta malam ini bisa dibilang berasal dari keluarga menengah di Mambera. Yuna awalnya tidak berencana untuk hadir, tetapi Olivia meminta bantuannya. Supaya Olivia bisa cepat beradaptasi dan berbaur, Yuna akhirnya memberi tahu orang itu bahwa dia akan menghadiri pesta malam ini.Karena ini bukan pesta yang diadakan keluarga yang berasal dari kalangan atas, mereka tidak perlu berdandan terlalu mewah. Jadi, gaun malam yang dipilih Yuna untuk Olivia bukanlah gaun yang sangat mewah.Olivia memiliki tubuh yang langsing dan paras yang cantik. Auranya juga menarik. Jadi, gaun mana pun yang dia pakai bisa menonjolkan kecantikan alaminya.Setelah Olivia memakai gaun itu, Yuna memujinya dan berkata, “Oliv, kamu memang sudah dari sananya cantik. Badanmu juga bagus. Jadi, kamu bisa menonjolkan kelebihan gaun ini. Asalkan kamu nggak berjalan
Setelah turun ke bawah, Olivia khawatir lantainya terlalu licin, dan dia semakin berhati-hati saat berjalan.Aksa dan Tiara baru saja masuk dari luar. Tiara sedang hamil. Dia pulang ke rumah keluarganya dan makan malam di sana, lalu Aksa pergi menjemputnya setelah pulang kerja.Pasangan itu tertegun melihat Olivia yang sangat berhati-hati ketika berjalan.“Oliv, kamu lagi ngapain? Apa kakimu sakit?” tanya Tiara dengan prihatin seraya menghampirinya.Amelia tersenyum dan berkata, “Kak Tiara, lihat sepatu Oliv. Dia nggak terbiasa memakai sepatu hak tinggi. Mama menyuruhnya untuk memakai sepatu ini dan pergi keluar untuk berjalan beberapa putaran. Kalau dia sudah bisa berjalan dengan natural, baru bawa dia pergi.”Tiara menatap sepasang sepatu dengan hak setinggi langit yang dipakai Olivia, lalu melihat wajah Olivia yang ekspresinya datar. Dia tersenyum dan menepuk bahu Olivia. “Oliv, ini memang menyulitkanmu. Tapi, kalau kamu memikirkan Stefan, kamu pasti bisa mengatasinya.”Olivia harus
Vila-vila di kawasan ini semuanya vila-vila besar. Waktu Mambera pertama kali dibangun, orang-orang kaya mungkin sudah membeli tanah yang bagus dulu dan membangun vila besar sendiri.Jadi, orang-orang kaya yang tidak bisa membeli tanah yang bagus, kalau ingin memiliki vila yang lebih besar, biasanya akan membeli beberapa vila kecil dan menggabungkannya. Mereka akan merenovasi vila-vila itu, sehingga menjadi vila yang besar.Amelia terdiam sejenak, lalu berkata, “Betul juga. Jadi, begitu ada rumor kalau vila tetanggaku akan dijual, banyak orang ingin membelinya.”Seseorang keluar dari vila besar itu.“Itu orangnya!”Penglihatan Amelia sangat tajam. Dia langsung mengenali Jonas Ranjani yang dikelilingi oleh beberapa pria berbaju hitam.Olivia terus mengamati pria itu, lalu teringat dan berkata, “Bukankah pria itu putra kelima keluarga Ranjani dari Kota Aldimo?”“Dia sudah punya rumah di Mambera, kenapa dia membeli rumah lagi? Malah sampai mengeluarkan uang yang banyak untuk membeli vila
Jonas menatap Amelia dalam-dalam dan berkata, “Beli rumah itu hal yang besar. Kita harus menganggapnya serius. Rumah itu aku beli dengan harga mahal, jadi tentu harus direnovasi sampai sesuai, dan didekorasi sesuai dengan gaya yang kusuka, sehingga aku bisa hidup dengan nyaman di dalamnya.”Amelia teringat bahwa ketika keluarganya membangun vila besar, mereka sepertinya juga mengundang seorang master fengshui yang sangat hebat untuk datang dan melihat-lihat. Vila itu dibangun sesuai dengan tata letak yang diberi oleh master fengshui tersebut. Keluarganya sudah tinggal di rumah ini selama bertahun-tahun dan semuanya lancar-lancar saja.Dia mengerti dan berkata, “Pak Jonas benar. Karena kita bertemu lagi, dan bahkan menjadi tetangga, aku mengundang Pak Jonas untuk minum teh di rumah. Silakan masuk, Pak.”Jonas tidak menolak ajakan Amelia, mengikuti Amelia dan Olivia ke dalam rumah dengan santai.Aksa dan istrinya masih duduk di sofa di lantai satu. Yuna juga ada di sana. Dia sedang menan
