Share

Bab 2812

Penulis: Anggur
Stefan akhirnya berada sekitar setengah jam di kantor Olivia. Akhirnya dia pergi setelah berkali-kali didesak oleh Olivia.

Cianter

Ada banyak wartawan di sekitar Aurora Group, kediaman keluarga Arahan, Blanche Hotel dan juga Amber Palace Hotel. Tujuan mereka hanya satu, yaitu memastikan apakah Riko Arahan benaran seorang perempuan atau bukan.

Pintu rumah keluarga Arahan tertutup rapat. Wartawan yang menekan bel disambut oleh seseorang, tetapi tidak ada yang diperbolehkan masuk. Begitu menanyakan orang yang keluar, orang tersebut tidak tahu apa pun.

Rhoma dan Cathy masih menutup ponsel mereka. Hanya ponsel Ronald yang bisa dihubungi, tetapi lelaki itu tidak menerima telepon siapa pun yang tidak dikenal. Saat ini, Rika sedang dalam perjalanan kembali ke kantor dengan ditemani oleh Ricky.

Ketika mobil hampir tiba di Aurora Group, mobil Ricky melaju dan berhenti di bagian depan. Para wartawan langsung mengerumuni mobil yang begitu familier. Akhirnya Ricky terpaksa berhenti mendadak.

Semua
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2813

    “Memangnya kenapa kalau dia perempuan? Apa hubungannya masalah itu dengan kalian? Dia hanya membuatku senang saja, sama seperti aku yang pakai pakaian perempuan untuk menyenangkan dia.”Semua orang merasa ucapan Ricky masuk akal. Namun, mereka tidak terima jika harus pergi begitu saja. Mereka hanya perlu sebuah jawaban saja, apa alasan Riko mengenakan pakaian perempuan.“Kalau kalian nggak pergi, kalian kasih aku jalan dan biarkan aku masuk. Kalian lanjut menunggu saja.”“Pak Riko masih belum datang. Pak Ricky masuk juga nggak bisa ketemu dia,” ujar seorang wartawan.“Pak Riko ada di belakangku, kalian nggak lihat mobilnya? Kalian hanya berani menahan mobilku, memangnya kalian berani menahan mobil dia?”Semua orang langsung menoleh dan menemukan mobil Riko yang perlahan mendekat. Mereka ingin mengerumuni mobil tersebut, tetapi tidak ada satu orang pun yang bergerak. Ricky bukan warga Cianter. Meski dia dari keluarga Adhitama, lelaki itu tetap harus kembali ke Mambera.Selain itu Ricky

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2814

    Lelaki itu masuk ke dapur kecil.“Ricky, aku mau air hangat,” ujarnya sedikit haus.“Oke,” ujar Ricky.Tidak lama kemudian, lelaki itu memberikan air hangat padanya sambil tersenyum lebar. Rika tersenyum dan berkata, “Kenapa melihatku seperti itu? Kamu menatapku terus menerus, apa kamu sudah nggak mengenalku?”“Rika, aku merasa kamu tampan sekali! Benar-benar keren!”Rika mendelik pada lelaki itu dan duduk sambil minum dengan anggun. Setelah itu dia membuka laptop dan berkata, “Aku lelaki atau perempuan itu urusanku. Aku nggak merasa harus jelaskan pada mereka. Asalkan aku jawab, maka akan ada banyak pertanyaan lainnya yang datang.”“Betul. Tapi kamu bilang setahun kemudian ada jawabannya, apakah satu tahun ini seperti apa yang aku pikirkan?” tanya Ricky sambil tersenyum.Dia memikirkan satu tahun kemudian mereka akan menjadi suami istri yang sah. Asalkan dia lebih giat, maka di perutnya lelaki itu akan ada Ricky junior. Pada saat itu, maka akan jelas apakah dia lelaki atau perempuan.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2815

    “Ricky bukannya nggak baik. Tapi entah kenapa makin aku lihat maka makin aku merasa nggak nyaman.”Ronald saja tidak pernah mengenakan pakaian perempuan untuknya, tetapi untuk Ricky. Bahkan dia memberi tahu semua orang dirinya perempuan demi Ricky. Ronald merasa cemburu dengan keadaan tersebut. Meski dia berharap kakaknya kembali menjadi perempuan dan menikah dengan lelaki baik, ketika kakaknya akan menikah dia tetap merasa tidak rela.“Kak, atau nggak coba tanya sama Ricky dia mau menikah ke sini nggak? Aku nggak rela Kakak menikah jauh. Aku hanya ada seorang Kakak saja. Papa dan Mama juga hanya ada seorang anak perempuan. Kakak tega meninggalkan kami dan menikah ke Mambera? Kalau Ricky nggak mau ke sini, tinggalkan saja dia.”“Dengan kondisi Kakak yang seperti ini, nggak sulit untuk mencari lelaki lain. Kak, matamu kenapa? Kenapa berkedip terus? Ada sesuatu yang masuk ke mata?” tanya Ricky lagi ketika melihat kakaknya berkedip tanpa henti.Rika mendelik pada adiknya. Biasanya lelaki

