Share

Bab 845

Author: Anggur
“Kalau Olivia bilang mau cerai, nggak menakutkan, karena kalian nggak mengambil tindakan itu. Apa yang kamu takutkan dari surat cerai yang ditulisnya? Asalkan nggak ada akta cerai, kalian masih bisa kembali seperti semula lagi. Itu semua tergantung pada bagaimana kamu menghadapi hal ini.”

“Pikirkan baik-baik sekarang sekarang. Aku akan keluar untuk membelikanmu makanan dan kembali lagi ke sini. Ini baru satu hari satu malam, tapi kamu seperti sudah kehilangan semangat hidup. Aku sampai kasihan melihatnya.”

Stefan mengambil barang yang ada di atas meja dan melemparkannya ke Reiki. Dia tertawa dan berkata marah, “Aku baik-baik saja. Nggak usah berusaha meyakinkan aku. Bilang pada Junia-mu itu, kalau dia mau Olivia meninggalkanku, itu nggak mungkin.”

Melihat Stefan tersenyum, Reiki berkata, “Aku lega kalau kamu masih tahu cara tertawa.”

Dia pun pergi membeli makanan untuk temannya itu.

Hati Stefan terasa hangat.

Dia beruntung memiliki teman seperti Reiki.

Ketika sendirian di ruangan itu,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 846

    Stefan melirik tumpukan dokumen yang dipegang Shelvi, dan berkata, “Bawa ke Calvin dan minta dia mengurusnya. Kalau dia nggak berani mengambil keputusan, suruh dia cari Nenek.”“Sekalian sampaikan padanya, aku mungkin akan jarang datang ke kantor dalam waktu dekat ini. Dia juga putra dari keluarga Adhitama. Dia memang seharusnya membantu, mengambil sebagian bebanku dalam bisnis keluarga.”Shelvi mengangguk patuh.Apa presdir mereka ini akan melepaskan pekerjaannya dan fokus membujuk istrinya?Setelah memerintahkan Shelvi, Stefan melangkah menuju lift.Beberapa menit kemudian, dia meninggalkan kantor Adhitama Group naik mobil khusus miliknya.Pada saat yang sama, Shelvi juga mengetuk pintu ruang kerja Calvin dan menyampaikan pesan Stefan kepada wakil presdir mereka itu.Calvin melihat tumpukan dokumen yang dipegang Shelvi, dan berkata dengan cemberut, “Letakkan di sini, aku akan menyuruhmu datang mengambilnya kalau sudah selesai.”“Terima kasih, Pak Calvin.”“Oh iya, Pak Stefan juga bil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 847

    Stefan terlihat sedih, tapi reaksinya tidak seheboh kemarin.Dia berkata dengan lembut, “Oliv, apakah kamu benar-benar ingin memelihara hewan-hewan itu? Kalau kamu mau, aku bisa meminta Pak Marwan untuk memimpin jalan. Kamu dan Junia bisa pergi melihat beberapa kebun milik keluarga kita. Kalau ada yang menurutmu cocok untuk beternak ayam, kamu bisa memelihara semua anak ayam itu di sana. Kalau mau memelihara sendiri juga boleh, atau kalau mau pekerja yang memelihara mereka juga boleh.”Olivia mengerutkan kening dan berkata, “Waktu aku pergi ke rumahmu di tahun baru, aku nggak lihat ada kebun di sana.”“Ada banyak pohon buah yang ditanam di pegunungan di sebelah Vila Permai. Itulah kebunnya. Itu adalah rumah besar keluarga Adhitama. Waktu tahun baru, kita tinggalnya di rumah lama.”Ketika mendengar keluarga suaminya memiliki vila besar, Olivia tidak heran lagi.Keluarga terkaya di Mambera, sih.Mereka pasti bergelut di berbagai jenis bisnis, asalkan bisnis itu menghasilkan uang.“Kamu s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 848

    Kalau memikirkan dia harus dikurung di rumah terus, dia rasanya bis agila.Untungnya, Stefan sadar dan bersedia mengembalikan kebebasannya.“Om.”Ketika sedang digendong oleh bibinya, Russel melihat Stefan, dan dengan senang hati mengulurkan tangannya kepada pamannya itu, meminta Stefan untuk menggendongnya.Stefan menuruti kemauan si kecil dan menggendongnya.“Yang tinggi, Om. Gendong yang tinggi.”Stefan tersenyum dan menggendong anak itu tinggi-tinggi, membuat anak itu tertawa bahagia.“Yang ada di truk ini ….”Sebelum Odelina selesai bertanya, Stefan berkata, “Kak, Oliv bilang dia mau makan ayam kampung yang dipelihara sendiri. Junia membantunya membeli ayam-ayam ini dan aku berencana meminta Pak Marwan untuk membawa Oliv ke kebun keluarga. Aku menyarankan gimana kalau ayam-ayam ini dipelihara di kebun saja.”Odelina memandangi adik perempuannya dan berkata dengan heran, “Nggak ada angin nggak ada hujan, kenapa kamu jadi mau beternak ayam?”Olivia berkata, “ …. Sudah dibeli, jadi h

