Share

Bab 842

Author: Anggur
Stefan tidak mungkin membiarkan Aksa datang ke sini.

Aksa tidak tahu kalau dia sedang membatasi kebebasan Olivia, dan Olivia mungkin belum terpikir untuk meminta bantuan pada pria itu. Kalau pria itu datang ke rumah untuk menemuinya, maka pria itu akan tahu tentang Olivia.

Stefan tidak peduli dengan orang lain, tapi dia tidak boleh menganggap enteng Aksa dan ibunya.

Terlebih lagi, Yuna adalah bibi kandungnya Olivia.

Mereka punya alasan dan hak yang cukup untuk membela Olivia.

“Oke, aku akan memberi tahu Aksa.”

Setelah mengatakan itu, Reiki segera menutup telepon, karena dia takut kalau dia terlambat sedikit saja, temannya itu akan menanyakan apa yang harus diperbuat lagi.

Stefan tidak mau mendengarkan sarannya, jadi apa lagi yang bisa dia lakukan?

Stefan segera meninggalkan vila. Sebelum pergi, dia berpesan pada Pak Marwan untuk mengingatkan Olivia untuk sarapan.

Dia meninggalkan setengah dari pengawal-pengawal di vila, untuk mencegah Olivia melarikan diri saat dia tidak di rumah.

Emp
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 843

    Setelah sekian lama, Aksa akhirnya bertanya, “Apa reaksi Olivia setelah mengetahui identitasnmu? Kenapa ponselnya nggak bisa dihubungi, selalu mati.”Stefan berkata sinis, “Sepupu yang baru saja kenal memang nggak dekat, ya. Ponselnya Oliv sudah bisa dihubungi tadi malam. Kamu bilang selalu mati. Kamu telepon berapa kali?”“Apa aku harus memberitahumu apa reaksinya? Itu urusanku dengan dia, nggak ada hubungannya denganmu.”Meskipun Yuna adalah bibinya Olivia, mereka juga baru tak lama ini mengetahuinya. Mereka belum dekat.Bagi Stefan, hanya kakak Olivia yang pantas marah padanya. Keluarga Sanjaya belum pantas melakukan itu.Aksa diam saja.Setelah terdiam beberapa saat, Aksa berkata, “Stefan, maaf mengganggumu dan datang ke sini hari ini. Perkataanku agak egois dan hanya mementingkan perasaan Amelia, tanpa mempertimbangkan perasaan Olivia.”“Kamu lebih memahami Olivia, jadi kamu seharusnya tahu dia orang seperti apa. Setelah mengetahui identitasmu, kalau dia menerimanya dengan senang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 844

    “Kalau semuanya terungkap dua bulan yang lalu, aku yakin dia akan menceraikanmu tanpa pikir panjang, dan nggak akan menoleh ke belakang lagi. Tapi, ini kan sekarang. Menurutku, dia nggak akan bercerai dan pergi begitu saja. Perasaannya padamu nggak mudah dilepaskan begitu saja.”Setelah jeda sebentar, Reiki bertanya dengan nada bergosip, “Kamu sudah buat dia hamil belum?”Stefan berkata, “.... Dia nggak hamil.”Tak satu pun dari mereka yang menggunakan kontrasepsi ketika melakukan itu, dan dia sudah berusaha keras untuk membuat istrinya hamil. Namun, tetap tidak ada tanda-tanda kehamilan.Mungkin belum takdirnya untuk punya anak.ak itu tidak cukup.“Kalau begitu, nggak ada yang bisa digunakan untuk mengikat kalian. Kamu cuma bisa memikirkannya sendiri. Tanya pada dirimu sendiri, kalau kamu Olivia, bagaimana perasaanmu kalau kamu dibuat pingsan dan dikurung di rumah setelah dibohongi seperti itu?”“Sekarang ini kita nggak perlu membahas apa kamu membohonginya atau nggak. Kalau mau diba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 845

    “Kalau Olivia bilang mau cerai, nggak menakutkan, karena kalian nggak mengambil tindakan itu. Apa yang kamu takutkan dari surat cerai yang ditulisnya? Asalkan nggak ada akta cerai, kalian masih bisa kembali seperti semula lagi. Itu semua tergantung pada bagaimana kamu menghadapi hal ini.”“Pikirkan baik-baik sekarang sekarang. Aku akan keluar untuk membelikanmu makanan dan kembali lagi ke sini. Ini baru satu hari satu malam, tapi kamu seperti sudah kehilangan semangat hidup. Aku sampai kasihan melihatnya.”Stefan mengambil barang yang ada di atas meja dan melemparkannya ke Reiki. Dia tertawa dan berkata marah, “Aku baik-baik saja. Nggak usah berusaha meyakinkan aku. Bilang pada Junia-mu itu, kalau dia mau Olivia meninggalkanku, itu nggak mungkin.”Melihat Stefan tersenyum, Reiki berkata, “Aku lega kalau kamu masih tahu cara tertawa.”Dia pun pergi membeli makanan untuk temannya itu.Hati Stefan terasa hangat.Dia beruntung memiliki teman seperti Reiki.Ketika sendirian di ruangan itu,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 846