“Ma, Aksa, kalian merasa nggak kalau Amelia dan Jonas itu kelihatannya sangat akrab?”Tiara tidak banyak bicara tadi, dia hanya mendengarkan dan mengamati.Adik iparnya biasanya sangat angkuh dan dingin. Hanya sedikit pria yang bisa menarik perhatiannya.Amelia pernah terobsesi dengan Stefan selama bertahun-tahun. Ini pertama kalinya dia melihat adik iparnya itu memperlakukan pria selain Stefan dengan sangat baik.Olivia menjelaskan, “Amelia dan Jonas pernah bertemu beberapa kali. Dia bilang ketika mereka pertama kali bertemu, dia memotong jalannya Jonas, dan Jonas mempersilakan dia jalan duluan.”Yuna berkata dengan ringan, “Jonas sangat baik. Anak-anak dari keluarga Ranjani dan keluarga Adhitama memang hebat-hebat. Hanya saja, terlalu jauh.”Semua orang yang ada di sana terdiam.Olivia juga pernah berpikir apa Amelia dan Jonas bisa menjadi pasangan. Lalu, dia teringat kalau Jonas berasal dari Aldimo, yang jaraknya agak jauh. Bibinya hanya memiliki satu perempuan, yaitu Amelia seorang
Kakek dan nenek Olivia tinggal di rumah peninggalan orang tua Olivia. Boleh saja. Namun, mereka ingin meninggalkan rumah itu untuk Bobby. Inilah alasan mengapa Olivia dan kakaknya memutuskan untuk melakukan gugatan.Rumah itu dibangun oleh orang tuanya. Nama di sertifikat rumah adalah nama ayah mereka. Kalau diwariskan menurut hukum waris, bagaimanapun juga, bukan Bobby yang akan mendapatkannya.Dia dan kakaknya masih hidup!“Kamu tahu di mana beli batu bata dan pasir?” tanya Yuna dengan peduli.“Terakhir kali aku pulang ke kampung, aku ada menghubungi Tante Ayu. Aku menelepon dan bertanya padanya. Rumahnya baru dibangun ulang tahun lalu. Jadi, aku mendapatkan nomor sopirnya darinya. Aku bisa menelepon sopir itu kapan saja, lalu dia akan membawakan satu truk batu bara pada akhir pekan nanti.”Olivia selalu ingin merebut kembali rumah orang tuanya.Dia dan kakaknya belum memiliki kemampuan itu sebelumnya.Sekarang, setelah memiliki kemampuan itu, dia tentu akan mengambil tindakan. Awaln
Stefan bertanya padanya Olivia, “Kenapa kamu berangkat keluar sekarang? Sudah terbiasa pakai sepatu dengan hak super tinggi itu belum?”Olivia tertegun, lalu mengirim pesan untuk bertanya kepada suaminya itu, “Bagaimana kamu bisa tahu aku kalau aku memakai sepatu dengan hak yang sangat tinggi?”Tadi waktu meninggalkan toko buku, dia memakai sepatu dengan hak yang datar.Stefan berkata dengan jujur, “Amelia mengambil video kamu yang sedang belajar berjalan dan mengirimkannya padaku. Oliv, terima kasih. Aku jadi mempersulitmu.”Stefan sangat berterima kasih pada Olivia karena istrinya itu sudah bersedia berusaha keras untuk berbaur ke dalam lingkaran sosialnya.Olivia adalah orang yang santai, biasanya berpakaian dengan senyaman mungkin. Jadi, berubah demi Stefan benar-benar menyulitkannya. Stefan kasihan dan juga berterima kasih pada istrinya itu. Dia bersumpah untuk memanjakan wanita itu selama sisa hidupnya.Olivia berkata, “Ternyata Amelia. Aku kalau lagi berjalan pakai sepatu hak ti
Begitu tiba di kediaman keluarga Darmawan, pintu vila sudah terbuka lebar. Di depan rumah utama ada halaman rumput yang luas dan ditata dengan indah. Sudah banyak tamu berdiri di sana, membentuk grup-grup dari tiga sampai empat orang. Banyak tamu sedang asyik mengobrol sambil membawa gelas di tangan mereka.Dengan status Yuna, begitu mobilnya berhenti di depan gerbang rumah keluarga Darmawan dan menunggu untuk masuk ke vila, keluarga Darmawan sudah mendapat kabar kedatangan mereka.Ferry dan istrinya bergegas keluar bersama anak-anak mereka untuk menyambut Yuna dan yang lainnya. Pelayan keluarga Darmawan mengarahkan mobil Yuna ke tempat parkir. Setelah mobil Yuna sudah terparkir, Ferry beserta istri dan anak-anaknya langsung menghampiri mobil Yuna. Ferry sendiri yang membukakan pintu mobil untuk Yuna.“Bu Yuna,” sapanya sambil tersenyum lebar.Yuna keluar dari mobil dengan gerakan anggun.“Pak Ferry.” Yuna membalas sapaan Ferry sambil tersenyum.Istri Ferry juga membawa anak-anaknya un