Olivia tertawa.Tiba-tiba, dia jadi ingin melihat Stefan melakukan adegan striptis.Stefan berdiri dan menjentikkan jarinya di dahi wanita itu, yang cukup menyakitkan.“Aku bahkan nggak tahu apa yang ada di kepalamu. Apa yang kamu pikirkan selalu berbeda dari yang lain.”Olivia dengan sengaja berkata, “Nenekmu selalu menyuruhku untuk menggodamu, menelanjangimu, tidur denganmu, dan kemudian melahirkan cicit perempuan untuknya. Aku akan memikirkannya, apa aku mau memenuhi keinginan Nenek.”Setelah dia mengatakan itu, Stefan menjentikkan jari ke dahinya lagi.“Aduh.”Sakit lagi. Olivia sendiri tidak sungkan-sungkan lagi sekarang. Dia mencubit pipi pria itu dengan kedua tangan sebagai balas dendam.“Olivia.”Stefan meraih kedua tangannya dengan ekspresi serius di wajahnya. Olivia langsung berhenti bercanda. Dia menatap mata pria itu dan berkata hati-hati, “Pak Stefan, mau bilang apa bilang saja. Hanya saja, ekspresimu bisa nggak seserius itu, nggak? Itu sangat membuatku takut.”“Dengarkan
Stefan melepas jasnya dan menyerahkannya pada Olivia. “Pakai ini.”Karena tidak ada angin laut yang bertiup lagi, Olivia pun tidak sungkan lagi mengambil jas itu. Dia menyelimuti dirinya dengan jas itu dan tertidur.Stefan mematikan musik di dalam mobil agar tidak mengganggu wanita itu.Dia mengemudikan mobil dalam diam. Entah sudah berapa lama Olivia tertidur. Mereka akhirnya sampai di Lotus Residence.Para pengawalnya masih berkeliaran di lantai bawah.Alasan utamanya adalah majikan mereka tidak kelihatan sepanjang malam ini.Ketika Bi Lesti pulang dengan hewan peliharaan istri majikan mereka, dan mereka mengetahui bahwa majikan mereka mau membawa istrinya jalan-jalan, para pengawal itu menjadi sedikit cemas. Namun, tidak ada yang berani menghubungi majikan mereka itu, karena takut mengganggu mereka berdua.Ketika melihat Stefan pulang mengendarai mobilnya, para pengawal itu buru-buru berpencar. Mereka takut terlihat oleh istri majikannya.Terutama Dimas. Dia yang kabur paling cepat.
Setelah memikirkan itu, Stefan pun segera bertindak. Dia langsung bertingkah seperti pencuri di kamar Olivia, mengobrak-abrik lemari dan laci.Setelah lama mencari dan mengobrak-abrik semua tempat yang kemungkinan bisa dijadikan tempat penyimpanan, dia tetap saja tidak menemukan perjanjian itu.Di mana Olivia menyimpannya?Stefan berdiri di depan meja rias, memandangi meja rias itu dan mengingat-ingat bagian mana yang belum dia cari?Dia telah mengobrak-abrik semua laci.Akhirnya, matanya tertuju pada secarik kertas di atas meja dengan gambar sebuah perhiasan rambut berwarna emas di atasnya.Dia mengambil kertas itu.Gambar Olivia sangat bagus.Untuk apa dia menggambar perhiasan rambut emas ini?Stefan tidak tahu maksud Olivia menggambar benda itu. Dia membalik kertas itu dan melihat ternyata kertas itu adalah surat perjanjian yang dia cari.Bisa-bisanya wanita ini menggambar di sisi belakang surat perjanjian mereka.Pantas saja dia tidak bisa menemukan perjanjian ini meskipun sudah me
Pikiran Odelina menjadi kosong selama sepersekian detik.Dia tidak menyangka Yenny yang akan mengangkat teleponnya.Dia segera menjauhkan ponselnya dari telinganya, lalu mengklik sesuatu di layar untuk merekam suara pembicaraan mereka.Teman adik iparnya memang sudah membantunya menyelidiki dan mengumpulkan bukti perselingkuhan Roni. Namun, orang itu bilang bahwa bukti-bukti itu hanya bisa membuktikan bahwa Roni berselingkuh secara mental. Keduanya tidak pernah melakukan hubungan intim.Sekarang, kedua orang ini mungkin sudah melakukannya. Odelina pikir, dia harus merekamnya dulu.“Siapa kamu?” Setelah keheningannya cukup untuk membuat Yenny bangga di seberang telepon, Odelina berbicara “sesuai naskah”.Alur ceritanya adalah, setelah mengetahui Roni selingkuh, dia akan membuat keributan besar. Roni akan kesal, sehingga ingin menceraikannya tanpa memedulikan putra mereka.Jika dia tidak menangis atau membuat keributan, Roni dan yang lainnya akan mengira dia menantikan perceraian ini, da
