Namun, setelah Ricky mengejar Rika dengan terang-terangan, dia sudah menyerah.Pada awalnya memang sudah banyak saingan. Dia sudah tahu kalau tidak ada peluang untuk menang. Lebih baik menyerah lebih awal dan mencari orang lain untuk disukai. Sekarang dia sudah ada pasangan yang baru, tetapi ibunya memintanya untuk ke sini dan mencari tahu.Dia mengakui kalau dirinya terkejut ketika tahu hal itu, tetapi tidak ada hubungannya dengan dia.“Berita gosip, untuk apa hanya dengar kata orang? Kita bisa tanyakan langsung hingga jelas. Kalau cerita ke orang lain, bisa lebih meyakinkan.”“Mama cari tahu berita ini hanya untuk menyebarkan gosip?”“Jangan bicara lagi, pelayan sudah keluar,” ujar Tata dengan suara kecil.Bukankah banyak orang yang datang hanya untuk mendengar gosip? Pelayan keluar dan menyampaikan permintaan maafnya dan juga pesan dari Cathy. Setelah itu dia kembali masuk lagi ke dalam vila.“Kemungkinan orang yang datang juga banyak. Ada banyak mobil yang berhenti di halaman rumah
Fani berada di sebuah taman kecil dengan mengenakan gaun santai. Dia juga tengah duduk di ayunan yang ada di halaman rumah. Raina dan Benita merasa halaman rumah tersebut sedikit familier. Sedangkan wajah Dania justru terlihat menggelap.Halaman rumah tempat Fani berada sangat dikenal olehnya. Itu adalah rumah pernikahan yang disiapkan oleh mertuanya untuk mereka. Bahkan sertifikat rumahnya tertera nama mereka berdua. Setelah menikah, keduanya tinggal di rumah keluarga Gatara, sedangkan vila kecil itu hanya digunakan ketika berliburan saja.Fani bisa ada di sana karena Ivan yang mengatur semuanya.“Kak, siapa yang kirim foto ini?” tanya Raina yang merasa kasihan pada kakaknya. Dalam hatinya membatin jika suaminya berani menyembunyikan Fani, dia akan menghabisinya.Mengingat suami dan saudaranya sangat menyayangi Fani, membuat mereka beranggapan kemungkinan suami-suami yang lainnya akan bertukaran membantu Fani.Raina akhirnya tidak bisa diam. Ketika pertama kali menikah dan melihat sua
Meski Dania sangat marah, tetapi dia masih ada akal. Setelah diam sesaat, dia berkata, “Sepertinya kita sudah diawasi seseorang.”“Siapa?”Benita berpikir dan setelah itu berkata, “Apakah yang baru datang tadi?”Orang itu adalah Odelina. Apakah ini ulah Odelina? Yang dia mau yaitu membuat masalah di keluarga Gatara. Dania memasukkan kembali foto tersebut dan setelah berpikir sejenak, dia mengeluarkannya lagi. Setelah itu, dia memotret foto itu dengan ponselnya dan dikirim ke Felicia.Setelah itu, dia mengirimkan pesan suara yang berisi, “Felicia, aku menerima surat dan di dalamnya ada foto. Ini kamu yang memotretnya?”Dalam hatinya menebak ulah Odelina, tetapi dia tetap ingin bertanya dengan adik iparnya dulu. Sama saja dia tengah memberi tahu adik iparnya karena kelak, keluarga ini akan dikendalikan oleh adik iparnya.Lelaki di keluarganya sudah tidak ada harapan, tetapi anak-anak mereka masih harus hidup. Mereka masih memerlukan adik iparnya untuk menjaga mereka. Kelak, jika adik ipa
