Share

Bab 2351

Penulis: Anggur
Olivia tidak berhasil mengubah keputusan Amelia. Di sisi lain, dia merasa sangat terharu dengan kasih sayang Amelia terhadapnya. Sebelum mereka tahu kalau mereka adalah saudara sepupu, Amelia sudah sangat baik padanya.

Amelia orang yang patut untuk dikenal lebih dalam. Begitu dia benar-benar menganggapmu sebagai teman, dia akan memperlakukan temannya dengan sepenuh hati. Namun, hanya sedikit orang yang bisa menarik perhatian Amelia dan menjadi teman baik Amelia.

“Kamu harus diskusi dulu dengan Jonas, lihat dulu bagaimana pendapatnya. Kalau dia keberatan, kalian jangan berselisih gara-gara aku, Mel.” Olivia meraih tangan Amelia dan berkata, “Yang aku inginkan hanyalah kamu bisa hidup bahagia. Jangan sampai gara-gara aku, pernikahan kamu dan Jonas jadi kacau.”

Amelia menggenggam tangan Olivia, lalu berkata sambil tersenyum, “Tenang saja, Oliv. Kami nggak akan berselisih. Aku yakin Jonas paham dengan keputusan yang aku ambil. Terlebih lagi, sejak awal rencana kami memang hanya tunangan du
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2352

    Satu-satunya pria yang benar-benar Jonas anggap sebagai saingan cinta adalah Yogi. Di mata Jonas, Bram jelas hanya berakting. Karena aktingnya terlalu kentara.“Bu Oliv.” Bi Lesti datang dan berkata pada Olivia sambil tersenyum, “Bu Yolanda dan Bu Mulan datang bersama dua anaknya.”Setelah tiba di Kota Mambera, Yose sekeluarga tinggal di Vila Permai. Stefan dan Olivia sendiri yang menjamu keluarga tersebut. Seiring semakin dekatnya waktu pernikahan mereka, Olivia baru pindah ke rumah Odelina. Supaya Olivia bisa berangkat dari rumah kakaknya pada hari pernikahannya nanti.Sudah menjadi tradisi Kota Mambera dan sekitarnya, mempelai wanita harus berangkat dari rumah orang tuanya ketika menikah. Orang tua Olivia sudah meninggal. Olivia hanya memiliki seorang kakak. Oleh karena itu, rumah Odelina adalah rumah keluarganya Olivia. Kalau dulu, saat kakaknya masih menjadi menantu keluarga Pamungkas, Olivia mungkin tidak akan berangkat dari rumah kakaknya. Namun sekarang berbeda, Odelina sudah

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2353

    Olivia berkata sambil tertawa pelan, “Aku rasa Audrey nggak sengaja. Dia pasti nggak sengaja pukul kakaknya.”Mulan juga tertawa, “Anak ini memang suka menangis. Bisa saingan dengan Tiano. Mereka berdua sekarang jadi duo tukang menangis di keluarga kami.”Olivia juga tahu kalau Tiano suka menangis. Kellin paling takut kalau anaknya menangis. Setiap kali anaknya menangis, dia ingin bersembunyi. Buktinya, dia bersembunyi di Kota Mambera. Setelah menyembuhkan mata Rosalina, dia pun tidak segera kembali ke Vila Ferda. Dia bilang dia akan pulang setelah menghadiri pernikahan Olivia dan Stefan. Lagi pula, ada Dokter Panca yang menjaga Tiano.Dokter Panca memiliki lebih banyak pengalaman dalam membesarkan anak daripada Kellin. Bagaimanapun juga, Dokter Panca yang membesarkan Kellin. Setelah Kellin menerima Liam sebagai muridnya, Kellin juga menyerahkan Liam kepada Dokter Panca, biar Dokter Panca yang menjaga dan mengajarinya.Sebagai guru yang tidak mau tahu apa pun kadang-kadang hanya member

