“Bu Amelia.” Begitu melihat Amelia, Bi Lesti langsung tersenyum dan menyapa.“Bi Lesti kok ada di sini?” Amelia juga spontan tersenyum ketika melihat Bi Lesti.“Bu Olivia pindah ke sini. Pak Stefan suruh kami datang ke sini untuk jaga Bu Olivia. Nggak hanya saya, ada Dimas juga.”Mereka semua adalah orang-orang yang paling dikenal Olivia dan Odelina. Oleh karena itu, Stefan mengatur mereka untuk tinggal di sini. Stefan bilang, Bi Lesti dan Dimas akan bekerja di rumah ini. Gaji mereka akan tetap dibayar Stefan. Stefan bahkan menaikkan gaji mereka.Di antara pengawal Stefan dan pelayan keluarga Adhitama, Odelina dan Russel paling akrab dengan Bi Lesti dan Dimas. Makanya Stefan membuat pengaturan seperti ini. Selama Odelina dan Russel hidup dengan aman tenteram, suasana hati Olivia akan lebih baik.“Ini memang gayanya Stefan. Kalau sudah menyangkut Oliv, dia benar-benar sangat perhatian, sampai detail banget,” kata Amelia sambil tertawa pelan.Dulu, Amelia selalu merasa Stefan orang yang
“Namanya juga anak-anak, semuanya memang seperti itu.” Bi Lesti berkata sambil tersenyum, “Nanti kalau sudah agak besar nggak akan begitu lagi. Russel nggak mau pergi sekolah, tapi nggak sampai menangis atau mengamuk. Paling-paling, dia sengaja berlama-lama. Bu Odelina orang begitu sabar saja nggak tahan lihat Russel begitu.”“Russel sengaja berlama-lama sebelum pergi sekolah, tapi dia juga takut terlambat. Dia bilang malu kalau terlambat. Kadang Bu Odelina sangat marah dibuatnya, sampai Bu Odelina sengaja tinggalkan dia. Bu Odelina ambil tas Russel dan langsung pergi, nanti Russel panik sampai menangis.”“Kelihatannya, anak-anak cukup untuk dilihat saja. Aku nggak bisa bayangkan bagaimana kalau aku punya anak nanti.”Menurut Amelia, Russel itu sudah termasuk anak yang sangat penurut. Tidak disangka, itu hanya kelihatan dari luar. Kalau suruh Amelia yang urus Russel setiap hari, dia mungkin akan menjadi gila.Bi Lesti tertawa terbahak-bahak, “Memang benar seperti itu. Saat kita lihat a
Olivia tertawa, “Tentu saja. Nggak semua orang sanggup dengan situasi khusus Pak Bram.”“Pak Bram sudah temukan perempuan yang ditakdirkan untuknya,” kata Amelia.“Aku tahu. Beberapa hari yang lalu Pak Bram bilang ke suamiku kalau dia ingin ajak Chintya main ke rumah kami. Stefan pun setuju. Nenek bilang Chintya benar-benar hebat, sangat cocok untuk pak bram. Dia juga bilang orang seperti Chintya baru bisa menduduki posisi sebagai istrinya Pak Bram.”“Nenek juga bilang kalau ilmu bela dirinya Chintya sangat hebat. Stefan bahkan bukan tandingannya. Orang belajar seni bela diri dari kecil, terlahir di keluarga seni bela diri pula. Stefan hanya setengah-setengah, mana bisa dibandingkan dengannya. Aku juga sama.”Amelia tertawa pelan, “Kalau Stefan dengar kamu ngomong dia seperti itu, wajahnya pasti jadi cemberut. Dia selalu percaya diri dan arogan. Dia selalu merasa kalau dia pria terbaik di dunia. Kamu bilang ilmu bela dirinya setengah-setengah, dia pasti nggak bisa terima.”“Kalau nggak
