Di tangannya juga menggenggam setumpuk kertas. Orang yang tidak tahu akan berpikiran lelaki itu tengah membawa dokumen.“Nih, dokumen yang kamu minta.”Reiki meletakkan kertas-kertas tadi di atas meja kerja Stefan dan setelah itu dia mendudukkan dirinya. Reiki meletakkan sarapan di atas meja dan bertanya, “Mau makan sedikit, nggak? Ini makanan dari Mambera Hotel, sudah pasti enak!”Mambera Hotel merupakan salah satu usaha milik Adhitama Group. Biasanya Stefan makan dari hotel tersebut. Setelah memiliki istri, lelaki itu sudah jarang sekali makan di sana. Ternyata dia cukup merindukan masa-masa itu.“Nggak perlu.”Stefan mengambil dokumen tersebut dan membukanya sekilas sambil bertanya, “Semuanya ada di sini?”“Iya, sudah semuanya dan sudah rapi.”“Sedikit ini saja?”“Selain waktu masa mudanya cukup berjaya di luar sana, masa tuanya dihabiskan untuk bercocok tanam di desa. Memangnya ada apa lagi?”Stefan tidak bersuara. Dari ucapan Reiki tadi, keluarga Olivia sepertinya hanya berjaya di
“Kalau Pak Stefan benar-benar bermasalah, maka perasaan Amelia terhadapnya akan sia-sia."Junia berkata dengan nada menyayangkan, “Jarang-jarang ada orang berani menyatakan cintanya pada Pak Stefan secara terbuka. Tapi malah nggak ada hasil, buat orang kecewa saja. Ngomong-ngomong, apa benar ada masalah dengan Pak Stefan?”“Kamu tanya aku, aku tanya ke siapa?” tukas Olivia merasa konyol.Mereka hanya curiga. Tentu saja, kalau Stefan menerima Amelia dan keduanya menikah, maka itu membuktikan kalau Stefan adalah pria normal. Namun, apa hubungannya dengan Olivia?Olivia bahkan tidak tertarik dengan berita gosip tentang Stefan. Hanya saja Junia yang suka melihat berita gosip, lalu menceritakannya di depan Olivia. Karena itu, Olivia hanya tahu beberapa berita besar di kota ini.Olivia tidak ingin membahas gosip yang tidak ada hubungannya dengan dirinya, karena itu dia mengeluarkan peralatannya dan hendak membuat barang kerajinan tangannya.Junia bergumam sendiri. Dia masih melihat pencarian
Odelina merasa marah sekaligus kecewa ketika mendengar omelan suaminya, dia pun berkata dengan ketus, “Jangan khawatir. Ini masalahku, aku nggak akan melibatkan kamu. Dulu aku sudah bersikap seperti itu pada mereka, aku pun nggak pernah berniat menghubungi mereka lagi. Mereka yang dengan nggak tahu malunya datang lalu minta aku dan adikku bertanggung jawab atas biaya pengobatan nenek.”Setelah dimarahi istrinya, Roni juga menyadari kalau kata-kata yang dia ucapkan tadi sangat tidak berperasaan. Karena itu, dia menenangkan diri dan berkata, “Odelina, kamu juga posting sesuatu untuk klarifikasi. Aku bantu keluarkan uang untuk cari orang menulis komentar, agar postingan kamu jadi viral juga. Balas mereka, jangan biarkan mereka putar balikkan fakta seperti ini.”Roni sudah muak dengan Odelina sekarang. Tidak bisa dipungkiri, keluarga Hermanus benar-benar suka membalikkan fakta.Saat Roni dan Odelina menikah, belasan orang-orang memalukan itu datang dengan dua mobil. Mereka menuntut Roni me
“Kita sudah buka toko di sini bertahun-tahun. Kita semua tahu karakter Olivia. Postingan di internet itu pasti asal tulis, mereka sengaja putar balikkan fakta.”Olivia tidak menjelaskan terlalu banyak. Justru Junia yang tidak ingin orang lain salah paham dengan sahabatnya. Oleh karena itu, dia berusaha keras menjelaskan situasi Olivia.Junia menceritakan bagaimana keluarga Hermanus memperlakukan Olivia dan kakaknya saat itu. Kini, setelah sang nenek jatuh sakit, keluarga Hermanus meminta Olivia untuk membayar semua biaya pengobatan. Lebih parahnya lagi, mereka juga meminta Olivia untuk mengganti uang sepupu-sepupunya untuk ongkos bus pulang pergi, biaya bensin dan lain sebagainya.Semua orang melihat sendiri seperti apa karakter Olivia. Bahkan pemilik toko buku lain yang merupakan saingan bisnisnya juga tidak menganggap Olivia sebagai orang yang tidak berbakti. Setelah memahami keseluruhan cerita, mereka marah bukan main. Setiap orang bilang akan menjelaskan hal ini kepada netizen.Mer