Felicia mengirimkan sebuah pesan lagi dan berkata, “Kak, ingat bilang sama dia kalau Pak Riko yang dia kagumi itu seorang perempuan.”“Felicia, itu benaran? Bukannya bilang dia lelaki yang pakai pakaian perempuan?”Felicia tertawa dan berkata, “Kalian nggak mengerti Pak Riko. Kalau dia benaran lelaki, sudah pasti nggak akan menyamar jadi perempuan. Minta Fani menyerah saja.”Setelah itu dia tidak membalas kakak iparnya lagi. Fani dulu begitu sombong ketika Felicia kembali ke keluarga Gatara. Ketiga kakak iparnya mencoba menyerang Fani, perempuan itu tidak akan bisa hidup nyaman lagi kecuali jika dia mencari gadun. Jika tidak, dia harus kembali ke orang tua asalnya.Dengan sifat yang dimiliki Fani, dia tidak mungkin kembali ke orang tua asalnya. Apa yang kakak iparnya lakukan, Felicia mengetahuinya. Dia hanya mencoba tutup sebelah mata dan melihat apa yang mereka lakukan. Lagi pula dia juga akan mendapat keuntungannya.Keluarga ini pasti akan mendapatkan pembalasan suatu hari nanti. Bia
Fani yang dulunya sombong, sekarang justru terluntang lantung di jalanan. Dia akan dihina dan diusir ketika berada di mana pun.“Dia di mana?” tanya Dania dengan dingin.“Di ayunan halaman belakang. Nggak tahu apa yang dia pikirkan, tapi sudah duduk di sana cukup lama.”Setelah itu, ketiga menantu keluarga Gatara berjalan ke arah halaman belakang. Bibi pengurus tadi tidak tahu apakah dirinya perlu menghubungi Ivan. Setelah dipikirkan lagi, dia bergegas masuk rumah dan memberi tahu suaminya. Suaminya merasa harus memberi tahu Ivan, sehingga mereka menghubungi lelaki itu.“Pak, Bu Dania dan dua Ibu yang lainnya datang. Dia langsung tanya Bu Fani ada di mana dan menghampirinya. Sekarang mereka ke halaman belakang dan nggak tahu apa yang akan dilakukan. Pak, sebaiknya Pak Ivan segera datang.”“Kenapa dia bisa tahu? Aku langsung ke sana.”Istrinya sangat benci dengan Fani dan sudah tidak ada hubungan keluarga apa pun yang tersisa. Jika dia tidak kembali, Fani pasti akan dihabisi oleh mereka
“Kamu bukan adik kandung suamiku. Kalian nggak ada hubungan darah sama sekali. Suamiku bawa kamu ke sini tanpa memberi tahu aku. Kalaau bukan simpanan, memangnya apa? Vila ini adalah rumah yang dibeli mertuaku untuk aku dan suamiku. Sertifikat rumah juga nama kami berdua, aku berhak untuk tahu!”“Kalau bilang kalian nggak ada hubungan, kenapa Ivan nggak bilang sama aku? Kalau dia diam-diam, artinya kalian ada sesuatu.”Dania memanfaatkan kelemahan Dania yang tidak berani mengungkapkan alasan dia diusir dan sengaja menuduh perempuan itu. Fani tidak bisa membela dirinya sendiri. Selain menangis dan menjerit bahwa dia dijebak, Fani tidak berani mengatakan apa pun.Sikapnya membuat semua orang mengira apa yang dikatakan Dania adalah fakta. Tatapan mereka pada Fani berubah sinis dan penuh intimidasi. Ada yang bilang ayah kandung Fani begitu jahat, dia menukarkan putrinya dan membiarkan putri yang asli menderita. Ternyata dari akarnya sudah jahat.Fani menatap Dania dengan marah sambil berka
Fani membelalak menatap Dania. Dia terlihat tidak percaya, tetapi Dania tidak berkata apa pun lagi. Melihat raut Fani yang seperti itu membatu Dania berkata dengan perasaan senang, “Ayo, kita masuk. Di luar dingin sekali.”Ketika dia berbalik dan hendak pergi, Dania berkata pada Bibi pengurus rumah, “Lain kali jangan biarkan orang rendahan ini masuk tanpa seizinku. Kalau Pak Ivan menerimanya lagi, tanya saja apakah bisa menerima kemarahan mamanya.”Fani duduk di lantai dengan lemas dan putus asa. Sesaat kemudian, Ivan dan ketiga adiknya datang. Melihat Fani yang duduk sambil menangis dengan wajah sembab. Tubuh perempuan itu penuh bekas pukulan, dan juga bekas darah di sudut bibirnya. Rambutnya berantakan dan bajunya tipis. Seluruh tubuhnya gemetar kedinginan hingga membuatnya terlihat sangat kacau.“Fani,” panggil mereka bertiga.Semua orang yang tadi menonton ikut pergi ketika ketiga istri dari putra keluarga Gatara masuk ke rumah. Berita tentang Fani langsung tersebar ke seluruh Cian
