Minggu depan dia dan Rika akan liburan selama setengah bulan. Mereka akan membangun hubungan dan berkencan. Tidak akan ada lagi orang yang akan mengomentari mereka jika berkencan.Di waktu yang sama, di kediaman keluarga Arahan tampak dipenuhi sanak keluarga yang datang. Rhoma dan istrinya juga tengah duduk dan membiarkan pelayan menyiapkan minuman serta buah-buahan.Mereka bisa mematikan ponsel dan menolak semua gangguan dari luar, tetapi mereka tidak bisa menolak keluarga yang sudah hadir di depan rumah. Ada beberapa keluarga inti dari keluarga Arahan, dan juga beberapa keluarga dekat.“Riko benaran perempuan?” tanya salah satu paman Rhoma dengan tidak percaya. Dia masih enggan percaya jika keponakannya adalah seorang perempuan.“Bukannya dulu kalian bilang anak kalian keduanya lelaki?”Ketika Cathy hamil anak kembar, seluruh keluarga besar Arahan sangat bahagia. Karena jarang sekali ada yang hamil anak kembar di keluarga mereka. Setelah dia melahirkan, semuanya mendengar jika dia me
“Kami juga nggak bilang ada pengaruh apa pun. Kalau dia perempuan, kami juga merasa lega dan berani bertemu orang-orang. Dulu mereka bilang kalau Rika atau Riko ini pecinta sesama jenis, kalian merasa nggak masalah. Setiap kami keluar rumah, selalu ada yang menanyakan pertanyaan.”“Anak di rumah ada yang disukai, tapi orang lain masih akan mencari tahu berbagai hal,” ujar salah satu pamannya Rhoma.Dia datang bukan untuk mempertanyakan apa pun, hanya ingin memastikan kebenaran saja. Jika Rika memang perempuan, maka itu akan menjadi urusan keluarga Arahan. Asalkan Rika tidak pecinta sesama jenis saja, maka itu sudah cukup bagi mereka.Rhoma tidak menyangka jika rumor tentang putrinya akan memengaruhi keluarganya yang lain. Pamannya juga tidak pernah mengatakan apa pun. Mungkin karena sikapnya dengan istri sudah tersebar kalau akan menghargai keputusan anak-anak mereka.Keluarga besar mereka juga mengerti jika mereka tidak pernah begitu mengatur kehidupan anak. Keluarga besarnya tahu jik
Namun, setelah Ricky mengejar Rika dengan terang-terangan, dia sudah menyerah.Pada awalnya memang sudah banyak saingan. Dia sudah tahu kalau tidak ada peluang untuk menang. Lebih baik menyerah lebih awal dan mencari orang lain untuk disukai. Sekarang dia sudah ada pasangan yang baru, tetapi ibunya memintanya untuk ke sini dan mencari tahu.Dia mengakui kalau dirinya terkejut ketika tahu hal itu, tetapi tidak ada hubungannya dengan dia.“Berita gosip, untuk apa hanya dengar kata orang? Kita bisa tanyakan langsung hingga jelas. Kalau cerita ke orang lain, bisa lebih meyakinkan.”“Mama cari tahu berita ini hanya untuk menyebarkan gosip?”“Jangan bicara lagi, pelayan sudah keluar,” ujar Tata dengan suara kecil.Bukankah banyak orang yang datang hanya untuk mendengar gosip? Pelayan keluar dan menyampaikan permintaan maafnya dan juga pesan dari Cathy. Setelah itu dia kembali masuk lagi ke dalam vila.“Kemungkinan orang yang datang juga banyak. Ada banyak mobil yang berhenti di halaman rumah