Olivia terdiam sejenak, lalu dia setuju Stefan menemaninya. Dia keluar dari meja kasir dan berkata pada sahabatnya, “Junia, aku pergi sebentar. Titip toko, ya. Kalau kakakku datang, kamu bantu aku tenangkan dia. Aku akan urus masalah ini, suruh dia jangan khawatir.”“Oke.”Junia berpesan pada Olivia, lalu dia melihat Olivia pergi bersama Stefan. Setelah berada di dalam mobil Stefan, Olivia baru bertanya, “Pak Stefan, kamu ada kenalan yang kerja di perusahaan media, nggak?”“Ada, kamu butuh bantuan mereka?”“Aku pulang ke kampung untuk mengambil foto paman-pamanku. Akan lebih membantu lagi kalau ada pihak ketiga yang mau jadi saksi. Hanya saja, aku nggak tahu apa pekerjaan paman dan sepupu-sepupuku itu,” kata Olivia.”Kakek dan neneknya sekarang tinggal di rumah yang dibangun oleh orang tuanya. Olivia juga ingin mengambil foto tempat tinggal kakek dan neneknya.Olivia harus membalas perbuatan mereka sedikit demi sedikit. Yang paling penting, dia harus punya bukti.Adapun bagaimana netiz
Olivia terkejut mendengar ucapan Stefan. Namun, dia tetap tersenyum dan berkata, “Banyak suami istri berpisah ketika terjadi bencana. Kita pasangan yang nikah dadakan, nggak ada perasaan di antara kita. Apalagi, kita baru menikah selama setengah bulan. Tapi kamu bersedia menghadapi masalah ini bersamaku. Aku sangat berterima kasih padamu.”Kalau tidak ditangani dengan baik, masalah ini mungkin saja akan mempengaruhi orang-orang di sekitar Olivia.“Kakakku dan kakak iparku teman sekampus dulu, bahkan mereka pacaran selama bertahun-tahun baru menikah dan punya anak. Begitu tahu kami masuk pencarian trending, apalagi berita negatif begini, sikap kakak iparku nggak terlalu baik.”Stefan terdiam sejenak, lalu berkata, “Olivia, kamu nggak bisa membandingkan kakak iparmu dengan semua pria. Itu sangat tidak adil bagi pria lain. Rambut sama hitam tapi hati siapa yang tahu. Semua orang memiliki pemikiran yang berbeda.”Stefan merasa perasaan Roni terhadap Odelina sudah berubah. Hanya saja, dia h
“Tentu saja, kalau kamu perlu pergi kencan buta atau nikah dadakan, aku bisa beri kamu cuti satu hari lagi.”Reiki langsung menutup telepon bos sekaligus temannya itu. Stefan ingin menyesatkan dirinya? Jangan mimpi!Pernikahan dadakan Stefan terjadi juga karena dipaksa oleh neneknya. Sang nenek menyukai Olivia, sangat menyukai perempuan itu sehingga dia bahkan rela mengorbankan pernikahan cucu kesayangannya.Setelah menginstruksikan Reiki, Stefan keluar dari mobil lagi dan pergi membeli makanan. Begitu Olivia kembali ke mobil, Stefan langsung memberikan makanan yang dibelinya tadi kepada Olivia. Kemudian, dia berkata, “Butuh waktu cukup lama untuk pulang pergi. Kamu makan sesuatu dulu.. Jangan sampai kelaparan hanya karena masalah kecil.”“Kamu sudah makan?” tanya Olivia.Stefan bergumam pelan. Dia hanya makan sedikit, agar tidak terlalu lapar nanti. Kalau ingin makan sampai kenyang, makanan ringan seperti itu tidak menggugah seleranya.Karena Stefan sudah makan, Olivia pun tidak sungk
Olivia cepat-cepat menyeka air mata di sudut matanya. Kemudian, dia baru menatap ibu itu dan segera mengenalinya, “Tante Ayu?”Ayu adalah seorang tante yang berteman baik dengan ibu Olivia semasa hidupnya.“Iya, ini Tante Ayu. Kamu baru pulang?”Ayu sangat ramah terhadap Olivia, “Mau main ke rumah Tante sebentar, nggak?”Usai berkata, Ayu melihat ke rumah keluarga Olivia lagi dan berkata, “Dengar-dengar nenekmu sakit. Katanya mau pergi ke rumah sakit di kota untuk berobat. Kakekmu dan yang lainnya antar nenekmu ke kota ramai-ramai pakai mobil. Orang yang nggak tahu bakal mengira kalau mereka lagi temani nenekmu pergi ke undangan.”“Biasanya nggak pernah lihat mereka begitu proaktif. Begitu nenekmu sakit, semua jadi proaktif. Cuma kasih kita-kita lihat saja itu, mah.”Ayu tidak menggunakan internet, karena itu dia tidak tahu apa-apa soal postingan itu. Terlebih lagi, postingan itu baru dalam pencarian trending selama beberapa jam. Belum membuat keributan sampai semua orang mengetahuinya