Share

Bab 2340

Author: Anggur
Bram berkata, "Yang aku tahu, ada kebun Mawar, Lily dan Bunga Matahari. Tapi karena sekarang masih bulan Oktober sehingga nggak begitu banyak bunga. Kalau musim panas, bunga di sini akan sangat indah."

Chintya menurunkan kaca jendela mobil. Dia menatap ke arah kejauhan dan sambil berdecak kagum bertanya, "Tempat yang kulihat ini milik keluarga Adhitama? Orang-orang di sana juga orangnya keluarga Adhitama?"

"Tempat yang kamu lihat sekarang adalah milik keluarga Adhitama. Orang-orang yang kamu lihat juga karyawannya keluarga Adhitama. Untuk merawat kebun bunga dan buah ini memerlukan banyak sekali karyawan."

"Ada sebagian orang yang berasal dari keluarga Adhitama sendiri. Pokoknya mereka keluarganya Stefan."

"Rumah-rumah itu juga sama. Ada sebagian ditempati oleh anggota keluarga Adhitama. Ada juga tempat tinggalnya karyawan. Mereka memperlakukan karyawan dengan sangat baik. Kalau lajang, mereka akan mendapat sebuah kamar yang terdapat dapur kecil dan kamar mandi. Bisa masak untuk diri s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2341

    Bram tertawa dan berkata, "Bu Chintya, sudah dibilang jangan mengucapkan terima kasih padaku lagi. Sekarang kita sudah berteman, apalagi kamu adalah penolongku."Perempuan itu ikut tertawa dan berkata, "Iya, iya. Kita jangan bersikap sungkan lagi. Aku juga merasa canggung kalau selalu bersikap sungkan seperti itu. Aku orang yang kasar dan akan terasa aneh kalau terlalu sungkan,""Pak Bram juga jangan selalu bilang aku penolongmu. Aku hanya ikut membantu karena sedang jalan santai."Keduanya tertawa bersama-sama. Chintya tidak berencana turun dari mobil untuk menikmati pemandangan bunga. Oleh karena itu, Bram langsung melajukan mobilnya kembali. Dia menebak kemungkinan perempuan itu tidak begitu menyukai bunga.Mobil mereka tiba-tiba berhenti ketika baru tiba di pertengahan gunung. Chintya melihat ada sebuah pos satpam di sana. Mereka menghentikan mobil yang melintas. Ketika mereka melihat sosok Bram, dengan cepat membiarkan lelaki itu melintas."Di gunung ada pemeriksaan?” tanya Chinty

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2342

    Bram tersenyum dan mereka saling bertegur sapa, “Bu Chintya, ini adalah Pak Joni, Kepala Pengurus di Vila Permai.”“Pak Joni, ini adalah Bu Chintya, anak dari Sanggar Bela Diri Keluarga Baruna di Kota Malinjo. Dia penolongku.”Dalam hati Pak Joni dia berkata, “Pak Bram, kamu sedang bercanda? Kamu ada penolong?”Dengan kemampuan yang dimiliki oleh lelaki itu, memangnya siapa yang berani menyentuhnya? Jangankan menyentuh, bahkan mengusiknya saja juga tidak berani. Namun Stefan sudah berpesan bahwa dia hanya perlu mengikuti apa saja yang dikatakan oleh Bram.“Bu Chintya,” sapa Pak Joni dengan santun.Dengan cepat perempuan itu membalas, “Maafkan kami yang datang mengganggu, Pak Joni.”Pak Joni tersenyum dan berkata, “Nggak repot, Pak Bram kenal dengan Pak Stefan dan beliau sudah menitip pesan. Hari ini izinkan saya yang menjadi pemandu kalian dan bawa kalian berkeliling di vila.”“Terima kasih, Pak Joni.”“Pak Joni, saya pernah datang ke sini dua kali dan nggak bisa dibilang mengenal temp