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 849

    Semua orang menghela napas lega setelah mendengar kata-kata Stefan.Mereka pikir Stefan akan menarik kembali kata-katanya.Untungnya bukan.Odelina cepat-cepat berkata, “Stefan, jangan khawatir. Aku akan mengawasi Oliv selama beberapa hari ini, nggak akan membiarkannya menyetir dengan gila dan banyak minum alkohol!”Akhirnya, dia juga menambahkan lagi, “Dia benar-benar ingin minum alkohol, jadi aku akan membiarkannya minum dua botol bir di rumah. Aku nggak akan mengizinkannya pergi ke bar lagi.”“Kak, aku minta tolong pada Kakak ya selama beberapa hari ini.”Stefan berkata kepada Olivia lagi, “Oliv, kamu tinggal di rumah Kak Odelina dulu selama beberapa hari. Kalau kamu mau pulang, bilang saja padaku. Aku akan pergi menjemputmu. Kalau kamu nggak mau tinggal bersamaku, kamu bisa pulang ke rumah di Lotus Residence. Aku akan tinggal di sini.”Olivia menatap pria itu lama sekali dan berkata, “Take care.”Setelah itu, dia masuk ke mobil.“Stefan, kamu juga jaga kesehatan. Oliv ada Kakak yan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 850

    Pak Marwan menjawab dengan sopan, tetapi kemudian berkata dengan cemas, “Den, di luar anginnya kencang dan udaranya dingin, masuklah ke rumah. Den Stefan belum makan apa-apa sejak bangun tidur hari ini.”Stefan terdiam dan bertanya kepada Pak Marwan, “Kalau aku pingsan karena kelaparan, apa Olivia akan kembali?”Pak Marwan diam saja.Stefan menertawakan dirinya sendiri dan berkata, “Aku hanya iseng bertanya, aku nggak akan mempertaruhkan kesehatanku. Aku masih mau punya banyak anak dengan Oliv dan hidup sampai tua dengannya. Kalau aku kelaparan sampai sakit dan nggak bisa hidup sampai rambutku beruban, rasanya rugi sekali.”Pak Marwan cepat-cepat berkata, “Non Oliv tetap makan dan minum sesuka hatinya. Menurutku sikap Non Oliv itu sangat benar.”Dia takut kalau Den Stefan sengaja membuat diri sendiri kelaparan, tapi ternyata Non Olivia tega dan tidak mau pulang. Jadinya Den Stefan kan akan mati kelaparan?“Non Oliv kalian itu .... Cintanya padaku nggak selam cintaku padanya.”“Dimas,”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 851

    Sarah tercekat dan berkata dengan rasa bersalah, “Mama pikir semua orang mengerti caranya dari lahir, jadi kita nggak perlu mengajarkannya lagi.”Dia bergumam pada diri sendiri lagi, “Tapi, dengan adanya masalah ini, mereka jadi lebih menghargai satu sama lain.”Dewi diam saja.Seorang pelayan masuk.“Nyonya Sarah, Nyonya Dewi, Den Stefan datang.”Mendengar hal itu, Sarah langsung bangkit dengan kaget. Gerakannya sangat lincah, sama sekali tidak terbatasi oleh usianya.“Dewi, Mama mau berbaring di kamar. Kalau Stefan menanyakan tentang Mama, bilang saja padanya, Mama mengkhawatirkan dia dan Olivia sampai jatuh sakit.”Dewi berkata, “ …. Nanti kalau Stefan bawa Mama ke rumah sakit, jangan salahkan aku, ya. Aku sudah mengingatkan Mama.”“Asalkan dia nggak mengantar Mama ke krematorium.”Sarah merunduk lagi dan pergi ke kamarnya secepat mungkin. Lalu, dia berbaring di tempat tidur dan berpura-pura sakit.Setelah berbaring cukup lama, dia tidak mendengar ketukan di pintu.Dia berpikir dala