Fani berada di sebuah taman kecil dengan mengenakan gaun santai. Dia juga tengah duduk di ayunan yang ada di halaman rumah. Raina dan Benita merasa halaman rumah tersebut sedikit familier. Sedangkan wajah Dania justru terlihat menggelap.Halaman rumah tempat Fani berada sangat dikenal olehnya. Itu adalah rumah pernikahan yang disiapkan oleh mertuanya untuk mereka. Bahkan sertifikat rumahnya tertera nama mereka berdua. Setelah menikah, keduanya tinggal di rumah keluarga Gatara, sedangkan vila kecil itu hanya digunakan ketika berliburan saja.Fani bisa ada di sana karena Ivan yang mengatur semuanya.“Kak, siapa yang kirim foto ini?” tanya Raina yang merasa kasihan pada kakaknya. Dalam hatinya membatin jika suaminya berani menyembunyikan Fani, dia akan menghabisinya.Mengingat suami dan saudaranya sangat menyayangi Fani, membuat mereka beranggapan kemungkinan suami-suami yang lainnya akan bertukaran membantu Fani.Raina akhirnya tidak bisa diam. Ketika pertama kali menikah dan melihat sua
Meski Dania sangat marah, tetapi dia masih ada akal. Setelah diam sesaat, dia berkata, “Sepertinya kita sudah diawasi seseorang.”“Siapa?”Benita berpikir dan setelah itu berkata, “Apakah yang baru datang tadi?”Orang itu adalah Odelina. Apakah ini ulah Odelina? Yang dia mau yaitu membuat masalah di keluarga Gatara. Dania memasukkan kembali foto tersebut dan setelah berpikir sejenak, dia mengeluarkannya lagi. Setelah itu, dia memotret foto itu dengan ponselnya dan dikirim ke Felicia.Setelah itu, dia mengirimkan pesan suara yang berisi, “Felicia, aku menerima surat dan di dalamnya ada foto. Ini kamu yang memotretnya?”Dalam hatinya menebak ulah Odelina, tetapi dia tetap ingin bertanya dengan adik iparnya dulu. Sama saja dia tengah memberi tahu adik iparnya karena kelak, keluarga ini akan dikendalikan oleh adik iparnya.Lelaki di keluarganya sudah tidak ada harapan, tetapi anak-anak mereka masih harus hidup. Mereka masih memerlukan adik iparnya untuk menjaga mereka. Kelak, jika adik ipa
Felicia mengirimkan sebuah pesan lagi dan berkata, “Kak, ingat bilang sama dia kalau Pak Riko yang dia kagumi itu seorang perempuan.”“Felicia, itu benaran? Bukannya bilang dia lelaki yang pakai pakaian perempuan?”Felicia tertawa dan berkata, “Kalian nggak mengerti Pak Riko. Kalau dia benaran lelaki, sudah pasti nggak akan menyamar jadi perempuan. Minta Fani menyerah saja.”Setelah itu dia tidak membalas kakak iparnya lagi. Fani dulu begitu sombong ketika Felicia kembali ke keluarga Gatara. Ketiga kakak iparnya mencoba menyerang Fani, perempuan itu tidak akan bisa hidup nyaman lagi kecuali jika dia mencari gadun. Jika tidak, dia harus kembali ke orang tua asalnya.Dengan sifat yang dimiliki Fani, dia tidak mungkin kembali ke orang tua asalnya. Apa yang kakak iparnya lakukan, Felicia mengetahuinya. Dia hanya mencoba tutup sebelah mata dan melihat apa yang mereka lakukan. Lagi pula dia juga akan mendapat keuntungannya.Keluarga ini pasti akan mendapatkan pembalasan suatu hari nanti. Bia
Fani yang dulunya sombong, sekarang justru terluntang lantung di jalanan. Dia akan dihina dan diusir ketika berada di mana pun.“Dia di mana?” tanya Dania dengan dingin.“Di ayunan halaman belakang. Nggak tahu apa yang dia pikirkan, tapi sudah duduk di sana cukup lama.”Setelah itu, ketiga menantu keluarga Gatara berjalan ke arah halaman belakang. Bibi pengurus tadi tidak tahu apakah dirinya perlu menghubungi Ivan. Setelah dipikirkan lagi, dia bergegas masuk rumah dan memberi tahu suaminya. Suaminya merasa harus memberi tahu Ivan, sehingga mereka menghubungi lelaki itu.“Pak, Bu Dania dan dua Ibu yang lainnya datang. Dia langsung tanya Bu Fani ada di mana dan menghampirinya. Sekarang mereka ke halaman belakang dan nggak tahu apa yang akan dilakukan. Pak, sebaiknya Pak Ivan segera datang.”“Kenapa dia bisa tahu? Aku langsung ke sana.”Istrinya sangat benci dengan Fani dan sudah tidak ada hubungan keluarga apa pun yang tersisa. Jika dia tidak kembali, Fani pasti akan dihabisi oleh mereka