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2816

    Dia menatap kakaknya yang kembali duduk di kursinya sambil memegang cangkir kopi. Dengan anggun perempuan itu menyesap kopinya.“Kak, Kakak nggak bilang kalau Ricky ada di kantor,” bisik Ronald.Dengan tidak berdaya dia berkata, “Kamu langsung bicara tanpa henti begitu masuk, nggak kasih aku kesempatan untuk berbicara. Ricky keluar, aku langsung mengedipkan mataku. Kamu saja yang nggak mengerti dan bilang mataku kelilipan sesuatu. Aku sudah kasih tahu kamu, tapi kamu nggak tahu. Lalu, salah siapa?”“Aku nggak takut ketahuan bilang dia nggak menyenangkan aku. Aku takut dia dendam sama aku karena memintanu meninggalkan dia. Dia senyum-senyum saja dan terlihat ramah, tapi sebenarnya sangat berbahaya. Begitu dia mengadu ke Papa dan Mama, aku nggak berani pulang.”Ronald menyesal kenapa harus berkata seperti itu.“Sebaiknya kamu dinas untuk beberapa waktu. Dia tadi sudah merekam ucapanmu. Nggak perlu ditanya sudah pasti kasih tahu ke Papa dan Mama. Hahaha bisa dipastikan mereka akan meminta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2817

    “Ronald, kelak kalau kamu butuh aku melakukan sesuatu, katakan saja padaku. Orang lain nggak bisa membantumu, aku pasti bisa.”Ronald ingin sekali masuk dalam lubang dan bersembunyi. Ucapan Ricky bagaikan belati yang menusuknya. Dia bahkan harus tersenyum merespons ucapan lelaki itu.“Kalian berdua duduk di sana saja, jangan menggangguku bekerja.”“Kak, aku akan segera pergi dan nggak mengganggumu,” ujar Ronald bergegas menuju ke tempat tunggu. Ricky juga mengikutinya ke arah yang sama. Keduanya mulai saling melemparkan pujian hingga membuat Ronald semakin canggung.Sesaat kemudian, Ronald sudah merangkul pundak Ricky dengan senyuman lebar sambil berkata, “Kak Ricky, sebenarnya aku sangat mengagumimu dan sangat mengakui kehebatanmu. Di seluruh dunia hanya kamu yang paling pantas bersanding dengan kakakku. Ucapanku tadi hanya karena aku iri denganmu.”“Aku sudah jadi kakak adik dengan kakakku sekian tahun, tapi dia nggak pernah pakai pakaian perempuan demi aku. Dia justru pakai pakaian

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2818

    “Tapi kakakmu juga manusia dan bisa lelah. Kamu sudah main bertahun-tahun, sudah waktunya mengemban tanggung jawab berat, ‘kan?”“Kak, kamu mau kakakku turun?” tanya Ronald.“Nggak turun juga, hanya mau dia libur dan istirahat. aku dan kakakmu berpacaran, tapi waktu kami berkencan sangat sedikit, apalagi berlibur. Kelak setelah menikah, nggak ada yang bisa dikenang, ‘kan?”Ronald akhirnya mengerti. Ronald ingin dia mengurus perusahaan agar kakaknya bisa istirahat. Ini tentu saja bisa dipertimbangkan. Dia juga bukan orang yang tidak bisa apa-apa.“Kak, kamu butuh waktu berapa lama?”“Setidaknya butuh setengah bulan. Kalau terlalu lama kakakmu juga nggak setuju. Dia terbiasa sibuj dan pasti nggak betah kalau nggak ada pekerjaan.”“Kalau begitu setengah bulan saja. Biarkan kakakku istirahat setengah bulan. Selama setengah bulan ini, dia nggak perlu urus urusan kantor. Dia bulan madu saja dengan tenang.”Ronald tidak bisa melawan karena Ricky ada kartu As miliknya. Setelah Ricky berpikir s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2819

