Share

Bab 2815

Author: Anggur
“Ricky bukannya nggak baik. Tapi entah kenapa makin aku lihat maka makin aku merasa nggak nyaman.”

Ronald saja tidak pernah mengenakan pakaian perempuan untuknya, tetapi untuk Ricky. Bahkan dia memberi tahu semua orang dirinya perempuan demi Ricky. Ronald merasa cemburu dengan keadaan tersebut. Meski dia berharap kakaknya kembali menjadi perempuan dan menikah dengan lelaki baik, ketika kakaknya akan menikah dia tetap merasa tidak rela.

“Kak, atau nggak coba tanya sama Ricky dia mau menikah ke sini nggak? Aku nggak rela Kakak menikah jauh. Aku hanya ada seorang Kakak saja. Papa dan Mama juga hanya ada seorang anak perempuan. Kakak tega meninggalkan kami dan menikah ke Mambera? Kalau Ricky nggak mau ke sini, tinggalkan saja dia.”

“Dengan kondisi Kakak yang seperti ini, nggak sulit untuk mencari lelaki lain. Kak, matamu kenapa? Kenapa berkedip terus? Ada sesuatu yang masuk ke mata?” tanya Ricky lagi ketika melihat kakaknya berkedip tanpa henti.

Rika mendelik pada adiknya. Biasanya lelaki
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ryy Yolanda
ahahahahh ronald2 ada aja kelakuannya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2816

    Dia menatap kakaknya yang kembali duduk di kursinya sambil memegang cangkir kopi. Dengan anggun perempuan itu menyesap kopinya.“Kak, Kakak nggak bilang kalau Ricky ada di kantor,” bisik Ronald.Dengan tidak berdaya dia berkata, “Kamu langsung bicara tanpa henti begitu masuk, nggak kasih aku kesempatan untuk berbicara. Ricky keluar, aku langsung mengedipkan mataku. Kamu saja yang nggak mengerti dan bilang mataku kelilipan sesuatu. Aku sudah kasih tahu kamu, tapi kamu nggak tahu. Lalu, salah siapa?”“Aku nggak takut ketahuan bilang dia nggak menyenangkan aku. Aku takut dia dendam sama aku karena memintanu meninggalkan dia. Dia senyum-senyum saja dan terlihat ramah, tapi sebenarnya sangat berbahaya. Begitu dia mengadu ke Papa dan Mama, aku nggak berani pulang.”Ronald menyesal kenapa harus berkata seperti itu.“Sebaiknya kamu dinas untuk beberapa waktu. Dia tadi sudah merekam ucapanmu. Nggak perlu ditanya sudah pasti kasih tahu ke Papa dan Mama. Hahaha bisa dipastikan mereka akan meminta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2817

    “Ronald, kelak kalau kamu butuh aku melakukan sesuatu, katakan saja padaku. Orang lain nggak bisa membantumu, aku pasti bisa.”Ronald ingin sekali masuk dalam lubang dan bersembunyi. Ucapan Ricky bagaikan belati yang menusuknya. Dia bahkan harus tersenyum merespons ucapan lelaki itu.“Kalian berdua duduk di sana saja, jangan menggangguku bekerja.”“Kak, aku akan segera pergi dan nggak mengganggumu,” ujar Ronald bergegas menuju ke tempat tunggu. Ricky juga mengikutinya ke arah yang sama. Keduanya mulai saling melemparkan pujian hingga membuat Ronald semakin canggung.Sesaat kemudian, Ronald sudah merangkul pundak Ricky dengan senyuman lebar sambil berkata, “Kak Ricky, sebenarnya aku sangat mengagumimu dan sangat mengakui kehebatanmu. Di seluruh dunia hanya kamu yang paling pantas bersanding dengan kakakku. Ucapanku tadi hanya karena aku iri denganmu.”“Aku sudah jadi kakak adik dengan kakakku sekian tahun, tapi dia nggak pernah pakai pakaian perempuan demi aku. Dia justru pakai pakaian

