Share

Bab 255

Author: Anggur
Olivia pergi naik mobil.

Stefan memperhatikannya pergi sebelum masuk ke toko. Dia kemudian melihat bahan-bahan makanan yang belum Olivia simpan, tapi dia tidak mengerti harus diapakan, jadi dia menyerah dan pergi ke dapur.

Dia mencuci panci, memasukkan sedikit air ke dalamnya, lalu memasukkan sepiring lauk yang tidak habis dimakan tadi siang ke dalamnya. Kemudian, dia membuka kompor dan memanaskan sepiring lauk itu.

Karena bosan, dia pun membuka dan melihat-lihat isi kulkas. Dia melihat kulkas itu penuh dengan seafood.

Semuanya diberi oleh Amelia.

Amelia cukup murah hati juga pada Olivia, sampai membawakan begitu banyak seafood ke sini.

Ketika teringat bahwa Olivia lah yang mengajari Amelia bagaimana harus mendapatkan cintanya, karena itulah Amelia memberi begitu banyak seafood, dan dia sendiri bahkan juga makan cukup banyak siang tadi ....

“Kak Olivia. Kak Olivia.” Terdengar teriakan Albert dari luar.

Stefan segera mengecilkan api kompor, lalu cepat-cepat masuk kamar mandi dan menutup
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 256

    Stefan keluar dari kamar mandi saat mendengar langkah kaki menjauh.Untungnya, Nenek menyuruhnya datang ke sini. Untungnya, dia tidak keras kepala dan memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Nenek untuk memperbaiki hubungan ini. Kalau tidak, Albert jadi punya kesempatan untuk berduaan dengan Olivia.Olivia menjawab teleponnya dengan cepat, “Albert, ada apa?”“Kak Olivia, kamu nanti ada waktu kosong, nggak? Sekitar jam 7.30.”“Ada apa?” Olivia tidak menjawab dia ada waktu atau tidak, langsung menanyakan apa yang diinginkan pria itu.Albert ragu-ragu sejenak, kemudian berkata, “Aku mau menghadiri sebuah acara bisnis di Mambera Hotel nanti dan membutuhkan pendamping wanita. Kak, Kakak kan tahu sendiri, aku nggak punya pacar. Aku butuh bantuan Kakak untuk menemaniku pergi ke acara itu.”Olivia bahkan tidak memikirkannya lagi dan langsung menolak, “Kamu minta Junia saja yang temani. Aku nggak punya waktu. Suamiku masih menungguku di toko untuk makan bersama.”Olivia hanya menganggap Alb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 257

    Stefan bilang tidak perlu beli lauk lagi, tapi Olivia tetap membeli dua jenis lauk serta dua porsi nasi putih.Setelah membayar, dia menjinjing makanan yang dia beli keluar dari restoran cepat saji dan kembali ke mobil.“Kring, kring, kring.” Ponselnya berdering lagi.Kali ini, Stefan yang menelepon.Albert sempat datang ke toko, lalu pergi. Stefan tidak tenang, jadi menelepon Olivia.Sebelum Stefan mengatakan sesuatu, Olivia berkata, “Aku akan segera kembali.” Lalu, dia menutup teleponnya.Stefan terdiam lama sekali karena teleponnya ditutup dengan cepat oleh istrinya.Dia tahu, Olivia masih marah.Mereka berdua belum benar-benar berbaikan, tapi karena Nenek sudah ikut campur, mereka hanya menghormati Nenek.Olivia memang segera kembali ke toko.“Lauknya sudah dipanaskan? Sudah boleh makan,” tanya Olivia pada Stefan yang duduk di depan kasir sambil menjinjing makanan yang dia beli dan berjalan masuk ke toko.“Sudah.” Stefan langsung berdiri ketika melihat Olivia pulang, berjalan menge

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 258

    “Kalau mau, kita juga bisa pergi ke pantai untuk liburan akhir pekan dan makan seafood yang segar.”Ini pertama kalinya Stefan menyarankan mereka pergi liburan akhir pekan.“Ini sudah bulan November.”“Asalkan matahari masih bersinar seperti biasa, bulan November di Mambera masih panas di siang hari. Cocok untuk liburan ke pantai. Nggak terlalu dingin dan nggak terlalu panas.”Olivia mengelus perutnya, “Kita bahas lagi saja nanti. Aku juga nggak bisa bilang iya sekarang, takutnya ada urusan lain di akhir pekan.”Stefan menggumam mengiyakan.Setelah membereskan meja, dia pergi ke dapur untuk mencuci piring. Dia mendengar istrinya mengingatkan, “Jangan pakai terlalu banyak sabun cuci piring. Nanti satu baskom busa semua.”Stefan mengerutkan kening dan tidak mengatakan apa-apa.Stefan mencuci piring selama sepuluh menit.Dia sempat membuka kulkas tadi, jadi tahu di dalam kulkas ada sedikit buah-buahan.Dia mencuci piring buah, lalu mengeluarkan beberapa buah dari kulkas, mencucinya dan me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 259