Olivia tidak berhasil mengubah keputusan Amelia. Di sisi lain, dia merasa sangat terharu dengan kasih sayang Amelia terhadapnya. Sebelum mereka tahu kalau mereka adalah saudara sepupu, Amelia sudah sangat baik padanya.Amelia orang yang patut untuk dikenal lebih dalam. Begitu dia benar-benar menganggapmu sebagai teman, dia akan memperlakukan temannya dengan sepenuh hati. Namun, hanya sedikit orang yang bisa menarik perhatian Amelia dan menjadi teman baik Amelia.“Kamu harus diskusi dulu dengan Jonas, lihat dulu bagaimana pendapatnya. Kalau dia keberatan, kalian jangan berselisih gara-gara aku, Mel.” Olivia meraih tangan Amelia dan berkata, “Yang aku inginkan hanyalah kamu bisa hidup bahagia. Jangan sampai gara-gara aku, pernikahan kamu dan Jonas jadi kacau.”Amelia menggenggam tangan Olivia, lalu berkata sambil tersenyum, “Tenang saja, Oliv. Kami nggak akan berselisih. Aku yakin Jonas paham dengan keputusan yang aku ambil. Terlebih lagi, sejak awal rencana kami memang hanya tunangan du
Satu-satunya pria yang benar-benar Jonas anggap sebagai saingan cinta adalah Yogi. Di mata Jonas, Bram jelas hanya berakting. Karena aktingnya terlalu kentara.“Bu Oliv.” Bi Lesti datang dan berkata pada Olivia sambil tersenyum, “Bu Yolanda dan Bu Mulan datang bersama dua anaknya.”Setelah tiba di Kota Mambera, Yose sekeluarga tinggal di Vila Permai. Stefan dan Olivia sendiri yang menjamu keluarga tersebut. Seiring semakin dekatnya waktu pernikahan mereka, Olivia baru pindah ke rumah Odelina. Supaya Olivia bisa berangkat dari rumah kakaknya pada hari pernikahannya nanti.Sudah menjadi tradisi Kota Mambera dan sekitarnya, mempelai wanita harus berangkat dari rumah orang tuanya ketika menikah. Orang tua Olivia sudah meninggal. Olivia hanya memiliki seorang kakak. Oleh karena itu, rumah Odelina adalah rumah keluarganya Olivia. Kalau dulu, saat kakaknya masih menjadi menantu keluarga Pamungkas, Olivia mungkin tidak akan berangkat dari rumah kakaknya. Namun sekarang berbeda, Odelina sudah
Olivia berkata sambil tertawa pelan, “Aku rasa Audrey nggak sengaja. Dia pasti nggak sengaja pukul kakaknya.”Mulan juga tertawa, “Anak ini memang suka menangis. Bisa saingan dengan Tiano. Mereka berdua sekarang jadi duo tukang menangis di keluarga kami.”Olivia juga tahu kalau Tiano suka menangis. Kellin paling takut kalau anaknya menangis. Setiap kali anaknya menangis, dia ingin bersembunyi. Buktinya, dia bersembunyi di Kota Mambera. Setelah menyembuhkan mata Rosalina, dia pun tidak segera kembali ke Vila Ferda. Dia bilang dia akan pulang setelah menghadiri pernikahan Olivia dan Stefan. Lagi pula, ada Dokter Panca yang menjaga Tiano.Dokter Panca memiliki lebih banyak pengalaman dalam membesarkan anak daripada Kellin. Bagaimanapun juga, Dokter Panca yang membesarkan Kellin. Setelah Kellin menerima Liam sebagai muridnya, Kellin juga menyerahkan Liam kepada Dokter Panca, biar Dokter Panca yang menjaga dan mengajarinya.Sebagai guru yang tidak mau tahu apa pun kadang-kadang hanya member
Bi Lesti menyajikan teh, makanan ringan dan buah-buahan kepada kedua tamu terhormat itu. Amelia duduk di sofa, dengan begitu dia berani menggendong anak. Dia pun mengambil Audrey dari calon ibu mertuanya lagi dan menggendongnya sebentar.Anak kecil itu menatap Amelia dengan matanya yang hitam besar dan berkilau seperti boneka. Dia pun segera tersenyum pada Amelia.“Audrey senyum padaku,” seru Amelia.Senyuman Audrey membuat Amelia senang bukan main. Dia bahkan spontan mencium wajah kecil Audrey beberapa kali.Yolanda sangat puas dengan calon menantunya itu. Dia juga sangat menyukai Mulan. Namun, kepribadian Amelia sangat mirip dengannya. Katanya orang-orang dengan kepribadian yang mirip bisa bergaul dengan lebih akrab.“Audrey jarang senyum. Kelihatannya dia suka kamu,” kata Yolanda.“Audrey sangat mirip papanya. Sekarang belum terlihat jelas karena dia baru berusia beberapa bulan. Beberapa tahun lagi kalian bisa lihat dengan jelas. Biasanya dia jarang menangis, anteng banget, tapi jug