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2818

    “Tapi kakakmu juga manusia dan bisa lelah. Kamu sudah main bertahun-tahun, sudah waktunya mengemban tanggung jawab berat, ‘kan?”“Kak, kamu mau kakakku turun?” tanya Ronald.“Nggak turun juga, hanya mau dia libur dan istirahat. aku dan kakakmu berpacaran, tapi waktu kami berkencan sangat sedikit, apalagi berlibur. Kelak setelah menikah, nggak ada yang bisa dikenang, ‘kan?”Ronald akhirnya mengerti. Ronald ingin dia mengurus perusahaan agar kakaknya bisa istirahat. Ini tentu saja bisa dipertimbangkan. Dia juga bukan orang yang tidak bisa apa-apa.“Kak, kamu butuh waktu berapa lama?”“Setidaknya butuh setengah bulan. Kalau terlalu lama kakakmu juga nggak setuju. Dia terbiasa sibuj dan pasti nggak betah kalau nggak ada pekerjaan.”“Kalau begitu setengah bulan saja. Biarkan kakakku istirahat setengah bulan. Selama setengah bulan ini, dia nggak perlu urus urusan kantor. Dia bulan madu saja dengan tenang.”Ronald tidak bisa melawan karena Ricky ada kartu As miliknya. Setelah Ricky berpikir s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2819

    “Beban berat Aurora Group di pundaknya sudah cukup membuatnya lelah. Masa harus memikirkan masa depanmu lagi? Kamu nggak kasihan sama dia, aku yang kasihan.”“Aku berharap kakakku bahagia selalu. Kak Ricky, urusan masa depan nggak bisa buru-buru, aku masih belum ketemu pasangan yang kusukai, mau bagaimana dipertimbangkan? Nggak mungkin aku terima siapa saja, ‘kan?”Kedua orang tua dan kakaknya memikirkan masalah pernikahanya. Sekarang kakak iparnya juga ikut mengejarnya segera menikah. Ronald dibuat pusing tujuh keliling. Dia bahkan belum 30 tahun.“Kamu ada begitu banyak teman perempuan, setidaknya ada satu orang yang cocok, ‘kan? Kamu bisa memilih satu di antara mereka. Kalau nggak mau, aku yang bantu carikan. Kalau ada yang cocok, akan kukenalkan padamu.”Ronald menjawab, “Kak, bukannya aku yang mau mengomentarimu. Tapi kamu saja harus nenekmu yang pilihkan calon istri, aku berani bilang kalau kamu bahkan nggak ada lebih dari sepuluh teman perempuan.”Bagaimana Ricky bisa mengenalka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2820

    Asistennya terdiam karena tidak menyangka bahwa Rika adalah seorang perempuan. Kantor juga dibuat gempar, tetapi tidak ada yang berani bertanya dengan sang CEO. Semua tang diam-diam mengaguminya tampak terpukul karena ternyata mereka jatuh hati pada seorang perempuan.Pantas saja Riko tidak pernah menerima perasaan perempuan mana pun dan tidak pernah mengusik perempuan. Ternyata dia adalah perempuan. Akhirnya mereka mengerti kenapa Ricky bisa menaklukkan Rika.Ricky tidak peduli apa yang orang-orang. Jika Rika mengakui dia perempuan, tentu saja itu hal baik baginya.Setelah Ronald pergi, Ricky berjalan ke depan meja Rika dan duduk di sana. Dia menatap wajah rupawan itu dengan lekat.“Kenapa melihatku seperti itu? Ronald sudah kamu kendalikan?”“Rika, aku cinta mati sama kamu. Dia sendiri yang menyerahkan dirinya untuk kukendalikan. Siapa suruh dia bicara hal seperti itu di hadapanmu. Kalau bukan adik kandungmu, sudah kurobek mulutnya. Beraninya menghasutmu meninggalkanku. Memangnya aku

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2821

    Sejujurnya, Rika jarang sekali keluar untuk liburan karena dia sangat sibuk. Dia bisa memanfaatkan masa bulan madu untuk pergi ke tempat yang dia inginkan.“Aku sudah mengatur cuti setengah bulan untukmu. Selama waktu itu, kamu jangan urus urusan kantor, biarkan Ronald yang mengurusnya. Aku bawa kamu jalan-jalan biar kita bisa berkencan.”Biasanya Rika bisa memikirkan ucapan orang yang mengatakan dia pecinta sesama jenis. Oleh karena itu, dia jarang sekali pergi keluar bersama secara terang-terangan. Dia hanya bisa jalan-jalan di malam hari tanpa membawa pengawal. Mereka akan berkencan dengan sembunyi-sembunyi.Bahkan dia sudah membahas pernikahan, tetapi belum pernah berkencan dengan baik-baik dan tentu saja itu menjadi sebuah penyesalan.Setelah Rika berpikir sejenak, dia berkata, “Minggu ini jadwal aku padat dan ada urusan penting. Mungkin minggu depan baru bisa cuti. Aku akan minta asistenku batalkan semua jadwal minggu depan. Semua urusan biarkan Ronald yang urus.”“Bocah itu buka

