Roni tidak tenang. Dia takut kalau dia keluar, Odelina akan bersikap kasar pada Yenny.Waktu Odelina memergokinya dan Yenny di hotel malam itu, Odelina memukuli Yenny dengan sangat keras, hingga dia sendiri merasa kakinya lemas.Odelina berkata dengan dingin, “Aku bahkan takut tanganku kotor kalau memukulnya, jadi jangan khawatir. Aku akan mengembalikannya dengan utuh seperti sekarang nanti.”“Odelina, ini urusan kita berdua. Apa aku nggak boleh mendengarnya?”Roni masih khawatir.Saat dia melakukan kekerasan rumah tangga, Odelina melawan dan berani mengejarnya dengan pisau. Hal itu membuatnya sadar bahwa Odelina benar-benar bisa melakukan apa saja saat dia marah.“Ini adalah negosiasi antara istri sah dan selingkuhan. Kamu si bajingan pergi dari sini.”Roni terdiam. Dia memelototi Odelina dengan tajam, bangkit dengan enggan, lalu berjalan keluar.Setelah Roni keluar, Yenny mengangkat tangan dan memainkan rambutnya sebelum bertanya kepada Odelina, “Katakan padaku, apa yang ingin kamu b
“Yenny, setelah Roni dan aku bercerai, kamu dan dia akan menikah. Kalian berdua masih muda. Nggak perlu waktu lama, kamu akan punya anak sendiri. Apa kamu mau Russel membuat Roni membagi kasih sayangnya?”“Kalaupun Roni bilang dia akan mengirim Russel ke rumah orang tuanya, orang tuanya pasti akan menganggap Russel lebih kasihan dan lebih menyayangi Russel. Mereka akan menyuruh Roni untuk lebih menyayangi Russel, sehingga Russel akan diperlakukan berbeda dari anakmu.”“Apakah kamu rela membiarkan anakmu diperlakukan nggak adil seperti itu?”“Jika hak asuh Russel menjadi milik saya, aku hanya akan meminta Roni membayar 6 juta sebulan sebagai biaya tunjangan anak. Roni nggak perlu mengurus yang lain. Bahkan kalau dia nggak pergi melihat Russel selama 10 tahun sekalipun, aku juga nggak akan menyalahkannya. Itu bisa meminimalisasikan dampak apapun terhadap kamu dan anakmu.”“Kamu juga nggak perlu selalu berurusan dengan anakku dan Roni. Kalau kamu melihat Russel, kamu akan teringat pada m
Odelina tersenyum dan berkata, “Sekarang ini, dia sangat terobsesi denganmu. Dia pasti akan mendengarkan apa yang kamu katakan. Keluarlah dan bicarakan dengannya sekarang. Asalkan dia setuju untuk melepaskan hak asuh atas Russel, kamu bilang padanya, minta izin untuk cuti. Kita bisa menyelesaikan prosedur perceraiannya sore ini.”“Semakin cepat dia menjadi single, kamu juga bisa semakin cepat menikah dengannya dan menjadi istri dari seorang manajer di Wieland Electro. Wieland Electro merupakan perusahaan yang cukup bagus di industrinya, dengan prospek bagus dan skala yang bagus. Kalau kamu menjadi istri seorang manajer, statusmu di perusahaan jadi lebih tinggi dari orang lain.”“Yang paling penting adalah, dia akan menjadi milikmu. Kamu juga bisa membelanjakan uang yang dia hasilkan sesuka hatimu, nggak perlu sembunyi-sembunyi waktu ketemu dengannya. Kalian bisa bermesraan dengan terang-terangan. Aku rasa, semua wanita mengharapkan dirinya bisa bersama dengan pria yang dicintainya tanp
Roni menunggu di luar, tapi terus melihat ke dalam kafe, karena takut Odelina tiba-tiba mengamuk dan memukul Yenny dengan kasar.Melihat Yenny keluar, dia menghela napas lega.Dia segera berjalan menghampiri wanita itu.“Yenny, dia nggak melakukan apa pun padamu, ‘kan?”Yenny menyentuh wajahnya dan berkata, “Cuma satu tamparan tadi. Setelah kamu keluar, dia nggak menyentuhku lagi.”Roni juga ditampar oleh Odelina.Dia berkata dengan sedih, “Roni, aku nggak akan pernah membiarkan dia melakukan apapun padamu lagi.”Dia bertanya lagi, “Apa yang dia katakan padamu?”Yenny melihat sekeliling. Mereka berdua berdiri di pinggir jalan. Banyak orang berlalu-lalang, tapi tidak ada yang memperhatikan mereka.Dia menatap Roni yang terlihat khawatir dan bertanya balik, “Roni, apa kamu ingin melihatku sedih?”“Aku nggak ingin melihatmu sedih. Aku ingin menceraikan Odelina karena aku nggak ingin kamu sedih.”Roni meraih tangannya, “Yenny, apakah dia memakimu? Aku akan masuk dan buat perhitungan dengan