    Stefan melirik tumpukan dokumen yang dipegang Shelvi, dan berkata, “Bawa ke Calvin dan minta dia mengurusnya. Kalau dia nggak berani mengambil keputusan, suruh dia cari Nenek.”“Sekalian sampaikan padanya, aku mungkin akan jarang datang ke kantor dalam waktu dekat ini. Dia juga putra dari keluarga Adhitama. Dia memang seharusnya membantu, mengambil sebagian bebanku dalam bisnis keluarga.”Shelvi mengangguk patuh.Apa presdir mereka ini akan melepaskan pekerjaannya dan fokus membujuk istrinya?Setelah memerintahkan Shelvi, Stefan melangkah menuju lift.Beberapa menit kemudian, dia meninggalkan kantor Adhitama Group naik mobil khusus miliknya.Pada saat yang sama, Shelvi juga mengetuk pintu ruang kerja Calvin dan menyampaikan pesan Stefan kepada wakil presdir mereka itu.Calvin melihat tumpukan dokumen yang dipegang Shelvi, dan berkata dengan cemberut, “Letakkan di sini, aku akan menyuruhmu datang mengambilnya kalau sudah selesai.”“Terima kasih, Pak Calvin.”“Oh iya, Pak Stefan juga bil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 847

    Stefan terlihat sedih, tapi reaksinya tidak seheboh kemarin.Dia berkata dengan lembut, “Oliv, apakah kamu benar-benar ingin memelihara hewan-hewan itu? Kalau kamu mau, aku bisa meminta Pak Marwan untuk memimpin jalan. Kamu dan Junia bisa pergi melihat beberapa kebun milik keluarga kita. Kalau ada yang menurutmu cocok untuk beternak ayam, kamu bisa memelihara semua anak ayam itu di sana. Kalau mau memelihara sendiri juga boleh, atau kalau mau pekerja yang memelihara mereka juga boleh.”Olivia mengerutkan kening dan berkata, “Waktu aku pergi ke rumahmu di tahun baru, aku nggak lihat ada kebun di sana.”“Ada banyak pohon buah yang ditanam di pegunungan di sebelah Vila Permai. Itulah kebunnya. Itu adalah rumah besar keluarga Adhitama. Waktu tahun baru, kita tinggalnya di rumah lama.”Ketika mendengar keluarga suaminya memiliki vila besar, Olivia tidak heran lagi.Keluarga terkaya di Mambera, sih.Mereka pasti bergelut di berbagai jenis bisnis, asalkan bisnis itu menghasilkan uang.“Kamu s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 848

    Kalau memikirkan dia harus dikurung di rumah terus, dia rasanya bis agila.Untungnya, Stefan sadar dan bersedia mengembalikan kebebasannya.“Om.”Ketika sedang digendong oleh bibinya, Russel melihat Stefan, dan dengan senang hati mengulurkan tangannya kepada pamannya itu, meminta Stefan untuk menggendongnya.Stefan menuruti kemauan si kecil dan menggendongnya.“Yang tinggi, Om. Gendong yang tinggi.”Stefan tersenyum dan menggendong anak itu tinggi-tinggi, membuat anak itu tertawa bahagia.“Yang ada di truk ini ….”Sebelum Odelina selesai bertanya, Stefan berkata, “Kak, Oliv bilang dia mau makan ayam kampung yang dipelihara sendiri. Junia membantunya membeli ayam-ayam ini dan aku berencana meminta Pak Marwan untuk membawa Oliv ke kebun keluarga. Aku menyarankan gimana kalau ayam-ayam ini dipelihara di kebun saja.”Odelina memandangi adik perempuannya dan berkata dengan heran, “Nggak ada angin nggak ada hujan, kenapa kamu jadi mau beternak ayam?”Olivia berkata, “ …. Sudah dibeli, jadi h