“Kamu bukan adik kandung suamiku. Kalian nggak ada hubungan darah sama sekali. Suamiku bawa kamu ke sini tanpa memberi tahu aku. Kalaau bukan simpanan, memangnya apa? Vila ini adalah rumah yang dibeli mertuaku untuk aku dan suamiku. Sertifikat rumah juga nama kami berdua, aku berhak untuk tahu!”“Kalau bilang kalian nggak ada hubungan, kenapa Ivan nggak bilang sama aku? Kalau dia diam-diam, artinya kalian ada sesuatu.”Dania memanfaatkan kelemahan Dania yang tidak berani mengungkapkan alasan dia diusir dan sengaja menuduh perempuan itu. Fani tidak bisa membela dirinya sendiri. Selain menangis dan menjerit bahwa dia dijebak, Fani tidak berani mengatakan apa pun.Sikapnya membuat semua orang mengira apa yang dikatakan Dania adalah fakta. Tatapan mereka pada Fani berubah sinis dan penuh intimidasi. Ada yang bilang ayah kandung Fani begitu jahat, dia menukarkan putrinya dan membiarkan putri yang asli menderita. Ternyata dari akarnya sudah jahat.Fani menatap Dania dengan marah sambil berka
Di sisi lain, Samuel masih menjaga Katarina di kamar hotel. Dia langsung mengirimkan pesan secara pribadi kepada Ronny setelah menerima pesan dari Ronny. “Kamu bepergian sejauh itu hanya untuk jadi koki?” tanya Samuel melalui pesan singkat. Ronny yang sedang duduk di atas sofa dengan cepat membalas pesan Samuel dengan berkata, “Memangnya kenapa? Pekerjaan di sini sangatlah menantang. Aku juga cuma coba-coba, tapi ternyata aku malah diterima. Bisa dibilang, aku baru saja melewati lima level dan enam jenderal.”“Gayamu seperti baru menang pemilihan presiden saja.”“Berapa lama kamu tinggal di sana? Sebentar lagi tahun baru, loh. Apa kamu pulang saat tahun baru?”“Aku mungkin nggak pulang saat tahun baru, kecuali kalau bosku memecatku.”“Kayaknya lebih tepat kalau kamu yang memecat bosmu dengan kemampuan memasakmu itu.”“Aku masih nggak mengerti dengan keputusanmu. Kamu sudah punya bisnismu sendiri, tapi kamu lebih memilih untuk pergi ribuan kilometer hanya untuk memasak di rumah orang
“Aku akan menyesuaikan masakanku sesuai dengan saran Bu Yohana. Dengan begitu, aku yakin bisa meningkatkan kemampuan memasakku. Aku juga bisa keluar dengan tenang dari pekerjaan di rumah ini setelah Bu Yohana merasa puas dengan masakanku.”Pak Jaka tersenyum lalu berkata, “Kalau begitu, sepertinya sulit untukmu keluar.”Sebenarnya, Ronny ingin mengatakan kalau dia akan dengan senang hati memasak untuk Yohana selama sisa hidupnya. Namun, Ronny tidak mengatakannya. Karena dia tidak ingin Pak Jaka salah paham padanya, sekalipun salah satu tujuannya datang ke rumah ini adalah untuk menaklukkan hati Yohana. Yohana berhasil memimpin perusahaan keluarga Pangestu yang menandakan kalau gadis itu adalah sosok yang cerdas dan cakap. Jadi, bukanlah hal yang mudah untuk menaklukkan perempuan seperti itu. Ronny mungkin tidak tahu kalau Ricky juga sangat sulit untuk menaklukkan hati Rika. Dia baru bisa menaklukkan hati Rika dengan jalan pintas yang dibantu oleh calon adik iparnya. Ronny bergegas b