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2354

    Bi Lesti menyajikan teh, makanan ringan dan buah-buahan kepada kedua tamu terhormat itu. Amelia duduk di sofa, dengan begitu dia berani menggendong anak. Dia pun mengambil Audrey dari calon ibu mertuanya lagi dan menggendongnya sebentar.Anak kecil itu menatap Amelia dengan matanya yang hitam besar dan berkilau seperti boneka. Dia pun segera tersenyum pada Amelia.“Audrey senyum padaku,” seru Amelia.Senyuman Audrey membuat Amelia senang bukan main. Dia bahkan spontan mencium wajah kecil Audrey beberapa kali.Yolanda sangat puas dengan calon menantunya itu. Dia juga sangat menyukai Mulan. Namun, kepribadian Amelia sangat mirip dengannya. Katanya orang-orang dengan kepribadian yang mirip bisa bergaul dengan lebih akrab.“Audrey jarang senyum. Kelihatannya dia suka kamu,” kata Yolanda.“Audrey sangat mirip papanya. Sekarang belum terlihat jelas karena dia baru berusia beberapa bulan. Beberapa tahun lagi kalian bisa lihat dengan jelas. Biasanya dia jarang menangis, anteng banget, tapi jug

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2355

    Yolanda menatap Amelia dengan penuh kasih sayang dan berkata, “Mama bahagia sekali punya dua anak perempuan seperti kamu dan Mulan.”Amelia merasa malu. Dia dan Jonas belum menikah, tapi dia tidak akan menikah kalau pria yang menjadi pasangannya bukan Jonas.Semua orang spontan tertawa melihat Amelia salah tingkah. Tidak lama kemudian, Jonas juga datang. Perempuan yang dicintainya, serta dua wanita yang dia hormati ada di sini. Tentu saja dia datang ke sini.Begitu mendengar Jonas datang, Amelia langsung bergumam, “Bukannya belum waktunya istirahat siang? Kenapa Jonas datang ke sini?” Pria itu pasti bolos kerja lagi.Mulan menggoda Amelia, “Kamu ada di sini, bagaimana Jonas bisa fokus kerja? Sekalipun dia tetap di perusahaan, hatinya sudah terbang ke tempat kamu berada. Jadi lebih baik dia langsung datang cari kamu, daripada dia kerja tapi nggak fokus.”“Kak Mulan goda aku lagi, kan.”Olivia tertawa pelan, “Aku dan Pak Jonas juga sudah akrab. Pak Jonas datang, aku nggak keluar sambut d

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2356

    “Terima kasih.” Amelia menerima buket bunga dan mengucapkan terima kasih, lalu berkata, “Kamu tahu aku di sini, tapi kamu masih belikan aku bunga. Aku malu mau bawa bunga ini masuk ke dalam.”“Kenapa harus malu? Olivia adalah saksi hubungan kita. Kalau dia lihat hubungan kita begitu baik, dia justru turut senang. Dia nggak akan tertawa.”Usai berkata, Jonas menggandeng satu tangan Amelia dan berjalan berdampingan dengannya masuk ke dalam rumah.“Benar juga, yang paling Oliv harapkan adalah bisa melihat aku bahagia. Aku tahu, dia selalu merasa kehadirannya buat aku nggak bisa bersatu dengan Stefan. Dia merasa kalau dia telah merenggut kebahagiaanku. Sekalipun dia nggak ngomong apa-apa, aku tahu semuanya.”Amelia terdiam sejenak, lalu berkata lagi, “Dia yang terlalu banyak berpikir. Aku nggak pernah marah padanya, apalagi salahkan dia. Aku nggak akan pernah salahkan dia. Aku dan Stefan memang nggak berjodoh jadi pasangan. Stefan nggak pernah jatuh cinta padaku, dia juga nggak pernah memb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2357

    “Nggak butuh waktu lama bagi keluargaku di sana terbang ke sini. Jadi nggak masalah,” kata Jonas.Selama Jonas bersedia menikah, semua orang akan sangat bahagia. Mereka tidak akan mempermasalahkan persoalan sepele seperti pesta pertunangan harus diadakan di pihak laki-laki atau pihak perempuan. Yang penting Jonas bahagia.“Tunggu keluargaku pilihkan tanggal bagus, nanti kasih papa dan mamamu lihat. Kalau mereka nggak keberatan, kita tetapkan tanggal dan adakan pesta pertunangan di Kota Mambera, nggak akan ubah lokasi.”Setelah itu, Jonas menambahkan, “Amelia, ini kehidupan kita. Kita bahagia atau nggak hanya kita yang tahu. Nggak usah pedulikan apa yang orang lain katakan. Biasanya kamu selalu nggak peduli dengan apa yang orang lain katakan.”“Karena aku peduli padamu. Aku mencintaimu. Jadi aku peduli apa yang orang lain katakan tentang kamu. Aku sama sekali nggak peduli apa yang mereka katakan soal aku. Aku nggak tahu malu, nggak takut orang bicarakan aku.”Jonas tertawa sambil menari