Yolanda menatap Amelia dengan penuh kasih sayang dan berkata, “Mama bahagia sekali punya dua anak perempuan seperti kamu dan Mulan.”Amelia merasa malu. Dia dan Jonas belum menikah, tapi dia tidak akan menikah kalau pria yang menjadi pasangannya bukan Jonas.Semua orang spontan tertawa melihat Amelia salah tingkah. Tidak lama kemudian, Jonas juga datang. Perempuan yang dicintainya, serta dua wanita yang dia hormati ada di sini. Tentu saja dia datang ke sini.Begitu mendengar Jonas datang, Amelia langsung bergumam, “Bukannya belum waktunya istirahat siang? Kenapa Jonas datang ke sini?” Pria itu pasti bolos kerja lagi.Mulan menggoda Amelia, “Kamu ada di sini, bagaimana Jonas bisa fokus kerja? Sekalipun dia tetap di perusahaan, hatinya sudah terbang ke tempat kamu berada. Jadi lebih baik dia langsung datang cari kamu, daripada dia kerja tapi nggak fokus.”“Kak Mulan goda aku lagi, kan.”Olivia tertawa pelan, “Aku dan Pak Jonas juga sudah akrab. Pak Jonas datang, aku nggak keluar sambut d
Namun Olivia justru malah bertanya, “Russel, kamu mau menemani Liam kerjain tugasnya? Anggap saja ini sebagai latihan menulis. Ingatan kalian berdua kan bagus, kalau kamu nulis banyak dan bisa ingat apa yang kamu tulis, di masa depan bakal berguna juga buat kamu, lho.” Tidak pernah ada salahnya mengerti sedikit tentang kesehatan dan ilmu kedokteran. Karena ditatap oleh tante dan teman baiknya, Russel secara tak terduga menerima tantangan itu. Biarlah, dia pikir, tidak ada ruginya juga menemani teman baiknya mengerjakan tugas. ***Sementara itu di Aldimo ….Kemarin malam baru saja turun salju yang sangat deras, maka dari itu hari ini di mana-mana dipenuhi dengan pemandangan jalan yang putih pekat. Di halaman rumah keluarga Pangestu, terlihat dua orang anak dengan pakaian tebal sedang asyik bermain dan membuat boneka salju. Mereka adalah dua anak penerus keluarga Pangestu. Tommy membuat boneka salju dengan ukuran yang sangat besar. Setelah boneka salju itu jadi, dia mundur beberapa l
Dalam hatinya Yose berkata “Stefan belajarnya cepat juga ternyata, padahal waktu itu dia yang datang berguru padaku.” Setelah sarapan, Mulan dan Olivia membawa anak-anak mereka untuk bermain di ruang tengah utama, semetara Yose harus berangkat ke kantornya untuk bekerja. Dengan hati yang sangat berat dia menyerahkan putri kesayangannya kepada Mulan, lalu meminta Mulan untuk mengantarnya sampai ke pintu depan. Setelah itu baru Yose berangkat kerja. “Dasar … anak sudah sebesar ini masih saja manja,” ujar Mulan mengeluhkan sikap suaminya kepada Olivia. “Romantis banget. Hubungan kamu dan Yose masih sama seperti waktu pertama kali kalian pacaran. Kalau bukan romantis, apa namanya? Kamu itu kan wanita idaman yang sudah Yose impikan selama belasan tahun, wajah saja kalau dia masih suka bersikap manja sama kamu.” Seketika rona wajah Mulan langsung memerah. Di saat itu juga, Dokter Panca baru datang sambil menggendong Tiano. Sally juga datang menggandeng dua anak lelakinya untuk meramaikan