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 852

    “Ma.” Stefan merasa, kalau dia tidak menjelaskan dengan jelas, ibunya akan benar-benar mengatur jadwal kencan butanya dengan putri-putri keluarga kaya itu, yang akan menyebabkan kesalahpahaman.Dia berkata dengan suara yang dalam, “Olivia pergi dengan kakaknya, artinya dia pulang ke rumah kakaknya untuk beberapa waktu, untuk menenangkan diri. Aku nggak bilang dia nggak akan kembali lagi. Aku juga nggak akan membiarkan dia nggak kembali lagi.”Tuhan tahu betapa sulitnya dia melepaskan Olivia dan membiarkannya pergi dengan Odelina.“Aku juga perlu menenangkan diri, tapi sulit bagiku untuk melakukannya. Jadi, aku harus melompat ke dalam kolam dan berendam sebentar di sana. Mungkin ini bisa menenangkanku. Ma, aku nggak ada niat untuk menggunakan kesehatanku untuk memancing Olivia pulang, kok.”Dewi mengerjapkan mata dan bertanya, “Kalian berdua masih belum bercerai?”“Mama benar-benar ingin aku bercerai dengannya?”“Dibilang iya, nggak juga. Mama selalu merasa kalian berdua nggak cocok. Ka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 853

    “Dewi, suruh orang untuk memasakkan sup jahe untuk anak itu. Jahenya pakai yang banyak. Biar dia kepedasan,” ujar Sarah, memberi perintah pada menantunya sambil berjalan keluar.Dewi menggumam mengiyakan, lalu menyuruh pelayan untuk memasak sup jahe.Saat Sarah dan Dewi tiba di depan kolam renang, Stefan masih berenang.“Stefan.” Sarah berteriak marah.Stefan hanya menoleh untuk melihat neneknya, kemudian terus berenang sampai ke tepi kolam. Dia naik ke atas dan duduk di sana.Sarah berjalan mengitari kolam renang, berjalan ke arah cucunya itu, dan berkata dengan sedih, “Apa yang kamu lakukan duduk di sini? Cepat masuk ke rumah.”“Nenek, aku ingin menenangkan diri.”Sarah berkata marah, “Kalau kamu ingin menenangkan diri, kamu bisa mengunci diri di kamar. Nenek jamin nggak ada yang berani mengganggumu. Kamu bisa menenangkan diri sesukamu, tapi apa kamu perlu melompat ke kolam ini?”“Ini cukup efektif,” ujar Stefan dengan acuh tak acuh. “Air kolam yang dingin bisa menjernihkan pikiranku

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3639

    “Pa, kenapa?” Ivan menyuarakan pertanyaan yang ada di dalam benaknya.Dengan suara lirih Cakra menjawab, “Mama kamu mau mengundang yang dari Mambera untuk makan-makan di rumah ini. Kamu pikir itu hal yang baik? Kalaupun mama kalian mengadakan acara makan-makan itu dengan niat yang baik, mereka nggak akan berubah pikiran. Mereka datang murni dengan tujuan untuk balas dendam.”“Mereka juga cuma mencurigai Mama yang membunuh kepala keluarga Gatara sebelumnya, tapi mereka nggak punya buktinya,” kata Julio.Erwin mengangguk setuju. “Mereka semua orang-oran yang punya jabatan tinggi. Mereka nggak mungkin menuduh Mama tanpa bukti yang kuat, kecuali kalau mereka mau masuk penjara. Yang rugi juga mereka sendiri.”Ivan berkata, “Dengar-dengar, asistennya kepala keluarga sebelum Mama juga datang. Pak tua itu kuat juga bisa hidup sampai hampir seratus tahun. Dia termasuk satu-satunya orang yang masih hidup yang tahu tentang kejadian itu,” ujar Ivan.”Aku takutnya yang kita hadapi nggak semudah itu.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3638

    Patricia memang pilih kasih. Dia lebih menyayangi anak perempuan daripada anak laki-laki. Namun apa boleh buat, siapa suruh Ivan dan adik-adiknya terlahir di keluarga Gatara. Bahkan anak-anak perempuan mereka juga tidak pernah teralu dianggap. Yang Patricia anggap layak sebagai penerus keluarga Gatara di masa depan hanyalah anak perempuan yang lahir dari rahimnya Felicia.Andaikan Ivan tidak terlahir di keluarga Gatara dan harus mengandalkan Gatara Group untuk bertahan hidup, dia ingin menghancurkan perusahaan itu dan merombak tradisi keluarga yang tidak masuk akal.Keluarga lain di mana-mana menjadikan laki-laki sebagai kepala keluarga, tetapi di keluarga Gatara terbalik. Justru wanitalah yang menjadi kepala keluarga.“Pa, kira-kira Mama dan Felicia pergi ke mana pagi-pagi begini? Kalau cuma jalan-jalan rasanya terlalu pagi. Di luar kan dingin, apa mereka nggak takut?”Udara di luar tidak seperti di dalam ruangan yang nyaman karena terdapat penghangat ruangan. Meski di luar tidak trun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3637