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 849

    Semua orang menghela napas lega setelah mendengar kata-kata Stefan.Mereka pikir Stefan akan menarik kembali kata-katanya.Untungnya bukan.Odelina cepat-cepat berkata, “Stefan, jangan khawatir. Aku akan mengawasi Oliv selama beberapa hari ini, nggak akan membiarkannya menyetir dengan gila dan banyak minum alkohol!”Akhirnya, dia juga menambahkan lagi, “Dia benar-benar ingin minum alkohol, jadi aku akan membiarkannya minum dua botol bir di rumah. Aku nggak akan mengizinkannya pergi ke bar lagi.”“Kak, aku minta tolong pada Kakak ya selama beberapa hari ini.”Stefan berkata kepada Olivia lagi, “Oliv, kamu tinggal di rumah Kak Odelina dulu selama beberapa hari. Kalau kamu mau pulang, bilang saja padaku. Aku akan pergi menjemputmu. Kalau kamu nggak mau tinggal bersamaku, kamu bisa pulang ke rumah di Lotus Residence. Aku akan tinggal di sini.”Olivia menatap pria itu lama sekali dan berkata, “Take care.”Setelah itu, dia masuk ke mobil.“Stefan, kamu juga jaga kesehatan. Oliv ada Kakak yan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 850

    Pak Marwan menjawab dengan sopan, tetapi kemudian berkata dengan cemas, “Den, di luar anginnya kencang dan udaranya dingin, masuklah ke rumah. Den Stefan belum makan apa-apa sejak bangun tidur hari ini.”Stefan terdiam dan bertanya kepada Pak Marwan, “Kalau aku pingsan karena kelaparan, apa Olivia akan kembali?”Pak Marwan diam saja.Stefan menertawakan dirinya sendiri dan berkata, “Aku hanya iseng bertanya, aku nggak akan mempertaruhkan kesehatanku. Aku masih mau punya banyak anak dengan Oliv dan hidup sampai tua dengannya. Kalau aku kelaparan sampai sakit dan nggak bisa hidup sampai rambutku beruban, rasanya rugi sekali.”Pak Marwan cepat-cepat berkata, “Non Oliv tetap makan dan minum sesuka hatinya. Menurutku sikap Non Oliv itu sangat benar.”Dia takut kalau Den Stefan sengaja membuat diri sendiri kelaparan, tapi ternyata Non Olivia tega dan tidak mau pulang. Jadinya Den Stefan kan akan mati kelaparan?“Non Oliv kalian itu .... Cintanya padaku nggak selam cintaku padanya.”“Dimas,”

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3290

    Calvin ingin menjemput Rosalina di bandara, tapi Rosalina tidak mengizinkannya pergi. Rosalina pulang bersama pengawalnya. Rosalina bilang dia sudah bisa melihat. Calvin tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya lagi. Biar dia bisa jadi lebih mandiri.Baiklah, Calvin hanya bisa menuruti apa kata istrinya. Kebetulan dia juga sangat sibuk. Rosalina perhatian padanya, tidak butuh Calvin jemput di bandara. Calvin pun segera menyelesaikan pekerjaannya dan pulang untuk menunggu Rosalina.Calvin sudah menyiapkan satu meja penuh dengan makanan favorit istrinya. Rosalina sudah makan di pesawat. Namun sesampainya di rumah, dia sudah lapar lagi. Jarak bandara dan rumahnya agak jauh.Entah kapan hujan yang menetes di luar berhenti. Akan tetapi, ada air di mana-mana. Langit masih mendung. Suhu lebih rendah dibandingkan tadi pagi.Begitu mendengar suara mobil, Calvin langsung keluar untuk menyambut Rosalina. Tepat saat Rosalina keluar dari mobil, Calvin pun segera menuruni tangga sambil tersenyum. “Sud

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3289

    “Bukannya Ronny kerja dengan baik? Yohanna juga nggak pilih-pilih masakan yang dia buat.”Risa bertanya dengan heran. Tanpa menunggu jawaban Jaka, dia pun berkata lagi, “Padahal masakannya benar-benar enak. Tapi dia sendiri sudah jadi bos. Mungkin dia nggak bisa terima perubahan status secara tiba-tiba.”Bekerja sebagai koki pribadi di keluarga Pangestu sama saja dengan menjadi pelayan. Ronny memiliki kemampuan, dia juga telah menjadi bos. Dia tidak kekurangan uang. Dia menjadi koki pribadi keluarga Pangestu hanya untuk sebuah tantangan. Wajar saja kalau dia sudah tidak tahan lagi.Sayang sekali, baru dua hari sudah harus diganti lagi. Risa sudah terbiasa dengan seringnya pergantian koki di rumahnya.“Tommy sangat suka sarapan yang dibuat Ronny. Banyak jenis, bahkan bisa buat bentuk hewan kecil. Tommy dan yang lainnya sangat suka.”Jaka menunggu hingga Risa selesai bicara. Setelah itu, dia baru menjelaskan, “Bukan karena Ronny nggak kerja, Bu. Bu Yohanna mau ke luar kota, jadi Ronny ik