“Sayang, aku membantunya karena ada hubungan kakak adik selama 20 tahunan. Melihatnya nggak ada tempat tinggal membuatku menampungnya. Kalau kamu nggak suka, aku akan minta dia pergi.”Ivan takut jika istrinya akan memberi tahu ibunya. Sejak ketahuan selingkuh dan Fani membela kakaknya, Dania mulai membenci Fani. Sekarang setelah perempuan itu terpuruk, otomatis istrinya tidak akan tinggal diam.Dia tidak bisa menyudutkan istrinya karena Ivan yang memberikan alkohol itu pada ayahnyaDengan dingin Dania berkata, “Sekarang minta dia pergi. Kelak jangan ada hubungan dengannya. Dia bukan adik kalian, adik kalian itu Felicia. Papa dari perempuan rendahan ini yang buat kalian terpisah dari Felicia selama 20 tahunan. Seharusnya kalian benci dengan keluarganya.”“Pikirkan ketidakadilan yang diterima Felicia di rumahnya, pikirkan sikap mereka pada Felicia. Ivan, kamu juga ada anak. Kalau anak kita ditukar dan disiksa orang lain, apa yang kamu pikirkan?”Ivan terdiam dan tidak bisa berkata apa p
“Saya sudah tahu dari penjaga keamanan tadi.”Devina kembali berkata, “Sepertinya, Bu Katarina itu bukan orang biasa. Tapi, saya juga tidak tahu dia berasal dari mana. Bahkan dia tidak mau menjawab ketika Bu Amelia menanyakan dari perusahaan mana dan dari daerah mana dia berasal.”“Bu Amelia curiga kalau perempuan itu adalah saingan cinta Bu Olivia. Jadi, Bu Olivia harus mempersiapkan hati dan mental Ibu sebaik mungkin.”Olivia langsung kehilangan senyumannya lalu berkata, “Kenapa kalian semua berpikir kalau ada perempuan muda yang mencariku pastinya adalah saingan cintaku? Lagi pula, kenapa Amelia mengizinkan perempuan itu masuk kalau memang perempuan itu adalah saingan cintaku?”“Bu Amelia juga tidak tahu siapa dia. Pokoknya, Bu Olivia harus waspada karena perempuan itu sangat mencurigakan.”Stefan Adhitama adalah laki-laki yang luar biasa, jadi wajar saja kalau ada banyak saingan cinta Olivia yang muncul dari waktu ke waktu. Bahkan Olivia pernah mengatakan kalau dia kemungkinan masi
Namun, Daniel tidak segan untuk menggigit siapa pun yang menginjak ekornya. Mereka pastinya tidak akan melakukan hal buruk seperti itu jika mereka masih memiliki akal sehat. Semua orang yang melihat Daniel langsung menyapanya dengan sopan. Pegawai kantin juga sudah menyiapkan makanan untuk Daniel dan sudah menghidangkannya di atas meja. Kemudian Daniel duduk bersama beberapa petinggi perusahaan untuk makan bersama. Mereka makan sambil terus mengobrol dengan sangat akrab tanpa ada rasa canggung seakan mereka menganggap Daniel adalah teman mereka dan bukan bos mereka. Mereka tidak membicarakan pekerjaan di luar jam bekerja. Mereka terbiasa mengobrol tentang hal-hal konyol layaknya teman. Daniel sering mengatakan kalau mereka harus lebih bersantai setelah selesai bekerja agar tidak stres. Di saat yang bersamaan, Stefan sedang makan bersama istri tercintanya di Mambera Hotel. Mereka memutuskan untuk beristirahat di presidensial suit yang berada di lantai atas hotel setelah selesai makan