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2358

    Pada awalnya, ibu Daniel sangat menentang hubungan mereka. Dia tidak menyukai Odelina karena Odelina pernah menikah dan telah bercerai, bahkan punya anak dari mantan suaminya. Kemudian, Daniel mengalami kecelakaan. Ibu Daniel malah memohon pada Odelina untuk menerima Daniel.Kedua orang tersebut belum konfirmasi hubungan mereka. Namun, semua orang di Kota Mambera telah menganggap mereka sebagai pasangan. Belum ada yang berani merebut perempuan dari Daniel.Dengar-dengar keluarga mantan suami Odelina selalu ingin Odelina menikah lagi dengan mantan suaminya. Tentu saja, Odelina tidak akan kembali ke sisi mantan suaminya.“Namaku Hengky,” ujar pria itu.Hengky sebenarnya adalah orang yang tinggal di Kompleks East Hill, yang selalu minum alkohol setiap hari setelah putus cinta. Saat mabuk, dia tidur di mana saja. Setiap kali melihat gadis-gadis muda, dia akan terus menatapnya dengan lekat.Setelah bertemu dengan Odelina, pria itu juga mengawasi Odelina selama beberapa hari. Sampai Odelina

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 2359

    “Hari ini aku datang ke sini untuk minta maaf. Maaf, aku benar-benar minta maaf. Aku juga akan minta maaf pada mereka ketakutan karena aku satu per satu.”Hengky punya rencana untuk mendekati Odelina. Namun, dia tidak bisa langsung mengatakan yang sebenarnya saat mereka bertemu. Oleh karena itu, dia pun menggunakan alasan ingin meminta maaf. Dia juga harus melibatkan orang lain, jangan sampai Odelina curiga dan tidak menerima permintaan maafnya.Odelina menuangkan segelas air hangat untuk Hengky dan berkata, “Aku terima permintaan maaf pak Hengky. Aku juga turut senang sekarang Pak Hengky sudah sadar dan nggak tenggelam dalam kesedihan di masa lalu lagi. Masih banyak perempuan di dunia ini.”Hengky tertawa pelan, “Benar, masih banyak perempuan di dunia ini. Yang bukan milikku nggak akan bisa dipaksa untuk jadi milikku.”Odelina tidak menerima buket bunga dari Hengky. Dia hanya berkata, “Aku sudah terima permintaan maaf Pak Hengky. Aku nggak bisa terima buket bunga ini. Tolong Pak Hengk

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3332

    Olivia menjawab, "Baik, nanti biar Papa dan Mama yang menjaga Russel. Kami akan kembali lebih awal untuk urus pekerjaan. Menjelang Tahun Baru, kami akan kembali menjemput kalian."Para orang tua dari kedua keluarga sudah pensiun dan tidak banyak kesibukan. Jika mereka berkumpul, bahkan hanya untuk bermain kartu, pasti akan terasa ramai. Yose juga pasti akan menyetujuinya.Dewi tertawa senang, lalu pergi ke dapur untuk meminta koki menyiapkan beberapa hidangan favorit Olivia, sambil tetap memperhatikan selera makan putranya juga.Ketika keluar dari dapur, Nenek sudah kembali. Mendengar bahwa cucu pertama dan istrinya datang berkunjung mencarinya, Nenek pun meninggalkan sekumpulan teman lamanya dan kembali ke vila.“Nenek.”Olivia menyapa dengan manis.Senyum Nenek sangat ramah dan penuh kasih sayang. Setelah saling menyapa dengan hangat, Nenek menarik Olivia untuk duduk bersamanya di sofa.Dewi secara pribadi mempersiapkan buah-buahan, camilan, dan berbagai makanan ringan untuk menantu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3331

    Meskipun di rumah ada asisten rumah tangga, seorang ibu tetap harus berbagi perhatian untuk merawat anaknya. Mengurus anak sering kali membuat istri kurang memperhatikan suaminya. Jika ingin menikmati waktu berdua seperti sekarang, kesempatan itu tidak akan banyak lagi. Dewi, sebagai seorang yang berpengalaman, sangat memahami hal ini.“Baik, kalau libur musim dingin, aku bawa Russel untuk tinggal dua hari di sini.” Olivia tidak tega mengecewakan kebahagiaan ibu mertuanya, sehingga dia memutuskan untuk mengantar Russel ke sini selama dua hari. Setelah itu, mereka akan membawa bocah itu ke Kota Aldimo untuk bermain selama seminggu, sebelum pulang mempersiapkan Tahun Baru. “Hanya tinggal dua hari? Apa Russel akan pergi ke Cianter?” Dewi bertanya dengan penuh perhatian, “Cianter itu sangat dingin, sering turun salju. Apa Russel bisa tahan di sana? Kalau hanya tinggal satu atau dua hari, dia mungkin akan merasa senang. Tapi kalau setiap hari di sana, dia bisa masuk angin. Kita ini ngga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3330

