Ricky merasa kasihan kepada Rika ketika mendengar perkataan perempuan itu. Karena Ricky tidak ingin Rika kelelahan karena pekerjaannya. Oleh karena itu, Ricky pun berkata, “Sudahlah, kamu langsung datang saja di hari pernikahannya dan nggak perlu menginap terlalu lama di sana. Aku sebenarnya mau mengajakmu jalan-jalan di Mambera kalau memang kamu bisa menginap beberapa hari.”“Tapi, kalau kamu nggak bisa ya nggak apa-apa. Lagi pula, aku akan tetap menemanimu di mana pun kamu berada. Aku juga nggak masalah kalau memang kamu mau langsung kembali ke Cianter.”Namun, raut wajah Rika justru tampak kesal lalu dia pun berkata, “Kamu setiap hari nggak mengerjakan apa-apa seperti pengangguran. Padahal kakakmu memberikan bisnis bidang makanan Adhitama Group di tanganmu. Suatu saat nanti bisnis makanan Adhitama Group bisa bangkrut karenamu. Kamu seharusnya bertanggung jawab sama pekerjaanmu. Bukannya malah bermalas-malasan kayak gini.”Ricky pastinya bisa menjadi sosok taipan bisnis yang mumpuni
Rika melihat mobil Felicia dan meminta sopir untuk berhenti. Kemudian dia membuka jendela mobil lalu bertanya, “Bu Felicia, ada apa? Apa ada masalah dengan mobil Ibu?”Felicia langsung menoleh setelah mendengar suara itu. Dia bergegas menghampiri mobil Rika ketika mengetahui kalau Rika yang memanggilnya. “Mobil saya mogok. Saya tidak tahu kenapa,” jawab Felicia. “Saya akan minta sopir saya untuk memeriksa keadaan mobil Ibu,” ujar Rika menawarkan bantuan. Kemudian Rika meminta sopirnya untuk keluar guna memeriksa keadaan mobil Felicia. Sopir yang dipekerjakannya bukan hanya pandai mengemudi, tapi juga pandai dalam urusan mesin mobil. Rika juga memutuskan untuk turun dari mobil lalu diikuti oleh para pengawalnya. Tidak lama kemudian, si sopir berkata setelah selesai memeriksa keadaan mobil Felicia, “Bu Felicia, Ibu bisa memanggil layanan mobil derek. Sebenarnya, saya bisa memperbaiki mobil Ibu, tapi sayangnya peralatan yang saya punya kurang lengkap.”“Tidak apa-apa, saya sudah meman
“Kembali ke rumah keluarga Arahan,” ujar Rika kepada sopirnya setelah Felicia masuk ke dalam gedung hotel. “Baik, Pak,” balas si sopir. Rika bersandar di jok mobil sambil memikirkan nasib Felicia. Orang yang berencana untuk menyakiti Felicia pastinya adalah anggota keluarga Gatara. Lagi pula, satu-satunya anggota keluarga Gatara yang ingin mengangkat Felicia sebagai kepala keluarga Gatara berikutnya hanyalah ibunya yang merupakan kepala keluarga Gatara saat ini dan orang-orang yang berada di luar keluarga Gatara. Mantan pewaris keluarga Gatara sebelumnya adalah Fani. Namun, Fani bukanlah putri kandung dari kepala keluarga Gatara, jadi bagaimana mungkin anggota keluarga Gatara lainnya mengizinkan Fani untuk menjadi kepala keluarga Gatara berikutnya?Namun, jika Felicia tidak mampu memikul tanggung jawab ini, kemungkinan besar para putri keluarga Gatara lainnya akan berusaha mengambil alih tanggung jawab itu dari tangan Felicia. Rika merasa kalau orang yang berniat mencelakai Felicia
Rasanya tidak mungkin kepala keluarga Gatara yang merusak mobil Felicia. Karena Patricia tidak akan melakukan suatu tindakan yang akan membahayakan nyawa putrinya hanya untuk melihat bagaimana cara Felicia menyelesaikan suatu masalah. Hal itu sepertinya tidak masuk akal. Bagaimana kalau mobil Felicia tiba-tiba mogok di tengah jalan lalu ditabrak oleh kendaraan lain? Bukankah itu sama saja seperti mempertaruhkan nyawa FeliciaKepala keluarga Gatara memang terlihat masih lebih memihak ke arah Fani daripada Felicia yang merupakan putri kandungnya sendiri jika dilihat secara sekilas. Namun, sebenarnya kepala keluarga Gatara sangat menghargai pertalian darah di antara dirinya dan Felicia. Jadi, rasanya tidak mungkin jika dia berani mempertaruhkan nyawa Felicia hanya untuk mengujinya saja. “Sudahlah, semua itu kan urusan Felicia. Jadi, kita nggak perlu ikut campur dan cukup jadi penonton saja,” ujar Ricky acuh tak acuh. Dia pastinya tidak akan memberikan bantuan kepada Felicia kalau saja