Si sekretaris mengangguk lalu kembali berkata, “Saya hanya ingin bilang kalau ada orang yang biasanya mengenakan pakaian kerja biasa lalu tiba-tiba dia mengubah penampilannya dengan mengenakan pakaian kasual yang sangat cantik. Apa yang dilakukannya pasti untuk menarik perhatian seseorang.”“Entah dia sedang jatuh cinta atau karena alasan lainnya. Tapi, perempuan terkenal senang menyenangkan diri mereka sendiri.”Daniel langsung menoleh ke arah sekretarisnya lalu berkata, “Kamu cukup mengerti tentang perempuan, ya.”“Pak Daniel, saya adalah ayah dari dua anak. Laki-laki yang sudah berkeluarga pastinya memahami perempuan. Pak Daniel bisa belajar dari saya jika ingin menyenangkan hati Bu Odelina.”“Andai saja, saya tahu sejak lama kalau kamu sangat memahami perempuan, pastinya saya sudah berhasil mendapatkan perempuan itu,” ujar Daniel bercanda. “Saya memang tidak terlalu mengerti hati perempuan. Tapi, saya tahu kalau dengan mencintai perempuan itu adalah hal yang lebih dari cukup untuk
Daniel bisa menyukai dan jatuh cinta kepada Odelina pasti karena mereka sering bertemu dan berkomunikasi satu sama lain. Daniel bukanlah laki-laki yang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama. Daniel adalah laki-laki yang bisa jatuh cinta seiring berjalannya waktu. Raisa yakin, kalau dirinya pasti jauh lebih baik dari Odelina selama dia diberikan waktu yang cukup. Dia akan membuat Daniel melihat keunggulannya dan memilihnya. Waktu makan sudah tiba ketika mereka selesai membicarakan bisnis. Raisa langsung berinisiatif untuk mengajak Daniel makan malam bersama. Namun, Daniel menolaknya dengan berkata, “Saya belum bisa bergerak dengan leluasa. Saya tidak akan makan di luar dengan siapa pun, kecuali dengan orang-orang terdekat. Saya juga lebih suka makan di kantin perusahaan.”“Oke, saya akan mentraktir Pak Daniel setelah Pak Daniel pulih sepenuhnya.”Raisa tidak bisa memaksakan keinginannya kepada Daniel. Dia takut, sikap agresifnya justru akan membuat Daniel membencinya. Dia juga taku
Raisa selalu merasa senang dan santai setiap kali minum kopi ketika suaminya masih hidup. Namun sekarang, dia harus minum kopi agar bisa tetap segar ketika bekerja. Daniel meminta sekretarisnya untuk menyiapkan kopi bagi Raisa dengan berkata, “Siapkan kopi untuk Bu Raisa saja dan segelas air hangat untuk saya. Saya sudah minum kopi di kantornya Stefan.”Daniel terbiasa minum kopi di pagi hari. Dia jarang sekali minum kopi di sore hari karena dia takut tidak bisa tidur ketika malam hari dan akan membuat matanya kelelahan. “Pak Daniel pergi ke Adhitama Group tadi?” tanya Raisa dengan senyuman lembut di wajahnya. “Ya, ada urusan mendesak, makanya saya pergi ke sana untuk mendiskusikannya dengan Pak Stefan,” jawab Daniel seadanya. Raisa memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu lebih lanjut setelah mendengar jawaban Daniel yang seakan tidak ingin membicarakannya secara detail. Semua masyarakat kelas atas Mambera mengetahui kalau Stefan, Daniel dan Reiki adalah sahabat yang sangat dekat
Raisa mengambil alih posisi berdiri sekretaris Daniel dan mulai mendorong kursi roda Daniel menuju ruang CEO. Kedua sekretaris mereka mengikuti dari belakang dalam diam. “Bu Raisa, saya bisa melakukannya sendiri,” ujar Daniel yang menolak Raisa untuk mendorong kursi rodanya karena kursi roda yang digunakannya sekarang adalah kursi roda otomatis. Raisa langsung tersenyum seraya berkata, “Saya tidak mendorongnya, kok. Pak Daniel yang menggerakkannya sendiri.”Raisa sengaja tidak mengenakan pakaian kerjanya seperti biasa. Dia memilih untuk mengenakan pakaian kasual dan tidak menyanggul rambutnya. Dia membiarkan rambutnya tergerai dan mengenakan perhiasan yang biasa dia kenakan ketika suaminya masih hidup. Ditambah lagi, dengan riasan wajah yang membuatnya semakin cantik dan awet muda seakan dia masih berusia 20 tahun. Semua orang pastinya tidak akan menyangka kalau Raisa adalah seorang janda berusia 30 tahunan dan memiliki putra berusia 9 tahun. Bahkan putranya memuji Raisa ketika dia