    Melihat mata Olivia tertuju pada ponselnya, Stefan rasanya memiliki dorongan untuk melangkah maju dan merebut ponsel itu.Untungnya, dia memiliki pengendalian diri yang kuat dan tidak benar-benar melakukan itu.Jangan sampai hubungan mereka memburuk lagi.Dia berjalan mendekat, berdiri di hadapan Olivia dan memanggil dengan suara pelan, “Istriku.”“Buk!”Olivia sangat terkejut dengan kata “Istriku” itu, sehingga dia menjatuhkan ponselnya ke lantai.Dia buru-buru membungkuk untuk mengangkat ponselnya itu, dan ketika dia melihat layarnya lecet, dia langsung berkata dengan sedih, “Case ponselku ini 200 ribu.”Stefan mengambil ponsel istrinya itu dan melihatnya. Retak dan jadi jelek. Mendengar istrinya menyayangkan case ponselnya, dia pun berkata, “Aku ganti sepuluh buah.”“Lebih banyak lagi, deh. Aku takutnya kalau sarafmu ada yang error dan kamu panggil aku ‘Istriku’ lagi, case ponselku ini masih harus dijatuhkan beberapa kali.”Sudut mulut Stefan berkedut. Dia memandang wanita itu dalam

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 260

    Stefan berkata, “Kamu nggak melihat cinta di mataku? Albert melihatmu seperti aku melihatmu sekarang. Aku ini pria. Aku mengerti pria. Dia naksir kamu dan sudah naksir lama.”Hanya saja, wanita bodoh ini yang dengan bodohnya menganggap pria itu seperti adiknya.Albert tidak ingin menjadi adik Olivia. Pria itu ingin menjadi suaminya.Stefan tidak menghentikan Olivia yang sedang menggodanya.“Apa ada cinta di matamu? Aku hanya merasakan kedinginan.”Stefan jadi bingung. Aktingnya sia-sia.Olivia tersenyum malu, “Mungkin karena kamu mencontohkannya dengan nggak pas. Cinta di mata itu berasal dari hati. Kamu kan nggak mencintaiku, jadi tentu saja nggak ada cinta di matamu.”Stefan mengangkat tangannya.Akhirnya, dia menepuk kedua tangan Olivia yang meraba wajahnya dengan lancang.“Pak Stefan.”“Apa.”“Aku, um, kurasa, aku benar-benar ingin menciummu.”Stefan menatap Olivia dengan ekspresi masam.Olivia berkata dengan malu lagi, “Kamu terlihat sangat tampan.”Setelah ciuman itu, dia jadi se

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 261

    Ekspresi Stefan tiba-tiba kembali dingin.Dia berjalan keluar dari belakang mesin kasir dengan ekspresi tenang.Olivia berdiri tegak dan merapikan rambutnya yang acak-acakan. Melihat Stefan yang bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, Olivia memaki pria itu ratusan kali di dalam hatinya.Kemudian, dia duduk dan menunggu orang aneh itu masuk.Orang yang bisa memanggilnya dengan seperti itu pasti kerabat-kerabatnya yang super baik dari kampung halamannya itu.Tak sampai satu menit kemudian, Andri dan istrinya masuk ke toko dengan agresif.Diikuti oleh dua paman dan dua bibi Olivia.Olivia tersenyum. Lengkap juga yang datang.Andri dan istrinya bergegas masuk. Ketika melihat Olivia duduk di meja kasir, mereka hendak langsung menghampirinya. Namun, Stefan menghalangi jalan mereka.Stefan orangnya tinggi dan tampan, namun sangat dingin. Pria itu berdiri di sana dan seluruh tubuhnya memancarkan aura yang membuat orang takut, serta aura dingin yang membuat orang tanpa sadar melangkah mundur.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 262