    Stefan tetap rutin berolahraga setiap hari, menjaga pola makan seperti sebelum menikah. Berat badannya pun hampir tidak pernah berubah, selalu stabil di angka yang sama. "Vitamin milik menantumu memang ada aku makan sedikit, tapi itu karena Olivia nggak bisa menghabiskannya, jadi dia memintaku membantunya makan. Baru setelah itu aku makan." Stefan ingin menegaskan bahwa dia tidak akan pernah memakan suplemen milik istrinya. Namun,mengingat dia hampir setiap hari membantu istrinya menghabiskan makanan tersebut, dia tidak bisa berkata tidak. Yang lebih dia khawatirkan adalah bentuk tubuhnya. Dengan cemas dia bertanya kepada istrinya, "Olivia, lihat aku, apa aku gemuk? Apa aku punya perut buncit?" Dia bahkan mencubit perutnya sendiri untuk memastikan. Melihat reaksi suaminya, Olivia tertawa hingga memegang perutnya. Suaminya benar-benar lucu, ternyata dia sangat peduli dengan penampilannya yang tampan. "Sayang, kamu nggak gemuk dan nggak buncit. Bentuk tubuhmu masih sangat bagus, te

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3329

    Dewi melanjutkan, "Keluarga ini memang selalu didominasi laki-laki, sudah beberapa generasi nggak ada anak perempuan. Kalau bisa punya seorang anak perempuan, tentu saja semua orang akan memanjakannya.""Aku hanya ingin dia bisa hidup tanpa beban, melakukan apa pun yang dia inginkan dan nggak perlu memikul tanggung jawab besar keluarga." "Masih banyak saudara laki-laki yang bisa membantunya memikul tanggung jawab dan melindunginya, memastikan badai sehebat apa pun nggak akan mengenainya," tambahnya. Olivia berpikir sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Mama benar juga, tugas berat seperti menjadi penerus keluarga memang lebih baik diberikan kepada anak laki-laki." Mengetahui pandangan keluarga suaminya sudah cukup bagi Olivia. Dia pun tidak ingin jika suatu saat anak perempuannya harus memikul tanggung jawab besar keluarga. Namun, dia berpikir sambil tertawa kecil, "Kalau pun aku benar-benar bisa melahirkan anak perempuan, aku rasa itu mungkin terjadi di kehamilan kedua atau bahkan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3328

    "Nggak ada, sangat baik." Keluarga suaminya menunjukkan tingkat perhatian yang berlebihan terhadapnya, tetapi itu juga menandakan betapa mereka peduli padanya dan tentu saja pada bayi kecil yang ada di dalam perutnya. "Bagus kalau begitu. Mama sekarang paling takut mendengar kabar bahwa kamu mengalami sesuatu." Dewi akhirnya merasa lega, lalu berkata, "Ada seorang teman Mama, menantunya juga lagi hamil lima bulan. Tapi dua hari yang lalu, bayinya nggak berkembang lagi. Dia menangis sampai seperti kehilangan akal. Bayinya laki-laki dan sudah terbentuk, tapi entah bagaimana kejadiannya, tiba-tiba janinnya nggak berkembang." "Ah, Cih! Olivia sehat, dan bayi kita juga sangat sehat." Kekhawatiran Dewi terhadap Olivia memang dipicu oleh kejadian yang menimpa menantu temannya itu. "Hamil lima bulan masih bisa mengalami janin nggak berkembang?" Dewi menggandeng tangan menantunya dengan hangat. Keduanya masuk ke dalam rumah dengan akrab layaknya ibu dan anak kandung. Sedangkan Stefan? Di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3327