“Sudah, jangan terlalu banyak berpikir. Hujan dan badai yang kalian berdua harus hadapi, jauh lebih banyak daripada pasangan lainnya. Kalian selalu bisa melihat pelangi setelah badai. Kak Odelina sedang sangat sibuk sekarang. Dia benar-benar tertekan dengan perusahaan barunya. Kamu juga tahu itu, kan?”“Walaupun dia pernah bekerja cukup baik sebelum menikah, tapi dia adalah ibu rumah tangga setelah menikah. Dia menarik diri dari dunia sosial selama bertahun-tahun. Sampai akhirnya, dia berhasil mendirikan usahanya sendiri, tapi itu juga belum lama. Sekarang, dia harus membuka perusahaan baru yang dibangun secara khusus untuk menyaingi Gatara Group.”“Pengalamannya masih belum cukup dan dia berada dalam tekanan yang cukup besar. Selain itu, penerus Gatara Group juga bukan orang biasa yang tidak bisa apa-apa. Mereka berdua sama-sama sedang berjuang keras. Dia mengatakan tidak ingin terburu-buru untuk meresmikan pernikahan kalian pasti karena dia ingin fokus untuk mengurus perusahaan barun
Selain itu, ketiga kakaknya juga akan membantunya mengurus perusahaan, jadi Daniel bisa memulihkan tubuh dan mengejar calon istrinya dengan lebih leluasa. “Oke, kita bicarakan lagi nanti malam,” pungkas Odelina lalu menutup panggilan teleponnya yang telah mempersilakan sekretarisnya masuk.Sekretaris mengetuk pintu ruangannya untuk memberitahu kalau ada seorang klien yang datang. Odelina sendiri yang akan menerima dan menemui semua kliennya saat ini agar dia bisa segera mendapatkan kontrak kerja sama dari berbagai klien. Dia ingin agar perusahaannya memiliki pekerjaan yang bisa mereka kerjakan setelah libur tahun baru. Daniel melepaskan ponsel dari telinganya setelah Odelina mengakhiri panggilan mereka. Namun, wajah Daniel tampak kosong sambil terus memegangi ponselnya. Stefan sedang menikmati kopi sambil menatap sahabatnya itu sampai akhirnya tatapan mereka saling beradu. “Kenapa kamu menatapku begitu?” tanya Daniel sambil meletakkan ponselnya. “Kamu mikirin apa, sih? Pikiranmu pa
“Proses pembuatan surat nikah nggak lama, kok. Kita bisa melakukannya setelah kamu pulang,” ujar Daniel yang bersikeras untuk mendapatkan surat nikah terlebih dahulu. Odelina pasti akan lebih tenang setelah mereka resmi menikah karena tidak akan lagi ada perempuan di luar sana yang berpikiran untuk bisa merebut Daniel dari sisinya. “Daniel, kita bicarakan masalah ini nanti saja kalau aku ada waktu kosong. Sekarang, lebih baik kita pertimbangkan dulu semuanya baik-baik.”“Kita nggak bisa bertindak impulsif karena pernikahan adalah hal besar di dalam hidup kita. Terlebih lagi, aku adalah seorang janda, jadi aku harus ekstra hati-hati dalam menghadapi pernikahan keduaku nantinya.”Daniel langsung berpikir kalau Odelina mungkin terlalu sibuk atau mungkin karena mimpi itu telah mengubah pikiran Odelina sampai ingin menunda peresmian hubungan mereka. Sebenarnya, apa yang dikatakan Odelina sudah cukup jelas, kegagalan pernikahannya terus membayangi keputusannya untuk menikah kembali. Kerag