“Oke, aku akan mengatur semuanya. Aku jamin kamu akan senang dan menikmati kencan malam ini,” ujar Ricky yang rela melakukan apa saja selama Rika bersedia berkencan dengannya. Rika menatapnya sambil tersenyum seraya berkata, “Aku selalu gembira saat bersamamu. Sepertinya kamu punya potensi untuk jadi pelawak, deh.”Kata-kata itu membuat senyuman Ricky semakin lebar. Perempuan yang akan dinikahinya adalah Rika dan perempuan ini memiliki sifat tenang dan tidak terlalu banyak bicara. Bahkan Ricky tidak berharap kalau Rika akan mengucapkan kata-kata cinta kepadanya. Walaupun kata-kata yang dilontarkan Rika bukanlah kata-kata manis penuh kasih sayang, di telinga Ricky kata-kata itu tetap saja penuh dengan cinta dan terasa sangat manis di hatinya. Ricky sangatlah perhatian dengan Rika ketika mereka makan bersama. Bahkan Ricky hampir saja menyuapi Rika kalau saja Rika bersedia. Rika memandangi makanan yang menumpuk di piringnya bagaikan gunung sambil tersenyum lalu berkata, “Aku punya tang
“Aku kekenyangan. Tapi, aku baik-baik saja selama aku bisa menang darimu,” jawab Ricky penuh semangat. Rika menatap Ricky dengan wajah tertekan lalu berkata, “Oke, aku akan menepati janjiku. Aku bersedia mempertaruhkan hidupku untukmu.”Ricky segera berdiri setelah mendengar perkataan Rika lalu berkata, “Aku mau ke kamar mandi dulu.”Dia pun bergegas ke kamar mandi sambil memegangi perutnya. Rika tidak bisa menahan tawanya ketika melihat perilaku Ricky. Namun, di saat yang bersamaan Rika juga bisa melihat ketulusan Ricky padanya. Tidak lama kemudian, Ricky keluar dari kamar mandi. “Apa kamu mau ke rumah sakit saja?” tanya Rika dengan wajah khawatir. Ricky langsung menegakkan tubuhnya lalu berkata, “Nggak perlu. Aku baik-baik saja. Kita jalan-jalan yuk agar makanan ini segera turun. Setelah itu, baru kita pergi.”Ricky belum pernah makan sebanyak ini seumur hidupnya. Jadi, dia merasa perutnya sangatlah penuh. Untung saja, dia berhasil menang dari Rika. Itu artinya, dia akan mempertar
“Kamu juga seharusnya banyak-banyak berterima kasih sama nenekmu. Karena dialah kamu tahu kalau aku ini adalah perempuan,” ujar Rika. Ricky langsung terkekeh lalu berkata, “Benar, aku memang harus berterima kasih sama nenekku. Aku pastinya nggak akan tahu kalau kamu itu perempuan apalagi mengejarmu kalau bukan karena dia.”“Aku sempat berpikir kalau nenek nggak suka sama aku ketika dia kasih foto kamu yang seperti laki-laki. Entah kenapa, aku berpikir nenekku ingin menjadikanku seorang gay.”“Aku juga nggak percaya ketika nenek bilang kalau kamu itu perempuan. Aku merasa kalau kamu itu laki-laki ganteng ketika melihat fotomu.”“Jadi, wajar dong kalau aku menolakmu pada awalnya.”“Aku juga takut untuk mengejarmu karena aku nggak mau orang menganggapku sebagai seorang gay. Kamu tahu nggak kalau aku sempat mau mengungkapkan identitasmu sebagai perempuan sebelum berusaha mengejarmu. Tapi, kamu itu pandai sekali dalam menyembunyikan identitasmu dan berpura-pura menjadi laki-laki. Aku juga
“Orang tua memang seperti itu, tapi orang tuaku berbeda. Dia jauh lebih mengkhawatirkanku daripada hal lainnya. Makanya mereka sangat bahagia ketika kamu muncul. Mereka sampai berpikir kalau hal baik akhirnya datang kepadaku,” ujar Rika. “Semua itu karena aku ini adalah sosok laki-laki hebat,” balas Ricky penuh percaya diri. “Ya, kamu sangat hebat. Benar-benar hebat!”Mereka berdua mengobrol dan tertawa bersama di dalam mobil sampai akhirnya mereka tiba di Blanche Hotel. Kemudian Ricky membawa Rika melalui jalanan hijau sampai mereka tiba di kolam renang yang berada di atap hotel tanpa mengganggu siapa pun. Akhirnya, Rika luluh dan membuka semua pertahanannya terhadap Ricky. Di sisi lain, Felicia sudah selesai melakukan pertemuan kesepakatan kerja sama dengan kliennya. Dia mengantar kliennya sampai masuk ke dalam mobil lalu pergi meninggalkan hotel. Felicia akhirnya bisa bernapas sedikit lebih lega. Felicia menelepon Pak Vandi untuk menjemputnya di hotel. Mobilnya juga sudah dibawa