Wanita itu tahu dia harus menjaga putranya. Dia memang tidak bisa meninggalkan putranya di rumah sendirian dan pergi ke hotel itu untuk memergoki kedua orang itu berselingkuh.Apa dia telepon adiknya saja? Odelina ragu.Apa dia mau mengganggu adiknya di jam segini?Setelah ragu beberapa saat, dia merasa, dia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan lebih banyak bukti dari perselingkuhan Roni.Jadi, dia pun menelepon Olivia.Olivia minum dua botol bir dan tertidur nyenyak. Digendong Stefan pulang saja dia tidak tahu.Dia baru terbangun saat ponselnya berbunyi, karena Odelina meneleponnya.Dia mengambil ponselnya, tidak melihat ke layar dan langsung menjawab.“Halo, siapa?”“Oliv, ini Kakak.”“Kak, ada apa?”Olivia, yang perlahan-lahan mulai terjaga, teringat bahwa kakaknya akan meminta cerai pada kakak iparnya yang bajingan itu. Dia mengira kedua orang itu berkelahi, jadi rasa kantuknya langsung menghilang. Dia segera mendudukkan diri di tempat tidur dan bertanya dengan cemas
Sambil mengatakan itu, Olivia melepaskan satu kunci dari kumpulan kuncinya sendiri dan menyerahkannya kepada Stefan, lalu berkata, “Ini kunci rumah kakakku.”Stefan mengerjapkan matanya.Dia juga tahu kalau Roni menghadiri acara bisnis.Dia meminta Reiki untuk menyelidiki dan mengumpulkan bukti perselingkuhan Roni. Reiki si tukang gosip itu merasa tidak mendapat nilai tertinggi setelah menyerahkan “kertas ujiannya”. Jadi, dia tidak terima dan terus menyuruh orang untuk mengawasi Roni.Malam tadi, ketika sedang bersama Olivia, Stefan meluangkan waktu untuk mengirim pesan pada Reiki. Dia meminta pria itu untuk mencari kesempatan untuk mendorong hubungan kedua itu ke tahap yang lebih dalam, supaya kedua orang itu berselingkuh “secara nyata”, untuk membuktikan bahwa Roni benar-benar telah mengkhianati istrinya.Ketika Odelina mengajukan gugatan cerai nanti, Odelina akan menjadi pihak yang benar secara moral.Sekarang, Roni dan Yenny sudah tidur bersama. Semua itu karena dorongan Stefan, at
Setelah mengunci pintu, Stefan menarik Olivia pergi dan berkata sambil berjalan, “Temanku sudah membantuku mencarinya. Kakak iparmu ada di Howard Hotel sekarang, hotel yang berada di bawah naungan Sanjaya Group. Aku bekerja di Adhitama Group. Dua perusahaan itu merupakan saingan berat satu sama lain. Aku nggak ingin orang-orang dari Sanjaay Group mengenaliku. Aku menggambar tanda lahir hitam di wajahku, supaya nggak ada orang yang bisa mengenaliku.”Olivia mengamati tanda lahir yang digambar oleh Stefan.Di tengah kepanikan ini, pria ini bahkan memikirkan hal sampai sedetail itu.Dia memang orang yang sangat teliti. Pantas saja bisa menjadi petinggi di Adhitama Group.Olivia sekarang mempercayai kata-kata Nenek Sarah. Dulu Nenek Sarah pernah memuji Stefan di depannya, mengatakan bahwa Stefan adalah pria yang sangat teliti.Tentu saja, ketelitiannya itu baru akan kelihatan kalau dia bersedia memperhatikanmu.“Pulang nanti, bersihkan dengan air dan sabun.”Olivia punya toko buku. Jadi, d
Yenny bersandar di dada Roni dan berkata dengan lembut, “Roni, maaf, seharusnya aku nggak menjawab panggilan itu. Aku takut dia meneleponmu karena ada sesuatu yang mendesak.”“Nggak apa-apa, cepat atau lambat kita juga harus memberitahunya tentang hubungan kita. Lebih baik sekarang daripada nanti. Kalau dia curiga, aku akan berterus terang dengannya pulang nanti.”Mana mungkin Roni tega melihat Yenny sedih.Hatinya sudah lama menjadi milik Yenny. Dia sama sekali memiliki perasaan pada Odelina lagi. Dia masih terus bertahan karena memikirkan orang tua dan putranya. Kalau tidak, dia sudah lama mengusir Odelina.“Roni, kalau kalian berdua bercerai, apakah dia akan kebagian kartamu?”Yenny tak ingin setengah dari semua harta yang dimiliki Roni direnggut oleh Odelina.Dia ingin melihat Odelina pergi tanpa mendapatkan apa-apa.Odelina telah meninggalkan dunia kerja selama beberapa tahun, dan anaknya baru berusia dua tahun. Kalau wanita itu ingin kembali ke dunia kerja, mungkin akan sulit. Sa