Setelah mengatakan sampai di sini, Yenny berkata dengan cemberut, “Pokoknya, aku nggak mau Russel membuat kasih sayang darimu untuk anakku terbagi.”Dia juga tidak ingin Roni menghabiskan setelah dari uang yang dihasilkannya untuk Russel di masa depan.Dia berharap penghasilan Roni ke depannya dipakai untuk keluarga kecil mereka, untuk dirinya dan anak-anaknya.“Odelina yang melahirkan Russel. Dia pasti akan melakukan yang terbaik untuk membesarkan Russel dan mendidik Russel dengan baik. Ini lebih bagus untuk pertumbuhan Russel. Apa menurutmu orang tuamu bisa mengajari Russel dengan baik?”“Orang tua biasanya memanjakan cucu. Tentu saja, kalau kamu mau melihat Russel tumbuh jadi orang yang nggak berguna, anggap saja aku nggak pernah mengatakan semua ini. Aku merasa Russel lebih baik ikut dengan Odelina daripada ikut denganmu. Kamu sibuk. Mana ada waktu untuk mendidik Russel?“Anak itu bukan hanya dilahirkan, lalu dibiarkan sendiri. Kamu juga harus meluangkan waktu untuk mendidik dan men
Setelah mendengar perkataan Roni, meskipun Odelina merasa sedikit kecewa karena tidak bisa langsung mengurus prosedur perceraian sore ini juga, dia pikir dia hanya perlu menunggu satu hari lagi, jadi dia setuju.Dia menyerahkan dua rangkap surat cerai yang sudah dia tanda tangani kepada Roni dan berkata, “Coba lihat. Kalau nggak ada masalah, tanda tangani.”Roni mengambil surat cerai ituSelain syarat-syarat yang Odelina katakan, Odelina juga berjanji akan menghancurkan semua bukti yang ada di tangannya pada hari perceraian. Wanita itu juga berjanji bahwa dia secara pribadi tidak akan membalas dendam pada Roni.Selain merasa sakit karena harus memberi Odelina 2 miliar dan melepaskan hak asuh atas Russel, tidak ada poin lain yang membuatnya merasa keberatan.Namun, kalau dipikir-pikir, dia masih bisa menyelamatkan masa depannya, dan uang masih bisa dicari. Jadi, dia pun menahan rasa sakit itu.“Aku akan menandatanganinya.” Roni berkata dengan suara berat, “Sampai jumpa besok.”Odelina b
Air mata Odelina mengalir turun.Sampai di akhir hidupnya, ibu mereka tidak tahu bahwa kakaknya tidak pernah menyerah mencarinya.Ibu mereka juga tidak sempat bertemu kembali dengan kakaknya.Odelina menahan rasa sakit di hatinya, berpesan pada adiknya, lalu segera menutup telepon, “Olivia, kamu temani Tante Yuna. Kakak akan pulang melihat Russel.”Kemudian, dia tidak bisa menahannya lagi. Dia berjongkok di tanah, menutupi wajahnya dan menangis.Orang-orang yang lewat memandangnya, tetapi tidak ada yang berhenti.Pemilik kafe itu melihatnya dan tahu kalau dia meminjam komputer untuk print surat cerai. Jadi, pemilik kafe itu mengira dia sedih karena bercerai. Pemilik kafe itu pun datang menghampirinya sambil membawa sekotak tisu.“Dik.” Pemilik kafe menepuk bahu Odelina.Ketika Odelina mendongak dan menatapnya, dia menyodorkan tisu itu kepada Odelina dan berkata dengan nada menghibur, “Dia nggak peduli lagi denganmu. Lepaskan dia. Itu juga melepaskan bebanmu sendiri. Biarkan dirimu memu
Odelina mengangguk dan berkata, “Aku minta cuti beberapa hari. Russel trauma dan ketakutan. Aku ingin menemaninya.”“Lalu, apa yang kamu lakukan disini? Dimana anakmu?”Odelina terdiam.Apa dia mau mengatakan yang sebenarnya?Daniel melihat sekeliling, tetapi tidak melihat anak Odelina.Namun, anak itu takut padanya. Setiap kali melihatnya, anak itu langsung merangkak masuk ke pelukan ibunya, seolah-olah dia adalah monster.“Russel lagi tidur siang di rumah. Bu Lesti yang menjaganya. Aku keluar karena ada urusan sebentar.”Daniel menggumam “Oh”, lalu bertanya lagi, “Kamu keluar karena urusan apa?”Ketika Odelina ragu untuk mengatakannya, Daniel tersenyum dan berkata, “Kalau kamu merasa nggak nyaman untuk mengatakannya, nggak apa-apa. Aku kebetulan melihatmu waktu lewat. Aku teringat kamu sedang cuti, jadi iseng bertanya.”“Oke. Kamu lakukan saja apa yang mau kamu lakukan. Aku pergi dulu.”Daniel melepaskan tangannya yang besar dari bagian depan motor Odelina, berbalik badan dan pergi.