Raut wajah Liam langsung berubah masam dan seketika nafsu makannya juga hilang. Namun mengingat, jarak liburan musim panas nanti masih ada setengah tahun, nafsu makannya kembali membaik. “Olivia, biasanya Russel dikasih pelajaran apa? Liburan musim panas tahun depan kan mereka berdua main bareng lagi, gimana kalau kita suruh mereka belajar bareng juga. Kalau ada teman belajar, belajarnya pasti bisa lebih cepat masuk,” Yose mengusulkan. “Liburan musim panas nanti, mungkin aku nggak bisa datang, kecuali Liam yang datang ke rumahku,” kata Olivia. Di saat itu anak Olivia baru genap satu bulan. Anaknya masih sangat kecil sehingga tidak memungkinkan Olivia untuk melakukan perjalanan jauh. Jika Liam yang datang ke Mambera juga akan menjadi tanggung jawab yang berat. Olivia tidak berani menanggung itu. Andaikan Mulan mau membawakan Liam dan kedua anak kembarnya ke Mambera, itu akan lebih baik, karena bagaimanapun Mulan dan Yose adalah orang tuanya Liam. Di liburan musim panas nanti, kedua
“Ma, Om Stefan nggak mungkin secepat itu datang jemput aku dan Tante, ‘kan? Aku masih belum puas main di sini, aku masih mau main sebentar lagi.” Mendengar Russel bilang begitu, Liam juga ikut khawatir Russel akan segera pulang ke Mam bera, maka dia pun bergegas berbicara kepada Odelina, “Tante, jangan jemput Russel pulang dulu. Kasih Russel masih di sini beberapa hari lagi saja. Kami masih belum puas. Aku … aku nggak bakal berantem sama Russel, jadi tolong kasih Russel menginap di sini lebih lama, ya.” “Boleh, kalau begitu Tante kasih kasih Russel menginap di sana satu minggu lagi. Seharusnya nanti Stefan ada waktu kosong untuk jemput dia,” kata Odelina. Liam merasa satu minggu saja masih tidak cukup, jadi dia memberikan tawaran baru. “Tante, kalau sepuluh hari saja, boleh nggak?” “Sepuluh hari, ya …,” Odelina menghitung tanggal. “Kalau sepuluh hari, Tante sudah libur. Ya sudah, oleh. Kalau begitu Russel menginap di sana sepuluh hari lagi, tapi kalian berdua harus akur, ya. Jangan
Status keluarga Junaidi di Aldimo membuat mereka tidak bisa bertindak gegabah. Faktor lainnya adalah nantinya mereka tidak akan bisa lagi mendapat informasi apa pun tentang Liam dari Vila Ferda. Mereka menduga keluarga Junaidi mengirim anak itu ke suatu tempat, tetapi mereka tidak tahu tempat apa pastinya. “Nggak apa-apa. Libur musim panas tahun depan waktunya lebih panjang. Nante Tante bawa Russel main ke rumahmu, biar dia bisa menemani kamu selama liburan,” kata Odelina tersenyum. “Tante Odelina harus tepat janji, ya! Liburan musim panas nanti Russel harus temani aku main,” ujar Liam. Liam dan Russel pasti ada saja sesekali bertengkar, tetapi sebagian besar waktu lebih banyak mereka habiskan dengan bermain bersama. Ada banyak sekali anak-anak di Vila Ferda, tetapi Archie dan Audrey masih terlalu kecil untuk bermain bersama dengan Liam. Liam tentu saja berharap Russel yang datang untuk bermain bersama. “Pasti,” Odelina berjanji. Ketika liburan musim panas nanti, anaknya Olivia ju
“Oke!” jawab Russel dengan gembira. “Mama, aku makan sendiri, lho. Tante Olivia nggak suapin aku lagi. Aku makan juga nasinya sudah nggak berantakan di meja. Aku mau tanding sama Liam siapa yang bisa makan lebih cepat.” Lam langsung mendekat dan dengan santun menyapa Odelina. “Halo, Tante. Selamat pagi. Tante sudah makan, belum?” Odelina tersenyum. “Tante baru saja makan. Sekarang lagi perjalanan balik ke kantor. Kamu sama Russel makan yang banyak, ya, biar cepat tinggi.” “Kak Odelina, jangan suruh mereka berdua makan banyak. Mereka ini tukang makan, aku malah takut mereka makan kebanyakan dan malah jadi sakit perut mereka,” sahut Mulan. Odelina juga sadar anaknya, Russel, itu tukang makan. Namun apa mau dikata, semua orang yang menjaganya juga sama-sama suka makan. Karena mendapat pengaruh dari Olivia, reputasi Russel sebagai tukang makan justru malah makin terkenal. Sisi positifnya, paling tidak sekarang sudah tidak pilih-pilih makanan. Dulu Russel paling tidak suka makan sayur,