    Mochtar terdiam.Olivia sendiri sudah sangat sulit dihadapi, tapi tak disangka dia malah menikah dengan orang yang juga sulit dihadapi.Stefan bersandar ke mesin kasir, dengan kedua tangan di saku celananya.Olivia mengerjapkan mata. Wow. Posturnya itu sangat menawan!Ahem. Sekarang bukan waktunya lihat cowok ganteng.Olivia dengan cepat menatap paman dan bibinya dengan serius.“Katakan. Untuk apa kalian memanggil Olivia keluar? Mentang-mentang kalian ramai, mau memukulnya? Atau mentang-mentang kalian ramai, mau memaksanya untuk memberi kalian uang untuk membayar pengobatan neneknya? Juga membantu kalian membayar uang rumah, uang bensin mobil, dan uang tol?”“Memangnya kami bisa memukul wanita liar seperti dia itu?” kata Lenny dengan marah. Dia datang untuk memberi pelajaran pada Olivia.Setelah mengetahui putra mereka, Hendra, dipenjara, mereka semua setuju untuk mengeluarkan Hendra dari penjara dulu, kemudian memberi pelajaran pada Olivia.Namun, tak disangka, Ketika mereka ingin men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 263

    Andri yang tersadar lebih dahulu. Dia berbalik badan dan langsung berlari keluar untuk melihat istrinya.“Sayang, apa kamu baik-baik saja?”Lenny ditarik dan diseret oleh Stefan, lalu didorong sampai jatuh ke tanah. Dia tidak kesakitan karena jatuh, tapi dia sangat malu. Dia merasa dirinya diinjak-injak oleh Stefan.“Kamu nggak punya hati, ya? Gimana kamu bisa jadi suamiku? Kamu nggak bisa menghentikan pria itu waktu melihat istrimu diseret keluar? Nggak bisa membantuku, hanya melihatku diseret dan didorong ke tanah. Ini penindasan!”Lenny langsung mendorong suaminya Ketika suaminya membantunya berdiri, menunjuk dan memaki suaminya.“Setelah menindas putraku, mereka mulai menindasku. Apa ini adil? Tuhan, bukalah mata-Mu lebar-lebar. Mereka itu orang yang nggak berbakti pada orang yang lebih tua. Cepat sambar mereka dengan petir!”Andri adalah anak bungsu di antara kakak beradiknya dan selalu disayang oleh orang tua dan kakak-kakaknya. Setelah menikah dengannya, istrinya juga mendapatka

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3539

    Olivia tersenyum, "Anak-anak memang seperti itu. Dalam hidup ini, masa yang paling bahagia dan tanpa beban adalah masa kanak-kanak. Saat mereka bertambah besar dan mulai bersekolah, mereka akan menghadapi tekanan belajar dan nggak bisa lagi sebebas dan seceria sekarang." Mulan mengangguk setuju. "Itu benar, aku bahkan ingin kembali ke masa kecil. Waktu masih jadi anak kecil, rasanya sangat menyenangkan." Saat kecil, dia adalah anak kesayangan di keluarganya. Semua orang memanjakannya, bahkan lebih bahagia dibandingkan anak angkat mereka. Liam harus belajar ilmu medis dan seni bela diri. Sementara sebelum masuk sekolah dasar, Mulan hanya bermain sepanjang waktu. Olivia berkata padanya, "Ucapanmu itu sebaiknya jangan terlalu keras, jangan sampai Yose mendengarnya. Nanti dia malah mengira kamu merasa nggak bahagia setelah menikah dengannya, lalu dia akan memikirkan berbagai cara untuk membuatmu senang." Mulan secara refleks menoleh ke arah Yose. Seolah memiliki telepati, lelaki itu j

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3538

    Anak perempuan memang sangat menggemaskan. Anak perempuan juga lebih patuh dibandingkan anak laki-laki, tidak terlalu nakal. Ibu mertuanya berkata, “Bukannya bilang nggak mau punya anak kedua? Kalau mau lagi, sebaiknya tunggu beberapa tahun lagi. Nanti setelah Tiano masuk taman kanak-kanak, baru kalian coba punya anak kedua.” Dia tidak mempermasalahkan berapa banyak anak yang ingin dimiliki oleh menantunya. Tidak ikut campur, tidak mendesak mereka untuk memiliki anak. Anak-anaknya sudah dewasa, mereka punya pemikiran sendiri. Asalkan mereka tahu apa yang mereka lakukan, itu sudah cukup. Selama anak-anaknya merasa bahagia, dia tidak peduli apakah mereka menikah atau tidak, memiliki anak atau tidak, dan berapa banyak anak yang ingin mereka miliki.“Ya, sekarang belum saatnya memiliki anak lagi. Sekarang pun aku nggak ada waktu untuk hamil dan melahirkan,” kata Kellin. Dia teringat bahwa malam ini dia harus berangkat ke Mambera, menemani Setya ke Cianter. Setiap hari dia sibuk ke san