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3288

    Rasanya Jaka yang menjadi kepala pengurus villa ini sangat mengkhawatirkan Yohanna. Yohanna mau ke luar kota, Jaka pun pesan kepada Ronny berulang kali. Satu hal diulang terus berulang kali, seolah takut Ronny akan lupa.Awalnya Jaka ingin meminta Ronny menjaga Yohanna. Mungkin karena Jaka mengingat Ronny masih muda dan belum menikah, begitu pula dengan Yohanna. Jaka pun berubah pikiran.Pria dan perempuan lajang tinggal bersama, mudah untuk terjadi masalah. Jadi Jaka tidak boleh membiarkan Ronny punya niat tidak baik. Lebih baik biarkan Ronny hanya bertanggung jawab memasak. Ada pengawal perempuan yang menjaga Yohanna.Padahal Ronny sama sekali tidak punya niat jahat. Lagi pula, dia baru saja hadir dalam kehidupan Yohanna. Meskipun sejak awal dia sudah tahu kalau Yohanna adalah calon istri yang neneknya pilihkan untuknya. Mereka baru saja saling kenal. Bagaimana mungkin ada perasaan di antara mereka?Tanpa perasaan, Ronny tidak menginginkan apa pun. Dia hanya ingin fokus memasak. Jika

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3287

    Ronny dan Jaka datang dengan mobil yang sama. Dalam perjalanan pulang, Ronny bertanya pada Jaka, “Biasa kalau Bu Yohanna dinas ke luar kota, dia tinggal di hotel atau dia ada beli rumah dan tinggal sendiri?”“Bu Yohanna nggak bilang mau ke mana. Kalau tempat yang ada perusahaan cabang, biasanya ada rumah sendiri. Setiap kali ke sana, Bu Yohanna tinggal di rumahnya sendiri. Rumahnya mungkin nggak besar, tapi ada karyawan. Barang kebutuhan sehari-hari pasti sudah ada,” jawab Jaka.“Kalau dia pergi sekadar bahas kerja sama dengan orang lain, Bu Yohanna akan tinggal di hotel. Sekalipun tinggal di hotel, dia akan tinggal di kamar presidential suite. Bisa masak sendiri. Saat ikut Bu Yohanna ke luar kota, kamu hanya perlu bawa barang yang kamu butuhkan. Kalau nggak bisa masak, dia nggak akan bawa kamu ke sana.”Ronny berpikir sejenak. “Benar juga, ya. Kalau begitu aku pulang dan beres-beres dulu. Nggak perlu bawa banyak barang. Cukup bawa bumbu. Untuk bahan-bahan, beli di sana saja.”Sungguh

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3286

    Ternyata Yohanna mau keluar kota. Ronny pun menjawab dengan hormat, “Baik, Bu.”Saat ini, Jaka tiba-tiba bertanya, “Bu Yohanna mau keluar kota, nggak bawa Ronny?”Yohanna begitu pilih-pilih makanan. Saat berada di luar kota, sulit baginya untuk menemukan makanan yang bisa dia makan. Lebih baik kalau dia membawa koki pribadinya. Dulu, Yohanna jarang dinas ke luar kota.Yohanna terdiam. Sementara itu, Ronny membersihkan meja tanpa bersuara. Dalam hati justru berkata, “Dia begitu pemilih. Kalau bepergian jauh, dia pasti kelaparan terus.”Setelah berpikir selama beberapa menit dan mempertimbangkan perutnya, Yohanna baru berkata dengan suara pelan, “Kalau begitu, Ronny, kamu pulang dan siap-siap. Jam lima sore kamu datang ke sini lagi. Ikut aku ke luar kota. Pak Jaka, jangan beritahu siapa pun selain keluargaku soal Ronny ikut aku keluar kota.”Yohanna takut kalau orang lain tahu dia ke luar kota dengan membawa koki pribadi muda, mereka akan bicara ini-itu dan membuat segala macam rumor. Se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3285