    Olivia berkata, "Aku hanya mau bilang, kamu sekarang sudah setegang ini, nanti saat aku melahirkan, apakah kamu akan seperti Amelia, langsung mengemudi sendiri ke rumah sakit?" Stefan menjawab dengan serius, "Jangan bandingkan aku dengan Amelia. Aku nggak akan seperti itu. Memang aku pasti akan tegang, tapi nggak sampai lupa padamu. Aku akan menemanimu masuk ke ruang bersalin." "Kamu mau masuk ke ruang bersalin bersamaku?" "Iya, aku akan menemanimu. Nggak peduli kapan dan apa yang terjadi, aku harus ada di sisimu." Olivia tersenyum, senyumnya begitu manis. "Stefan, terima kasih. Terima kasih karena sangat mencintaiku dan memperlakukanku dengan begitu baik!"Stefan kembali mengoreksinya, "Panggil aku "Sayang". Aku suka mendengar kamu memanggilku begitu. Seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu karena mau melahirkan anak untukku. Kamu adalah pahlawan besar di keluarga kita." "Kita nggak perlu saling berterima kasih terus." Olivia tertawa kecil sambil menyandarkan dirinya ke p

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3326

    Terutama sejak Olivia hamil, Stefan berharap bisa menemani istrinya selama 24 jam sehari. Namun, Olivia tidak mengizinkannya untuk terus menempel padanya. “Aku masih harus kerja,” katanya sambil tersenyum. Melihat istrinya yang sedang hamil tetap bekerja, Stefan merasa tidak enak jika dirinya sendiri bermalas-malasan. “Harus kerja juga, cari uang buat beli susu bayi,” katanya sambil bercanda. Russel bilang, bayinya nanti laki-laki. Kalau benar anak laki-laki, Stefan mulai berpikir tentang masa depannya. “Harus cari uang buat beli rumah, mobil, dan biaya menikah. Itu semua butuh banyak uang.” Namun, kemudian dia tersenyum lega. Sebagai pewaris keluarga Adhitama, dia memiliki kekayaan melimpah. “Bisa dibilang, aku kekurangan segalanya kecuali uang. Uangku cukup untuk anakku hidup nyaman seumur hidup. Kelak ada cucu dan cicit, harus tetap menjaga keluarga Adhitama sebagai keluarga terkaya di Mambera, dari generasi ke generasi.” “Nicho mulai kerja tahun depan, ya?” Olivia merasa s

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3325

    "Olivia, mari kita kembali ke rumah lama sebentar dan beri tahu Nenek. Dia pasti ingin bertemu dengan para tetua itu," kata Stefan. Mereka adalah orang-orang dari masa yang sama. Di zamannya, Nenek adalah sosok yang cukup terkenal di Mambera. Kemungkinan besar, para tetua itu juga mengenal neneknya. Namun, memikirkan bahwa Olivia sudah bangun pagi-pagi, Stefan mengubah keputusannya. Dia berkata, "Kamu pulang saja untuk istirahat. Aku sendiri yang akan pergi ke rumah lama. Kalau Nenek ingin datang, aku akan mengantarnya ke sini." Olivia menjawab, "Aku nggak lelah. Aku akan menemanimu pergi." "Sudah lama kita nggak pulang ke sana. Akhir pekan ini, kita bawa Russel untuk menginap dua hari. Sekalian beri tahu keluarga, setelah libur musim dingin minggu depan, aku mau bawa Russel ke Kota Aldimo untuk bermain beberapa hari." Stefan dengan perhatian bertanya, "Apa kamu nggak akan merasa terlalu capek? Kalau lelah, sebaiknya istirahat saja, jangan memaksakan diri." Olivia menepuk ringan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3324

    Yuna mengangguk."Sore nanti ajak Russel bersama ke sini." Setelah berpikir sejenak, Yuna menambahkan, "Dokter Panca bilang, waktu Kakek Setya nggak banyak lagi. Biarkan dia bertemu dengan anak-anak satu per satu." Semua orang saling memandang. Olivia dengan cemas bertanya, "Penyakit apa yang diderita Kakek Setya?" "Mungkin karena luka lama yang meninggalkan efek samping, ditambah usia lanjut. Orang tua pasti punya penyakit kecil di sana-sini," jawab Yuna sambil menghela napas, dia tidak melanjutkan lebih jauh. Dokter Panca sudah menyuruh mereka bersiap secara mental. "Sore nanti, aku akan menjemput Russel, lalu kita akan datang bersama." Olivia juga memahami bahwa usia Setya yang sudah sangat tua, ditambah keinginannya yang sudah terpenuhi, mungkin tidak akan bertahan lama lagi. "Apakah perlu memberi tahu Kak Odelina agar pulang?" "Untuk sementara nggak perlu. Kakek Setya belum menyerahkan bukti-buktinya ke aku, jadi dalam waktu dekat sepertinya nggak akan ada apa-apa. Saat dia

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status