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2822

    Minggu depan dia dan Rika akan liburan selama setengah bulan. Mereka akan membangun hubungan dan berkencan. Tidak akan ada lagi orang yang akan mengomentari mereka jika berkencan.Di waktu yang sama, di kediaman keluarga Arahan tampak dipenuhi sanak keluarga yang datang. Rhoma dan istrinya juga tengah duduk dan membiarkan pelayan menyiapkan minuman serta buah-buahan.Mereka bisa mematikan ponsel dan menolak semua gangguan dari luar, tetapi mereka tidak bisa menolak keluarga yang sudah hadir di depan rumah. Ada beberapa keluarga inti dari keluarga Arahan, dan juga beberapa keluarga dekat.“Riko benaran perempuan?” tanya salah satu paman Rhoma dengan tidak percaya. Dia masih enggan percaya jika keponakannya adalah seorang perempuan.“Bukannya dulu kalian bilang anak kalian keduanya lelaki?”Ketika Cathy hamil anak kembar, seluruh keluarga besar Arahan sangat bahagia. Karena jarang sekali ada yang hamil anak kembar di keluarga mereka. Setelah dia melahirkan, semuanya mendengar jika dia me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2823

    “Kami juga nggak bilang ada pengaruh apa pun. Kalau dia perempuan, kami juga merasa lega dan berani bertemu orang-orang. Dulu mereka bilang kalau Rika atau Riko ini pecinta sesama jenis, kalian merasa nggak masalah. Setiap kami keluar rumah, selalu ada yang menanyakan pertanyaan.”“Anak di rumah ada yang disukai, tapi orang lain masih akan mencari tahu berbagai hal,” ujar salah satu pamannya Rhoma.Dia datang bukan untuk mempertanyakan apa pun, hanya ingin memastikan kebenaran saja. Jika Rika memang perempuan, maka itu akan menjadi urusan keluarga Arahan. Asalkan Rika tidak pecinta sesama jenis saja, maka itu sudah cukup bagi mereka.Rhoma tidak menyangka jika rumor tentang putrinya akan memengaruhi keluarganya yang lain. Pamannya juga tidak pernah mengatakan apa pun. Mungkin karena sikapnya dengan istri sudah tersebar kalau akan menghargai keputusan anak-anak mereka.Keluarga besar mereka juga mengerti jika mereka tidak pernah begitu mengatur kehidupan anak. Keluarga besarnya tahu jik

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3328

    "Nggak ada, sangat baik." Keluarga suaminya menunjukkan tingkat perhatian yang berlebihan terhadapnya, tetapi itu juga menandakan betapa mereka peduli padanya dan tentu saja pada bayi kecil yang ada di dalam perutnya. "Bagus kalau begitu. Mama sekarang paling takut mendengar kabar bahwa kamu mengalami sesuatu." Dewi akhirnya merasa lega, lalu berkata, "Ada seorang teman Mama, menantunya juga lagi hamil lima bulan. Tapi dua hari yang lalu, bayinya nggak berkembang lagi. Dia menangis sampai seperti kehilangan akal. Bayinya laki-laki dan sudah terbentuk, tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba janinnya nggak berkembang." "Ah, Cih! Olivia sehat, dan bayi kita juga sangat sehat." Kekhawatiran Dewi terhadap Olivia memang dipicu oleh kejadian yang menimpa menantu temannya itu. "Hamil lima bulan masih bisa mengalami janin nggak berkembang?" Dewi menggandeng tangan menantunya dengan hangat. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan akrab layaknya ibu dan anak kandung. Sedangkan Stefan? Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3327