Selama ada Vandi di sisinya, mau dunia kiamat pun Felicia tidak akan merasa khawatir.Odelina selalu bilang kalau Vandi mencintai Felicia, dan Felicia juga memiliki perasaan kepada Vandi. Odeline sudah pernah mengingatkan Felicia agar tidak menyia-nyiakan Vandi, dan juga jangan mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal seperti hanya menginginkan anak tanpa suami agar tidak membuat Vandi bersedih.Tidak peduli bagaimana akhir dari persaingan antara Odelina dengan keluarga Gatara, dalam hubungan asmara, Odelina hanya ingin memberikan saran demi kebaikan Felicia sendiri. Felicia mengakui perasaannya, dia memang mencintai Vandi. Tak bisa dipungkiri, memang sangat mudah untuk mencintai pria yang luar biasa seperti Vandi.Melihat Felicia sudah tertidur, Vandi menghentikan mobil dan melepas jaketnya, lalu dia gunakan jaket itu untuk menutupi tubuh Felicia. Udara masih terasa dingin meski di dalam mobil sudah menggunakan penghangat. Felicia akan mudah masuk angin jika dia tertidur begitu saja.
Felicia menyapu pandangannya ke arah bawahan Dikta yang sudah tumbang di lantai. “Cukup awasi saja mereka, nggak perlu dibunuh.”“Baik, sudah kuperintahkan ke anak buahku,” jawab Vandi.Felicia mengiyakan, lalu dia langsung naik ke mobilnya Vandi. Dengan segera Vandi mengemudikan mobil itu kembali ke Cianter. Selagi di perjalanan, Vandi berkata, “Dari awal Bu Patricia sudah merencanakan ini. Dia sudah minta Dikta untuk menyiapkan seorang pengganti. Sekarang pengganti itu ada di rumah.”“Sudah kuduga Mama pasti bakal melakukan ini,” tutur Felicia seraya memijat lehernya.Karena itu Felicia juga sudah menyiapkan rencananya sendiri. Sewaktu ibunya mengajak dia jalan-jalan di halaman rumah, Felicia sudah menunggu ibunya beraksi, agar ibunya mengira kalau rencananya berjalan dengan lancar. Dengan begitu, Felicia bisa kembali ke Cianter tanpa ketahuan.“Mama sudah tua pun tenaganya masih kuat. Leherku sampai sekarang masih sakit.”“Bu Patricia pernah latihan bela diri. Usianya sudah tua pun
Ketiga putranya sudah memiliki anak, dan menantunya juga lebih mendengarkan Cakra untuk mengungsi ke kediaman keluarga Vikar selama tahun baru.Yang ingin Cakra lindungi adalah anak cucu yang mewarisi marganya, sedangkan yang ingin Patricia lindungi adalah Felicia yang masih menggunakan marga Gatara.Namun, bagaimanapun juga mereka tetaplah cucunya, maka dari itu Patricia tidak meminta para menantunya untuk membawa anak-anak mereka ke Cianter. Biarlah mereka melewati tahun baru yang damai di sana. Akan lebih baik jika mereka jauh dari perseteruan ini. Dalam hal ini, Cakra melakukan bagiannya dengan baik. Cakra menyadari kekejaman istrinya. Jika cucunya tidak segera pergi, dikhawatirkan mereka semua juga tidak akan bertahan hidup.Patricia mengerutkan bibirnya. Apa yang akan terjadi pada malam ini semua bergantung kepada takdir mereka semua. Andaikan, belum waktunya bagi mereka untuk mati, mungkin mereka bisa keluar dari rumah ini dengan selamat. Namun apabila mereka tidak berhasil mela