Yohanna memperhatikan Dira yang langsung terdiam lalu berkata, “Oke, nggak apa-apa kalau kamu memang belum tertarik padanya. Kita lihat saja nanti bagaimana kelanjutannya, ya.”“Mulai sekarang, kamu bisa makan di rumahku setiap hari agar kamu bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengannya dan mengenalnya dengan lebih baik. Bagus kalau memang dia tulus padamu. Aku yakin, Om dan Tante pasti akan setuju kalau kamu bersamanya, sekalipun dia cukup jauh di Mambera.” Dira hanya bisa terdiam mendengar ocehan Yohanna yang kembali berkata, “Atau mungkin dia bisa mengembangkan bisnisnya dan membeli rumah di sini.”Dira tidak akan berani datang untuk makan di rumah utama kalau Yohanna terus berkata seperti ini. Dia tidak ingin kakaknya salah paham dan terus mengatakan kalau Dira menyukai Ronny. Di sisi lain, Ronny tidak tahu kalau calon istrinya salah paham sampai menduga kalau Dira menyukai Ronny. Ronny mengikuti Pak Jaka ke kamar yang sudah disiapkan untuknya. Pak Jaka tersenyum lalu memberik
Kemudian Yohanna berkata, “Aku yakin, Om dan Tante pasti setuju kalau kamu bersamanya dengan kariernya yang cukup baik itu. Tapi, mungkin mereka enggan menikahkanmu dengannya karena dia berasal dari Mambera yang cukup jauh dari sini.”“Kak! Aku kan sudah bilang kalau aku nggak tertarik sama dia! Aku justru merasa kalau dia sangat cocok sangat Kakak. Kita itu 7 bersaudara dan Kakak adalah yang tertua. Aku nggak akan mungkin melangkahi Kakak dan menikah lebih dulu,” balas Dira penuh emosi. Entah mengapa, Dira merasa kalau Ronny menatap Yohanna dengan penuh arti. Tatapannya kepada Yohanna tampak berbeda dengan pandangannya kepada orang lain. Lagi pula, Ronny melamar sebagai koki di keluarga mereka karena Yohanna. Semua tamu Ronny pastinya akan puas dengan masakannya selama Yohanna juga menyukainya. Semua itu karena mulut Yohanna yang sangat suka pilih-pilih makanan. Dira juga berpikir kalau tidak banyak orang yang memiliki mulut seperti Yohanna. Yohanna langsung mencubit pipi Dira lalu
Kemudian Ronny berkata, “Saya senang akan kejujuran seperti ini.”Dira mengangkat alisnya lalu berkata sambil tersenyum, “Kamu sangat percaya diri, ya.”Yohanna melirik Dira lalu kembali bertanya kepada Ronny, “Kapan kamu bisa mulai bekerja?”“Saya bisa mulai bekerja kapan saja.”Yohanna tersenyum lalu berkata, “Kalau begitu, kamu resmi menjadi koki pribadi rumah ini mulai besok. Pak Jaka sudah menyiapkan kamar untukmu. Gajimu juga akan mulai dihitung besok. Masa percobaan selama satu bulan dan kamu akan menerima gaji harian. Kami tidak akan membiarkanmu bekerja tanpa dibayar di sini.”Semua koki yang datang ke sini juga merasakan hal yang sama. Mereka akan dibayar harian. “Pak Jaka sudah menyiapkan kamar sejak kemarin. Saya tidak ada masalah dengan perhitungan gaji. Saya datang ke sini karena tantangan, jadi gaji bukanlah prioritas bagi saya saat ini.”Ronny memang tidak kekurangan uang. Sekarang, apa yang dibutuhkannya adalah seorang istri.“Baik, kamu bisa kembali ke kamarmu dan be
Namun, Ronny lebih memilih untuk datang ke Kota Aldimo dan melamar sebagai koki keluarga Pangestu daripada mengurus bisnisnya sendiri. Yohanna ingin mengetahui alasan Ronny melakukan hal ini. Ronny pun berkata dengan jujur, “Karena saya butuh tantangan. Saya sudah suka memasak sejak kecil dan mempelajari banyak keterampilan memasak dari berbagai guru. Saya sudah memiliki banyak pengalaman memasak masakan dalam negeri. Walaupun saya sudah berhasil membangun bisnis saya sendiri, tapi saya tahu masih ada langit di atas langit.”“Saya masih harus banyak berkembang dan mulut pelanggan adalah motivasi saya untuk terus berkembang.”Bagaimanapun juga, Ronny adalah seorang koki. Dia menganggap dirinya lulus ujian jika pelanggan makanannya menganggap makanannya lezat. Dia juga tidak segan untuk melakukan perubahan guna meningkatkan kemampuan memasaknya ketika pelanggan memberinya saran. Dia akan semakin termotivasi ketika bertemu dengan pelanggan yang pilih-pilih makanan seperti Yohanna. Namun