    Olivia berkata, "Aku hanya mau bilang, kamu sekarang sudah setegang ini, nanti saat aku melahirkan, apakah kamu akan seperti Amelia, langsung mengemudi sendiri ke rumah sakit?" Stefan menjawab dengan serius, "Jangan bandingkan aku dengan Amelia. Aku nggak akan seperti itu. Memang aku pasti akan tegang, tapi nggak sampai lupa padamu. Aku akan menemanimu masuk ke ruang bersalin." "Kamu mau masuk ke ruang bersalin bersamaku?" "Iya, aku akan menemanimu. Nggak peduli kapan dan apa yang terjadi, aku harus ada di sisimu." Olivia tersenyum, senyumnya begitu manis. "Stefan, terima kasih. Terima kasih karena sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan begitu baik!"Stefan kembali mengoreksinya, "Panggil aku "Sayang". Aku suka mendengar kamu memanggilku begitu. Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena mau melahirkan anak untukku. Kamu adalah pahlawan besar di keluarga kita." "Kita nggak perlu saling berterima kasih terus." Olivia tertawa kecil sambil menyandarkan dirinya ke p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3326

    Terutama sejak Olivia hamil, Stefan berharap bisa menemani istrinya selama 24 jam sehari. Namun, Olivia tidak mengizinkannya untuk terus menempel padanya. “Aku masih harus kerja,” katanya sambil tersenyum. Melihat istrinya yang sedang hamil tetap bekerja, Stefan merasa tidak enak jika dirinya sendiri bermalas-malasan. “Harus kerja juga, cari uang buat beli susu bayi,” katanya sambil bercanda. Russel bilang, bayinya nanti laki-laki. Kalau benar anak laki-laki, Stefan mulai berpikir tentang masa depannya. “Harus cari uang buat beli rumah, mobil, dan biaya menikah. Itu semua butuh banyak uang.” Namun, kemudian dia tersenyum lega. Sebagai pewaris keluarga Adhitama, dia memiliki kekayaan melimpah. “Bisa dibilang, aku kekurangan segalanya kecuali uang. Uangku cukup untuk anakku hidup nyaman seumur hidup. Kelak ada cucu dan cicit, harus tetap menjaga keluarga Adhitama sebagai keluarga terkaya di Mambera, dari generasi ke generasi.” “Nicho mulai kerja tahun depan, ya?” Olivia merasa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3325

    "Olivia, mari kita kembali ke rumah lama sebentar dan beri tahu Nenek. Dia pasti ingin bertemu dengan para tetua itu," kata Stefan. Mereka adalah orang-orang dari masa yang sama. Di zamannya, Nenek adalah sosok yang cukup terkenal di Mambera. Kemungkinan besar, para tetua itu juga mengenal neneknya. Namun, memikirkan bahwa Olivia sudah bangun pagi-pagi, Stefan mengubah keputusannya. Dia berkata, "Kamu pulang saja untuk istirahat. Aku sendiri yang akan pergi ke rumah lama. Kalau Nenek ingin datang, aku akan mengantarnya ke sini." Olivia menjawab, "Aku nggak lelah. Aku akan menemanimu pergi." "Sudah lama kita nggak pulang ke sana. Akhir pekan ini, kita bawa Russel untuk menginap dua hari. Sekalian beri tahu keluarga, setelah libur musim dingin minggu depan, aku mau bawa Russel ke Kota Aldimo untuk bermain beberapa hari." Stefan dengan perhatian bertanya, "Apa kamu nggak akan merasa terlalu capek? Kalau lelah, sebaiknya istirahat saja, jangan memaksakan diri." Olivia menepuk ringan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3323

    Wajah Yuna berubah drastis. “Dokter Panca, apakah nggak ada cara agar Om Setya bisa hidup beberapa tahun lagi?” Dokter Panca berkata, “Saya dan murid-murid saya sudah pakai semua obat terbaik yang kami tanam untuknya. Kami sudah melakukan yang terbaik. Dia bisa bertahan sampai sejauh ini, pertama karena kami membantu memulihkan tubuhnya, dan kedua karena obsesi yang ada di hatinya.” “Meski dendam besar mamamu belum terbalaskan, melihat kalian hidup dengan baik, memiliki kekuatan dan dukungan, Om Setya merasa lebih tenang. Dia percaya bahwa balas dendam untuk ibumu bisa diserahkan sama kalian, jadi dia bisa pergi menemui majikannya dengan hati lega.” “Begitu obsesi itu hilang, seperti yang saya katakan sebelumnya, semangatnya akan turun. Ketika itu terjadi, dia nggak akan bertahan lama lagi. Apalagi, usianya sudah hampir seratus tahun. Bahkan kalua hari itu tiba, kalian harus menerimanya dengan tenang.” Hidup hingga seratus tahun, meski sering diucapkan, berapa banyak orang yang be