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2343

    “Nenek Sarah.”Dia sudah tidak bisa menghindar sehingga mau tidak mau harus menghadapinya. Bram langsung menoleh dan tersenyum pada Nenek Sarah.Sedangkan Chintya menghampiri sosok perempuan tua yang tampak ramah tersebut. Dia adalah Bu Sarah dari keluarga Adhitama. Dia melihat pakaian Nenek Sarah yang tidak ada bedanya dengan orang tua pada umumnya. Terlihat sangat sederhana sekali. Namun dia ada aura elegan dan mewah yang terpancar dari dirinya.Nenek Sarah melangkah dengan cepat. Tubuhnya masih terlihat begitu kuat dan sehat hingga membuatnya terlihat seperti perempuan berusia 50 hingga 60 tahun. Sama sekali tidak terlihat usianya yang sesungguhnya.“Bram, ini siapa?” tanya Nenek Sarah pura-pura tidak tahu sambil menatap Chintya.“Bu Sarah,” panggil Bram kemudian memperkenalkan mereka.Sarah tersenyum lebar dan membalas sapaan Chintya. Dia menatap perempuan itu penuh penilaian. Sosok Chintya terlihat muda dan cantik. Wajahnya terlihat berani dan juga anggun. Kesan pertamanya terhada

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2344

    Dia berkata pada Chintya lagi, “Bu Chintya, kami semua orang yang sangat santai, jadi kamu jangan merasa sungkan. Jangan merasa kalau ke sini maka akan mengganggu kami. Di vila ini, kamu bisa makan dan minum yang enak. Yang penting kalian menyukainya dan sering datang ke sini.”Chintya terkekeh dan berkata, “Lain kali kalau aku bawa murid-murid datang untuk lomba, aku pasti akan datang ke sini lagi untuk mengganggu Bu Sarah.”Sarah ternyata jauh lebih ramah dari apa yang dia bayangkan. Sama sekali tidak ada kesan sombong. Dia sama seperti neneknya yang sangat ramah dan suka menjamu tamu.“Kalau nggak bawa murid untuk lomba juga boleh datang bermain. Biarkan Bram yang menjemputmu dan bertamu ke rumah kami. Nggak masalah juga kalau kamu mau menginap di sini. Di vila ini ada banyak kamar. Kamu nggak akan bosan kalau tinggal setengah bulan di sini.”Chintya hanya tersenyum santun. Dia tidak berani datang dengan sesuka hatinya. Datang sekali saja dia sudah berhutang budi pada Bram. Lelaki i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2345

    “Nenek Sarah, pernikahan Stefan dan Olivia sudah akan tiba, Nenek juga pasti sangat sibuk. Ini pernikahan cucu pertamanya Nenek. Kami nggak mengganggu waktu berharganya Nenek lagi. Chintya masih ada aku.”Bram langsung dengan jelas meminta Nenek jangan merebut perhatiannya. Berikan dia kesempatan untuk unjuk diri di hadapan Chintya.Nenek Sarah terkekeh dan berkata, “Pernikahan Stefan memang sudah dekat. Tapi Nenek nggak perlu melakukan apa pun. Nenek sudah tua dan bahkan nggak kuat jalan. Memangnya mereka berani kasih Nenek tugas?”“Nenek hanya perlu menggerakkan mulutnya saja maka mereka akan langsung menjalankan perintah Nenek. Nenek sangat santai dan mudah sekali merasa bosan. Vila Permai sudah lama nggak pernah begitu ramai.”“Nenek sudah lama sekali nggak melihat begitu banyak anak-anak bermain di Vila Permai. Nenek suka keramaian. Silakan saja kalau kamu mau unjuk diri, Nenek juga nggak akan menahanmu. Kalau kamu nggak bisa menang melawan perempuan tua seperti Nenek, bagaimana k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2346