“Berdasarkan pengalamanku, kamu sudah lulus,” balas Pak Jaka sambil tersenyum. “Sekarang, keluarlah dan temui Bu Yohanna. Kamu nggak perlu gugup. Walaupun Bu Yohanna kelihatan serius, tapi dia adalah orang yang sangat baik.”“Terima kasih, Pak Jaka. Saya akan keluar dan menemui Bu Yohanna.”Ronny tidak takut dengan orang serius. Karena dia tahu, sikap serius Yohanna pastinya tidak sebanding dengan Stefan. Ronny sudah terbiasa dengan sikap serius Stefan dan sudah kebal dengan orang-orang seperti mereka. Ronny mengikuti Pak Jaka keluar dari dapur. Pak Jaka memperhatikan kalau Ronny sama sekali tidak melihat sekelilingnya dan terpesona dengan kemewahan rumah ini setelah mereka keluar dari dapur. Dia sangat berbeda dengan kandidat koki lainnya yang selalu terpesona dengan kemewahan rumah ini dan melihat ke sekeliling mereka. Pak Jaka langsung berpikir kalau Ronny pasti sudah melihat dunia atau mungkin pemuda ini memiliki kemampuan konsentrasi yang baik. Pak Jaka memiliki kesan yang cuku
Tommy langsung melengkungkan bibirnya dengan penuh rasa kecewa. “Jadi, gimana rasa makanan malam ini?” tanya Yohanna mengalihkan pembicaraan. “Enak, Kak! Enak sekali!”Sepupunya yang masih kecil juga ikut berkata, “Enak sekali, Kak. Apa aku boleh makan setiap hari di sini?”Yohanna langsung tersenyum seraya berkata, “Boleh, kok! Tapi, kalian harus makan dengan serius dan nggak boleh memainkan makanan.”Kedua anak laki-laki itu tampak sangat menggemaskan ketika bersama. Hanya ada mereka berdua sebagai keturunan laki-laki di keluarga Pangestu di generasi ini. Oleh karena itu, semua anggota keluarga sangat menyayangi mereka. Mereka sangat suka bermain bersama dan membuat keributan di rumah utama. Para tetua juga mendukung mereka dan memberikan apa pun yang mereka ingin mainkan. “Oke, kami pasti akan patuh!”“Kalian pakai mantel saat main di luar karena udara sangat dingin.”Kedua anak itu berlarian dengan penuh kegembiraan menuju luar rumah sambil berpegangan tangan. Yohanna langsung
Kota Aldimo Provinsi Sarga. Ronny memutuskan untuk duduk di area dapur sambil membaca berita dari ponselnya untuk menghabiskan waktu setelah semua hidangan selesai disajikan. Sekarang, dia hanya perlu menunggu hasilnya. Sore ini benar-benar sibuk. Dia sudah menyiapkan makanan yang dihidangkan malam ini sejak dia bangun tidur pagi tadi. Pemimpin keluarga akhirnya pulang menjelang malam. Para pelayan membawa setiap masakan yang dipersiapkannya sejak sore tadi dan Ronny tidak harus keluar dari dapur. Dia baru dipanggil keluar setelah Yohanna mencicipi masakannya dan merasa puas. Dia harus terus menunggu sampai ada panggilan dan baru boleh meninggalkan dapur setelah semua anggota keluarga Pangestu meninggalkan ruang makan. Walaupun Ronny sangat percaya diri dengan masakannya, dia mulai cemas ketika belum juga mendapatkan panggilan ketika langit sudah berubah gelap. Dia masih bisa membaca berita melalui ponselnya, tapi hatinya terasa tidak tenang. Dia tidak ingin menjalani ujian dan da