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3537

    Kellin tersenyum dan berkata, "Archie, Tante Kelli nggak bisa menggendong kamu, duduk saja dulu dan mainkan mainanmu." Archie yang sudah mengulurkan tangan tetapi tidak digendong langsung tidak senang dan mulai berteriak ke arah Kellin. "Wah, sekarang kalau nggak digendong, sudah bisa protes, ya?" Kellin tertawa, lalu melepaskan satu tangan dan meraih pinggang Archie, menggendongnya juga. Begitu digendong, bocah itu melihat adiknya masih memegang mainan di tangannya. Dengan sikap dominan, dia langsung mengulurkan tangan untuk merebutnya. Audrey menggenggam erat mainannya, tidak membiarkan kakaknya merebutnya. Archie tetap berusaha merebut, tetapi Audrey lebih kuat. Dia menarik mainannya kembali dengan sekuat tenaga, lalu langsung mengayunkannya ke arah kakaknya. Archie yang terkena pukulan beberapa kali dengan mainan itu, langsung merengut, matanya memerah, bersiap untuk menangis keras-keras. "Bibi, cepat gendong Archie, dia mau menangis!" Kellin paling takut jika anak-anak menan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3536

    Di mata ibu mertuanya, Kellin mungkin terkenal suka menggigit orang dan yang paling sering digigitnya adalah anak kecil. Siapa suruh kulit bayi begitu halus dan lembut? Melihatnya saja sudah membuat orang ingin menggigit, dan kalau sudah tidak bisa menahan diri, ya benar-benar menggigit. Kellin pun mengikuti ibu mertuanya masuk ke dalam rumah. "Ma, kapan guruku dan yang lainnya sampai?" "Mereka sudah datang. Yose dan adiknya keluar untuk menjemput mereka," jawab Wanita itu. Kellin mengangguk, lalu merasa lega saat melihat anaknya sudah berhenti menangis. Dia takut anaknya masih menangis saat gurunya masuk ke dalam rumah nanti. "Lain kali jangan sering-sering menggigit Tiano," ujar mertuanya."Kalau memang nggak bisa menahan diri, setidaknya jangan gigit terlalu keras. Kulit bayi masih lembut, meskipun hanya digigit pelan, tetap akan memerah cukup lama. Lagi pula, dia anakmu sendiri, apa kamu nggak kasihan sama dia? Sering menggigit seperti ini, seperti harimau saja." "Waktu hamil

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3535

    Kellin tertawa kecil sambil mencubit lembut pipi anaknya, "Maunya selalu digendong. Siapa yang punya waktu untuk terus menggendongmu? Semua gara-gara papamu yang terlalu memanjakanmu, waktu di masa nifas selalu menggendongmu." Saat pertama kali menjadi ayah, setiap kali anaknya menangis, Jhon langsung menggendongnya. Akibatnya, Tiano jadi terbiasa digendong, sehingga begitu lepas dari pelukan orang dewasa, ia mudah terkejut dan menangis. "Belum lagi kakekmu juga sangat memanjakanmu. Dia yang paling menyayangimu." Tiano tersenyum pada ibunya. Melihat senyum anaknya, hati Kellin menjadi luluh. Dia pun mencium pipi anaknya yang halus. Merasa kulit anaknya begitu lembut, dia tidak tahan untuk menggigitnya sedikit. Menurutnya, dia menggigit dengan sangat pelan. Namun, sesaat kemudian, anaknya cemberut lalu menangis keras. "Dasar bocah, Mama cuma menggigitmu sedikit saja. Siapa suruh kulitmu begitu halus dan lembut? Mama jadi nggak bisa menahan diri. Lagipula Mama nggak menggigitmu denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3534