    “Beban berat Aurora Group di pundaknya sudah cukup membuatnya lelah. Masa harus memikirkan masa depanmu lagi? Kamu nggak kasihan sama dia, aku yang kasihan.”“Aku berharap kakakku bahagia selalu. Kak Ricky, urusan masa depan nggak bisa buru-buru, aku masih belum ketemu pasangan yang kusukai, mau bagaimana dipertimbangkan? Nggak mungkin aku terima siapa saja, ‘kan?”Kedua orang tua dan kakaknya memikirkan masalah pernikahanya. Sekarang kakak iparnya juga ikut mengejarnya segera menikah. Ronald dibuat pusing tujuh keliling. Dia bahkan belum 30 tahun.“Kamu ada begitu banyak teman perempuan, setidaknya ada satu orang yang cocok, ‘kan? Kamu bisa memilih satu di antara mereka. Kalau nggak mau, aku yang bantu carikan. Kalau ada yang cocok, akan kukenalkan padamu.”Ronald menjawab, “Kak, bukannya aku yang mau mengomentarimu. Tapi kamu saja harus nenekmu yang pilihkan calon istri, aku berani bilang kalau kamu bahkan nggak ada lebih dari sepuluh teman perempuan.”Bagaimana Ricky bisa mengenalka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2820

    Asistennya terdiam karena tidak menyangka bahwa Rika adalah seorang perempuan. Kantor juga dibuat gempar, tetapi tidak ada yang berani bertanya dengan sang CEO. Semua tang diam-diam mengaguminya tampak terpukul karena ternyata mereka jatuh hati pada seorang perempuan.Pantas saja Riko tidak pernah menerima perasaan perempuan mana pun dan tidak pernah mengusik perempuan. Ternyata dia adalah perempuan. Akhirnya mereka mengerti kenapa Ricky bisa menaklukkan Rika.Ricky tidak peduli apa yang orang-orang. Jika Rika mengakui dia perempuan, tentu saja itu hal baik baginya.Setelah Ronald pergi, Ricky berjalan ke depan meja Rika dan duduk di sana. Dia menatap wajah rupawan itu dengan lekat.“Kenapa melihatku seperti itu? Ronald sudah kamu kendalikan?”“Rika, aku cinta mati sama kamu. Dia sendiri yang menyerahkan dirinya untuk kukendalikan. Siapa suruh dia bicara hal seperti itu di hadapanmu. Kalau bukan adik kandungmu, sudah kurobek mulutnya. Beraninya menghasutmu meninggalkanku. Memangnya aku

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3524

    Terlalu banyak cucu juga bukan hal yang baik.“Nggak, kok. Nenek nggak bilang apa-apa tentang kamu. Jangan selalu berpikiran buruk tentang Nenek, ya,” ujar Rosalina dengan maksud bercanda.Mendengar itu, Nene Sarah dengan sengaja meninggikan suaranya, “Rosalina, aku kasih tahu, nih. Calvin waktu kecil suka ngompol. Waktu umur dia lima tahun saja kadang-kadang masih suka ngompol. Dia selalu ngaku cari kamar mandi di mimpinya. Pas lagi nyari, begitu ketemu langsung pipis.”“Nenek!” sahut Calvin di telepon.Ya, baiklah. Di antara kakak beradik itu, memang Calvin yang paling sering mengompol. Yang lain pada umumnya sudah tidak mengompol lagi di usia mereka sudah bisa berbicara. Begitu mereka ke kamar mandi sebelum tidur, mereka akan tertidur lelap sampai hari mulai terang. Berbeda dengan Calvin,dia justru banyak minum menjelang tidur dan tidak ke kamar mandi. Makanya, dia sering terbangun di tengah malam untuk pipis. Namun bagaimanapun juga, Calvin baru berusia 5-6 tahun dan masih dianggap

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3523

    Nenek Sarah tersenyum, lalu dia berkata, “Aku nggak peduli apa kata mereka. Toh cucuku ya milikku. Aku yang membesarkan mereka dari kecil, aku dan suamiku yang bersusah payah mendidik mereka dengan sepenuh hati. Aku yang paling tahu seperti apa sifat mereka, dan wanita seperti apa yang cocok dengan mereka. Aku cuma mau cucuku bahagia dan memberikan mereka istri yang pantas. Apa itu salah? Orang-orang bilang Olivia nggak pantas untuk Stefan. Mereka sering kali bertanya memangnya sudah berapa lama Olivia masuk ke keluarga Adhitama? Atau bertanya dengan kemampuan yang Olivia miliki, apa dia pantas untuk Stefan?”Sarah dari dulu memang lebih menyayangi Olivia. Dia melanjutkan, “Aku justru sangat berterima kasih sama Olivia karena dia mau menikah sama Stefan. Dengan sifat Stefan yang temperamental itu, bisa jadi dia nggak akan dapat pasangan seumur hidup. Bahkan para ahli juga pada bilang kalau Stefan dan Olivia itu memang ditakdirkan untuk jadi suami istri seumur hidup. Mereka mendapatkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3522