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3322

    Sama seperti para lelaki di keluarga menantunya. Tidak heran kedua keluarga itu bisa memiliki hubungan yang erat. Mereka adalah orang-orang yang sejenis. “Dokter Panca,” sapa Stefan dengan hormat. Lelaki tua itu mengangguk lagi. Kemudian, dia memperkenalkan beberapa teman lamanya kepada pasangan itu. Terakhir, dia menunjuk Setya dan berkata kepada Olivia, “Bu Olivia, kakakku ini adalah orang yang selama ini kalian cari. Tantemu memanggilnya Om Setya.” “Dokter Panca, panggil aku Olivia saja,” kata Olivia dengan sopan. Dia menoleh ke Setya dan menyapanya, “Kakek Setya.” Sebagai generasi muda, Olivia belum pernah bertemu dengan asisten tua itu, dan begitu pula sebaliknya. Karena itu, baik Olivia maupun Setya, tidak memiliki perasaan emosional yang sama seperti Yuna. Setya tersenyum dan mengangguk, lalu berkata, “Kamu pasti Olivia, 'kan?” Bu Yuna benar, Olivia tidak begitu mirip dengan Reni. Sekilas terlihat sedikit mirip, tapi kalau diperhatikan lebih saksama, ternyata nggak. Keli

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3321

    “Om Setya, putri sulung Reni sudah pergi ke Cianter untuk berkarier. Anda untuk sementara nggak bisa bertemu dengannya,” kata Yuna dengan suara lembut.Dia tahu alasan Setya sering memandang Amelia. Mungkin lelaki itu khawatir bahwa keluarga ibunya tidak ada yang mampu mengambil alih keluarga Gatara. Setya sangat setia, dan menganggap keluarga Gatara itu adalah milik keturunan majikannya.Meskipun Patricia telah duduk di posisi kepala keluarga selama lebih dari 40 tahun, Setya tetap tidak mengakui kedudukan Patricia yang sah. Perempuan itu tidak ingin Setya hidup, karena selama dia masih hidup, Patricia selalu merasa posisinya tidak kokoh. Tanpa Setya, dengan semua saudaranya ang telah tiada, mengambil alih keluarga Gatara menjadi hal yang wajar baginya, sehingga dia akan merasa lebih percaya diri. “Olivia sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi Anda bisa bertemu dengannya,” “Olivia lebih mirip ayahnya, sedangkan Odelina lebih mirip Reni. Anak laki-laki Odelina, Russel, sangat mirip

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3320

    Yuna menangis sejadi-jadinya di depan nisan adiknya. Namun, tidak peduli seberapa keras tangisnya, dia tidak dapat menghidupkan kembali adiknya. Satu hal yang bisa dia lakukan hanyalah menjadi sosok ibu bagi kedua keponakannya dan memberikan mereka lebih banyak kasih sayang.Yuna dan adiknya mengalami masa kecil yang tragis. Kemudian, keduanya dipisahkan oleh dua alam yang berbeda. Setelah mengetahui penyebab kematian orang tuanya, Yuna sangat membenci Patricia.“Kalau nggak ingin orang tahu apa yang kamu lakukan, lebih baik nggak usah lakukan. Dia akan membayar harga atas semua perbuatannya,” ujar Setya dengan penuh kebencian.“Benar, Om. Dia akan bayar harga atas semua yang telah dia lakukan.”“Aku yang nggak berguna. Aku nggak punya banyak bukti. Hanya ada sedikit. Karena orang-orang yang tahu masalah ini sudah mati semua, jadi sulit untuk memberatkannya dengan bukti yang sedikit ini.” Usai berkata, Setya kembali menyalahkan dirinya sendiri dan menangis.“Aku nggak peduli ada bukti

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status