    Kellin mengambil putranya yang terus menangis dari pelukan pengasuh dan bertanya, "Apa dia buang air?" "Nggak, baru saja diganti popoknya." "Dia juga baru saja makan, lalu kenapa menangis lagi? Ribut sekali, siang menangis, malam pun menangis. Nggak bisakah dia sedikit tenang?" Kellin menggendong putranya sambil menenangkannya, lalu bertanya kepada pengasuh, "Papanya di mana?" "Pak Jhon mungkin ada di tempat Pak Yose."Karena Dokter Panca dan beberapa tamu termasuk Olivia hari ini datang, maka Yose dan saudaranya tidak pergi ke kantor dan tetap di vila untuk menunggu para tetua. Kellin pun berkata kepada pengasuh, "Baiklah, aku akan membawanya bermain dengan kakak-kakaknya." Meskipun kakak-kakak Tiano juga masih anak-anak, mereka sering berkumpul dan saling menatap. Terkadang juga menangis bersama, tetapi lebih sering bermain bersama.Namun, karena Tiano lebih kecil beberapa bulan dari mereka, dia belum bisa duduk dan hanya bisa berbaring di tempat tidurnya. Bocah itu tidak bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3533

    "Benar, Kakek Setya, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak masalah. Bagaimana kalau kami menemani Kakek jalan-jalan?" Aldi ikut menimpali perkataan ibunya. Bahkan Elang juga berkata, "Kakek, Tante Yuna benar. Sudah menunggu selama puluhan tahun, menunggu satu atau dua hari lagi juga nggak ada bedanya. Yang terpenting adalah kesehatanmu. Kellin mungkin akan tiba malam ini." "Sejak melahirkan, dia selalu ingin pergi ke luar. Katanya anaknya suka menangis dan rewel." Elang tertawa, "Tiano mirip sekali dengan Kellin saat kecil, suka menangis dan rewel." "Tapi kenapa aku ingat waktu Kellin kecil sangat mudah diurus?" Kenangan Setya tentang Kellin saat kecil berhenti pada usia dua atau tiga tahun. Pada usia itu, Kellin tidak banyak menangis dan sangat penurut. Ingatannya juga luar biasa, dia bisa mengingat segala sesuatu yang diajarkan kepadanya meskipun belum bisa menguasainya sepenuhnya. Setelah mengingatnya, dia akan mencerna dan memahaminya sendiri perlahan-lahan. Elang yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3532

    Olivia merupakan menantu paling tua di keluarga Adhitama. Ibu kandung Olivia, Reni, adalah putri kedua dari kepala keluarga Gatara yang sebelumnya. Kelak, Odelina akan menjadi menantu keempat keluarga Lumanto. Perempuan itu memiliki status dan kedudukan yang sama dengan Olivia. Keluarga Sanjaya juga memiliki hubungan dengan keluarga Gatara karena Yuna, adalah putri sulung dari kepala keluarga Gatara sebelumnya. Oleh karena itu, keluarga Adhitama, keluarga Sanjaya, dan keluarga Lumanto adalah tiga keluarga yang bersedia dijaga hubungannya oleh Organisasi Lima Kaisar dalam jangka panjang. Semua ini berkat pengaruh Setya. Elang sebelumnya tidak memiliki hubungan dengan ketiga keluarga ini. Namun, setelah gurunya datang ke Mambera, dia telah menyelidiki semua keluarga besar di sana dan mengetahui bahwa empat keluarga tersebut menguasai Mambera. Umumnya, tidak ada yang berani menyinggung mereka. Para pemimpin dari empat keluarga besar itu juga mampu mengendalikan anggota keluarganya, me

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3531

    “Dokter Panca bilang, dia akan mengatur agar Dokter Dharma datang dan menemani kita pergi ke Cianter,” kata Yuna. “Dengan adanya Dokter Dharma bersama kita, setidaknya kita bisa lebih tenang,” lanjutnya. Setya sudah sangat tua. Perjalanan jauh membuat semua orang khawatir dan takut jika sewaktu-waktu napasnya tersendat, dia akan langsung pergi begitu saja. Dengan kehadiran Dokter Dharma atau Dokter Panca, mereka bisa merasa lebih lega. “Dokter Dharma sering bepergian untuk mengobati orang. Kalau dia pergi selama beberapa hari, Olivia juga nggak akan curiga,” lanjut Yuna. “Kalau saja Olivia nggak sedang hamil, kami juga nggak perlu menyembunyikan ini darinya.” “Bayinya lebih penting, lebih baik kita merahasiakannya,” kata Setya, yang juga setuju untuk menyembunyikan ini dari Olivia. Apalagi setelah mengetahui bahwa Olivia baru bisa hamil setelah satu tahun menikah. Kehamilan ini tidak mudah baginya, ditambah lagi dengan tekanan besar yang dia hadapi. Jika perempuan itu tahu bahwa s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status