    Tante Rida pernah berpesan kepada Rosalina. Andaikan Rosalina sungguh mencintai Calvin, maka terimalah cintanya. Jangan sampai Rosalina melewatkan kesempatan ini atau dialah yang akan menyesal nantinya.Setiap anak lelaki yang terlahir di keluarga Adhitama, entah di urutan yang keberapa pun, mereka sama-sama mendapatkan pendidikan yang setara. Cara mereka menyikapi hubungan asmara juga sama, yaitu fokus dengan pasangan masing-masing bahkan sampai ke tahap buta asmara. Mereka tidak akan jatuh cinta dengan mudah, tetapi sekali jatuh cinta, maka itu akan menjadi komitmen seumur hidup.“Aku bisa mengerti. Memang ini sudah risiko menjadi bagian dari keluarga yang dikenal banyak orang,” ujar Sarah, seraya menepuk punggung tangan Rosalina dengan kasih sayang.Rosalina tersenyum dan berkata, “Nek, yang aku bilang itu dulu. Sekarang aku sudah nggak merasa tertekan atau merasa minder lagi. Dulu aku merasa beruntung karena Calvin sudah memilih aku. Sekarang aku merasa aku pasti punya suatu kelebi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3521

    “Duduk dulu di sana, kita bicarakan pelan-pelan,” kata Nenek Sarah seraya menunjuk ke sebuah gazebo yang terletak tidak jauh dari mereka.”Rosalina dengan lembut menanggapi ajakan itu dan menuntun Sarah menuju ke gazebo yang dimaksud. Setelah mereka sampai di sana dan duduk, Sarah memegang tangan Rosalina dan berkata kepadanya, “Rosalina, tekanan menjadi menantu di keluarga Adhitama pasti berat, ya. Nggak peduli apa pun yang kalian lakukan, pasti akan selalu ada mata yang terus mengawasi setiap pergerakan kalian kalaupun kalian melakukannya dengan baik, nggak banyak orang yang kasih pujian ke kalian, dan kalau mereka merasa kalian kurang baik, pasti banyak yang menghujat. Kalau privasi kalian nggak terjaga dengan baik, pasti akan dengan mudah tersebar ke luar dan menimbulkan rumor yang jadi hiburan untuk orang lain. Ini akan bikin kalian sangat frustrasi dan kerepotan.”Namun ketika mendengar itu, Rosalina hanya mengatupkan bibirnya dan menjawab, “Nek, aku baik-baik saja, kok. Awalnya

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3520

    Sarah hanya ingin mencari topik pembicaraan dengan cucu menantunya itu, makanya dia pura-pura tertarik.“Aku rasa mereka orang yang sama. Mereka sampai cari satu pengganti untuk menyamar jadi Giselle. Habis itu, Lisa juga muncul di depanku. Dia ingin buat aku nggak curiga. Target mereka sepertinya Olivia. Tapi karena aku paling kenal Giselle, jadi mereka mau nggak mau harus libatkan aku juga.”Hanya dengan membuat Rosalina tidak curiga, Olivia baru akan berhenti curiga. Karena Rosalina kakaknya Giselle.“Aku hanya ingin beritahu Olivia, biar bisa analisis bersama. Rasanya mereka sedang main catur besar di belakang. Nggak perlu terburu-buru. Mereka nggak buru-buru, kita juga nggak buru-buru. Makanya aku pagi ini baru datang ke sini, tapi ternyata Olivia sudah pergi.”Rosalina merasa iri pada Olivia. “Aku juga ingin libur, bawa anak-anak pergi main. Tapi sayangnya aku nggak punya keponakan.”Rosalina memiliki adik perempuan, tapi Giselle juga belum menikah. Jadi dia belum memiliki kepona