    Meski disindir oleh ibunya, Felicia tetap tak goyah. Dia berkata, “Tentu saja aku perhatian sama mamaku sendiri. Mau sejahat apa pun, aku tetap bakal peduli.”“Memangnya aku apain kamu? Apa aku ada jahat sama kamu selama ini. Kalau kamu bukan anak kandungku, dari apa yang sudah kamu lakukan selama ini, punya sembilan nyawa pun nggak cukup.”“Iya, iya. Aku seharusnya berterima kasih karena karena aku masih dikasih hidup.”Mendengar itu, Patricia refleks mengangkat tangannya untuk memukul Felicia.“Waduh.”Felicia sengaja menjerit kesakitan, lalu menutup bagian bagian yang terpukul dan berjongkok di lantai. Patricia kaget melihatnya dan memelototinya. “Aku cuma mukul kamu pelan memangnya bikin tangan kamu patah? Dasar cengeng, begitu saja sampai teriak.”“Aduh … sakit! Sakit banget!” Alih-alih menanggapi ibunya, Felicia terus menjerit kesakitan sambil memegangi bagian tubuhnya yang tadi dipukul.Seketika Patricia terdiam untuk beberapa saat. Lalu dia berjongkok untuk memeriksa tangan Fel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3636

    “Vandi, menurut kamu, besok mamaku bakal apain aku? Apa dia bakal membiusku lagi? Atau bikin aku pingsan?”Vandi terdiam. Dia dapat memikirkan berbagai macam cara untuk membuat Felicia tak berdaya, tetapi dia tidak tahu cara mana yang akan Patricia gunakan. Felicia pun tidak menanya lebih jauh. Dia tahu ibunya suka berubah-ubah dan tidak mudah ditebak. Lagi pula Vandi bukan asistennya Patricia. Tidak mungkin dia langsung tahu apa saja yang Patricia rencanakan.“Sudah malam, kamu istirahatlah dulu. Aku juga sudah mau tidur.”Felicia mengirimkan pesan kepada Vandi untuk segera beristirahat. Dia meletakkan ponselnya di atas meja kecil samping kasur dan mematikan lampu kecil. Hanya saja, terlalu banyak hal yang mengusik hati Felicia, membuat dia kesulitan untuk tidur meski sudah berguling ke sana kemari cukup lama.Entah sudah berapa menit berlalu Felicia pun masih tidak bisa tidur, akhirnya dia pun duduk dan menyalakan lampu kecil, mengambil ponselnya dan melihat jam yang ternyata sudah m

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3635

    Vandi menjawab, “Kalau diselidiki sekarang pun nggak akan dapat apa-apa, waktunya terlalu mepet. Bu Patricia sudah menyuruh pelayan rumah pergi ke rumah keluarga Arahan untuk mengantar undangannya supaya besok malam Bu Yuna dan yang lain datang. Dia juga mengundang beberapa anggota keluarga Gatara yang lain. Kurasa kalau Bu Patricia mau beraksi, pasti akan dia lakukan besok di pesta.”Undangan perjamuan yang Patricia adakan kali ini berbeda dengan yang pertama kali. Pertama kali dia mengundang Odelina, lalu Ricky dan Rika juga datang. Meski Patricia mau menghabisi Odelina dalam perjalanan sesuai dengan rencananya, sayang upaya itu gagal.Setelah itu, Patricia dan Odelina sempat beberapa kali bertemu, tetapi Patricia sudah tidak lagi mengundang Odelina ke rumah. Dalam perjuaman kali ini ada banyak yang datang dari Mambera. Yang datang semuanya adalah orang-orang kaya dan penting. Tanpa perlu ditanya pun sudah tahu kalau mereka datang bertujuan untuk memberi dukungan kepada Odelina.Alas