    Dulu Fendi sering menindas Dira, sehingga Dira sering berkelahi dengannya. Setelah dewasa, meskipun tidak berkelahi lagi, Dira sebisa mungkin menghindar jika seseorang membahas Fendi.Dira benar-benar membenci mata Fendi. Pria itu selalu menatap Dira sambil tersenyum. Bagi yang tidak tahu akan mengira Fendi menyukainya.“Baiklah,” kata Dira dengan enggan.“Balik ke kantormu sana. Istirahat dulu, nanti sore ada rapat.”Yohanna mengambil kotak dessert dan menjejalkannya ke tangan Dira, lalu berkata, “Kalau Fendi berani ganggu kamu, tunggu aku pulang, aku akan bantu kamu balas dia.”“Sekarang dia nggak akan kelahi denganku. Sekalipun dia main tangan, aku juga nggak takut. Aku nggak pernah kalah saat kelahi dengannya.”Begitu teringat Dira yang dulu suka menggila, Yohanna sengaja memasang raut wajah cemas. “Kamu tangguh begitu, gimana mau nikah? Bikin orang cemas saja.”Dira spontan memasang wajah cemberut. “Aku hanya tangguh di depan Fendi. Di depan orang lain, aku tetap perempuan yang ba

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3284

    Apalagi Ronny sudah bilang kalau dia memiliki bisnisnya sendiri. Ronny punya beberapa perusahaan. Ditambah lagi auranya, penampilannya, tutur katanya membuat orang langsung tahu kalau Ronny bukan dari keluarga biasa. Wajar saja kalau orang tua Yohanna berpikir macam-macam.Orang tua Yohanna tidak ingin Yohanna menikah dengan pria dari kota lain dan pindah ke tempat yang jauh dari rumah. Yohanna sendiri juga tidak mau. Namun dalam kondisi terdesak, bisa saja orang tua Yohanna akan meminta Ronny untuk pindah ke Kota Aldimo.“Nggak. Mana mungkin Om dan Tante suruh aku ngomong begini? Ronny baru kerja dua hari. Semua orang belum terlalu kenal dia,” jawab Dira sambil tertawa pelan. “Malam hari kalau lagi nggak bisa tidur, biasanya aku baca novel. Makanya aku jadi lebih sensitif. Aku sering bayangkan diri sendiri masuk ke dalam alur novel.”“Kamu nggak bisa tidur? Itu artinya kamu kurang sibuk. Kamu follow up proyek dengan Banjaya saja,” kata Yohanna.“Kak, aku nggak mau proyek itu. Penanggu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3283

    “Kak Yohanna bahkan nggak perlu olahraga. Bentuk badanmu tetap standar model, karena kurang makan.”Kalau Yohanna merasa makanan itu tidak enak, dia lebih memilih kelaparan. Dia sering tidak makan, tekanan pekerjaan juga besar. Tidak heran kalau dia tidak bisa gemuk.“Ronny buat Kakak makan dengan nyaman. Bukankah itu perhatian? Aku nggak bisa bilang dessert yang dia siapkan adalah dessert kesukaan Kakak. Itu karena Kakak nggak ada dessert favorit. Tapi yang dia siapkan adalah makanan yang bisa Kakak makan.”“Aku sudah bandingkan. Dessert untuk aku ini kesannya lebih asal-asalan. Tentu saja, makanan yang dia buat sangat cantik dan rasanya juga enak. Tapi tetap saja bisa dilihat mana yang benar-benar dia siapkan dengan sepenuh hati. Selama dua hari ini, kita jadi punya lebih banyak waktu untuk istirahat. Sore Kakak jadi nggak perlu minum terlalu banyak kopi.”“Dira, aku benar-benar curiga kamu sudah disuap Ronny. Apa motifnya dengan suruh kamu ngomong hal-hal baik tentangnya di depanku?

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3282

    “Bu Dira.”Ronny dan Jaka berdiri di depan pintu kantor. Begitu pintu terbuka, kedua orang itu menyapa Dira dengan hormat. Saat ini, baru waktunya pulang kerja. Sekretaris juga siap-siap turun untuk makan malam.Ronni meminjam dapur perusahaan untuk menyiapkan makan siang untuk Yohanna. Ronny juga mengontrol waktunya dengan baik. Beberapa menit sebelum jam pulang kerja, dia sudah mengantar makanan buatannya ke lantai atas. Dengan begitu, dia bisa menghindari karyawan lainnya dengan sempurna. Selain itu, dia juga tidak akan menyita waktu kerja Yohanna.Butuh beberapa menit bagi Ronny dan Jaka untuk pergi dari kantin perusahaan ke gedung kantor, lalu naik lift menuju lantai paling atas.“Pak Jaka, Ronny, kalian sudah datang.”Dira minggir ke samping agar kedua pria itu bisa masuk. “Kami baru saja pulang kerja,” kata Dira.Jaka dan Ronny masuk ke kantor. “Bu Yohanna.”Keduanya menyapa Yohanna dengan sopan, lalu berjalan ke sofa dan meletakkan kotak bekal di atas meja. Kemudian, mereka mem

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status