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3519

    “Iya, Mama sudah tua, nggak usah keliaran ke mana-mana dan buat anak-anak khawatir,” kata Dewi.Sarah sengaja melotot ke arah menantunya. “Kenapa kamu ikut-ikutan juga? Aku nggak keliaran. Sekarang aku diam saja di rumah, kan? Aku nggak ikut Oliv pergi gendong Audrey.”Dewi langsung mengungkap kebohongan ibu mertuanya. “Bukannya karena Mama selalu mau culik anak orang setiap kali pergi ke sana jadi sekarang mereka nggak mau terima kunjungan Mama?”Wajah Sarah memerah. Rosalina spontan tertawa cekikikan.“Rosalina, temani Nenek jalan-jalan. Suasana hati Nenek jadi nggak bagus karena tantemu. Dia nggak kasih aku cucu perempuan. Aku suka cucu orang lain, dia malah salahkan aku.”“Mama juga nggak punya anak perempuan, masih saja mau salahkan aku. Memangnya kami yang nggak mau punya anak perempuan? Ada masalah dengan feng shui keluarga Adhitama. Aku curiga rumah dan makam leluhur kita ada di tanah milik seorang biksu,” kata Dewi sambil menutup mulut untuk menahan tawa.Keluarga Adhitama han

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3518

    Sarah pun tidak marah. Dia justru berkata, “Sekarang transportasi sudah mudah. Ada pesawat terbang, kereta cepat, mau ke mana-mana gampang. Pagi di Kota Mambera, siang sudah di luar negeri. Takut apa jauh? Yang penting orangnya baik, cocok untuk anak-anak. Kalian harusnya senang, malah bilang orang yang aku pilihkan kejauhan. Kalau suruh kalian yang urus, rambut kalian pasti akan semakin cepat beruban. Mana bisa santai seperti sekarang.”Sarah menyentuh rambut putihnya dan berkata lagi, “Rambutku putih semua karena mengkhawatirkan pernikahan mereka.”Dewi melihat rambut putih ibu mertuanya dan bercanda, “Mama bisa saja cat rambut Mama jadi hitam. Mama rawat diri dengan baik, kelihatan seperti baru usia awal enam puluhan. Kalau rambut Mama dicat hitam, pasti kelihatan lebih muda.”“Nggak mau. Harus berani hadapi kenyataan kalau aku sudah tua.”Orang yang datang adalah Rosalina. Baru saja masuk ke ruangan, dia mendengar percakapan santai antara ibu mertua dan menantunya.“Nenek, Tante.”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3517

    Setelah Olivia dan yang lainnya pergi, Dewi baru menelepon Yuna. Yuna pun segera mengangkat telepon.“Oliv sudah berangkat?” tanya Yuna.“Baru saja berangkat. Aku lihat dia dan Russel naik ke helikopter, sampai helikopternya terbang jauh, aku baru berani telepon kamu. Dia nggak akan bisa dengar percakapan kita, kecuali dia punya pendengaran super.”“Oke, terima kasih sudah kasih kabar.”“Sama saudara sendiri nggak perlu sungkan-sungkan. Toh, tujuan kita sama,” kata Dewi.“Kamu juga sungkan sama aku. Setelah semuanya selesai, ayo kita makan bareng. Aku yang traktir.”Keduanya adalah perempuan paling terhormat di Kota Mambera, tapi mereka tidak pernah makan bersama di luar. Karena Olivia menjadi menantu keluarga Adhitama, keduanya baru menjadi sadara. Namun, keduanya belum pernah membuat janji makan bersama.Mereka juga tidak sedekat Dewi dengan ibunya Bram dan ibunya Daniel. Namun, keluarga Ardaba dan keluarga Lumanto memang sangat dekat dengan keluarga Adhitama. Wajar saja Dewi dekat d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3516

    “Aku dan Tante akan pulang sebelum Tahun Baru. Om Stefan bilang habis dari luar kota, dia akan pergi ke sana jemput aku dan Tante.”Dewi tersenyum. “Kalau begitu kita nggak akan bisa bertemu selama belasan hari.”Dewi menarik Russel ke dekatnya lagi dan memeluknya sebentar. Kemudian, dia mencium pipi Russel dan berkata, “Selamat bersenang-senang di sana. Nanti ceritkan pada Nenek kamu dan Liam main apa saja, pergi ke mana, makan apa, terus bawa oleh-oleh dari sana buat kami.”Seandainya bukan karena khawatir Olivia akan mengetahui bahwa semua orang menyembunyikan situasi di Kota Cianter darinya, Dewi pasti tidak akan membiarkan Russel pergi ke Vila Ferda secepat ini.Di hari biasa, Russel harus masuk sekolah. Akhir pekan belum tentu anak itu datang. Hanya sesekali, itu pun untuk satu atau dua hari saja. Semua orang merindukan anak itu. Sekarang Russel sedang libur panjang, tapi dia malah merengek ingin pergi bertemu teman sepermainannya.“Oliv, karena kalian pergi main, bersenang-senan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status