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3634

    “Kalau ada waktu, Stefan juga suka baca-baca buku mengasuh anak supaya ada pengetahuan dasar untuk jadi papa.”Mulan tertawa, “Sama kayak Yose dulu.”Tak heran meski Stefan dan Yose jarang berhubungan, mereka saling percaya satu sama lain. Bisnis yang mereka jalani juga makin lama makin makmur. Mereka berdua adalah tipe orang yang serupa.Sekali lagi Olivia dan Mulan saling bertatapan dan bertukar senyum. Kebahagiaan mereka terpancar dengan sangat jelas melalui sorot mata. Baik itu Stefan atau Yose, mereka berdua adalah pria yang luar biasa, dan sama-sama bertanggung jawab sebagai kepala keluarga.Mereka begitu sibuk, tetapi tetap tidak melupakan keluarga dan anak istri. Mereka tetap bekerja keras menunaikan tanggung jawab sebagai ayah dan suami yang baik. Sebagai istri mereka berdua, Olivia dan Mulan merasa sangat bahagia. Pantas saja begitu banyak wanita lain di luar sana yang menambakan mereka.“Kamu juga cepat tidur, deh. Good night.”“Good night.”Setelah mengucapkan selamat malam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3633

    Dokter Panca mau Liam untuk menyalin tidak masalah, asal jangan terlalu banyak sehingga mengganggu waktu istirahat dan bermainnya. Sekarang sudah masuk musim liburan dan anak-anak seharusnya bisa bermain dengan gembira. Seiring dengan berjalannya usia, waktu untuk bersenang-senang akan makin berkurang. Studi dan karir menjadi prioritas, yang mana otomatis akan memotong waktu bermain.Dengan khawatir Liam bertanya, “Mama, apa Kakek Guru bakal dengar permintaan Mama? Dokter Kellin lagi nggak di rumah. Kalau Dokter Kellin yang ngomong pasti Kakek Guru mau dengar.”“Tenang saja, Dokter Panca pasti mau dengar,” kata Mulan dengan hangat. “Apa pun yang terjadi, kamu tetap anak Mama. Sekeras apa pun Dokter Panca, dia tetap harus mendengar pendapat dari orang tua murid. Sudah, tidur, gih. Besok pagi jangan lupa latihan. Habis sarapan, baru kamu lanjutkan tugas menyalinmu. Habis itu baru boleh main sama Russel. Sorenya juga sama, habis tidur siang, kerjain dulu tugasmu selama satu jam, baru sisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3632

    Orang lain tidak pernah ada yang mengatakannya terang-terangan, dan Olivia juga anggap saja tida tahu apa-apa. Toh makin bahagia hidupnya, orang lain yang makin iri padanya.“... Sayang, sudah malam, nih. Kamu cepat tidur, deh. Kamu mungkin belum mau tidur, tapi anak kita sudah mau,” kata Stefan. Dia buru-buru mengganti topik obrolan dan membujuk istrinya untuk segera tidur. Namun di satu sisi, dia belum ingin menyudahi percakapannya dengan istri tercinta. Namun akhirnya Olivia-lah yang mengakhiri pembicaraan mereka.Setelah meletakkan ponselnya, Olivia mengelus perutnya sambil berkata kepada anak yang masih di dalam perutnya itu, “Sayang, Papa nggak mau jujur sama Mama. Walaupun maksudnya baik, dia tetap saja berbohong.”Setelah keheningan sesaat, Olivia berkata lagi, “Tapi kita nggak boleh nyalahin Papa. Dia berbohong demi kebaikan kita. Sekarang Mama nggak boleh gegabah karena harus menjaga kamu. Semua orang yang sayang sama kamu nggak mau Mama kenapa-napa. Sayang, menurut kamu, Pap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3631

    Sementara itu di kamar sebelah, setelah Russel pergi, sekarang giliran Olivia yang mengobrol dengan Stefan.“Sayang, kamu bawa Russel main di rumahnya keluarga Junaidi saja. Biar dia main di sana sampai puas tanpa perlu mikir apa-apa. Kalau aku sudah selesai, aku jemput kalian di sana,” kata Stefan.“Muka kamu kelihatannya capek banget. Kamu yang lebih butuh istirahat dari aku. Tugas yang bisa dioper ke orang lain dioper saja, nggak perlu semuanya kamu yang kerjain sendiri,” ujar Olivia membalas. “Kalau semuanya kamu yang kerjain sendiri pasti capek banget. Jangan pikir mentang-mentang masih muda jadi boleh bergadang. Kebanyakan bergadang nanti jadi cepat tua dan malah kasih dampak buruk ke badan kamu. Risiko meninggal tiba-tiba juga jadi meningkat. Stefan, kamu harus ingat, sekarang kamu nggak sendiri lagi. Kamu punya istri dan sebentar lagi punya anak. Aku dan anak kita menunggu kamu pulang.”“Iya, Sayang. Tenang saja. Aku selalu ingat kamu waktu mengerjakan apa pun. Aku bisa melindu

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status