    Chintya lebih mengenal muridnya daripada Bram. Dia tidak keberatan dengan saran Bram. Oleh karena itu, dia pun berbalik dan mengikuti Bram, berjalan menuju pohon besar yang ditunjuk pria itu. Ada sebuah kursi ayun di bawah pohon tersebut.“Aku lihat ada banyak kursi ayun di vila,” kata Chintya setelah duduk di kursi ayunan.“Lumayan banyak, tapi kebanyakan belakangan ini baru dipasang. Bu Olivia suka duduk di kursi ayun. Pak Stefan sayang istri. Dengar-dengar semua tempat yang akan mereka tinggali ada banyak kursi ayun.”“Oh, begitu. Bu Olivia tinggal di mana saja, di situ pasti ada kursi ayun.” Chintya berkata dengan iri, “Pak Stefan benar-benar baik banget pada istrinya. Bikin orang iri saja.”Di mana-mana terdengar cerita tentang Stefan yang sangat menyayangi istrinya. Perempuan mana yang tidak iri mendengarnya.“Bu Sarah mana?”Chintya spontan bertanya ketika menyadari sosok Sarah tidak terlihat. Dia ingat Sarah sedang bersama mereka tadi.“Bu Sarah itu porosnya keluarga Adhitama.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2347

    Bram tertawa pelan lalu berkata, “Kalau soal bisnis aku nggak perlu khawatir. Di perusahaan ada tim manajemen. Tapi aku nggak bisa tolak jadi pengiring pengantin pria di pernikahan Pak Stefan.”“Jangan ditolak. Banyak orang yang ingin hadir di pernikahan Pak Stefan tapi nggak punya kesempatan. Pak Bram sangat beruntung bisa jadi pengiring pengantin pria untuk Pak Stefan,” kata Chintya.Chintya sebenarnya sangat ingin menghadiri pernikahan Stefan dan Olivia. Namun, dia tidak berteman dengan pasangan yang penuh kasih itu. Dia bahkan belum pernah bertemu mereka. Sekalipun Bram bersedia membawa Chintya ke sana, Chintya juga tidak bisa pergi. Karena dia tidak akrab dengan orang-orang dalam lingkaran pertemanan itu.Terlebih lagi, Chintya juga benar-benar sudah harus mengantar anak-anak pulang. Anak-anak masih harus sekolah.Bram hanya tersenyum, tidak membantah perkataan Chintya. Tanpa gangguan Sarah, Bram dan Chintya menghabiskan waktu sepanjang hari bersama. Rasa canggung dan asing di ant

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2348

    “Bu Amelia.” Begitu melihat Amelia, Bi Lesti langsung tersenyum dan menyapa.“Bi Lesti kok ada di sini?” Amelia juga spontan tersenyum ketika melihat Bi Lesti.“Bu Olivia pindah ke sini. Pak Stefan suruh kami datang ke sini untuk jaga Bu Olivia. Nggak hanya saya, ada Dimas juga.”Mereka semua adalah orang-orang yang paling dikenal Olivia dan Odelina. Oleh karena itu, Stefan mengatur mereka untuk tinggal di sini. Stefan bilang, Bi Lesti dan Dimas akan bekerja di rumah ini. Gaji mereka akan tetap dibayar Stefan. Stefan bahkan menaikkan gaji mereka.Di antara pengawal Stefan dan pelayan keluarga Adhitama, Odelina dan Russel paling akrab dengan Bi Lesti dan Dimas. Makanya Stefan membuat pengaturan seperti ini. Selama Odelina dan Russel hidup dengan aman tenteram, suasana hati Olivia akan lebih baik.“Ini memang gayanya Stefan. Kalau sudah menyangkut Oliv, dia benar-benar sangat perhatian, sampai detail banget,” kata Amelia sambil tertawa pelan.Dulu, Amelia selalu merasa Stefan orang yang

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3650

    Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3649

    Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3648

    Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3647

    “Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3646

    Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3645

    “Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3644

    Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3643

    Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3642

    Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status